Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Efektivitas Ekstrak Daun Pacar Air (Impatiens balsamina L.) Untuk Meningkatkan Respon Imun Non Spesifik Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Pasaribu, Wesly; Longdong, Sammy N.J
e-Journal BUDIDAYA PERAIRAN Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/bdp.3.1.2015.6939

Abstract

The objective of this research was  to determine the most effective dose and the best induction time of  Impatiens balsamina extract in enhancing nonspesific immune response of nile tilapia (Oreochromis niloticus).  The tested fish were nile tilapia, 14-16 cm in length, and  39-42 g in weight, obtained from Balai Pengembangan dan Pembinaan Pembudidayaan Ikan (BP3I) Tateli. The  research was designed in 2x4 factorial in completely randomized design.  There were  two factors   tested  in this research, the dose  and  time.  There were four levels of dose,  A1 = 0 mg/mL extract, A2= 30 mg/mL extract, A3= 50 mg/mL extract, A4= 70 mg/mL extract; and there were  two levels of time,  B1= 7 days after injection and B2=14 days after injection.   The extract was injected intramuscularly  with a dose of  0.2 mL per fish.   Data collected in this research was the immune parameters (total leucocyte count and phagocytosis activity). The results showed that the most effective dose in enhancing nonspesific immune response was   A1=50 mg/mL extract and the best induction time was  B1= 7 day after injection.   The results also indicated  that there was significant  interaction between  dose and time in influencing  the total amount of leucocyte, but there was not  interaction in influencing the phagocytic activities. Keywords : Impatiens balsamina, immune Response, total leucocyte count, phagocytosis activity.
Review : Bahan lokal dalam pakan sebagai alternatif terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan bandeng (Chanos chanos) Asriati Djonu; Wesly Pasaribu
Jurnal Akuatik Vol 4 No 1 (2021): Maret
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.583 KB)

Abstract

Pertumbuhan dan kelulushidupan ikan sangat bergantung pada pakan. Kandungan nutrisi dalam pakan merupakan faktor utama yang menentukan kualitas pakan. Tujuan dari studi review literatur ini adalah untuk mengulas penggunaan bahan lokal baik subtitusi maupun penambahan dalam pakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan kelulushidupan ikan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan melakukan penelusuran studi review literatur. Data sekunder adalah jenis data yang digunakan dalam penelitian ini. Data yang diperoleh akan dilakukan analisa dan review. Studi review literatur menggunakan jurnal hasil penelitian terdahulu dan dilakukan dengan mengelompokan hasil penelitian pada satu topik yaitu penggunaan bahan lokal dalam pakan sebagai alternatif dan mengulas hasilnya terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan.
Efek Pemberian Campuran Tepung Wortel (Daucus carota) dan Tepung Bunga Marigold (Tagetes erecta) pada Warna Ikan Badut (Amphiprion ocellaris) Apryana Reni Tasuib; Yudiana Jasmanindar; Wesly Pasaribu
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 17, No 1 (2022): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v17i2.7965

Abstract

Penurunan kualitas warna pada ikan salah satunya diakibatkan oleh ikan tidak dapat menghasilkan karotenoid oleh dirinya sendiri, sehingga perlu penambahan karotenoid alami dari bahan alami dari wortel dan bunga marigold. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran penambahan campuran tepung wortel (Daucus carota) dan tepung marigold (Tagetes erecta) yang ditambahkan dalam pakan untuk meningkatkan warna pada ikan badut (Amphiprion ocellaris). Penelitian ini menggunakan empat perlakuan: (a) pakan komersil merk FF999 (tanpa penambahan tepung wortel dan tepung bunga marigold), (b) tepung bunga marigold 2,5% dan tepung wortel 5% + Pellet FF999 92,5%, (c) tepung wortel 2,5 % + tepung bunga marigold 5% + Pellet FF999 92,5%, (d) tepung bunga marigold 5% dan tepung wortel 5% + Pellet FF999 90 %. Parameter yang diamati adalah pengukuran warna Red Green Blue (RGB) yang diubah menjadi nilai Hue, Saturation, Brightness (HSB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan tepung wortel (D. carota) dan tepung bunga marigold (T. erecta) menghasilkan perubahan warna lebih kontras pada nilai Hue dan Brightness (kecerahan) serta dapat mempertahankan warna ikan badut seperti warna dialam (A. ocellaris) ketika dibudidayakan tetapi pada perubahan warna Saturation mengalami penurunan. 
KAJIAN PUSTAKA : PENGGUNAAN BAHAN HERBAL UNTUK PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT BAKTERIAL IKAN AIR TAWAR Wesly Pasaribu; Asriati Djonu
Jurnal Bahari Papadak Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.084 KB)

