Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

BUILDING EFL STUDENTS’ SELF-CONFIDENCE, MOTIVATION, AND ABILITY IN LISTENING ENGLISH 2.0 Hastowohadi Hastowohadi; Ruston Kumaini
Journey: Journal of English Language and Pedagogy Vol 2 No 1 (2019): Journey: Journal of English Language and Pedagogy
Publisher : IKIP Budi Utomo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.242 KB) | DOI: 10.33503/journey.v1i2.288

Abstract

The study investigates the relationship among self-confidence, motivation, and the ability of listening skill by using using 2.0. It occured when some students getting difficulty to respond listening record, they did not get any motivation while listening section is was tested to them, and practically they got less confidence to share their answer. I used mobile phone as a tool to transfer listening material, process to maintain listening class more attractive to the students. It could build up students’ self confidence, motivation, and ability in listening class. Based on the implementation of listening English 2.0, the major findings were; the students felt motivated, confidence, and built up their ability where they are correlated. They feel confidence to answer questions regarding to listening material. The students felt self confidence. These findings provide a valuable framework for lecturer/instructor in English as a Foreign Language to build up those aspects by using technology 2.0.
ANALISIS KOMPARATIF MODEL INTERPRETASI ISTILAH WARNA DALAM AL QUR’AN Ruston Kumaini; Ahyat Habibi; Inanda Tsabithah Salsabila
Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah Vol 10 No 2 (2023): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37397/amj.v10i2.306

Abstract

ABSTRACT This research investigates comparatively the translation model of the term color (لون) and its derivations in the holy Qur'an. In this case Arabic is the source language, while Indonesian and English are the target languages. This research is a descriptive-analytical research using a qualitative approach. The data analyzed were in the form of 33 words related to color terms which include: white, green, black, yellow, blue, and red. The data were then analyzed for their translation model into Indonesian in the Indonesian Koran (Kemenag RI version) and in the English Koran (Shaheeh International version). The basis for the translation analysis used by researchers is the Foreignization and Domestication approach proposed by Lawrence Venuti. The results of the analysis show that translation using the foreignization approach is more dominantly used by translators in the target language (TL), namely Indonesian and English compared to the domestication approach. This happens because translators prioritize the presence of source language culture to readers. Meanwhile, the domestication approach is applied by the translator if the target language does not have an equivalent form with the source language. Keywords: color terms, translation, foreignization, domestication
Implikasi Penundaan Perkawinan Terhadap Konsentrasi Akademis Mahasiswa (Studi Kasus di STDI Imam Syafi’i Jember) Nur Maulana, Muhammad Iqbal; Kumaini, Ruston
Rayah Al-Islam Vol 8 No 3 (2024): Rayah Al Islam Agustus 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i3.1051

Abstract

Penundaan perkawinan menjadi topik yang semakin populer di kalangan mahasiswa. Banyak mahasiswa yang memilih untuk menunda pernikahan karena berbagai faktor mulai dari faktor internal hingga faktor eksternal. Terjadinya penundaan pernikahan tersebut bukan tanpa alasan, setiap mahasiswa mempunyai alasan tersendiri terkait sikapnya dalam rangka menunda pernikahan. Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi’i merupakan perguruan tinggi keagamaan Islam swasta yang terletak di Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam menunda perkawinan, dampak positif dan negatif dari penundaan perkawinan terhadap konsentrasi akademis mahasiswa dan menjelaskan perspektif fikih Islam tentang penundaan perkawinan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan metode kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) ada lima faktor penyebab penundaan perkawinan pada mahasiswa, (2) ada empat dampak positif dan empat dampak negatif dari penundaan perkawinan pada mahasiswa, (3) dalam Islam menunda pernikahan menjadi terlarang ketika tidak mampu menjaga diri dari zina dan menjadi boleh ketika masih mampu menjaga kesucian dirinya baik jiwa maupun akhlaknya. The postponement of marriage has become an increasingly popular topic among students. Many students choose to delay marriage due to various factors, ranging from internal to external factors. The occurrence of this marriage postponement is not without reason; each student has their own reasons regarding their decision to delay marriage. Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi’i is a private Islamic religious college located in Jember Regency, East Java Province. The aim of this research is to explain the factors influencing students in delaying marriage, the positive and negative impacts of delaying marriage on students' academic concentration, and to explain the Islamic jurisprudence perspective on delaying marriage. The approach used in this research is a qualitative method approach, with a case study research type. The results of this research are: (1) there are five factors causing the postponement of marriage among students, (2) there are four positive impacts and four negative impacts of delaying marriage on students, (3) in Islam, delaying marriage becomes prohibited when one is unable to guard themselves against adultery and becomes permissible when one is still able to maintain their chastity, both in soul and morality.
Kriteria Memilih Pasangan Ideal dalam Pandangan Khalid Basalamah: Prespektif Teologis dan Sosial Nizar, Muhammad; Kumaini, Ruston
Rayah Al-Islam Vol 8 No 3 (2024): Rayah Al Islam Agustus 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i3.1073

