Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF ANGGOTA PALANG MERAH REMAJA SMP NEGERI 16 PONTIANAK Hardiansyah, Muhammad Agus; ., Sulistyarini; Asriati, Nuraini
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 3 (2016): Maret 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Judul penelitian ini adalah “Analisis Interaksi Sosial Asosiatif Anggota Palang Merah Remaja SMP Negeri 16 Pontianak”. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis bentuk-bentuk interaksi sosial asosiatif anggota palang merah remaja SMP Negeri 16 Pontianak, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, studi dokumentasi, dengan alat pengumpulan data berupa panduan observasi, panduan wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi sosial asosiatif dalam bentuk kooperasi, akomodasi, asimilasi, dan amalgamasi telah dicapai oleh anggota palang merah remaja SMP Negeri 16 Pontianak dan berjalan dengan baik, berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang telah peneliti laksanakan membuktikan bahwa seluruh anggota dapat melaksanakan tugas dan kewajiban mereka dengan baik, seperti saat latihan rutin setiap hari jumat maupun menjadi petugas kesehatan pada saat upacara bendera setiap hari senin.   Kata Kunci: Interaksi Sosial, Asosiatif, Palang Merah Remaja Abstract: The title of this research is “Analyse of Social Interaction of Youth Redcross Members in Junior High School 16 Pontianak”. This research aims to analyse the forms of associative social interaction of youth redcross members in Junior High School 16 Pontianak, the approach which used in this research is a qualitative approach with descriptive method. This research is using observation, interview, and documentation techniques, with the approaching tools are observation, interview, and documentation guidances. The result showed that associative social interaction such as cooperative, accomodation, assimilation, and amalgamtion have been done well by youth redcross members in Junior High School 16 Pontianak, based on observation, interview, and documentation that have been done by researcher proved that all members could do their duties dan responsibility so well, such as on their weekly practice every friday as well as to be health volunteers on the flag ceremony every Monday.   Keywords: Social Interaction, Associative, Youth Redcross
MEASURING TPACK SKILLS OF ELEMENTARY SCHOOL TEACHERS: READINESS TO TEACH SCIENCE IN BLENDED-LEARNING ERA Septi Kurniasih; Muhammad Agus Hardiansyah; Ikhsanuddin Ikhsanuddin; Lukman Nulhakim
JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 8, No 1 (2022): JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar)
Publisher : Department of Primary education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpsd.v8i1.14107

Abstract

The science learning process has changed from classroom to online education. This leads to blended learning-based learning in a relatively short amount of time today, placing many challenges and burdens on teachers. Motivation to direct the learning process is important to understand how technology can prepare teachers' abilities in the future, which is an integral part of the learning process. This study aims to measure the willingness of elementary schools in different parts of Indonesia to practice blended learning. This study is a descriptive and quantitative study. The survey was conducted although it needs improvement in mastering Technological Knowledge. So it on 64 primary school teachers with 1 to 10 years of teaching experience in 16 states of Indonesia, who are currently training in-service teachers at Sultan Agung Tirtayasa University. The survey results show that the teacher`s ability to use each component in the TPACK is generally categorized as "very good", can be concluded that the elementary school teachers are considered capable of carrying out the blended learning process. This picture can be used as a benchmark for developing the ability of teachers to improve the quality of the quality learning process and coexist with technological developments.
MODAL SOSIAL PADA KOMUNITAS SUPERMOTO (Studi Kasus Pada Komunitas Supermoto Indonesia Pontianak) Iwan Ramadhan; Muhammad Agus Hardiansyah
Hermeneutika : Jurnal Hermeneutika Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Pendidikan Sosiologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/hermeneutika.v7i2.12636

