Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Aksi Pembersihan Pantai dan Transplantasi Karang di Pulau Bokori, Kabupaten Konawe-Sulawesi Tenggara Purnama, Muhammad Fajar; Bahtiar; Sirza, LM. Junaidin; Salwiyah; Pratikino, A. Ginong; Haslianti; Permata Hati, Yustika Intan; Ishak, Ermayanti
Room of Civil Society Development Vol. 1 No. 6 (2022): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.685 KB) | DOI: 10.59110/rcsd.51

Abstract

Aksi bersih pantai dan transplantasi karang di Pulau Bokori ini merupakan rangkaian kegiatan dari Dinas Bulanan BKIPM - KKP (Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Perikanan - Kementerian Kelautan dan Perikanan). Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama bulan April 2019, bertempat di Pulau Bokori, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Tujuan dilaksanakannya pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat pesisir di sekitar Pulau Bokori tentang dampak negatif kegiatan sampah laut dan rehabilitasi terumbu karang yang telah rusak akibat penambangan dengan cara yang sederhana, mudah dilaksanakan dan relatif murah. Sekitar 180 orang terlibat dalam kegiatan tersebut. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo (FPIK – UHO) menjadi salah satu mitra dalam kegiatan tersebut. Aksi pantai bersih difokuskan pada pengumpulan sampah plastik baik di darat maupun di dasar laut. Hal ini merupakan bentuk komitmen tanggung jawab BKIPM dan FPIK UHO dalam menjaga keindahan bawah laut. Selain itu, kegiatan transplantasi karang juga dilakukan. Sekitar 1.800 spesimen karang dari berbagai spesies ditanam dengan metode transplantasi karang. Pembersihan pantai dan penanaman karang akan dilaksanakan pada tanggal 19 April 2019. Selanjutnya monitoring dan evaluasi keberhasilan hidup dan tumbuh karang akan dilakukan di pantai setiap bulan selama 1 tahun ke depan, sebagai bentuk perlindungan terhadap unit transplantasi yang telah telah ditempatkan secara permanen di bawah laut Pulau Bokori Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.
Meningkatkan Nilai Tambah Komoditas Ikan Laut Non Ekonomi Menjadi Makanan Pempek Palembang Khas Sulawesi Tenggara Bahtiar; Purnama, Muhammad; Sirza, La Ode Muhammad Junaidin; Salwiyah; Pariakan, Arman; Haslianti; Permata Hati, Yustika Intan; Ishak, Ermayanti
Room of Civil Society Development Vol. 1 No. 6 (2022): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.264 KB) | DOI: 10.59110/rcsd.53

Abstract

Diversifikasi komoditas perikanan non ekonomi merupakan inovasi penting di bidang pengolahan hasil perikanan yang secara signifikan dapat meningkatkan pendapatan keluarga nelayan. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 23-25 Agustus 2019 di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan. Pelaksanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat yang bertajuk Pengolahan Hasil Perikanan (Mpek Mpek Ikan Laut Non Ekonomis) ini memiliki beberapa tujuan yaitu: 1) Mendukung program pembangunan desa pesisir, dan 2) Meningkatkan pengetahuan ibu-ibu rumah tangga nelayan dalam mengolah hasil laut menjadi bahan pangan varian baru. Cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan memanfaatkan teknologi yaitu pembekalan pengetahuan tentang teknik pembuatan masakan ikan yang higienis dan ramah lingkungan, selain itu juga diberikan pelatihan tentang cara pengemasan produk yang benar dan cara memasarkannya. dia. Dengan beberapa metode yang diperkenalkan diharapkan mampu memberikan kontribusi sosial yaitu membuka wawasan dan cara berpikir ibu-ibu rumah tangga nelayan untuk memanfaatkan bahan baku hasil laut seefektif mungkin dan menciptakan lapangan pekerjaan di Desa Puasana dan kemampuan ibu rumah tangga nelayan untuk berwirausaha secara mandiri yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian rumah tangga dan membantu pembangunan desa pesisir.
Model bisnis pengembangan produk unggulan mutiara di Kelurahan Palabusa Kota Baubau Nadia, La Ode Abdul Rajab; Salwiyah; Piliana, Wa Ode; Hamzah, Muhaimin; Afyudi, Bobby
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsep.v9i2.76

