Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PEMILIHAN LAGU ANAK DAN PENERAPANNYA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER BERLANDASKAN FASE PERKEMBANGAN ANAK DI USIA SEKOLAH DASAR Egi Putri Grandena
TAMUMATRA Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/tmmt.v5i1.7720

Abstract

Pendidikan karakter merupakan sebuah hal yang harus diperkenalkan sejak dini. Hal ini karena terbentuknya kepribadian seseorang dimulai pada usia kanak-kanak. Pendidikan yang didapatkan anak sejak Sekolah Dasar dapat menjadi pondasi awal yang akan membekali moral mereka hingga beranjak ke usia dewasa. Terkait hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pendidikan karakter  pada anak usia Sekolah Dasar dengan menggunakan lagu anak. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengandung nilai-nilai penting untuk diterapkan agar dapat membentuk watak, kepribadian, sikap, dan membimbing seseorang untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan agar memiliki moral yang baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode literatur review. Pada tulisan ini, penulis membahas tentang pemilihan lagu anak dan penerapannya sebagai pendidikan karakter berlandaskan fase perkembangan anak di usia Sekolah Dasar. Pemilihan lagu anak dan penerapannya sebagai pendidikan karakter disesuaikan dengan fase perkembangan anak di usia sekolah dasar yang terdiri dari 5 aspek, yaitu 1) aspek fisik-motorik, 2) aspek kognisi, 3) aspek sosio-emosional, 4) aspek bahasa, dan 5) aspek moral keagamaan.
Development of Interactive Video Media Solfeggio Learning in Performing Arts Education Study Program, FKIP UNTAN Zakarias Aria Widyatama Putra; Imam Ghozali; Mastri Dihita Sagala; Egi Putri Grandena
Virtuoso: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Musik Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/vt.v6n1.p1-12

Abstract

This research is development of interactive video-based  solfeggio learning media in the Performing Arts Education Study Program, FKIP, UNTAN. The purpose of the study is to produce products in the form of interactive video solfeggio learning media, test the feasibility of interactive video-based solfeggio learning media, and describe the response of educators and students to interactive video-based solfeggio learning media. The research method used 4D Thiagarajan research and development with stages of define, design, development, and dissemination. The subjects and research time of students in semesters 3-5 and will be held from July to September 2022. Data collection techniques use questionnaires and interviews. Research instruments are addressed to media and material validators and users by providing instrument questionnaires as well as criticism, input, and suggestions. Data analysis uses a Likerts scale. The results of research that interactive videos are very worthy of being used as a learning medium for solfeggio. Based on the results of media validation by students that solfeggio material can improve the ability to read block notation.
Pelatihan Penciptaan Tari Anak Bagi Guru Seni Budaya SD Dan SMP di Kabupaten Kayong Utara Dwi Oktariani; Ismunandar Ismunandar; Regaria Tindarika; Mega Cantik Putri Aditya; Aline Rizky Oktaviari; Imma Fretisari; Imam Ghozali; Nurmila Sari Djau; Yudhistira Oscar Olendo; Zakarias Aria Widyatama P; Asfar Munir; Christianly Y; Egi Putri Grandena; Mastri Dihita Sagala; Deplo Supoyo
Wahana Dedikasi: Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Vol. 6 No. 2 (2023): Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/dedikasi.v6i2.13576