Abstract

Perkembangan komunitas motor di era modern bukan hanya sebagai kolompok biasa tetapi berkontribusi dibidang sosial, penelitian ini menggambarkan serta mendeskripsikan peran modal sosial yang dimiliki oleh Komunitas Supermoto Indonesia Pontianak. Modal sosial adalah bentuk modal Komunitas Pontianak Supermoto Indonesia diantaranya jejaring sosial, norma dan kepercayaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Sedangkan ketua umum dan ketua pelaksana Komunitas Supermoto Indonesia Pontianak sebagai sumber data pada penelitian ini.. Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah modal sosial yang dilakukan oleh Komunitas Pontianak Supermoto Indonesia memberikan dampak yang baik bagi setiap anggota komunitas dan komunitas lainnya. Modal sosial inilah yang membuat komunitas ini memiliki banyak relasi sosial dengan berbagai institusi dan komunitas lainnya. Dalam bentuk modal sosial yang berkaitan dengan norma, komunitas ini juga mengikuti norma yang ada karena norma tersebut sudah tercantum dalam AD / ART komunitas Supermoto Indonesia Pontianak. Selain norma, mereka juga memiliki keyakinan yang dimiliki, kepercayaan itu ada bila anggota dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan baik. Dan juga terdapat jejaring sosial yang dapat menjadikan komunitas ini relasi sosial dengan beberapa institusi dan komunitas lain. Jejaring sosial tersebut berupa toko-toko yang terkait dengan sepeda motor, Polisi Lalu Lintas, dan komunitas sepeda motor lainnya. Dengan ketiga bentuk modal sosial tersebut maka hubungan sosial yang terjalin akan semakin baik bagi masyarakat.
Analisis Perubahan Sistem Pelaksanaan Pembelajaran Daring ke Luring pada Masa Pandemi Covid-19 di SMP Muhammad Agus Hardiansyah; Iwan Ramadhan; Suriyanisa Suriyanisa; Beliana Pratiwi; Nurita Kusumayanti; Yeni Yeni
Jurnal Basicedu Vol 5, No 6 (2021): December Pages 5001-6500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i6.1784

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui proses pembelajaran daring ke luring, praktik pembelajaran daring ke luring serta dampak pembelajaran daring terhadap pelaksanaan pembelajaran luring pada masa pandemi Covid-19 di SMP 16 Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis deskriptif. Perubahan pembelajaran di SMP pada masa pandemi Covid-19 membutuhkan banyak persiapan dan penyesuaian dari sekolah, termasuk guru kepada peserta didik dan peserta didik dalam pelaksanaannya. Hasil penelitian bahwa proses pembelajaran secara luring belum diterapkan secara keseluruhan untuk mengurangi interaksi siswa. Praktik pembelajaran daring ke luring dilaksanakan telah sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat, diantaranya dalam waktu belajar dan implementasinya dan dampak pembelajaran daring terhadap luring masih perlunya upaya preventif dan represif oleh sekolah. Proses, praktik dan dampak daring terhadap luring masih membutuhkan peningkatan dalam pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan secara holistik kepada peserta didik
Modes of Address in the First Edition of Thomas Hardy’s “Poems of 1912-13” Muhammad Dirgantara Esa Valentino Am; Muhammad Agus Hardiansyah
Journal of English Language Studies Vol 7, No 2 (2022): Available Online in September 2022
Publisher : English Department - University of Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jels.v7i2.13561

Abstract

The use of place and of time as organizing forms in “Poems of 1912-13”, first appeared in Satires and Circumstances (1914), have been discussed by other readers. The modes of address and their expressive significances as one of the sequence’s expressive vehicles, however, have not been. It is important to discuss the modes of address as it deepens the readers’ understanding of the elegiac sequence whose status occupies a prominent place in the poet’s oeuvre. In discussing the modes of address in “Poems of 1912-13,” the descriptive-interpretive close reading method was used. Although the paper’s focus is on the modes of address, other textual features were also analyzed where relevant.   Five modes of address--i.e. the second-person, the third-person, the ‘ventriloquizing’, the ‘composite’, and the ‘unique’--are identified and described. These modes of address, furthermore, are proposed to signify and dramatize Hardy’s hauntedness in the beginning, the ways he comes to terms with that state in the middle, and the peace he arrives at in the end. The second-person mode signifies Hardy’s hauntedness. The third-person mode signifies and dramatizes his first strategy to solve the problem. The ‘ventriloquizing’ mode signifies and dramatizes his second strategy. The ‘composite’ mode signifies and dramatizes his third and final strategy. Finally, the ‘unique’ mode signifies and dramatizes his peaceful state in the end. The paper is concluded by raising the issue of the poet’s later addition to the sequence’s first version and by pointing out further aspects of the sequence to be explored.
PENGENALAN BAHASA INGGRIS DASAR MELALUI MEDIA POSTER DAN PUZZLE BOARD Muhammad Agus Hardiansyah; Septi Kurniasih; Mochamad Naim
Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM) Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM) Volume 3, No 2 Oktober 2022
Publisher : LP3M STKIP MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.22 KB) | DOI: 10.52060/jppm.v3i2.830

