Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PREVALENCE OF PARASITES IN CRUSTACEAN AT PANMUTI BEACH, KUPANG REGENCY Rebhung, Felix; Dahoklory, Nicodemus; Djonu, Asriati; Pasaribu, Wesly
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 19, No 3 (2023): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.19.3.159-163

Abstract

Crustacean catches in Panmuti Beach, including white shrimp (Litopenaeus vannamei) and swimming crab, are commodities with high economic value. This certainly increases the demand for both commodities, but the fulfillment of market needs is faced with various problems. One of them is the emergence of disease by parasite infection. The purpose of this research is to identify the types and determine the prevalence of parasites that infect these Crustaceans. Parasite identification was carried out at the Kupang Fish Quarantine, Quality Control and Fishery Product Safety Center. The sampling method uses purposive sampling. The samples observed were white shrimp (Litopenaeus vannamei) and swimming crab in live condition. The results obtained in the white shrimp sample contained one type of parasite, namely Chilodonella sp. with a prevalence of 20%. In swimming crab samples there is one type of parasite, Octolasmis sp. with a prevalence of 100%.  The results of this study can be used as information on product quality control and efforts to prevent and spread disease by parasites.
Pengaruh penambahan kromium-ragi (Cr Organic) pada pakan terhadap laju pertumbuhan ikan kerapu cantang (Epinephelus fuscogutattus lanceolatus) Lobo, Cristian; Tjendanawangi, Agnette; Rebhung, Felix
Jurnal Aquatik Vol 5 No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/aquatik.v5i2.8450

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kromium-ragi (Cr organik) pada pakan dan dosis kromium yang optimum terhadap pertumbuhan ikan kerapu cantang (Epinephelus fuscoguttatus lanceolatus). Kromium mempunyai peran utama dalam mengaktifkan reseptor insulin yang dibutuhkan sebagai faktor untuk insulin dalam memindahkan glukosa dari sirkulasi ke dalam jaringan. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan, yang terdiri dari perlakuan kontrol (tanpa penambahan kromium) perlakuan A (Pakan megami + Cr-ragi 1,5 mg/k), perlakuan B (Pakan megami + Cr-ragi 2,5 mg/kg), perlakuan C (Pakan megami + Cr-ragi 3,5 mg/kg). Hasil menunjukan bahwa penambahan kromium-ragi pada pakan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot harian, pertumbuhan panjang harian, dan konversi pemberian pakan, sedangkan ANOVA kelulushidupan ikan kerapu cantang menunjukan tidak ada pengaruh nyata antara perlakuan. Pertumbuhan bobot tertinggi selama 56 hari terdapat pada perlakuan B (43 g) disusul oleh perlakuan A (40 g), dan yang terendah terdapat pada perlakuan kontrol (26 g). Pertumbuhan panjang tertinggi selama 56 hari terdapat pada perlakuan A (13,5 cm) disusul oleh perlakuan B (13,1 cm), dan terendah terdapat pada perlakuan kontrol (11 cm). Kata Kunci : Epinephelus fuscogutattus lanceolatus, kromium, pertumbuhan.
Pengaruh ekstrak labu kuning (Cucurbita moschata Duch) dalam pakan terhadap kecerahan warna dan kelangsungan hidup ikan badut (Amphiprion percula) di akuarium Meni, Karolina Vivenci; Rebhung, Felix; Liufeto, Franchy Ch
Jurnal Aquatik Vol 5 No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/aquatik.v5i2.8468

Abstract

Ikan badut dalam akuarium dapat mengalami penurunan kualitas warna jika pakan yang diberikan tidak mendukung. Penelitian ini dilakukan di UPT Tambak Oesapa untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak labu kuning (Cucurbita moschata Duch) dalam pakan terhadap kecerahan warna dan kelangsungan hidup ikan badut (Amphiprion percula). Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diuji adalah perlakuan kontrol (tanpa ekstrak labu kuning), PA (pakan komersial + 200 ml ekstral labu kuning), PB (pakan komersial + 300 ml ekstrak labu kuning), dan PC (pakan komersial + 500 ml ekstrak labu kuning). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah kualitas warna, kelangsungan hidup dan berat mutlak ikan badut. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan 500 ml ekstrak labu kuning dalam pakan menghasilkan kualitas warna terbaik dengan nilai rata - rata 7,6%, kelangsungan hidup 93% dan berat mutlak 2,2 gram. ANOVA menunjukan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata pada warna dan kelangsungan hidup, tetapi nyata pada berat mutak. Kata Kunci : Ekstrak labu kuning, ikan badut, kelangsungan hidup, kualitas warna.
Pengaruh pemberian tepung biji pepaya(Carica papaya L.) dalam pakan terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan bandeng(Chanos chanos) Bria, Yuliana; Rebhung, Felix; Tobuku, Ridwan
Jurnal Aquatik Vol 5 No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/aquatik.v5i2.8477

