Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Improving Social Relations Between Students Through Learning Dayak Music Ensembles Using the Peer Tutor Method Sagala, Mastri Dihita
Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora Vol 15, No 1 (2024): Edisi April 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j-psh.v15i1.79242

Abstract

Preserving Dayak culture and developing musical abilities among the younger generation are important aspects in the revitalization of society. Learning Dayak music ensembles can help students to improve their social skills more effectively, so that they can be more calm, focused and productive in making music. This research used a qualitative descriptive method involving first semester students of the Performing Arts Education Study Program. Dayak music ensemble learning is carried out once a week. This learning includes theoretical and practical material for playing Dayak musical instruments, such as dau, gedobokng and agukng. These three instruments are often found in accompanying music for Dayak traditional ritual ceremonies. Learning activities take the form of exercises in ensemble format so that in the process students need to interact and socialize in order to be able to play music correctly. The development of students' social skills is obtained through observation, interviews and documents. Data analysis shows that the peer tutoring method makes a significant contribution to the development of social skills among students. This technique is used to determine aspects of social abilities, such as the ability to communicate, collaborate, leadership and responsibility effectively. The findings of this research contribute to the development of structured Dayak music ensemble learning strategies to improve students' social abilities which are reflected in aspects of social sensitivity, the emergence of a sense of empathy and self-confidence. Additionally, these findings highlight the transformative power of peer mentoring in fostering social-emotional development and musical skills.
Pelatihan Evaluasi Pembelajaran Seni Berbasis Website bagi Mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP Universitas Tanjungpura Sagala, Mastri Dihita; Ghozali, Imam; Putra, Zakarias Aria Widyatama; Satrianingsih, Aline Rizky Oktaviary; Aditya, Mega Cantik Putri
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i3.2354

Abstract

Pelatihan ini merupakan hasil dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh dosen kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan Universitas Pendidikan. Kegiatan tersebut berupa pelatihan dalam penggunaan website Learning Management System yang dimiliki oleh Universitas Tanjungpura. Pelatihan ini merupakan deskripsi yang menjabarkan bagaimana persiapan, proses dah umpan balik terhadap pelatihan evaluasi pembelajaran seni yang dilaksanakan pada PKM. Sumber data diperoleh dari penyebaran angket, pelaksanaan pelatihan, survey kepuaasan serta dokumentasi dan studi literatur. Hasil dari pelatihan ini adalah mahasiswa yang mampu mengoperasikan website sebagai media untuk mengevaluasi pembelajaran seni baik secara teori maupun praktik. Melalui evaluasi berbasis website tersebut, mahasiswa dilatih kemandirian dan kedisiplinan dalam mengumpulkan penugasan karena fitur timer yang terdapat pada website Learning Management System tersebut. Selain itu juga, kreativitas mahasiswa dalam berkarya semakin baik dan pola piker yang kritis dalam mengemas hasil karya seni yang akan dievaluasi, serta keterampilan menggunakan teknologi guna menjawab tantangan dunia pendidikan modern.
Pelatihan Teknik Vokal dengan Menggunakan Pernapasan Diafragma pada UKM Sangserta Sagala, Mastri Dihita
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i1.2554

Abstract

Pernapasan diafragma menjadi sangat penting dilakukan ketika bernyanyi untuk menyampaikan maksud dan makna lagu. Teknik tersebut tidak hanya berpengaruh kepada pemaknaan lagu melalui frasering, melainkan juga berdampak kepada resonansi, dinamika dan kestabilan suara. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi pada mahasiswa yang tergabung pada UKM Sangserta, dimana UKM tersebut menjadi wadah bagi anggotanya untuk meningkatkan bakat seni termasuk seni musik. Tujuannya untuk mendapatkan pengalaman bagaimana teknik pernapasan yang tepat, sehingga menghasilkan resonansi suara yang diharapkan. Pelatihan ini dilakukan hanya sehari, sehingga menjadi hal yang menarik untuk mengetahui peningkatan kualitas vokal pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian adalah 10 peserta pelatihan yang merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil pelatihan ini menunjukkan bahwa pelatihan teknik vokal dengan menggunakan pernapasan diafragma dapat meningkatkan kualitas suara, daya tahan dan kestabilan saat bernyanyi. Hal ini dibuktikan dengan meningkatknya rasa lelah saat bernyanyi dan kepercayaan diri pada mahasiswa. Pelatihan ini menjadi intervensi yang tepat guna meningkatkan kemampuan bernyanyi mahasiswa pada UKM Sangserta.
Mars Gembira Bergerak: Wadah Implementasi P5 Menuju “Bengkayang Mantap” Sagala, Mastri Dihita; Putra, Zakarias Aria Widyatama
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i2.3415