Abstract

Pernikahan dalam Islam melibatkan hubungan seksual dan kontrak pernikahan, di mana pemilihan pasangan ideal sangat penting. Penelitian ini fokus pada pandangan Khalid Basalamah, seorang ustadz atau pendakwah terkemuka di Indonesia, mengenai kriteria pasangan hidup yang ideal. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kriteria utama yang disarankan Khalid Basalamah, menilai peran agama dalam pemilihan pasangan, dan mengeksplorasi tantangan penerapannya di era modern. Metode penelitian kualitatif digunakan dengan data diambil dari video ceramah Khalid Basalamah di YouTube, buku-buku, dan tulisan ilmiah. Temuan menunjukkan bahwa Khalid Basalamah menekankan pentingnya agama dalam memilih pasangan, baik untuk calon istri maupun suami. Aspek seperti sekufu, budaya, sosial, bahasa, dan tingkat ibadah juga penting, tetapi agama adalah prioritas utama. Khalid Basalamah merekomendasikan wanita salehah dan perawan sebagai calon istri, sedangkan untuk suami, agama, kemampuan finansial, dan sifat penya yang harus diperhatikan. Selain itu, Khalid Basalamah menjelaskan proses meminang dalam Islam, cara mengenali pasangan tanpa pacaran, serta menjaga privasi dan masa lalu pasangan. Tantangan seperti kurangnya pemahaman tentang nilai agama dan resistensi diidentifikasi, dengan solusi untuk penerapan panduan ini dalam kehidupan modern. Jurnal ini diharapkan memberikan panduan bermanfaat dalam memilih pasangan hidup sesuai nilai agama. Islam Marriage involves sexual interaction and a contract of a marriage, where the selection of an ideal partner is such an essential thing. This study brings a focus on Khalid Basalamah’s gaze, one of popular ustadz or preachers in Indonesia, on the ideal criteria for a life partner. This study intends to understand the main criteria suggested by Khalid Basalamah, rate the role of religion in selecting a life partner and exploring the challenges of implementing it in this modern era. Qualitative research method is used by the data taken from Khalid Basalamah's lecture videos on YouTube, books, and scientific papers. The observation shows that Khalid Basalamah emphasizes the importance of religion in choosing a partner, both for future wife and husband. Some aspects such as confederate, culture, language, and level of worship are also necessary, but religion is the first thing to concern. Khalid Basalamah recommends pious and virgin woman as the chosen future wife. for husband, religion, social, financial ability, and loving-type of future husband should be a consideration. In addition, Khalid Basalamah explains more of the process of proposing in Islam, how to get to know a partner without dating, and maintaining the privacy as well as the past of a partner. Some lack of understanding of religious values and resistance are identified as well as the solutions for implementing this guide in modern era. This journal is expected to provide beneficial guidance in choosing a life partner according to religious values.
URGENSI STABILITAS KEAMANAN TERITORIAL DALAM PERSPEKTIF HADIS Yose Andika Putra; Ruston Kumaini
AL-ATSAR: Jurnal Ilmu Hadits Vol 2 No 1 (2024): AL-ATSAR: Jurnal Ilmu Hadits
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Posisi Indonesia yang diapit dua benua, yaitu Asia dan Australia, dan diapit dua samudera, yakni Pasifik dan Hindia, membuat Indonesia secara geostrategis menjadi negara yang memiliki peranan penting di kawasan Asia Pasifik. Indonesia adalah negara maritim sekaligus negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki hamparan laut seluas 5,8 juta meter persegi dengan garis pantainya mencapai 95.181 km yang merupakan salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia. Luasnya wilayah laut berdampak pada luasnya wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (Exclusive Economic Zone) bagi bangsa Indonesia. Namun di sisi lain, luasnya perairan yang dimiliki Indonesia bisa membawa ancaman stabilitas keamanan seperti; pelanggaran wilayah (illegal entry), IUU Fisihing (Illegal Unregulated Unreported Fishing), kejahatan lintas negara (transnational crime) smuggling, human trafficking, dan lainya. Mengacu pada permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia pada penjelasan di atas, artikel ini mencoba mengkaji: (1) urgensi penjagaan batas teritorial negara, dan (2) bagaimana hadis Rasulullah memberikan solusi berkaitan dengan urgensi keamanan teritorial negeri kaum muslimin. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptis-analitis yang menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data hadis pada penelitian ini adalah aplikasi pencarian hadis berbasis android yang bernama Jamiah al kutub al tis’ah ((جامعة الكتب التسعة dengan menggunakan kata kuci ribath ((رباط untuk pencarian hadis-hadis terkait pengamanan batas teritorial suatu negara kemudian penulis mentakhrij hasil hadis tang diperoleh dan mengaitkannya dengan urgensi stabilitas keamanan teritorial. Hasil analisis menunjukkan terdapat 16 redaksi hadis yang berbeda yang berkaitan dengan urgensi penjagaan kawasan teritorial ((رباط suatu negeri kaum muslimin. Hadis-hadis tersebut terdapat pada berbagai macam kitab seperti: Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan At Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah, dan Musnad Ahmad. Semua hadis berbentuk khabar, dengan derajat sanad yang berbeda-beda, yakni: shahih, hasan, hasan shaihi, dha’if, dan maudhu’. Matan-matan hadis tersebut menjelaskan berbagai macam imbalan pahala bagi siapa saja dari kaum muslimin yang berkenan untuk menjaga perbatasan negara. Hal ini menunjukkan bahwa penjagaan batas teritorial suatu negeri kaum muslimin adalah perkara yang sangat urgen. Oleh karena itu keamanan teritorial harus mendapatkan perhatian dari kaum muslimin secara umum dan perhatian dari ulil amri secara khusus sebagai bentuk tanggung jawab dalam menjalankan roda pemerintahan. Kata kunci: keamanan teritorial, hadis, ribath
ISLAMIC CREED PERSPECTIVES ON STUDENTS WEARING NIQAB IN SALAFI-MINDED COLLEGES IN EAST JAVA PROVINCE Kumaini, Ruston; Saiful Anwar; Muhammd Tsalis Ramdlani
Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah Vol 11 No 2 (2024): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37397/amj.v11i2.574