Abstract

Indonesia English is the most widely spoken language in the world. Mastery of English is a very important ability to be able to communicate with the global world. The importance of introducing English as early as possible to students starts from introducing basic skills such as letters, numbers, and vocabulary. This English introductory activity uses posters and puzzle boards so that this activity can provide a pleasant experience for students at SDN Kertamukti 1 Sumur District, Pandeglang Regency. The activity which lasted for 2 meetings involved 24 students who were in class IV.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS : STRATEGI PEMBELAJARAN DI SMP SWASTA PASCA PANDEMI COVID 19 Iwan Ramadhan; Muhammad Agus Hardiansyah; Haris Firmansyah; Maria Ulfah; Husni Syahrudin; Suriyanisa Suriyanisa
Jurnal Muara Pendidikan Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Muara Pendidikan Vol 7 No 2, Desember 2022
Publisher : LP3M Universitas Muhammadiyah Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.55 KB) | DOI: 10.52060/mp.v7i2.848

Abstract

The purpose of this research is to find out the strategy of the limited face-to-face learning process that is applied at Mujahidin Private Junior High School. The method used in this research is a descriptive qualitative research method. As in qualitative research that researchers obtain data through direct observation and refine it with interviews and obtain data in the form of documentation. The results of this study are the strategy of implementing limited face-to-face learning processes in accordance with learning guidelines during the pandemic, such as facilities and infrastructure for implementing health protocols that require teacher guidance. Not only that, the application of learning strategies to technology-based learning media and school readiness and teachers as homeroom teachers who play a role in managing learning that is more than one subject at the middle education level. Thus the strategy of implementing learning at the basic education level has more tasks that must be managed by the teacher and of course, it is in accordance with the situation and conditions in the pandemic so that learning strategies that have limitations in time can achieve the goals of middle-level education to shape the character of students.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KEMANISAN MELALUI SOSIALISASI PEMANFAATAN BARANG BEKAS UNTUK BUDIDAYA TANAMAN HIDROPONIK Muhammad Agus Hardiansyah; Septi Kurniasih; Mochammad Naim; Lukman Nulhakim
Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM) Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM) Volume 4, No 1 Maret 2023
Publisher : LP3M STKIP MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52060/jppm.v4i1.1083

Abstract

Pengelolaan sampah anorganik dan kemandirian pangan merupakan masalah yang dihadapi masyarakat di Desa Kemanisan, Kec. Tirtayasa, Banten. Sampah anorganik yang tertimbun, tidak dapat diolah ataupun dihancurkan secara alami dan mengakibatkan pencemaran tanah dan air di wilayah desa tersebut. Upaya yang umum dilakukan warga desa adalah dengan membakar sampah. Kegiatan ini berbahaya karena mengakibatkan pencemaran dari tanah berpindah ke udara. Di sisi lain, masyarakat sedang berusaha meningkatkan kemandirian pangan dengan melakukan budidaya di lahan pekarangan, namun masih terkendala dengan keterbatasan lahan dan kualitas tanah yang kurang baik untuk pertanian. Untuk menanggulangi masalah tersebut, dilakukan sosialisasi pemanfaatan barang bekas untuk budidaya tanaman hidroponik bagi perangkat desa, kelompok tani, ibu PKK dan pemuda Karang Taruna. Pemanfaatan barang bekas dapat membantu penanggulangan sampah anorganik berupa barang bekas dengan cara digunakan kembali sebagai instalasi hidroponik berbiaya rendah. Untuk melaksanakan kegiatan ini, dilakukan koordinasi dengan mitra yang merupakan praktisi budidaya hidroponik yang berpengalaman dalam melakukan budidaya sayuran dengan sistem hidroponik sederhana. Kegiatan tersebut dilakukan dengan (1) memberikan informasi mengenai hidroponik dan komponennya; (2) komoditas yang dapat dikembangkan dengan metode hidroponik; dan (3) demonstrasi dan lokakarya pembuatan instalasi hidroponik model rakit apung dan DFT dengan memanfaatkan barang bekas. Hasil dari kegiatan tersebut adalah masyarakat desa yang memiliki pengetahuan dan keterampilan baru mengenai hidroponik dan dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang hadir di desa mereka.
Upaya Guru PPKn dalam Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Antikorupsi pada Siswa SMP IT As-Syifa Muhammad Agus Hardiansyah; Ami Samsiah
IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching Vol 7, No 1 (2023): IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching
Publisher : Program Studi Tadris IPS Fakultas tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/ji.v7i1.18472