Abstract

Pendidikan karakter menjadi fokus utama dalam membangun generasi muda yang berkarakter dan berprestasi. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) hadir sebagai pedoman dalam menanamkan nilai-nilai luhur bangsa kepada peserta didik. Lagu “Mars Gembira Bergerak”, dengan semangatnya yang membangkitkan semangat dan liriknya yang penuh makna, dapat menjadi wahana efektif untuk mengimplementasikan nilai-nilai P5. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana implementasi nilai-nilai P5 melalui lagu “Mars Gembira Bergerak” di SMP Negeri 1 Bengkayang. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dan dokumentasi yang diperoleh melalui kegiatan KKN Kebangsaan di Kalimantan Barat serta melalui sumber-sumber yang mendukung di internet. Syair lagu “Mars Gembira Bergerak” dianalisis berdasarkan enam nilai P5: Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia; Berkebhinekaan Global; Bergotong Royong; Mandiri; Bernalar Kritis; dan Kreatif. Sementara, “Bengkayang Mantap” merupakan slogan masyarakat Kabupaten Bengkayang untuk menciptakan SDM yang unggul dan tercapainya visi misi kabupaten tersebut. Dokumentasi terkait implementasi lagu ini di sekolah-sekolah di Kabupaten Bengkayang juga dianalisis untuk memperkaya pembahasan, yang menggunakan teknik triangulasi sumber melalui syair lagu, wawancara dan dokumentasi. Analisis menunjukkan bahwa lagu “Mars Gembira Bergerak” mengandung nilai-nilai P5 yang dapat ditanamkan kepada peserta didik melalui lirik lagu guna menunjukkan hasil yang positif dalam menumbuhkan karakter dan semangat juang generasi muda, yang ditunjukkan dengan semangat belajar di sekolah, ceria dan disiplin waktu. Implikasi kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah di kota lain untuk menciptakan lagu sesuai dengan visi misi kota masing-masing. Selain itu, dapat juga ditambahkan gerakan yang merepresentasikan semangat tersebut sehingga makna gembira bergerak terwujudkan secara nyata.
Pelatihan Kepenulisan: Kunci Membuka Kreativitas dan Membangun Karakter pada Mahasiswa Sagala, Margaretha Karolina; Sagala, Mastri Dihita
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i3.3698

Abstract

Di era digital ini, kemampuan menulis yang baik menjadi semakin penting. Namun, banyak orang yang merasa kesulitan untuk menulis dengan baik dan kreatif. Pelatihan kepenulisan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini, dimana pada forum mahasiswa Pendidikan Teknologi dan Informasi FKIP Universitas Lampung ditemukan bahwa minat dan kemampuan menulis pada mahasiswa masih kurang. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pelatihan penulisan guna meningkatkan kreativitas dan memangun karakter menulis pada mahasiswa. Metode kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana proses pelatihan kepenulisan yang ditujukan kepada forum mahasiswa Pendidikan Teknologi dan Informasi serta Komunitas Penulis Muda Lampung. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Pelatihan ini berlangsung dalam tiga pertemuan selama masing-masing 3jam, pertemuan pertama membahas penulisan sastra puisi, pertemuan kedua membahas penulisan esai dan yang terakhir adalah penugasan esai. Adapun metode pelatihan menggunakan ceramah, diskusi dan tanya jawab, serta praktik secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan kepenulisan memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kreativitas dan karakter mahasiswa. Peserta pelatihan menunjukkan peningkatan dalam hal kemampuan menulis, berpikir kritis, dan pemecahan masalah. Mereka juga menjadi lebih percaya diri dan berani untuk mengekspresikan ide-idenya melalui karya tulisan.
Kajian Musikologis: Program Super SightReading Secrets Howard Richman Dalam Pengembangan Keterampilan Primavista Pianis Widyatama Putra, Zakarias Aria; Sagala, Mastri Dihita
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 1, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tacet.v1i2.60550

Abstract

This musicological study discusses Howard Richman's super sight-reading secrets program on the development of primavista pianist skills. Looking at the two elements of musicology, the research method used examines qualitatively with a musicological approach (theoretical and analytical). The process of collecting data using observation techniques, interviews, literacy studies, and documentation. The data that has been taken is then carried out by the process of selection, adaptation or processing, and delivery. Data validity uses source triangulation. The results of the study obtained theoretically, Howard Richman conveyed three basic things as the development of primavista pianist skills, namely: 1) pitch accuracy; 2) rhythmic; and 3) fingering. Analystically, Howard Richman's reasons for wanting to spread sight reading development alternatives for pianists are based on personal experience and sight reading processes, which consist of: 1) visual; 2) electro/chemical; 3) kinetic; and 4) aural. The process involves the eyes to see the notes, electro/chemical which involves the mind to control the nerves and instruct the muscles to play the notes which are then heard by the ears. The results of discussions with both novice and advanced pianists were in accordance with this study and found a real implementation of the program from Howard Richman, namely that it can be used easily and the implementation of exercises is effective and efficient..
Intensitas Budaya pada Musik Iringan Tari Tiga Serangkai di Sanggar Andari Lukyantus, Lukyantus; Djau, Nurmila Sari; Sagala, Mastri Dihita
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 8 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v8i2.32944

