Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Kompres Dingin Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pemasangan Infus Pada Anak Usia Sekolah Sri Enawati; Lathifah Rizky Nur Ramadhina; Nurul Istiqomah; Anik Enikmawati
Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2022): Januari: Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/klinik.v1i1.2109

Abstract

Background : School-age children are very susceptible to diseases caused by environmental factors, hygiene, and unhealthy nutritional intake, so they are more likely to suffer from diseases (Wong, 2012). Children who must receive treatment in the hospital often gain experience from the various invasive procedures that need to be carried out. The infusion procedure is an invasive procedure that is often carried out when treating children in hospitals, this action is done by inserting a needle into the child's blood vessel which can cause pain (Hockenberry & Wilson, 2012). Infusion is the second source of pain felt by children after the disease they suffer (Indriyani, 2013).Objective : To determine the effect of cold compresses on decreasing the pain scale of infusion in children. Research Methods : The type of research used is quantitative research, namely research related to numbers, starting from data collection, interpretation of the data and the appearance of the results, while the design used in this study is a (quasi - experimental design). Results : The results obtained using the non-parametric test, it was found that the p value was 0.003. Because p value (0.003) < (0.05) then (Ha) is accepted. So it can be concluded that there is an effect of cold compresses on reducing the pain scale of infusion in school-age children. Conclusion : There is an effect of cold compresses on reducing the pain scale of infusion in school-age children.
PENGARUH PURSED LIP BREATHING TERHADAP SATURASI OKSIGEN PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS Handayani, Sri; Ina Widya Karunia; Anik Enikmawati
Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 3 (2023): Oktober: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukeke.v2i3.1266

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan adanya penyumbatan sebagian pada sistem pernapasan. Penyumbatan saluran napas atau gangguan fungsi paru sehingga mengakibatkan penurunan saturasi oksigen. Di Indonesia prevalensi Penyakit Paru Obstruksi Kronis sebesar 3,7% dari dunia. Pada studi pendahuluan didapatkan data rekam medik RSU PKU Muhammadiyah Sragen didapatkan data pasien pada tahun 2022 terdapat 144 orang yang mengalami Penyakit Paru Obstruksi Kronis. Tujuan: Selidiki dampak pernapasan bibir terhadap tingkat saturasi oksigen pada individu yang didiagnosis dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain one-group pretest-posttest. Hasil: Nilai p dari Wilcoxon Signed Ranks Test ditemukan sebesar 0,000, menunjukkan tingkat signifikansi p<0,005.
Efektifitas Kompres Air Hangat Dan Bawang Merah Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak Dengan Demam Typoid Enikmawati, Anik; Yuniarsih, Heni; Yuningsih, Dwi
Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian Vol. 20 No. 1 (2022): Jurnal PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26576/profesi.v20i1.139

Abstract

Latar Belakang: Demam typoid merupakan infeksi akut pada usus halus yang disebabkan karena kontaminasi makanan atau minuman dengan bakteri Salmonella typhi dan gejala paling sering adalah demam. Demam merupakan proses tubuh melawan infeksi suatu penyakit dengan suhu tubuh > 37,5°C. Penanganan demam yang tidak tepat akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan: Menganalisis efektifitas pemberian kompres air hangat dan kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh pada anak dengan demam typoid. Metode Penelitian: Menggunakan desain penelitian Quasi Experiment dengan pre-test and post-test two group design. Sampel berjumlah 10 orang dengan teknik Accidental Sampling. Uji normalitas data dengan Shapiro wilk test, uji parametrik Dependent Paired Sample T-Test dan Independent Sample T-Test. Hasil: Uji Dependent Paired Sample T-Test kelompok kompres air hangat p = 0,001 (p<0,005) Terdapat perbedaan suhu tubuh sebelum dan sesudah diberi perlakuan, pada kelompok dengan perlakuan kompres bawang merah didapatkan nilai p = 0,007 (p<0,005) terdapat perbedaan suhu tubuh sebelum dan sesudah diberi kompres bawang merah. Uji Independent Sample T-Test menunjukkan nilai p = 0,268 (p>0,005) tidak ada perbedaan penurunan suhu tubuh pada anak dengan demam typoid setelah diberi intervensi pada masing masing kelompok, namun rerata penurunan suhu tubuh lebih besar terjadi pada kelompok pemberian intervensi kompres bawang merah. Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan keefektifan penurunan suhu tubuh pada anak dengan demam typoid setelah pemberian intervensi kompres bawang merah dan pada kelompok dengan intervensi kompres air hangat.
Hubungan Antara Hipotensi Dengan Kejadian Post Operative Nausea And Vomiting (Ponv) Pada Pasien Sectio Caesarea Dengan Spinal Anestesi Azzahra , Luthfia; Mintarsih, Sri; Enikmawati, Anik; Nurhayati, Happy; Ma’ruf, Mohammad
Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian Vol. 21 No. 2 (2024): Profesi (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26576/profesi.v21i2.239