Abstract

Palabusa Village is one of the coastal areas that currently has developed pearl superior products, both on a cultivation and pearl processing scale.  The business has been going on for a long time and tends to experience a decline in investment.  The purpose of the study was to analyze the business model and investment of pearl businesses in Palabusa Village, Baubau City. This research was conducted for 3 months, namely August - November 2023.  The research location is Palabusa Village, Baubau City. Data collection methods were in-depth interviews and PRA activities. The analysis used to determine the level of economic and investment feasibility is the analysis of investment criteria.  Business model analysis based on Assessment of potential partners, especially pearl superior product business actors using the M4P (Making Market Work for the Poor) method. The results of the study are that the mabe mussel cultivation business is very feasible to continue and develop with an R/C value of 1.73 by meeting the criteria that the value is greater than 1. At an interest rate of 13%, the NPV value is Rp13,375,000, the profit of the mabe mussel cultivation business for 5 years of investment life brings a profit of Rp13,375,000. Profits and R/C are large enough to be obtained in the pearl craft business and are very feasible to develop and improve. The value chain of pearl products in Palabusa village is very short, namely cultivators, processors, intermediary traders and end consumers. The business scenario of pearl products involves many parties including the government, private sector, banks/cooperatives, collecting traders/souvenir shops. The conclusion of this study is that the pearl product business in Palabusa Village is very feasible to develop.  Multi-stakeholder involvement strongly supports the pearl product business scenario so that it can increase income and sustainability of community businesses.
Bakti Teluk Kendari Dalam Rangka “World Clean Up Day 2022” Bahtiar, Bahtiar; Muhammad Fajar Purnama; Asriyana; Salwiyah; Sjamsu Alam Lawelle; Risfandi; A. Ginong Pratikno; Emiyarti; Haslianti; La Ode Baytul Abidin
Jurnal Pengabdian Meambo Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEAMBO
Publisher : PROMISE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/jpm.v2i2.62

Abstract

Teluk Kendari secara geografis terletak di jantung Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Posisi strategis ini, tidak didukung oleh kesadaran sebagian masyarakatnya dalam hal “perilaku” penanganan sampah domestik. Kurangnya kesadaran warga Kota Kendari (khususnya yang bermukim di bantaran sungai) dalam mengelola sampah rumah tangga, membuat teluk Kendari tercemar oleh sampah plastik, kain, fiber dan kaca. Kondisi ini terlihat jelas pada saat perairan teluk sedang surut (low tides). Hal ini menjadi dasar tumbuhnya kesadaran seluruh elemen masyarakat Kota Kendari (pemerintah, akademisi, pengusaha, komunitas, pelajar dan relawan lainnya) untuk bahu-membahu dalam menyukseskan pelaksanaan kegiatan bakti teluk Kendari dalam rangka “world clean up day 2022”. Kegiatan ini merupakan kampanye dan aksi nyata seluruh lapisan masyarakat Kota Kendari untuk mengedukasi dan menumbuhkan kesadaran warga agar tidak membuang sampah di sungai, laut dan di manapun. Total sampah yang terkumpul di lokasi bakti adalah ± 5 ton, di mana terdiri atas sampah plastik, kain, fiber dan kaca (botol). Jenis sampah yang mendominasi adalah makroplastik. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan plastik dalam kegiatan sehari-hari masyarakat Kota Kendari masih sangat tinggi. Total sampah yang terkumpul di lokasi bakti adalah ± 5 ton, di mana terdiri atas sampah plastik, kain, fiber dan kaca (botol). Jenis sampah yang mendominasi adalah makroplastik. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan plastik dalam kegiatan sehari-hari masyarakat Kota Kendari sangat tinggi.
PKMI Pemberdayaan Ibu-Ibu Warga Perumnas Poasia Melalui Diversifikasi Produk Berbasis Olahan Ikan di Kota Kendari Salwiyah; Abdullah; La Ode Muhammad Yasir Haya; Nadia, La Ode Abdul Rajab; Muhammad Fajar Purnama
Jurnal Pengabdian Meambo Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEAMBO
Publisher : PROMISE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/jpm.v2i2.70

