Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Frame Selection and Adjustment of Progressive Long Corridor Lens Glasses for Presbyopia David, David; Dasuki, Ahmad; Ruslan, Eriko; Haryanti, Suci
Schrodinger Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Fisika Vol 5, No 1 (2024): Schrodinger Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Fisika
Publisher : UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/sch.v5i1.11174

Abstract

Presbyopia and explains why people need reading glasses as they age. Progressive lenses correct presbyopia. Only in this case study Client uses progressive lens with size: R/ : + 1.00 Cyl-0.50 x95 L/ : +1.00 Cyl-0.25 x80 ADD : +2.25 Progessive long corridor lens PD : 63/60 Size frame (A) : 53 mm Pupil Height (PV): 18 mm Vertical (B): 35 mm. Initial frame: A 51mm B 43mm ED 52mm D 17mm without nosepad.at the back (bend down) the MPD (monocular pupil distance) point is still not right. Because the frame is made of plastic and there is no nosepad, it cannot be adjusted to the nosepad. So that the replacement of the frame that has a nosepad with the following data: Frame type: full frame, Frame material: combination of plastic and metal, Data frame: A 50mm, B 44mm, ED50mm, D 21mm, Lens Type: progressive long corridor. Face adjustments are made to carry out MRP (Major Reference Point) pins on clients. For frames with a nosepad, it is more opened so that the vertex distance is closer, so that the close vision is wider (key hole principle). Then the bend down is bent so that the glasses do not go down when used.
Microlearning pada Pembelajaran Refraksi: Bibliometric Analysis Kartikawati, Atti; Sahel, Sahel; Haryanti, Suci
Eduka : Jurnal Pendidikan, Hukum, dan Bisnis Vol. 8 No. 2 (2023): Eduka : Jurnal Pendidikan, Hukum, dan Bisnis
Publisher : Pamulang university

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/eduka.v8i2.31780

Abstract

Untuk menciptakan pembelajaran abad 21 yang berpikir kritis, inovatif dan menyenangkan dalam pembelajaran refraksi, dibutuhkan strategi model pembelajaran yang mampu memvisualisasikan konsep-konsep fisika dengan baik. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan adalah microlearning. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan microlearning dalam pembelajaran refraksi dan inovatif dengan pendekatan bibliometrik menggunakan software VOSViewer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis bibliometrik. Terdapat 6 cluster pengklasifikasian melalui software VOSViewer. Hasil penelitian diperoleh artikel yang digunakan dengan kata kunci “pembelajaran refraksi dan inovatif” dan “microlearning” mulai meningkat pesat pada tahun 2019-2023. Pada penelitian ini diperoleh 6 cluster yang membahas topik mengenai penerapan microlearning dalam pembelajaran refraksi. Dari analisis menggunakan vos viewer, kata “microlearning” sering muncul, artinya sudah banyak penelitian tentang microlearning. Tetapi menjadi keterbaruan jika dikaitkan dengan pembelajaran refraksi baik dari segi pengajaran maupun media pembelajarannya. Kata kunci: mikrolearning, pembelajaran refraksi, pembelajaran inovatif, analisis bibliometrik.Kata kunci: microlearning; pembelajaran refraksi; pembelajaran inovatif
Program Pemeriksaan Mata Dan Edukasi Kesehatan Visual pada Siswa Sekolah Dasar: Studi Kasus di SDTQ Al Wafi Haryanti, Suci; Sahel; Kartikawati , Atti
Gudang Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): GJPM - JANUARI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjpm.v3i1.1450

Abstract

Peningkatan penggunaan gawai digital di kalangan siswa sekolah dasar telah berkontribusi pada meningkatnya risiko gangguan penglihatan. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di SDTQ Al Wafi dengan tujuan melakukan skrining kesehatan mata dan implementasi program intervensi komprehensif. Metode pelaksanaan mencakup pemeriksaan mata dengan snellen chart, trial frame, dan autoref pada seluruh siswa, dilanjutkan dengan edukasi kesehatan visual dan pendampingan intensif. Dari total siswa yang diperiksa, teridentifikasi 4 kasus gangguan penglihatan yang memerlukan penanganan khusus, dengan karakteristik utama berupa kesulitan penglihatan jarak jauh. Program intervensi yang diterapkan meliputi modifikasi lingkungan belajar, pendampingan psikososial, dan edukasi komunitas sekolah. Hasil evaluasi menunjukkan perbaikan signifikan dalam perilaku penggunaan gawai dan postur belajar siswa, serta peningkatan kapasitas sekolah dalam deteksi dini gangguan penglihatan. Program ini menghasilkan model intervensi berbasis komunitas yang dapat diadaptasi untuk penanganan kesehatan mata siswa di sekolah dasar lainnya.
PENGARUH KONSEP DIRI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKADEMI REFRAKSI OPTISI DALAM ERA DIGITAL Haryanti, Suci; Lisnasari, Srie Faizah; Safitri, Prahesti Tirta
Jurnal Curere Vol 9, No 1 (2025): Pengaruh Model Student Facilitator And Explaining Terhadap Literasi Baca Tulis S
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/jc.v9i1.1640