Abstract

The niqab or veil, as a manifestation of religious identity, has been a subject of societal discussion, with perspectives often centered on issues of autonomy, cultural diversity, and perception. This study aims to reveal the Islamic creed perspectives of wearing-niqab students in an academic environment and examine the understanding of wearing-niqab students’ attitudes toward themselves, their experiences wearing the niqab, interactions with the campus environment, and their perceptions of how other members of the academic community perceive them. The researchers surveyed a sample of 177 female students from 2 colleges affiliated with the Salafi Manhaj in East Java Province, namely STDI Imam Syafi'i Jember and STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya. The survey used Likert-type items. The findings of this research are: 1) 65% of wearing-niqab students choose to wear the niqab based on their Islamic creed and the majority (84.2%) of respondents believe that the law of wearing niqab is sunnah, and it’s believed as a form of worship and obedience to Allah and His Messenger. 2) the majority of the respondents (94.9%) felt very confident, while only a small proportion of respondents (5.1%) felt very insecure, and all of the respondents see themselves as part of Indonesian society. 3) most of the respondents (82.5%) have been wearing the niqab consistently since they were teenagers, all respondents never get bullied while on campus and just a small proportion of them (10.8%) often get bullying off campus and the majority of them are open minded people and wants to interact with society.
ANALISIS MAKNA LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL SILA KEEMPAT PANCASILA DAN RELEVANSINYA DENGAN SYARIAT ISLAM Kumaini, Ruston; Zulfahmi, Salman; Anwar, Saiful
Jurnal Al-Fawa'id : Jurnal Agama dan Bahasa Vol 15 No 1 (2025): Maret
Publisher : STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54214/alfawaid.Vol15.Iss1.820