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan di Desa Suai, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka selama 2 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung biji pepaya terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan bandeng (Chanos chanos). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu, tepung biji pepaya 10%, 15%, 20% dan 25% pada pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari penggunaan tepung biji pepaya 25% meningkatkan pertumbuhan berat mutlak sebesar 32,61 gram, laju pertumbuhan spesifik harian sebesar 3,65%, dan persentase kelulushidupan sebesar 100,00%. ANOVA menunjukkan bahwa pemberian tepung biji pepaya muda berpengaruh nyata (P<0,05) pada pertumbuhan berat mutlak, laju pertumbuhan spesifik harian, dan persentase kelulushidupan ikan bandeng. Kata kunci: Ikan bandeng, pakan komersial, tepung biji pepaya
Penggunaan Tepung Bulu Ayam Fermentasi Sebagai Pakan Dalam Pemeliharaan Ikan Bandeng (Chanos chanos) Mama, Maria Loise Ina Amun; Rebhung, Felix; Salosso, Yuliana
Jurnal Aquatik Vol 6 No 1 (2023): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/aquatik.v6i1.9860

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2021 sampai Februari 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung bulu ayam fermentasi dalam pakan terhadap laju pertumbuhan dan kelulushidupan ikan bandeng (Chanos chanos). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan yang terdiri dari Perlakuan A (5%), Perlakuan B (10%), Perlakuan C (15%), Perlakuan D (20%), Perlakuan E (0%). Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan relatif (RGR) dan kelangsungan hidup yang selanjutnya dianalisis secara statistic dengan menggunakan Analisis Sidik Ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan tepung bulu ayam fermentasi berpengaruh nyata (P<0,05) pada pertumbuhan bobot mutlak dan laju pertumbuhan relatif. Dosis terbaik perlakuan D (20%) mampu menghasilkan bobot mutlak sebesar 24,53g dan laju pertumbuhan relatif sebesar 0,071%. Kata Kunci : Tepung bulu ayam, fermentasi, ikan bandeng, pertumbuhan, kelulushidupan
Pola Pertumbuhan Benih Ikan Patin (Pangasius sp) yang Diberi Pakan Kombinasi Pelet dan Tepung Cacing Sutra (Tubifex sp) Yulia, Victoria Enyta; Rebhung, Felix; Lukas, Ade Yulita Hesti
Jurnal Aquatik Vol 6 No 1 (2023): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/aquatik.v6i1.9864

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan benih ikan patin (Pangasius sp) yang diberi pakan kombinasi pelet dan tepung cacing sutra (Tubifexs sp). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan dirancang menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 3 ulangan dan 5 perlakuan: (a) kombinasi pelet 75 % dan tepung cacing sutra 25%, (b) kombinasi pelet 50% dan tepung cacing sutra 50%, (c) kombinasi pelet 25% dan tepung cacing sutra 75%, (d) 100% pelet dan (e) tepung cacing sutra 100%. Parameter yang diamati adalah laju pertumbuhan spesifik (SGR) dan kualitas air (suhu, pH dan DO). Hasil penelitian menunjukan bahwa laju pertumbuhan benih ikan patin meningkat pada setiap 2 minggu, laju pertumbuhan spesifik benih ikan patin tertinggi yaitu terdapat pada perlakuan C dan terendah terdapat pada perlakuan D. Kualitas air selama masa pemeliharaan masih dalam kisaran optimal yaitu suhu berkisar 27-28ᵒc, pH berkisar ,3-8,6 ppt dan DO berkisar 6,4-6,8 ppm. Kata kunci : SGR; pelet; tepung cacing sutra dan benih ikan patin.
Pengaruh Lama Fermentasi Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) Terhadap Pertumbuhan dan kelangsungan Hidup Ikan Bandeng (Chanos chanos) Geno, Yovita Jessi; Dahoklory, Nicodemus; Rebhung, Felix
Jurnal Aquatik Vol 6 No 1 (2023): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/aquatik.v6i1.9869