Abstract

Era transformasi digital pendidikan tinggi pasca-pandemi COVID-19 telah mengubah lanskap pembelajaran, menuntut mahasiswa memiliki konsep diri yang kuat dan kemandirian belajar tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsep diri dan kemandirian belajar terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa dalam konteks pembelajaran digital. Menggunakan metode kuantitatif dengan analisis regresi ganda melalui SPSS 25, melibatkan mahasiswa Akademi Refraksi Optisi Kartika Indera Persada. Hasil menunjukkan pengaruh signifikan konsep diri dan kemandirian belajar terhadap IPK dengan nilai Sig. 0,00 < 0,05 dan Fh = 30.168. Persamaan regresi: Ŷ = -288.915 + 1.145 X₁ + 1.402 X₂. Kemandirian belajar memberikan kontribusi dominan 61,22% terhadap IPK, sementara konsep diri berkontribusi 4,16%. Secara bersama-sama kedua variabel berkontribusi 63,6% terhadap prestasi akademik. Dalam era pembelajaran digital, kemandirian belajar menjadi faktor dominan yang mempengaruhi prestasi akademik, sesuai tuntutan pembelajaran abad ke-21 yang menekankan self-regulated learning dan adaptabilitas teknologi
ANALISIS EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING PADA MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN: STUDI KASUS PADA MAHASISWA TINGKAT 2 AKADEMI REFRAKSI OPTISI KARTIKA INDERA PERSADA Sahel, Sahel; Haryanti, Suci; Kartikawati, Atti; Lisnasari, Srie Faizah
Jurnal Curere Vol 9, No 1 (2025): Pengaruh Model Student Facilitator And Explaining Terhadap Literasi Baca Tulis S
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/jc.v9i1.1657

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan model pembelajaran blended learning pada mata kuliah Kewirausahaan di Akademi Refraksi Optisi Kartika Indera Persada. Data penelitian berupa nilai akademik 15 mahasiswa tingkat 2 semester IV tahun akademik 2024/2025 yang dianalisis menggunakan uji normalitas, homogenitas, dan ANOVA satu arah. Hasil menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kelompok mahasiswa yang memperoleh nilai A dan B (F = 41,35; p < 0,05) dengan ukuran efek yang besar (Cohen's d = 3,33). Distribusi prestasi akademik menunjukkan 46,7% mahasiswa mencapai grade A dengan rata-rata 82,71 ± 1,25, dan 53,3% mencapai grade B dengan rata-rata 75,75 ± 2,60. Tidak ada mahasiswa yang memperoleh grade C, D, atau E, mengindikasikan efektivitas model pembelajaran blended learning. Komponen UAS memiliki rata-rata tertinggi (84,40), sementara kuis memiliki rata-rata terendah (65,67). Temuan ini mengindikasikan bahwa model pembelajaran blended learning efektif dalam menghasilkan pencapaian akademik yang beragam namun memuaskan.
DAMPAK PENGGUNAAN GADGET BERLEBIHAN TERHADAP KELAINAN REFRAKSI PADA REMAJA: LITERATURE REVIEW DENGAN ANALISIS BIBLIOMETRI Haryanti, Suci; Kartikawati , Atti; Sahel , Sahel
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 25 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 25 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v25i2.1683