Abstract

Penelitian ini mengkaji makna Sila Keempat Pancasila melalui tinjauan leksikal dan gramatikal, serta relevansinya dengan syariat Islam dalam konteks masyarakat Indonesia yang pluralistik. Pancasila dilihat sebagai kristalisasi nilai-nilai yang menyatukan berbagai suku, agama, dan budaya di Indonesia. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka, yang memungkinkan analisis mendalam terhadap makna Sila Keempat. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Sila Keempat merupakan kalimat yang memiliki struktur pasif, dimana subjeknya "kerakyatan" dipimpin oleh objeknya "hikmat kebijaksanaan". Selanjutnya, frasa "dalam permusyawaratan / perwakilan" merupakan frase preposisional yang berfungsi sebagai pelengkap kata kerja "dipimpin". Melalui analisis semantik nampak jelas pula bagimana Sila Keempat menggambarkan sistem demokrasi Indonesia yang unik, dimana: 1) Kedaulatan rakyat menjadi dasar, 2) Kepemimpinan didasarkan pada kearifan dan kebijaksanaan, 3) Pengambilan keputusan dilakukan melalui musyawarah, dan 4) Sistem demokrasi dijalankan melalui mekanisme perwakilan. Temuan selanjutnya adalah bahwa Sila Keempat Pancasila dengan syariat Islam menunjukkan adanya tautan yang kuat mencakup prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Kedaulatan rakyat dan kepemimpinan dalam Sila Keempat sejalan dengan ajaran Islam, 2) Prinsip kebijaksanaan dan keadilan dalam Sila Keempat juga merupakan ajaran Islam, 3) Prinsip Permusyawaratan pada Sila Keempat juga tampak jelas tautannya dengan ajaran Islam, 4) Prinsip Etika dan Akuntabilitas baik dalam Pancasila maupun dalam agama Islam merupakan keniscayaan, pemimpin dan wakil rakyat dituntut untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka. Kata Kunci: Semantik, Makna Leksikal, Makna Gramatikal, Sila Keempat, Syariat Islam
DINAMIKA GENERASI SANDWICH: IMPLIKASI TERHADAP KEPUTUSAN MENUNDA PERNIKAHAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM (STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS INSAN CITA INDONESIA): - Rahma Dwi Pratiwi, Amelia; Kumaini, Ruston
Jurnal Al-Wasith : Jurnal Studi Hukum Islam Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Al-Wasith: Jurnal Studi Hukum Islam
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52802/wst.v10i1.1678

Abstract

The sandwich generation faces complex dilemmas between family responsibilities and personal aspirations, including marriage decisions. This study aims to identify factors causing marriage delay among sandwich generation students at Universitas Insan Cita Indonesia and analyze them from Islamic perspective. The research employed qualitative case study approach with in-depth interviews of students aged 20-30 years. Data analysis used triangulation from Al-Qur'an, hadith, four imam schools, maqashid syariah.. Results identified four main factors: economic pressure requiring respondents to bear 70-80% of family needs, difficulty finding partners who understand sandwich generation conditions, concerns about creating new sandwich generation, and emotional-mental unpreparedness. From Islamic perspective, marriage delay can be justified through syariah principles as efforts to establish readiness. The study concludes that marriage delay represents rational response aligned with Islamic syariah principles. Special support programs and contextual Islamic marriage education are needed to accommodate sandwich generation needs.
URGENSI STABILITAS KEAMANAN TERITORIAL DALAM PERSPEKTIF HADIS Andika Putra, Yose; Kumaini, Ruston
AL-ATSAR: Jurnal Ilmu Hadits Vol 2 No 1 (2024): AL-ATSAR: Jurnal Ilmu Hadits
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37397/al-atsarjurnalilmuhadits.v2i1.584