Abstract

Masalah utama yang dihadapi mitra PKMI adalah permasalahan dibidang produksi, permasalahan bidang manajemen dan permasalahan bidang pemasaran. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan penguatan kapasitas SDM, meningkatkatkan motivasi ibu-ibu warga Perumnas Poasia Kendari. Kegiatan PKM ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi bagi kelompok ekonomi non produktif untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan keluarga Kegiatan PKM ini dilaksanakan dengan 3 pendekatan, yaitu pendekatan pelatihan, pendekatan demo produk dan pendekatan pendampingan usaha.  Tahapan kegiatan adalah 1) koordinasi dan sosialisasi,  2) Pelatihan (bimbingan teknis ) terdiri atas pelatihan bidang produksi, pelatihan bidang manajemen dan pelatihan bidang pemasaran, 3) tahap proses produksi meliputi teknis produksi dan uji laboratorium, 4) pembuatan labeling dan kemasan produk, 5) manajemen usaha dan pemasaran digital, 6) Evaluasi kegiatan dan keberlanjutan kegiatan PKM. Hasil yang dicapai adalah koordinasi dengan RW dan RT dan sosialisasi kepada ibu-ibu warga Perumnas Poasia. Hasil tersebut adalah kesepakatan waktu pelaksanaan dan kesediaan menjadi peserta kegiatan.  Tahap pelatihan (bimbingan teknis ) PKMI terdiri atas pelatihan bidang produksi, pelatihan bidang manajemen dan pelatihan bidang pemasaran. Pelatihan dilakukan sampai mitra memahami aspek teknologi, manajemen dan pemasaran sehingga pada saat aplikasinya dapat berjalan dengan baik. Produk yang dibuat adalah bakso ikan dan nugget ikan. Selanjutnya, Tim PKMI memfasilitasi desain kemasan produk.  Kegiatan PKMI ini telah menghasilkan produk olahan ikan dan selanjutnya dikembngkan dalam pendampingan usaha UMKM ibu-ibu.
Aksi Pembersihan Pantai dan Transplantasi Karang di Pulau Bokori, Kabupaten Konawe-Sulawesi Tenggara Purnama, Muhammad Fajar; Bahtiar; Sirza, LM. Junaidin; Salwiyah; Pratikino, A. Ginong; Haslianti; Permata Hati, Yustika Intan; Ishak, Ermayanti
Room of Civil Society Development Vol. 1 No. 6 (2022): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.51

Abstract

Aksi bersih pantai dan transplantasi karang di Pulau Bokori ini merupakan rangkaian kegiatan dari Dinas Bulanan BKIPM - KKP (Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Perikanan - Kementerian Kelautan dan Perikanan). Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama bulan April 2019, bertempat di Pulau Bokori, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Tujuan dilaksanakannya pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat pesisir di sekitar Pulau Bokori tentang dampak negatif kegiatan sampah laut dan rehabilitasi terumbu karang yang telah rusak akibat penambangan dengan cara yang sederhana, mudah dilaksanakan dan relatif murah. Sekitar 180 orang terlibat dalam kegiatan tersebut. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo (FPIK – UHO) menjadi salah satu mitra dalam kegiatan tersebut. Aksi pantai bersih difokuskan pada pengumpulan sampah plastik baik di darat maupun di dasar laut. Hal ini merupakan bentuk komitmen tanggung jawab BKIPM dan FPIK UHO dalam menjaga keindahan bawah laut. Selain itu, kegiatan transplantasi karang juga dilakukan. Sekitar 1.800 spesimen karang dari berbagai spesies ditanam dengan metode transplantasi karang. Pembersihan pantai dan penanaman karang akan dilaksanakan pada tanggal 19 April 2019. Selanjutnya monitoring dan evaluasi keberhasilan hidup dan tumbuh karang akan dilakukan di pantai setiap bulan selama 1 tahun ke depan, sebagai bentuk perlindungan terhadap unit transplantasi yang telah telah ditempatkan secara permanen di bawah laut Pulau Bokori Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.
Meningkatkan Nilai Tambah Komoditas Ikan Laut Non Ekonomi Menjadi Makanan Pempek Palembang Khas Sulawesi Tenggara Bahtiar; Purnama, Muhammad; Sirza, La Ode Muhammad Junaidin; Salwiyah; Pariakan, Arman; Haslianti; Permata Hati, Yustika Intan; Ishak, Ermayanti
Room of Civil Society Development Vol. 1 No. 6 (2022): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.53