Abstract

ABSTRAKPenggunaan gadget yang berlebihan pada remaja telah menjadi perhatian global karena hubungannya dengan peningkatan prevalensi kelainan refraksi, terutama miopia. Era digital dan pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19 memperburuk situasi ini. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak penggunaan gadget berlebihan terhadap kelainan refraksi pada remaja melalui literature review sistematis dengan analisis bibliometri menggunakan VOSviewer. Literature review sistematis dilakukan dengan pencarian di database PubMed, Scopus, dan Web of Science untuk artikel yang diterbitkan 2020-2025. Analisis bibliometri menggunakan VOSviewer untuk mengidentifikasi pola publikasi, kolaborasi penelitian, dan pemetaan topik penelitian. Dari 450 artikel yang ditemukan, 20 artikel memenuhi kriteria inklusi. Analisis bibliometri menunjukkan peningkatan publikasi sejak 2020, dengan China dan Amerika Serikat sebagai kontributor utama. Pemetaan kata kunci mengidentifikasi empat kluster utama: digital eye strain, myopia progression, COVID-19 impact, dan screen time. Meta-analisis menunjukkan odds ratio 1,30 (95% CI: 1,15-1,47) untuk risiko miopia dengan setiap jam tambahan penggunaan gadget per hari. Terdapat bukti kuat hubungan antara penggunaan gadget berlebihan dengan peningkatan risiko kelainan refraksi pada remaja. Diperlukan intervensi komprehensif melibatkan kebijakan digital wellness dan edukasi kesehatan mata.Kata Kunci : bibliometri, gadget, kelainan refraksi, miopia, remaja
Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia dengan Perilaku Pencegahan Penularan Covid 19 di Desa Pantirejo Kecamatan Kasesi Haryanti, Suci; widhiastuti, ratna; Widyantoro, Wisnu
Jurnal Indonesia Sehat Vol. 3 No. 1 (2024): JURINSE, April 2024
Publisher : SAMODRA ILMU: Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan Jurnal Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58353/jurinse.v3i1.185

Abstract

Background: Coronavirus is a family of coronaviridae viruses because it has a wreath-shaped protrusion on the viral envelope. A new type of coronavirus, namely Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) attacks the respiratory system causing pneumonia.Lack of knowledge about the Covid-19 pandemic can lead to various kinds of speculation about the spread of the Corona virus. So the government needs to provide good information about the Covid-19 pandemic. The best way to control and prevent this disease is to break the chain of the spread of COVID-19. Breaking the chain of transmission can be carried out by implementing health protocols in a disciplined manner, namely by frequently washing hands with running water and soap or using hand sanitizers, using masks and not touching the face area before washing hands, and keeping a distance in every activity or what is known as the 3M. Methods: This research is a quantitative study with a research design using a cross sectional approach. The sampling technique used is non-probability sampling with random sampling type and the sample size is 50 people. Results: The results of data analysis using the Kendall's Tau-b statistical test show a P value of 0.004 < 0.005 which indicates Ho is rejected and Ha is accepted or there is a relationship between the level of knowledge of the elderly and the behavior of preventing transmission of COVID 19. The elderly are expected to know knowledge about COVID 19 and its prevention.
Microlearning Pada Pembelajaran Refraksi di Akademi Refraksi Optisi Kartika Indera Persada Sahel, Sahel; Haryanti, Suci; Kartikawati , Atti
Jurnal Pembelajaran Inovatif Vol. 6 No. 2 (2023): Jurnal Pembelajaran Inovatif
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPI.062.04

Abstract

Pembelajaran abad 21 yang diimplementasikan dengan pembelajaran yang memudahkan peserta didik dalam belajar adalah dengan microlearnig yang berupa video pembelajaran dan tujuan pembelajaran lebih menyenangkan dan memudah mahasiswa dalam memahami pembelajaran Refraksi. Dengan metode penelitian ADDIE lima tahap yaitu: (1)Analysis, (2)Design, (3)Development,(4)Implementation, (5) dan Evaluation. Untuk tahap uji kelayakan adalah ahli materi mempunyai rata-rata 95% dan ahli media 84% dari sisi media sudah layak untuk digunakan. Begitu pun dengan hasil uji efektivitas atau evaluasi dari media yang digunakan sudah layak digunakan yaitu one to one, uji kelompok kecil dan kelompok besar sebesar 94%. Abstract 21st century learning that is implemented with learning that makes it easier for students to learn is by microlearning in the form of learning videos and learning objectives that are more fun and easier for students to understand Refraction learning. With the ADDIE research method five stages, namely: (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, (5) and Evaluation. For the feasibility test stage, material experts have an average of 95% and media experts 84% from the media side are suitable for use. Likewise, the results of the effectiveness test or evaluation of the media used are suitable for use, namely one to one, small group and large group tests by 94%.