Abstract

Posisi Indonesia yang diapit dua benua, yaitu Asia dan Australia, dan diapit dua samudera, yakni Pasifik dan Hindia, membuat Indonesia secara geostrategis menjadi negara yang memiliki peranan penting di kawasan Asia Pasifik. Indonesia adalah negara maritim sekaligus negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki hamparan laut seluas 5,8 juta meter persegi dengan garis pantainya mencapai 95.181 km yang merupakan salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia. Luasnya wilayah laut berdampak pada luasnya wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (Exclusive Economic Zone) bagi bangsa Indonesia. Namun di sisi lain, luasnya perairan yang dimiliki Indonesia bisa membawa ancaman stabilitas keamanan seperti; pelanggaran wilayah (illegal entry), IUU Fisihing (Illegal Unregulated Unreported Fishing), kejahatan lintas negara (transnational crime) smuggling, human trafficking, dan lainya. Mengacu pada permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia pada penjelasan di atas, artikel ini mencoba mengkaji: (1) urgensi penjagaan batas teritorial negara, dan (2) bagaimana hadis Rasulullah memberikan solusi berkaitan dengan urgensi keamanan teritorial negeri kaum muslimin. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptis-analitis yang menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data hadis pada penelitian ini adalah aplikasi pencarian hadis berbasis android yang bernama Jamiah al kutub al tis’ah ((جامعة الكتب التسعة dengan menggunakan kata kuci ribath ((رباط untuk pencarian hadis-hadis terkait pengamanan batas teritorial suatu negara kemudian penulis mentakhrij hasil hadis tang diperoleh dan mengaitkannya dengan urgensi stabilitas keamanan teritorial. Hasil analisis menunjukkan terdapat 16 redaksi hadis yang berbeda yang berkaitan dengan urgensi penjagaan kawasan teritorial ((رباط suatu negeri kaum muslimin. Hadis-hadis tersebut terdapat pada berbagai macam kitab seperti: Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan At Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah, dan Musnad Ahmad. Semua hadis berbentuk khabar, dengan derajat sanad yang berbeda-beda, yakni: shahih, hasan, hasan shaihi, dha’if, dan maudhu’. Matan-matan hadis tersebut menjelaskan berbagai macam imbalan pahala bagi siapa saja dari kaum muslimin yang berkenan untuk menjaga perbatasan negara. Hal ini menunjukkan bahwa penjagaan batas teritorial suatu negeri kaum muslimin adalah perkara yang sangat urgen. Oleh karena itu keamanan teritorial harus mendapatkan perhatian dari kaum muslimin secara umum dan perhatian dari ulil amri secara khusus sebagai bentuk tanggung jawab dalam menjalankan roda pemerintahan. Kata kunci: keamanan teritorial, hadis, ribath
STRATEGI KETAHANAN KELUARGA SAKINAH PADA MAHASISWA YANG TELAH MENIKAH: Studi Fenomenologi pada Mahasiswa Berkeluarga STDI Imam Syafi’i Jember Muhammad Yusup Rustam; Kumaini, Ruston; Ghufran Jauhar
Al-Usariyah: Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 2 No 1 (2024): AL-USARIYAH: JURNAL HUKUM KELUARGA ISLAM
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37397/al-usariyah.v2i1.578

Abstract

ABSTRACT This research examines in depth how the strategies implemented by married couples who are students in building a family that is sakinah, mawaddah, and rahmah. Researchers found phenomena that are not a few students who are married while studying at Islamic Studies College of Imam Shafi’i Jember. This research uses qualitative methods with a phenomenological study approach. Individual exploration in phenomenology is examined and explored in depth through in-depth interviews about individual experiences in the context of their daily lives to obtain data for analysis. The results of data analysis from this study are that there are two major points that help married students succeed in carrying out their lecture activities while taking care of the family, namely: (1) The availability of educational assistance that meets the needs of tuition fees. (2) The wife's very dominant role in taking care of the house, children and husband's needs. Furthermore, the situation of husbands and wives who try to fulfill their rights and obligations to their spouses where the husband, who is a student, still tries to fulfill his wife's livelihood both in the form of physical and mental sustenance and the wife also tries to carry out her duties properly in taking care of the household, managing children and fulfilling the husband's needs is a manifestation of the concept of sakinah in which there is a sense of love and affection (Mawaddah wa Rahmah).   Keywords: strategies, married students, sakinah family