Abstract

Tari Tiga Serangkai merupakan karya tari dari Sanggar Andari yang tercipta pada tahun 2002 atas respon terhadap konflik etnis yang terjadi di Kalimantan Barat pada tahun 1996. Kemajemukan itu dilihat oleh Kusmindari Triwati bukan sesuatu yang memecah belah justru menjadi simbolik Persatuan dan menjadi dasar terbentuknya tari Tiga Serangkai. Tari yang tidak lepas dari musik pengiringnya tentunya saling berkorelasi dalam konsep persatuan dari berbagai etnis tersebut, sehingga Intensitas Budaya yang terkandung di dalam karya ini menjadi menarik untuk ditelisik lebih dalam terutama sebagai sebuah medium pemersatu masyarakat yang mejemuk di Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif serta Etnomusikologi sebagai pendekatan dalam menggali lebih dalam mengenai intensitas budaya dalam sudut pandang musik. Intensitas budaya yang terkandung dalam karya tari Tiga Serangkai oleh Sanggar Andari tampak melalui penyatuan elemen musik dan tarian dari berbagai latar belakang etnis yang ada di Kalimantan Barat. Intensitas Budaya yang terkandung dalam tari Tiga Serangkai bukan hanya sebuah karya gerak tari namun lebih dalam karya tersebut sebagai sebuah penggambaran sejarah, nilai, serta menjadi ruang dialektika antar suku menuju keharmonisan di Kalimantan Barat.   Tiga Serangkai dance is a dance work from Sanggar Andari that was created in 2002 in response to the ethnic conflict that occurred in West Kalimantan in 1996. The plurality is seen by Kusmindari Triwati as not something that divides, but instead becomes a symbolic unity and becomes the basis for the formation of Tiga Serangkai dance. The dance that cannot be separated from the accompanying music is certainly correlated with the concept of unity of the various ethnicities, so that the Cultural Intensity contained in this work becomes interesting to be examined more deeply, especially as a unifying medium for pluralistic communities in West Kalimantan. This research uses qualitative research using descriptive methods and Ethnomusicology as an approach in digging deeper into cultural intensity from a musical point of view. The cultural intensity contained in the Tiga Serangkai dance work by Sanggar Andari is seen through the unification of music and dance elements from various ethnic backgrounds in West Kalimantan. The cultural intensity contained in Tiga Serangkai dance is not only a work of dance movements but deeper than that work as a depiction of history, values, and a dialectical space between tribes towards harmony in West Kalimantan.
Interaksi Simbolik dalam Penyajian Musik Iringan Tari Rampak Rebana di Sanggar Andari Pontianak Akbar, Nanang; Sagala, Mastri Dihita; Djau, Nurmila Sari
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 8 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v8i2.33930