Abstract

Diversifikasi komoditas perikanan non ekonomi merupakan inovasi penting di bidang pengolahan hasil perikanan yang secara signifikan dapat meningkatkan pendapatan keluarga nelayan. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 23-25 Agustus 2019 di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan. Pelaksanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat yang bertajuk Pengolahan Hasil Perikanan (Mpek Mpek Ikan Laut Non Ekonomis) ini memiliki beberapa tujuan yaitu: 1) Mendukung program pembangunan desa pesisir, dan 2) Meningkatkan pengetahuan ibu-ibu rumah tangga nelayan dalam mengolah hasil laut menjadi bahan pangan varian baru. Cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan memanfaatkan teknologi yaitu pembekalan pengetahuan tentang teknik pembuatan masakan ikan yang higienis dan ramah lingkungan, selain itu juga diberikan pelatihan tentang cara pengemasan produk yang benar dan cara memasarkannya. dia. Dengan beberapa metode yang diperkenalkan diharapkan mampu memberikan kontribusi sosial yaitu membuka wawasan dan cara berpikir ibu-ibu rumah tangga nelayan untuk memanfaatkan bahan baku hasil laut seefektif mungkin dan menciptakan lapangan pekerjaan di Desa Puasana dan kemampuan ibu rumah tangga nelayan untuk berwirausaha secara mandiri yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian rumah tangga dan membantu pembangunan desa pesisir.
Aksi Pembersihan Pantai dan Transplantasi Karang di Pulau Bokori, Kabupaten Konawe-Sulawesi Tenggara Purnama, Muhammad Fajar; Bahtiar; Sirza, LM. Junaidin; Salwiyah; Pratikino, A. Ginong; Haslianti; Permata Hati, Yustika Intan; Ishak, Ermayanti
Room of Civil Society Development Vol. 1 No. 6 (2022): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.51

Abstract

Aksi bersih pantai dan transplantasi karang di Pulau Bokori ini merupakan rangkaian kegiatan dari Dinas Bulanan BKIPM - KKP (Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Perikanan - Kementerian Kelautan dan Perikanan). Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama bulan April 2019, bertempat di Pulau Bokori, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Tujuan dilaksanakannya pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat pesisir di sekitar Pulau Bokori tentang dampak negatif kegiatan sampah laut dan rehabilitasi terumbu karang yang telah rusak akibat penambangan dengan cara yang sederhana, mudah dilaksanakan dan relatif murah. Sekitar 180 orang terlibat dalam kegiatan tersebut. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo (FPIK – UHO) menjadi salah satu mitra dalam kegiatan tersebut. Aksi pantai bersih difokuskan pada pengumpulan sampah plastik baik di darat maupun di dasar laut. Hal ini merupakan bentuk komitmen tanggung jawab BKIPM dan FPIK UHO dalam menjaga keindahan bawah laut. Selain itu, kegiatan transplantasi karang juga dilakukan. Sekitar 1.800 spesimen karang dari berbagai spesies ditanam dengan metode transplantasi karang. Pembersihan pantai dan penanaman karang akan dilaksanakan pada tanggal 19 April 2019. Selanjutnya monitoring dan evaluasi keberhasilan hidup dan tumbuh karang akan dilakukan di pantai setiap bulan selama 1 tahun ke depan, sebagai bentuk perlindungan terhadap unit transplantasi yang telah telah ditempatkan secara permanen di bawah laut Pulau Bokori Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.
Meningkatkan Nilai Tambah Komoditas Ikan Laut Non Ekonomi Menjadi Makanan Pempek Palembang Khas Sulawesi Tenggara Bahtiar; Purnama, Muhammad; Sirza, La Ode Muhammad Junaidin; Salwiyah; Pariakan, Arman; Haslianti; Permata Hati, Yustika Intan; Ishak, Ermayanti
Room of Civil Society Development Vol. 1 No. 6 (2022): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.53

Abstract

Diversifikasi komoditas perikanan non ekonomi merupakan inovasi penting di bidang pengolahan hasil perikanan yang secara signifikan dapat meningkatkan pendapatan keluarga nelayan. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 23-25 Agustus 2019 di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan. Pelaksanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat yang bertajuk Pengolahan Hasil Perikanan (Mpek Mpek Ikan Laut Non Ekonomis) ini memiliki beberapa tujuan yaitu: 1) Mendukung program pembangunan desa pesisir, dan 2) Meningkatkan pengetahuan ibu-ibu rumah tangga nelayan dalam mengolah hasil laut menjadi bahan pangan varian baru. Cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan memanfaatkan teknologi yaitu pembekalan pengetahuan tentang teknik pembuatan masakan ikan yang higienis dan ramah lingkungan, selain itu juga diberikan pelatihan tentang cara pengemasan produk yang benar dan cara memasarkannya. dia. Dengan beberapa metode yang diperkenalkan diharapkan mampu memberikan kontribusi sosial yaitu membuka wawasan dan cara berpikir ibu-ibu rumah tangga nelayan untuk memanfaatkan bahan baku hasil laut seefektif mungkin dan menciptakan lapangan pekerjaan di Desa Puasana dan kemampuan ibu rumah tangga nelayan untuk berwirausaha secara mandiri yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian rumah tangga dan membantu pembangunan desa pesisir.