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Teknik anestesi spinal merupakan teknik anestesi yang digunakan untuk menghambat rasa nyeri pada sebagian tubuh dengan memiliki kekurangan seperti terjadinya hipotensi, sedangkan hipotensi dikaitkan dengan PONV. semakin tinggi nilai integrasi waktu hipotensi intraoperatif, semakin tinggi pula kejadian PONV. Pemeliharaan tekanan darah yang ketat pada saat masuk kamar operasi dapat menyebabkan penurunan PONV pada pasien sectio caesarea. Tujuan: Mengetahui Hubungan Antara Hipotensi Dengan Kejadian Post Operative Nausea and Vomiting (PONV) Pada Pasien Sectio Caesarea Dengan Spinal Anestesi. Metode Penelitian: Metode kuantitatif dengan jenis penelitian analitik observasional. Dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang menjalani operasi Sectio Caesarea dengan spinal anestesi sebanyak 30 responden, dengan tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen penelitian untuk kejadian PONV dengan lembar observasi Skor Gordon dan untuk Hipotensi dengan Bedsite monitor. Hasil Penelitian: Hasil uji Spearman rho didapatkan hasil nilai p= 0,045< (α = 0,05). Mayoritas responden hipotensi (96,7%), sebagian responden tidak hipotensi (3,3%) sedangkan penilaian PONV merasa mual saja (63,3%), hampir setengah responden mengalami retching (33,3%), dan kecil responden tidak merasa mual dan muntah (3,3%). Untuk karakteristik responden sebagian besar responden berusia 26-35 tahun (80%), sedangkan sebagian kecil responden berusia 17-25 tahun (20%), mayoritas responden SMA (89,7%), sedangkan sebagian kecil responden perguruan tinggi (13,3%), setengah responden kategori ringan (56,7%), sedangkan hampir setengah responden kategori sedang (43,3%), kebanyakan responden ASA II (66.7%), sedangkan kecil responden ASA I (20%). Simpulan: Ada hubungan antara hipotensi dengan kejadian post operative nausea and vomiting (PONV) pada pasien sectio caesarea dengan spinal anestesi.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH Nur Amalina Salsabila; Istiqomah, Nurul; Enikmawati, Anik
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 11 No. 2 (2023): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background : The psychosocial development of preschool-aged children is related to several factors, including the family environment, educational level of caregiver, and status of caregiver's employment. Because a child's psychosocial development will have an impact on the child's future, it is important for caregivers to pay attention to all factors that may positively impact the psychosocial development of preschool-age children. Objective : to determine the relationship between family environment, caregiver's level of education, and caregiver's employment status with the psychosocial development of preschool-age children at RA Perwanida Pandeyan. Methods : quantitative research and through a cross sectional approach. The research sample was taken using proportionate stratified sampling technique with sample size 60. The instruments used in this research used a psychosocial development questionnaire for preschool children, a Brief Family Relationship Scale questionnaire, and a demographic questionnaire. Results : This research shows that the majority of RA Perwanida's students have initiative psychosocial development (78.33%), the majority are 6 years old, 60% are male, with a dominant family environment (80%), the majority of caregivers have completed high school education (46.67%), and the majority of caregivers did not work (61.67%). Conclusion : there is a relationship between the variables of psychosocial development of preschool-age children with family environment and status of caregiver's employment, while there is no relationship with the educational level of caregiver Keywords: education level; employment status; family environment; psychosocial development; preschool-aged children
Penguatan Guru SD dalam Psikoedukasi Pendidikan Seks pada Anak Wulandari, Murfiah Dewi; Sayekti, Ika Candra; Purwanti, Okti Sri; Kusuma, Rizki Rahma; Fadillah, Retno; Enikmawati, Anik; Hamranani, Sri Sat Titi; Parahadi, Masreza; Nadia, Hafizhatu
Jurnal Ilmiah Kampus Mengajar Vol. 3, No. 2, Oktober 2023
Publisher : Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56972/jikm.v3i2.126

Abstract

Banyak guru yang menganggap pendidikan seks itu tabu dan pengetahuan dalam memberikan pencegahan pelecehan seksual anak (PPSA) terkait materi, metode, dan media yang masih kurang. Untuk itu pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan guru dalam memberikan PPSA. Mitra pengabdian ini 26 guru SD Muhammadiyah 16 Surakarta. Metode pengabdian yang dilakukan Analisa kebutuhan, sosialisasi PPSA, pelatihan materi, metode, dan media PPSA. Hasil pengabdian menunjukkan dengan sosialisasi PPSA 100% guru sudah tidak menganggap bahwa pendidikan seks itu tabu, 85% guru meningkat pengetahuan tentang materi, metode, dan media bagaimana mengenali, menolak, dan melaporkan jika terjadi pelecehan seksual. Pengabdian ini guru mendapatkan materi dan mempraktekkan dengan peerteaching mensimulasikan metode dalam memberikan PPSA dengan bermain peran menggunakan boneka tangan dan penggunaan media lainnya. Pengabdian ini sangat penting untuk membekali guru yang nantinya dapat diimplementasikan pada peserta didik sehingga meningkatkan keterampilan peserta didik dalam perlindungan diri dari pelecehan seksual.
Gambaran Kecemasan Pasien Pra-operasi dengan Peningkatan Tekanan Darah Yuliastuti, Estin; Enikmawati, Anik; Ikawati, Laura
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 14, No 2 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v14i2.922