Abstract

Abstrak - Panyakit pada ikan yang disebabkan infeksi bakteri menyebabkan kerugian pada budidaya ikan. Penggunaan obat kimia dan antibotik pada ikan telah dibatasi karena efek residu dan resistensi obatnya. Sebaliknya dilakukan usaha meningkatan pencegahan dan pengobatan penyakit ikan dengan memanfaatkan bahan herbal. Artikel ini mengulas penelitian-penelitian penggunaan bahan herbal yang berdampak pada peningkatan imunitas dan ketahanan terhadap penyakit bakterial dengan focus pembahasan pada jenis tumbuhan, kandungan kimia dan metode pemberian pada ikan. Artikel mengusulkan perlunya penelitian tentang pemurnian dan cara produksi bahan herbal secara massal yang lebih murah serta mudah diterapkan dalam budidaya ikan air tawar. Kata Kunci : Herbal, Bacteri, Ikan Air Tawar Abstract - Bacterial diseases in fish cause losses in fish farming. The use of chemical drugs and antibiotics is limited due to residual effects and resistance. As a result, herbal are being increasingly used, studies have shown that herbal can be increasing the immunity and antibacterial activity of freshwater fish.. This article proposes the need for research on purification and mass production methods of herbal ingredients that are low cost and easier to apply in freshwater fish farming. Keyword : Herbal, Bacterial, Freshwater Fish
PENCEGAHAN PENYAKIT BAKTERIAL PADA IKAN KERAPU : SEBUAH MINI-REVIEW Wesly Pasaribu
Jurnal Bahari Papadak Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.585 KB)

Abstract

Abstrak - Ikan kerapu merupakan ikan komoditas utama budidaya termasuk di Indonesia. Namun dalam pengembangan budidaya masih memiliki permasalahan seperti kematian yang disebabkan oleh patogen dari agen bakterial. Penanggulangan penyakit bakterial pada ikan kerapu dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti pemberian vaksinasi dan pemberian bahan herbal. Pada makalah ini diulas beberapa penelitian jenis vaksin dan bahan herbal yang sudah diuji pada ikan kerapu sebagai langkah pengendalian penyakit bakterial. Kata Kunci : Bakteri, Kerapu, Immunomodulator Herbal, Vaksinasi Ikan Abstract - Grouper is the main commodity fish in aquaculture, including in Indonesia. But in the development of aquaculture has some problems including caused by pathogens from bacterial. Bacterial diseases in grouper can control with various strategies including vaccination and herbal treatment. This paper reviews several vaccines and herbal that have been tested on grouper as a control for bacterial diseases. Keywords : Bacterial, Fish Vaccination, Grouper, Herbal Immunomudulator
Performance of Biofloc with Different Carbon Sources on the Growth of Catfish (Pangasius sp.) Christina Virginia Nince; Ade Yulita Hesti Lukas; Wesly Pasaribu
IJOTA (Indonesian Journal of Tropical Aquatic) Vol. 5 No. 2 (2022): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/ijota.v5i2.23700

Abstract

The purpose of this study was to determine differences in carbon sources on the growth of catfish (Pangasius sp). The research design used was a completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 3 replications. The treatments used were tapioca flour, corn starch, and wheat flour with a dose of 2 g/l carbon source water, 0.01 ml/l probiotics, and 3 g/l salts. The research variables observed were the growth pattern of catfish (Pangasius sp), the number of floc volumes, and water quality. The results showed that the performance of bioflocs with different carbon sources resulted in different daily growth patterns of catfish in each treatment, where the highest daily growth pattern was in the 60th-day tapioca flour treatment reaching 1.96%/day, corn starch treatment 1.57 %/day, and wheat flour treatment 1.74%/day. The results of water quality measurements for each treatment were still in the optimal range for the life and growth of catfish. Ammonia reduction in tapioca flour treatment was 0.57 mg/l, corn starch treatment was 0.36 mg/l, while in wheat flour treatment there was no reduction in ammonia due to low temperature at the end of the study so it interfered with bacterial metabolism in assimilating nitrogen can still be tolerated by catfish (Pangasius sp).
Pelatihan Menu Olahan Ikan Hasil Akuakultur untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Lokal di Buraen Wesly Pasaribu; Theny Intan Berlian Kurniati Pah; Suleman; Katharina Desembrianty P. Sogen; Putra Marco Ngefak; Grace Oni Oet Neolaka
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 3 No 4 (2023): I-Com: Indonesian Community Journal (Desember 2023)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/icom.v3i4.3446