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L.) terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bandeng (Chanos chanos). Penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu 2 bulan di Tambak Bandeng Desa Bipolo. Lama waktu fermentasi yang diuji di Laboratorium Kimia Pakan, Fakultas Peternakan Kelautan dan Perikanan Universitas Nusa Cendana yaitu 6 hari, 8 hari, dan 10 hari. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dalam penelitian ini terdapat 3 perlakuan masing-masing 3 ulangan dan kontrol. Perlakuan yang dimaksud adalah Perlakuan A (Kulit pisang fermentasi 30 hari + pellet FF-999 30 hari berikutnya), Perlakuan B (Pellet FF-999 30 hari + kulit pisang fermentasi 30 hari berikutnya), Perlakuan C (Pemberian kulit pisang hasil fermentasi selama 60 hari) dan Kontrol (100% pemberian pellet FF-999 selama 60 hari). Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa lama fermentasi kulit pisang terbaik terdapat pada hari ke 10 dengan kandungan protein tertinggi yaitu sebesar 11,015%. Lama waktu fermentasi 10 hari digunakan untuk fermentasi kulit pisang sebagai pakan untuk menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bandeng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh lama fermentasi kulit pisang 10 hari terhadap pertumbuhan berat mutlak (p<0.05), namun tidak berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan bandeng. Kata Kunci : Fermentasi, Kulit Pisang Kepok, Ikan Bandeng, Pertumbuhan, Kelangsungan Hidup
Tepung rumput laut Sargassum sp. sebagai pakan tambahan bagi ikan kerapu cantang (Epinephelus fuscoguttatus-lanceolatus) Tosi, Ina Damilna; Ratoe Oedjoe, Marcelien Dj; Rebhung, Felix
Jurnal Aquatik Vol 6 No 2 (2023): Edisi Oktober 2023
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/aquatik.v6i2.12835

Abstract

Cantang grouper (E. fuscoguttatus-lanceolatus) is a fish commodity with high economic value. Sargassum sp seaweed is a high source of nutrition because it contains protein, carbohydrates, fat in small quantities and ash content consisting of salt, sodium and potassium. This study aims to show how Sargassum sp is given and test how much the dose of Sargassum sp administration on the growth rate of grouper. The research was carried out from November 2021 to January 2022 at the Undana fishery pond, Semau. The results showed that different doses of Sargassum sp had a significant difference in influence on growth but did not have a difference in the effect on the survival of cantang grouper. The best dose applied in this study was 10% which was able to produce mitlak growth of 41.11 cm. However, the long growth of cantang grouper has no real effect.
Pengaruh penambahan fermentasi ampas kelapa dan dedak halus (padi) dalam pakan terhadap pertumbuhan ikan bandeng (Chanos chanos) Da Costa, Renaldo; Rebhung, Felix; Sunadji, Sunadji
Jurnal Aquatik Vol 6 No 2 (2023): Edisi Oktober 2023
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/aquatik.v6i2.12839

Abstract

Research conducted in the period April to June 2022 at the Oesapa Fish Pond Installation, East Nusa Tenggara Province Maritime and Fisheries Service aims to assess the impact of adding fermented coconut dregs and fine bran to milkfish (Chanos chanos) feed. Another objective is to determine the most effective amount of these two ingredients in milkfish feed. This research used a Completely Randomized Design (CRD) method with 4 treatments and was carried out in triplets. The four treatments tested were as follows: Treatments A, B, C and D respectively, namely providing commercial feed with the addition of a mixture of coconut dregs and fine bran at 0, 20, 30 and 40%. Research shows that treatment D, namely providing commercial feed with the addition of a mixture of coconut dregs and fine bran as much as 40%, provides the best results for the growth of milkfish (C. chanos). The absolute weight growth reached 19.29 g, the survival rate reached 100%, indicating that the milkfish in treatment D had an optimal survival rate. Thus, it can be concluded that the addition of coconut dregs and fine bran as much as 40% in fish food is the most effective dose to increase the survival and growth of milkfish (C. chanos) in this study.
Umur bibit 25 hari dan bibit kultur jaringan jenis Kappaphycus alvarezii terhadap pertumbuhan dan kandungan karaginan Djami, Dewiyanti; Ratoe Oedjoe, Marcelien Dj; Rebhung, Felix
Jurnal Aquatik Vol 7 No 1 (2024): Edisi Maret 2024
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/aquatik.v7i1.15200

Abstract

This research was conducted to determine the growth rate and carrageenan content in Kappahycus alvarezii seaweed by comparing the use of 25-day-old selection seeds, unselected seeds and tissue culture seeds. This research was carried out in Oenaek waters for 3 months. observations of growth directly in the cultivation site while for carrageenan content were carried out at the Undana FPKP Laboratory. The results showed that the use of 25-day-old selection seeds can increase the growth rate and carrageenan content in seaweed. The highest absolute growth reached 267.8 grams, while the highest daily growth was 5.146%/gr as well as the carrageenan content which reached 6.32%. Keywords: Selected seeds aged 25 days, carrageenan content, Kappaphycus alvarezii.