Abstract

Latar belakang: operasi merupakan suatu penanganan medis secara invasif yang dilakukan untuk mendiagnosa atau mengobati penyakit, kerusakan, atau deformitas. Tindakan ini dapat menyebabkan seseorang menjadi cemas, di mana dalam keadaan cemas, tubuh akan memproduksi hormon kortisol secara berlebihan sehingga berakibat meningkatkan tekanan darah, dada sesak, serta emosi tidak stabil.Tujuan: adalah untuk mengetahui gambaran kecemasan pasien pre operasi dengan peningkatan tekanan darah.Metode: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik sampling yang digunakan accidental sampling dengan sampel berjumlah 50 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar kuesioner the amsterdam preoperative anxiety and information scale.Hasil : menunjukkan bahwa responden yang akan menjalakan operasi dengan peningkatan tekanan darah mengalami kecemasan sedang sebanyak 42 responden (84%) dan yang mengalami kecemasan berat sebanyak 8 responden (16%).Kesimpulan: usia responden dapat mempengaruhi tingkat kecemasan, seiring dengan temuan penelitian terdahulu. Selain itu, karakteristik responden menunjukkan dominasi perempuan (64%) yang cenderung lebih sering mengalami kecemasan dibandingkan laki-laki. Tingkat pendidikan juga memainkan peran penting, di mana responden dengan pendidikan sma/smk cenderung lebih kritis dalam menghadapi pra-operasi. Background: Surgery is an invasive medical treatment performed to diagnose or treat disease, damage, or deformity. This action can cause a person to become anxious, where in a state of anxiety, the body will produce the hormone cortisol excessively resulting in increased blood pressure, chest tightness, and unstable emotions.Objective: to determine the description of preoperative patient anxiety with increased blood pressure.Method: This research is a quantitative research with descriptive method. The sampling technique used accidental sampling with a sample of 50 respondents. This research instrument uses the amsterdam preoperative anxiety and information scale questionnaire sheet.Results: shows that respondents who will perform surgery with increased blood pressure experience moderate anxiety as many as 42 respondents (84%) and who experience severe anxiety as many as 8 respondents (16%).Conclusion: the age of the respondent can affect the level of anxiety, in line with the findings of previous studies. In addition, the characteristics of respondents showed the dominance of women (64%) who tend to experience anxiety more often than men. The level of education also plays an important role, where respondents with high school education tend to be more critical in facing pre-operative. 
The Efforts of Stunting Prevention Through Increasing Maternal Knowledge: a Cross Sectional Study in Pemalang, Central Java Anik Enikmawati; Nita Yunianti Ratnasari; Wijayanti; Sri Handayani
Journal of Ners and Midwifery Vol 11 No 1 (2024)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v11i1.ART.p015-022

Abstract

Stunting refers to a condition characterized by short or very short stature based on the length/height for age, below -2 Standard Deviation (SD) on the WHO growth curve. This condition typically appears from chronic malnutrition, which is often linked to low socioeconomic status, inadequate nutritional intake, maternal health issues, a pattern of recurrent illness, and inappropriate feeding practices during infancy and early childhood. Stunting becomes a serious health problem and requires immediate treatment. In this case, the Indonesian government has made several efforts to improve the reduction of stunting as stated in the 2018 national plan. The World Health Organization (WHO) estimates that 22,2% or 149,2 million children under 5 years old will be stunted by 2020. This research is quantitative type with a cross sectional approach. The independent variable in this study involved mothers' knowledge about stunting as well as being the population, while the dependent variable was the prevention efforts in toddlers. The sampling technique employed probability sampling, namely by stratified random sampling. Inclusion criteria in this study were: a) Mothers and children under five, who live in the RW 01 area of Banyumudal Village, Moga District, Pemalang Regency; b) Mothers who have children under five years old; c) Understand Indonesian; d) Physically and mentally healthy, and e) Willing to be a respondent. The results of the Chi Square test with an error degree of α = 0,05 obtained a p value = 0,001 < α = 0,05. It means that there is a correlation between maternal knowledge about stunting and efforts to prevent it in toddlers in RW 01 Banyumudal Village, Moga District, Pemalang Regency. Stunting will affect long-term brain development, which in turn affects cognitive ability and school performance