Abstract

Produk dari kegiatan akuakuktur memiliki peranan penting dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan nutrisi pada masyarakat. Pengabdian Masyarakat di Kolam Akuakultur Nunneo Buraen ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait manfaat makan ikan terutama untuk pencegahan stunting dan pelatihan olahan ikan Lele (Clarias sp.) yang diperoleh dari hasil kegiatan akuakultur. Subjek pengabdian ini yaitu Masyarakat Buraen sekitar kolam Ikan Nunneo dan Mitra Kelompok Tani Tunas Muda Buraen. Tahapan pengabdian dilakukan mulai dari : (1) penyulunan tentang stunting dan manfaat makan ikan serta pengenalan produk ikan hasil akuakultur bernilai gizi tinggi (2) pelatihan pembuatan olahan ikan hasil akuakultur menjadi produk pentol “Salome” bakar. Evaluasi akhir yang dilakukan yaitu evaluasi paska mengikuti kegiatan dan diperoleh hasil bahwa masyarakat memperoleh peningkatan pemahaman/pengetahuan  tentang stunting, manfaat makan ikan hasil akuakultur serta diperoleh peningkatan keterampilan pembuatan olahan pangan ikan dari ikan lele yaitu berupa Salome bakar.
INVENTARISASI EKTOPARASIT IKAN LELE (CLARIAS SP. ) DAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA: INVENTARISATION OF PARASITES IN CATFISH (CLARIAS SP. ) AND TILAPIA (OREOCHROMIS NILOTICUS) IN THE REGENCY OF NORTH CENTRAL TIMOR Alfentus Bene Dawo; Yuliana Salosso; Wesly Pasaribu
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 7 No. 1 (2023): JFMR on March
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2023.007.01.3

Abstract

Mengetahui keberadaan infeksi parasite pada ikan budidaya disuatu lokasi akuakultur merupakan salah satu faktor penting untuk langkah pendataan awal dan upaya pengendalian penyakit ikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis parasit, prevalensi dan intensitas parasit yang menyerang ikan lele (Clarias sp) dan ikan nila (Oreochromis niloticus) di dua lokasi yaitu balai benih ikan Oeluan dan kolam bioflok Timur Mandiri Kefamenanu, Kabupaten Timur Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Sampel ikan diambil secara acak dari dua lokasi dengan jumlah 30 ekor untuk setiap jenis ikan. Hasil penelitian didapat dua jenis parasit yang yang menyerang ikan nila yaitu parasit Cichlidogyrus sp. dan Trichodina sp. sedangkan pada ikan lele ditemukan tiga jenis parasit yaitu Dactylogyrus sp., Gyrodactylus sp., dan Quadriacanthus sp.. Prevalensi parasit tertinggi pada ikan lele yaitu infeksi parasite Gyrodactylus sp. sebesar 21,6% sedangkan nilai intensitas parasit yang menyerang ikan lele sama yaitu 2 individu/ekor. Prevalensi parasit tertinggi pada ikan nila yaitu parasit Cichlidogyrus sp. yaitu 30% sedangkan nilai intensitas parasit pada ikan nilai yaitu antara 2-5 individu/ekor.   Knowing the presence of parasitic infections at the aquaculture site in fish farms is an important factor in the first step of data collection and future infection control. The purpose of this study was to determine the parasites, prevalence and intensity of parasites that infection catfish (Clarias sp.) and tilapia (Oreochromis niloticus) in two locations, the Oeluan fish nursery and Mandiri Kefamenanu Biofloc pond, North Central Timor, East Nusa Tenggara. Samples were taken at random from two locations with a total of 30 fish for each fish species. The results showed that there were two types of parasites that infected tilapia, Cichlidogyrus sp. and Trichodina sp. Three species of parasites have now been found in catfish, Dactylogyrus sp., Gyodactylus sp. and Quadriacanthus sp. The highest parasite prevalence was found in catfish, Gyrodactylus sp. of 21.6%, while the intensity value of the parasites infecting the catfish, 2 individuals/fish. The highest prevalence of parasites in tilapia is the parasite Cichlidogyrus sp. namely 30%, while the intensity value of parasites in fish is between 2-5 individuals/fish.
Studi Kelimpahan dan Identifikasi Jenis Zooplankton di Perairan Mulut Seribu, Desa Daiama, Kecamatan Landu Leko, Kabupaten Rotendao: The Abundance and Identification of Zooplankton Types in Mulut Seribu, Daiama Village, Landu Leko District, Rote Ndao Regency Eka, Maria Regina; Liufeto, Franchy Ch.; Pasaribu, Wesly
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 8 No. 2 (2024): JFMR on July
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2024.008.02.5