Abstract

Keberhasilan sebuah penyajian kesenian tradisional merupakan hasil dari proses interaksi antar para pemain, baik melalui verbal maupun melalui simbol. Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan bagaimana proses interaksi simbolik antara penari dan pemusik dalam sebuah penyajian musik iringan Tari Rampak Rebana di Sanggar Andari Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menyajikan segala proses interaksi yang terjalin dari proses awal garapan, latihan, hingga penyajian karya. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan sosiokultur untuk mengungkapkan bagaimana proses interaksi simbolik terwujud berdasarkan kebiasaan-kebiasaan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data mengguanakan triangulasi sumber, yakni wawancara terhadap pemilik sanggar, komposer musik penari. Teknik analisis data melalui tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.  Hasil dari penelitian ini menunjukkan bentuk penyajian musik iringan Tari Rampak Rebana menjadi upaya pewarisan dalam melestarikan budaya Melayu. Proses ini melalui kegiatan penyampaian ide garapan dari komposer kepada para pemusik, proses latihan antara pemusik dan penari hingga sampai kepada penyajian musik iringan Tari Rampak Rebana. Selain itu, penelitian ini membuktikan bahwa interaksi simbolik tidak serta merta terjadi pada suatu komunitas sanggar, melainkan tumbuh berdasarkan penerimaan ide, penyamaan persepsi dan adaptasi yang berlangsung secara kontinu sehingga menjadi budaya yang perlu dilestarikan.   The success of a traditional art presentation is the result of the process of interaction between the players, both verbally and through symbols. The purpose of this study is to reveal how the process of symbolic interaction between dancers and musicians in a musical presentation accompaniment to Rampak Rebana Dance at Sanggar Andari Pontianak. This research uses qualitative descriptive methods to present all interaction processes that are established from the initial process of cultivation, exercise, to the presentation of works. The research approach uses a sociocultural approach to reveal how the process of symbolic interaction is realized based on habits that occur in the community. Data were collected through observation, interviews and documentation. Data validity using source triangulation, which is an interview with the owner of the studio, the composer of dancer music. Data analysis techniques through the stages of data reduction, data presentation and conclusions.  The results of this study show that the form of presenting accompaniment music of Rampak Rebana Dance is an inheritance effort in preserving Malay culture. This process is through the activity of conveying ideas made by the composer to the musicians, the process of rehearsal between musicians and dancers to the presentation of music accompaniment to the Rampak Rebana Dance. In addition, this study proves that symbolic interaction does not necessarily occur in a studio community, but grows based on the acceptance of ideas, equalization of perceptions and adaptation that takes place continuously so that it becomes a culture that needs to be preserved.
Music as a Strategy for Character Development in Junior High School Sagala, Mastri Dihita
Indonesian Values and Character Education Journal Vol. 7 No. 2 (2024): October
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ivcej.v7i2.86317

Abstract

Music, with its various benefits, can serve as an effective strategy for instilling character values in education. This study examines the strategy applied through music, particularly in singing activities using the song “Mars Gembira Bergerak.” The research is descriptive and adopts a qualitative approach. Data analysis is conducted through the stages of reduction, presentation, and conclusion drawing. Data were collected through observations, interviews, and documentation, including the transcription of the song's notation to understand the lyrics and their meaning. The primary informant in this study is the song's creator. Triangulation techniques were used to evaluate the educational strategy implemented. The findings show that the song contains character values such as responsibility, enthusiasm, independence, creativity, and wisdom. The movements included in the singing activity are also essential for aligning with the character of junior high school students. The implications of this research suggest that teachers should create rhythmic movements in accordance with the music's rhythm. Additionally, the lyrics of the song incorporate the slogan of Bengkayang Regency, which teaches students to raise their thumbs while saying the word “mantap,” making this movement a part of the rhythmic activities that support character learning.
Pelatihan Teknik Vokal Paduan Suara terhadap Resonansi dan Frasering Sagala, Mastri Dihita; Putra, Zakarias Aria Widyatama; Oktaviary, Aline Rizky; Adityaa, Mega Cantik Putri
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 4 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i4.4521

Abstract

Pernapasan menjadi bagian yang fundamental dalam kegiatan bernyanyi paduan suara, namun sering ditemukan kendala dalam mengimplementasikannya. Pelaatihan ini menjelaskan bagaimana teknik pernapasan yang baik menjadi efek dari terciptanya resonansi dan frasering yang tepat. Kegiatan ini merupakan hasil kegiatan PKM/ Pengabdian Kepada Masyarakat, yakni 20 orang peserta didik yang tergabung dalam ekstra kurikuler paduan suara di SMA Negeri 1 Pontianak. Adapun kegiatan tersebut menggunakan lagu “Bagimu Negeri’, dimana lagu wajib nasional tersebut terdapat bertempo agak lambat serta memiliki nada-nada yang dapat melatih resonansi dan frasering atau pemenggalan kalimat. Pelatihan ini menggunakan metode demonstrasi dan drill atau pengulangan. Hasil kegiatan pelatihan ini menyimpulkan bahwa 1) anggota paduan suara lebih memahami bagaimana pentingnya penggunaan pernapasan yang tepat guna menghasilkan resonansi suara, 2) pernapasan akan berpengaruh terhadap pemenggalan kalimat pada setiap syair. Pemahaman tersebut dilihat dari hasil penyebaran angket terkait survey kepuasan dan kebermanfaatan pelatihan serta pembuatan grup whatsapp untuk memantau latihan dan wadah untuk berdiskusi antara pemateri peserta pelatihan. Pelatihan ini akan berimplikasi pada terbentuknya paduan suara yang berkualitas, dimana teknik tersebut dapat diterapkan pada lagu apapun. Impilkasinya adalah pemahaman dan penggunaan teknik pernapasan yang tepat tidak hanya memberikan keunggulan sebuah resonansi dan frasering, melainkan juga bagaimana anggota paduan suara mengatur pola pernapasan ketika mereka melakukan koreografi paduan suara.