Abstract

Pelatihan penciptaan tari anak bagi guru seni budaya SD dan SMP di Kabupaten Kayong Utara menjadi hal yang penting mengingat kurangnya pelatihan penciptaan tari anak khususnya dalam pembelajaran seni budaya. Tari anak menjadi hal yang sangat penting untuk dikuasai oleh para guru seni budaya, karena mengingat sifat dan kemampuan anak dalam bergerak akan memiliki perbedaan dikarenakan perkembangan kemampuan motorik kasar dan halusnya. Metode pelaksanaan PKM memiliki tahapan-tahapan yaitu persiapan dengan berkoordinasi dengan mitra, tahap pelaksanaan menyampaikan materi tari anak, tahap mempraktikan tari anak, dan tahap pendemonstrasian peserta akan hasil ciptaan tarinya. . Hasil yang diperoleh dalam PKM ini yaitu peserta memiliki kemampuan dalam menciptakan tari anak. Meningkatkan wawasan peserta didik mengenai elemen-elemen komposisi taru, tahap eksplorasi,improvisasi, evaluasi gerak hingga menjadikan 1 karya tari yang utuh guna dijadikan referensi menari kedepannya. Pelatihan penciptaan tari anak bagi guru SD dan SMP di Kayong Utara sebagai program Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tanjungpura membuahkan hasil kerjasama antar pelaksana dan mitra.
Eksistensi Komunitas Musik Yayasan Halim Dalam Mengembangkan Musik Tradisional Tionghoa di Jalan Gajah Mada Kecamatan Pontianak Pensius, Angga Dion; Djau, Nurmila Sari; Grandena, Egi Putri
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 10, No 1 (2024): January 2024
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.10.1.209-214.2024

Abstract

The background of this research is the existence of Halim Foundation Chinese traditional music which still exists today. The goal achieved is to find out the development of Halim Foundation's traditional music from time to time, by documenting in the form of writing supported by photographs related to Halim Foundation's traditional Chinese music, so that Halim Foundation's traditional Chinese music can be known by the wider community. The method used in this research is descriptive method and qualitative research research form. Data collection techniques in this study are interviews, observations and documentation studies. Data validity techniques use triangulation techniques and extended observation. Data analysis used several stages, namely reduction, data presentation. The results of this study, the Halim Foundation's traditional Chinese music community has undergone an impressive journey in preserving and promoting traditional Chinese music in the Gajah Mada street area, this community has achieved impressive achievements. the way the Halim Foundation community develops traditional Chinese music is to hold regular rehearsals and often perform in big events. Then regenerate by inviting young people who want to learn Chinese music. In addition, widespread support from the community proves that the efforts of the Halim Foundation community are well appreciated and recognized. the involvement of many people shows that traditional Chinese music still has a special place in the hearts and lives of local communities.
Kajian Paham Utilitas dan Manfaat Pendidikan Seni Bagi Anak Usia Dini Grandena, Egi Putri
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 1, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tacet.v1i2.60552

Abstract

To appreciate art and education as a whole requires access to discussions from various dissections of study with certain theories. In this paper, the author examines utility theory in relation to the benefits of arts education as a whole. As utility is an understanding with the principle of priority, namely efforts to fully maximize welfare or principles that prioritize the achievement of a sense of human happiness. In this paper, the author examines the principle of utility and the benefits of art education for early childhood so that they can explore the importance of art education as a whole for growth and development in early childhood. Children at an early age range between the ages of 0-6 years and this is the golden age. During the golden age, all child development can jump very drastically. At this age stage it is important to instill basic education which will become the basic foundations that are important for the growth and development of children. Thus, early childhood get provision of basic values that are instilled from an early age, as a preparation to go to the next level of education, namely the elementary school level.
PERKEMBANGAN MUSIK TANJIDOR DI KECAMATAN PEMANGKAT Egi Putri Grandena; Deden Ramdani; Diecky K Indrapraja
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK) Vol 5, No 06 (2016): Juni 2016
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jppk.v5i06.15612

