Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Litelatur Penerapan Internet of Things pada Kesehatan Mental: A Literature Review: The Application of IoT in Mental Health Sampetoding, Eliyah Acantha Manapa; Chuvita, Laila; Pongtambing, Yulita Sirinti; Christiana, Elisa; Ambabunga, Yusri A M
Jurnal Dynamic Saint Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Dynamic Saint
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v7i1.1458

Abstract

Revolusi Industri 4.0 salah satunya Teknologi Informasi telah menghasilkan inovasi yang lebih cepat dalam berbagai bidang. Sejak tahun 1990an, peranan Teknologi Informasi menghasilkan pengembangan dan penerapannya pada bidang Ilmu Kesehatan. Salah satu penerapan teknologi informasi pada bidang Kesehatan adalah Telemedicine. Pada perkembangan lanjutan, yakni IoT (Internet of Things) sudah mulai diterapkan pada analisis rekam medik. Selama beberapa tahun terakhir, telah dicoba penelitian terhadap ujicoba penggunaan IoT pada mendeteksi Kesehatan Mental. Dalam beberapa kasus, hasilnya masih belum sesuai dan diharapkan. Studi litelatur ini fokus menganalisis pada beberapa penelitian termuktahir mengenai penerapan IoT pada Kesehatan Mental. Tujuan utama adalah memungkinkan pembaca untuk memahami konsep dasar Kesehatan Mental dan merangsang penelitian lebih lanjut di Indonesia mengenai analisis Kesehatan Mental pada perangkat IoT.
Acceptance and Use of PeduliLindungi Application in Patients Based on Digital Health Literacy Competence Nur Aisya, Nabila; Rachmani, Enny; Chuvita, Laila
International Journal of Health Literacy and Science Vol. 1 No. 1 (2023): International Journal of Health Literacy and Science
Publisher : Health Science UDINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60074/ihelis.v1i1.7

Abstract

PeduliLindungi is a COVID-19 tracking application with a QR Code feature officially used for contact tracing in Indonesia. District General Hospital (RSUD) Tugurejo Semarang already has a QR Code Scan to enter the building. However, many patients have not used to utilize the scanner. Therefore, the researcher aimed to determine the acceptance and use of the PeduliLindungi app based on patients' digital literacy competence at RSUD Tugurejo, Semarang City. The research was descriptive and distributed questionnaires to 100 outpatients. The results showed that 41% of outpatients could use social media to communicate, and 31% used the internet to find health information. 54% of patients strongly agree that PeduliLindungi helped control Covid-19. The app's acceptance and use were mainly in patients aged 18–27. Patients with education who did not graduate from high school had the lowest average usage, 51.29. The difference in digital literacy competency scores between female and male patients was relatively high, namely 136.6 in women and 124.46 in men. The average digital literacy competence in the expert category was 61.05. Education regarding the PeduliLindungi app is necessary, especially for patients in the non-productive age group.
Pelatihan Persiapan Seleksi Kompetensi Bidang Dosen ASN 2024: Kajian Evaluatif terhadap Tanggapan Peserta Admawati, Harsi; Sampetoding, Eliyah Acantha M; Appa, Felycitae Ekalaya; Chuvita, Laila; Kalalinggi, Septaria Yolan; Sepsamli, Letus; Pitrianti, Siti; Manapa, Esther Sanda
Bakti Sekawan : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): Desember
Publisher : Puslitbang Sekawan Institute Nusa Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35746/bakwan.v5i2.764

Abstract

Wawancara dan microteaching merupakan bagian dari Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) 2024. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam menghadapi seleksi. Metode DSRM (Design Science Research Methodology) digunakan dengan tahapan 1) identifikasi masalah dan motivasi, 2) definisi tujuan untuk solusi, 3) desain dan pengembangan, 4) demonstrasi, 5) evaluasi, dan 6) komunikasi. Peserta diberikan pemahaman konseptual dan strategi menghadapi wawancara dan microteaching pada kelas besar serta pelatihan keterampilan praktis secara intensif dalam bentuk simulasi dan bimbingan langsung pada kelas kecil. Kelas kecil terdiri dari 10 sampai 15 peserta yang dibimbing oleh seorang pengajar. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan menggunakan angket untuk mengetahui kualitas 1) kinerja pelatih, 2) manfaat pelatihan, serta 3) efisiensi pelatihan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja pelatih, manfaat pelatihan, dan efisiensi pelatihan berkategori sangat baik dalam mempersiapkan peserta menghadapi tes SKB Non-CAT Kemendikbudristek tahun 2024.