Abstract

The study conducted in this article aims to know the teacher's efforts and elements in schools in instilling anti-corruption values at SMP AS-Syifa in advantage of anti-corruption values taught to citizenship education (PPKN). The method used in this research is descriptive qualitative research method. The culture of corruption is familiar in Indonesia therefore the importance of planting anti-corruption values. Anti-Corruption Culture is duly taught in learning. The role of teachers at schools not only teaches learning materials, but rather forming the personality of learners to have a concern, honesty, responsibility, discipline, simplicity, independence, and hard work that teaches at school. Not only limited through the role of teachers alone planting anti-corruption values is realized but many aspects that can support it can run well that is through the elements in school. Planting of anti-corruption values can be implanted to learners with various things to create a tanned generation of laws and rules. But the reality of schools not many teaches that indicator of good anticorruption in the elementary level to high school level. The leader of the educator, especially the teacher of the Citizenship Education Studies (PPKN) is essential in realizing the anti-corruption generation in the education environment. This is done to create critical learners and are oriented to the application of anti-corruption values in everyday life.
Pelatihan Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Eco-Enzyme di Desa Tenjoayu Septi Kurniasih; Muhammad Agus Hardiansyah; Lukman Nulhakim
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Pendidikan Vol. 1 No. 02 (2022): November 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Pendidikan - Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.186 KB) | DOI: 10.23960/jpmip.v1i02.40

Abstract

Organic waste is waste generated from the use of organic materials in various daily lives. The absence of a disposal site and waste management system results in organic waste not being processed properly, resulting in environmental problems in the form of pollution and unpleasant odors in the area of Tenjo Ayu Village. Most household waste is organic waste, such as vegetable residue, fruit peels and yard sweepings. The service activity of the workshop on processing organic waste into eco-enzyme aims to educate the public regarding the processing of household waste into eco-enzyme as a multifunctional liquid so that waste can be reused into cleaning products and organic fertilizers that have economic value. This community service activity has succeeded in providing insight and skills to the community regarding the processing of organic waste into eco-enzymes.
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Adhiyakam, Figur Adisha Anindiva Faizal Aditya, Mega Cantik Putri Adlika, Nur Meily Afrizal, Stevany Ahyar, Zaky Khairul Alifa, Asyika Nur Amalia, Siti Dita Nurul Amalia, Syifa Amelia Yulianti Amelia, Hilma Amelia, Pipi Ami Samsiah Anas Tasya Damayanti Anggun Biyanti Annisa Fitriani Ardila, Ira Azizah, Faizati Nur Azmelia Putri Balqis Azzahra, Siti Bainah, Atiqoh Nur Beliana Pratiwi Bunga Farah Fauziah Cary Chappel Choirunnisa Sasa Daffa Aqiilah Daniel Destiana, Amelia Wahyu Desty D. Liana Dewantara, Jagad Aditya Elseu Salsabila Empat Siti Fatimah Fadilah Novianti Fauziah, Dede Annisa Federiana, Fesa Alyah Firmansyah, Haris Firnanda, Ayu FItria Arifiyanti Fitria Arifiyanti Hadi Wiyono Halyma Wynda Haris Firmansyah Hayat, Nurul Himayati, Himayati Husni Syahrudin Ikhsanudin, Ikhsanudin Imran Imran Imran Imran Indra Utama Indriyani Indriyani Insani, Vivi Iwan Ramadhan Khoirotunnisa, Putri Khosihan, Aan KUNTARI, SEPTI Kurniasih, Septi Kusumayanti, Nurita Lilis Lisnawati Lindawati, Yustika Irfani Lukman Nulhakim Manurung, Diana Veronika Martono Martono Mega Cantik putri Aditya Mochamad Naim Mochammad Naim Monika Fresdina Harahap Mualimin Mualimin Mualimin Mualimin muflihah muflihah Muhammad Dirgantara Esa Valentino Am Muhammad Zidan Mulyani, Sri Tika Naim, Mochammad Naim, Mohammad Nandini, Nurul Nawang Sari Nulhakim, Lukman Nuraini Asriati Nurita Kusumayanti Nurul Hayat Ompusunggu, Natalina Prasetya, Bayu Hari Pratiwi, Beliana Putra, Teguh Pratama Putri, Karla Ryanda Putri, Novelia Rachmanda Putri, Rima Nabila Rahma Amanda Rama Shaquilla Brilyando Reseliyani, Sepina Riama Al Hidayah Rojak, Abd Sagala, Mastri Dihita Samsiah, Ami Septi Kurniasih Septi Kurniasih Sikwan, Agus Siti Azahra Siti Rohalia Siti Rohaliya Subhan Widiansyah Sulistyarini, Sulistyarini Suriyanisa Suriyanisa Suriyanisa Suriyanisa Suriyanisa Suriyanisa, Suriyanisa Syahputra, Nanda Wisnu Syifa Amalia Teguh Pratama Putra Utama, Indra Wardah Alivia Wikanti Yeni Yeni Yeni Yeni Yudhistira Oscar Olendo Yulianti Yulianti Yulianti, Amelia Yustika Irfani Lindawati Zahra, Marisatu Zakarias Aria Widyatama Putra