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengkaji mendalam tentang musik Tanjidor di Kecamatan Pemangkat. Metode penelitian ini adalah historis. Hasil penelitian sebagai berikut. Tanjidor di Pemangkat telah ada sekitar tahun 50-an kemudian hilang pada tahun 60-an, dan muncul kembali tahun 80-an. Tanjidor  yang masih eksis di Pemangkat sekarang yaitu Sinar Pemangkat dan Perapakan, di Pemangkat dulu (wilayah sebelum 2003) yaitu Semparuk dan Sepinggan. Pada era 50-an s/d 70-an pemain Tanjidor telah mengenal not balok, mereka cenderung membawakan mars. Kemunculan musik Band mengakibatkan penurunan eksistensi Tanjidor. Di Kecamatan Pemangkat terdapat tokoh penting bernama Akis yang dianggap sebagai guru Tanjidor pertama. Fungsi utama musik Tanjidor untuk  digunakan pada pesta perkawinan. Bentuk penyajian Tanjidor didominasi  alat tiup. Idealnya pemain berjumlah 12 dengan kostum seragam. Genre yang dibawakan bervariasi. Teknik pembawaan terdapat staccato, aksen, variasi irama genre, meniru kaset, dan pembagian fungsi alat musik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat diimplementasikan dalam pembelajaran seni budaya kelas X semester II.   Kata Kunci: Perkembangan Musik Tanjidor, Kecamatan Pemangkat   Abstract: This research puposes review in depth about Tanjidor musik in Pemangkat District. Method of this research using historical methodology. Conclusion are as follows. Tanjidor musik in Pemangkat now has  been around in 50s, disappeared in 60s, and reappear around 80s. Tanjidor that stil exist today in Pemangkat now are Sinar Pemangkat and Perapakan, at Pemangkat in past (region before 2003) are Semparuk and Sepinggan. In 50s to 70s players have known musikal scores,  and tendency to bring mars. The exsistence of Tanjidor decrease with development of the band’s musik. There are important figure named Akis regarded as first Teacher of Tanjidor. The main function of Tanjidor is wedding celebration. Form of presentation Tanjidor is playing with dominant wind intruments. The ideal amount for one grup is 12 people and  wear the same outfit. Songs are sung varied. Carriage technique in Tanjidor are staccato, accents, variation changing genre, imitating cassette, and divison of instruments function. This research result is expected can be implementation to the learning art and culture subject in grade  X semester II.   Keywords: Development of Tanjidor Musik, Pemangkat District  
Pelatihan Teknik Gerak Dasar Tari Melayu Bagi Siswa SMKN 1 Sukadana Oktariani, Dwi; Grandena, Egi Putri; Djau, Nurmila Sari
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 5 No. 2 (2025): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v5i2.2545

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk menambah pengalaman dan pengetahuan siswa SMKN 1 Sukadana terhadapa teknik gerak Melayu yang ada di Kalimantan Barat. Peserta pelatihan adalah siswa SMKN 1 Sukadana berjumlah 20 orang. Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan oleh tim dosen FKIP UNTAN Pendidikan Seni Pertunjukan pada pelatihan gerak dasar tari Melayu di SMKN 1 Sukadana berjalan efisien sesuai dengan tujuan kegiatan. Peserta antusias dan aktif dalam setiap kegiatan, guru menyatakan bahwa kegiatan ini sangat baik sebagai dasar pengembangan gerak tradisi Melayu dengan menguasai Teknik gerak dasarnya terlebih dahulu. Mereka mampu menguasai teknik gerak dasar Melayu dengan menunjukan cara menari yang benar. Pemateri juga mencarikan gerak yang sesuai dan mudah diimitasi siswa dengan musik iringan yang berasal dari pola-pola tabuhan beruas, sehingga kedepannya diharapkan siswa tidak lagi kesulitan untuk mengikuti atau belajar tari bentuk tradisi Melayu pada satu rangkaian tari serta mengembangkan gerak tradisi menjadi tari kreasi.
Development of Basics of Bowed String Instruments Textbook for Students of Performing Arts Education Program at FKIP Untan Grandena, Egi Putri; Wartiningsih, Agus
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 6 No. 7 (2025): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jiss.v6i7.1814

