Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Enhancing Counselors' Skills In Developing Non-Test Instruments Independently Lubis, Khadijah; Dewi, Ratna Sari; Wisma, Nur; Sucipto, Sigit Dwi; Rozzaqyah, Fadhlina; Hafarinto, Bagus; Alfaroji, Muhammad Arif
International Journal of Public Devotion Vol 7, No 2 (2024): August - December 2024
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/ijpd.v7i2.5436

Abstract

Non-test instruments are fundamental in the implementation of student needs assessment. Without the right instruments, the assessment will not be able to be carried out and the implementation of guidance and counseling services will not be able to reach services that are by student needs. This requires counselors to be able to develop instruments that can measure the psychological condition of students which can be used as a reference for making programs and providing services for students. But in reality, counseling teachers are still confused, unable to make instruments, and limited to processing and analyzing the results of the instruments obtained so that the counseling program prepared later is by the needs of students.This training and mentoring activity aims to assist counselors in developing non-test instruments independently. This activity was carried out for 9 days for Palembang City Junior High School counselors who were organized in the Palembang City Junior High School MGBK. The implementation of this activity was carried out using discussion, brainstorming, practice, and assignment methods. This activity began with filling out pretests, providing material, practice, and assignments, analyzing data, interpreting data, and ending with filling out posttests. The results of the pretest and posttest data analysis showed that the t-test significance value obtained was 0.001 <0.05, which means that there is a significant difference in the skills of counseling teachers in preparing non-test instruments before and after attending the training. During the activity, counselors were enthusiastic and eager to participate in the training. The output of this training is a questionnaire that can be used in their respective schools to assess students' needs.
Pemahaman Terhadap Quarter Life Crisis Yang Terjadi Dimasa Perkembangan Dewasa Awal: Suatu Kajian Literatur Hafarinto, Bagus; Rahmayati, Selly; Laurensia, Salsabila; Faulin, Delvina; Alrefi, Alrefi; Minarsi, Minarsi
Journal of Society Counseling Vol. 2 No. 1 (2024): Journal of Society Counseling
Publisher : Scidacplus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59388/josc.v2i1.431

Abstract

Identity finding and personal fulfillment adding another layer to the Quarter Life Crisis. The attempt to find ‘myself’ is inextricably linked to societal expectations, family dynamics, and the constant comparisons that occur through social media. As a person to define their values, beliefs, and passions, they often struggle with fear of making the wrong choices and deviating from social norms. Robinson (2020) emphasizes that a Quarter Life Crisis is often a time in which individuals reflect on life values, search for meaning, and evaluate whether the path they have chosen is consistent with their identity. This research aims to gain deeper insight into the impact of QLC on Indonesia's young generation and how they can address the challenges that arose during this period. As well as identifying factors that influence QLC in early adult students in Indonesia. In this study, the researchers used a literature study method. The researchers have been searched the literatures from journal articles related to the Quarter-life crisis (QLC) in early adulthood from 2019-2023. The factors that could trigger new problems in this phase include lack of confidence in one's own abilities, negative perceptions of oneself and the influence of social media which results in the emergence of comparing behavior between self-achievements and others’ achievements. Quarter-life crisis is a crisis situation commonly experienced by young people in early adulthood, including students in Indonesia. Quarter life crisis is characterized by over-worry, pessimism, anxiety, and even depression. The triggers of a quarter-life crisis are diverse and include difficulty on finding a job that matches your passions, difficulty of making decisions, fears, and rapid change.
BEBAS DARI BELENGGU LAYAR : DAMPAK DAN INTERVENSI ADIKSI GADGET PADA REMAJA Nurhaliza, Siti; Agustina, Rina; Hafarinto, Bagus; Tarigan, Elda Dita Felysa br; Agustin, Abelia; Alrefi
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 7 No. 3 (2024): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v7i3.7160

Abstract

Teknologi merupahkan alat atau perangkat yang tujuannya untuk membantu manusia dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Salah satu contohnya adalah gadget. Gadget adalah sebuah alat elektronik yang sering digunakan oleh banyak orang di masa saat ini. Gadget ini sangat populer karena bisa membantu kita dalam berkomunikasi, mencari informasi, atau bahkan bermain game. Tujuan penelitian adalah untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan terkait dampak yang ditimbulkan oleh adiksi/kecanduan gadget, serta menjelaskan intervensi yang tepat untuk mengatasi perilaku adiksi/kecanduan gadget pada remaja. Metode dalam penelitian ini studi kepustakaan, dimana peneliti telah mencari literatur artikel jurnal yang berkaitan dengan dampak dan intervensi adiksi gadget pada remaja dalam rentang waktu (2020-2024). Hasil yang diperoleh dari analisis berbagai penelitian yang memaparkan bahwa kecanduan gadget tidak hanya memperburuk kesehatan mental, tetapi juga berimplikasi pada perilaku sosial dan pola asuh. Intervensi mindfulness memiliki peran penting dalam menurunkan tingkat kecanduan gadget pada remaja, yang menunjukkan bahwa pendekatan psikologis dapat membantu mengatasi masalah ini. Kata Kunci: Adiksi; Dampak; Gadget
Pelatihan Penyuntingan Video Edukatif Layanan Bimbingan dan Konseling Pencegahan Perundungan di Sekolah Sucipto, Sigit Dwi; Risma Anita Puriani; Minarsi, Minarsi; Kurnawati, Rika; Yutri, Elsa; Nurdiani, Aisyah; Hafarinto, Bagus; Syafitri, Miftah Aliyah Zulfaa; Alfaroji, Muhammad Arif; Nurhaliza, Siti
Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Kuras Institute & Scidac Plus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/002025051359000

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melakukan pendampingan Pelatihan Penyuntingan Video Edukatif Layanan Bimbingan dan Konseling pencegahan perundungan di Sekolah Menegah Pertama (SMP) Kota Palembang. Kegiatan ini berbentuk pelatihan dengan mengembangkan kegiatan secara partisipatif baik dengan pendekatan individual maupun kelompok yang berorientasi pada peningkatan kompetensi guru bimbingan dan konseling. Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain ceramah, diskusi, simulasi, dan tanya jawab, dengan pendekatan pembelajaran partisipatif. Artinya, dalam proses pelaksanaan kegiatan, sejak awal sampai akhir kegiatan melibatkan peserta kegiatan. Dari hasil evaluasi yang dilakukan diketahui peningkatan pengetahuan khalayak sasaran terkategori tinggi dengan rata-rata peningkatan sebesar 60%. Peningkatan pengetahuan juga didukung oleh hasil penilaian produk melalui pendampingan yang dilakukan untuk membuat video secara digital. Produk yang dihasilkan oleh khalayak sasaran terkategori sangat baik dengan persentase sebesar 86,3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa khalayak sasaran dapat memahami dan mengaplikasikan pembuatan Penyuntingan Video Edukatif Layanan Bimbingan dan Konseling dan dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam membuat Video edukasi yang menarik dan bervariasi guna meningkatkan Pelayanan Bimbingan dan Konseling