Abstract

Potensi perikanan budidaya membutuhkan asupan pakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam meningkatkan pertumbuhan salah satunya didukung oleh kondisi lingkungan yang ideal dengan kelimpahan pakan alami seperti fitoplankton dan zooplankton. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis dan kelimpahan zooplankton di Perairan Mulut Seribu, metode yang digunakan teknik eksplorasi identifikasi jenis zooplankton  menggunakan jaring plankton net  25 µm, penyaringan air sebanyak 100 L hasil penyaringan diawetkan menggunkan lugol 1% sebanyak 3 tetes, sampel diamati menggunakan mikroskop binokuler dengan pembesaran 10-200 kali, perhitungan kelimpahan zooplankton dilakukan pada kaca Segwick rafter. Dari hasil observasi terhadap jenis zooplankton yang ditemukan di Perairan Mulut Seribu, ditemukan 6 jenis zooplankton, pada kelas Copepoda, ditemukan 5 spesies yaitu Calanus sinicus, Neocalanus glacialis, Cosmoclanus darwini, Copila hendorffi, Sapphirina metallina sedangkan untuk kelas Maxillopoda dijumpai 1 spesies yaitu Corycaeus dahli kelas yang sering ditemukan adalah kelas Copepoda. Kelimpahan jenis zooplankton tertinggi pada jenis Copila hendorffi dan Calanus sinicus, dengan kelimpahan 2000 ind/L dan terendah pada jenis Sapphirina meallina dengan kelimpahan 500 ind/L, kelimpahan menunjukan bahwa spesies Copila hendorffi dan Calanus sinicus  lebih dominan di perairan Mulut Seribu.   The potential of aquaculture requires feed intake to meet nutritional needs in increasing growth, one of which is supported by ideal environmental conditions with an abundance of natural feed such as phytoplankton and zooplankton.this study was conducted to determine the types and abundance of zooplankton in Thousand Mouth Waters, the benefits of this study are knowing the relationship related to the type and abundance of zooplankton. In this study using exploration techniques Identification of zooplankton types using a 25 μ net plankton net, water filtration as much as 100 liters of filtration results preserved using 1% lugol as much as 3 drops, samples were observed using a binocular microscope with a magnification of 10-200 times, the calculation of zooplankton abundance was carried out on Segwick ratter glass. From the results of observations on the types of zooplankton found in the Thousand Mouth Waters, 6 types of zooplankton were found, in the Copepoda class, 5 species were found, namely Calanus sinicus, Neocalanus glacialis, Cosmoclanus darwini, Copila hendorffi, Sapphirina metallina while for the Maxillopoda class found 1 species, namely Corycaeus dahli class that is often found is the Copepoda class. The highest abundance of zooplankton species in Copila hendorffi and Calanus sinicus species, with an abundance of 2000 ind/L, and the lowest in Sapphirina meallina species with an abundance of 500 ind/L, abundance shows that Copila hendorffi and Calanus sinicus species are more dominant in the waters of the Mulut Seribu.
PREVALENCE OF PARASITES IN CRUSTACEAN AT PANMUTI BEACH, KUPANG REGENCY Rebhung, Felix; Dahoklory, Nicodemus; Djonu, Asriati; Pasaribu, Wesly
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 19, No 3 (2023): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.19.3.159-163

Abstract

Crustacean catches in Panmuti Beach, including white shrimp (Litopenaeus vannamei) and swimming crab, are commodities with high economic value. This certainly increases the demand for both commodities, but the fulfillment of market needs is faced with various problems. One of them is the emergence of disease by parasite infection. The purpose of this research is to identify the types and determine the prevalence of parasites that infect these Crustaceans. Parasite identification was carried out at the Kupang Fish Quarantine, Quality Control and Fishery Product Safety Center. The sampling method uses purposive sampling. The samples observed were white shrimp (Litopenaeus vannamei) and swimming crab in live condition. The results obtained in the white shrimp sample contained one type of parasite, namely Chilodonella sp. with a prevalence of 20%. In swimming crab samples there is one type of parasite, Octolasmis sp. with a prevalence of 100%.  The results of this study can be used as information on product quality control and efforts to prevent and spread disease by parasites.