Abstract

The use of textbooks has become an urgent need for performing art student at FKIP Untan. Therefore, This research was conducted with the aim of developing a Basic Bowed String Instrument Textbook to serve as a guide for students and lecturers, in order to achieve good learning outcomes in accordance with the curriculum objectives. This research method uses a qualitative descriptive method. The research design used in this study is the 4-D Research and Development with the Borg and Gall Model. The development of teaching materials based on textbooks is carried out in several stages, namely the needs analysis stage, product development, and product testing, which is conducted twice: a small group trial with 8 students in the first stage and a large group trial with 17 students. The data collection instruments used were the needs analysis for lecturers and the needs analysis for students in the form of questionnaires and observation sheets. Qualitative data were obtained from expert and student evaluations in the form of suggestions and feedback on the product plan. Quantitative data were obtained from questionnaires resulting from small group trials and large group trials. The data analysis technique used was quantitative descriptive analysis with percentages. The score obtained from media experts (87%) falls into the valid category, and the score from music learning experts (88.3%) also falls into the valid category. The average results of the trials in both small and large groups show a sufficiently valid percentage (75.82%), allowing the textbook to be used with minor revisions.
Bentuk Penyajian Musik Kangkek Dalam Ritual Nyabakng di Desa Setia Budi Kabupaten Bengkayang Vicky Nanda; Djau, Nurmila Sari; Grandena, Egi Putri
Cantata Deo: Jurnal Musik dan Seni Vol. 2 No. 2 (2024): Cantata Deo: Jurnal Musik dan Seni
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAKPN Sentani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69748/jmcd.v2i2.223

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keunikan bentuk penyajian Musik Kangkek ritual Nyabakng yang terfokus pada bentuk penyajian tersebut. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode deskriptif bersifat penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data yang digunakan triangulasi sumber dan perpanjangan pengamatan. Berdasarkan data analisis dengan narasumber data Marus, Akin dan Aye untuk mengetahui tentang Bentuk Penyajian Musik Kangkek Dalam Ritual Nyabakng Di Desa Setia Budi. Berdasarkan analisis data peneliti dapat disimpulkan bahwa, bentuk penyajian Musik Kangkek dalam Ritual Nyabakng adalah berupaa tahap-tahapan dalam prosesi Ritual Nyabakng. Dalam Ritual Nyabakng terdapat Musik Kangkek sebagai musik iringan. Musik Kangkek merupakan musik tradisi yang ada di Dusun Sentalang Ayun. Musik Kangkek juga berfungs mengiringi perarakan pada Ritual Nyabakng. Ritual Nyabakng bertujuan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan (Jubata) masyarakat suku Dayak Bakati di dusun Sentalang Ayun Desa Setia Budi atas hasil panen padi yang diperoleh dari hasil berladang dan bersawah dilaksanakan setahun sekali. Pada hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah arsip dokumen kebudayaan tradisional yang ada di Kalimantan Barat.
Pelatihan Penciptaan Lagu Anak-Anak Berbasis Kearifan Lokal bagi Guru Sekolah Dasar Putra, Zakarias Aria Widyatama; Ghozali, Imam; Djau, Nurmila Sari; Olendo, Yudhistira Oscar; Sagala, Mastri Dihita; Grandena, Egi Putri; Silaban, Chiristianly Yery; Muniir, Asfar
Prima Abdika: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Flores Ende

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/abdika.v4i2.4080

Abstract

Introducing songs to children can hone their sensitivity, literacy skills, and language diversity. Introducing children's songs through their creation based on local wisdom can also be a form of preservation of their culture. The PKM objective of this training program is for elementary school teachers in Sukadana, North Kayong, to have basic skills in making children's songs based on the identity and characteristics of the region. The training methods used are lectures, questions and answers, demonstrations, practices, simulations, and reflections. The results of the PKM children's song creation training program are that there are approximately 15 elementary school teachers who are enthusiastic about making children's songs with the rules and musical elements that have been taught. In addition, various themes of children's songs based on local wisdom have been explicitly and implicitly written in song lyrics for the 2–5 grade range.