Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Gambaran Jenis Perilaku Bullying pada Anak Usia Sekolah Dasar Reong, Antonia Rensiana; Mane, Gabriel; Aga, Maria Sofia Anita; Mbola, Maria; Sulastien, Herni
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.2.2024.505-514

Abstract

Bullying adalah bentuk penganiayaan beraneka ragam, yang ditandai dengan kegiatan yang dilakukan berulang kali pada seseorang terhadap agresi fisik atau emosional termasuk menggoda, menyebut nama, mengejek, mengancam, melecehkan, mengejek, mengaburkan, pengucilan sosial atau rumor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran jenis perilaku Bullying pada anak usia sekolah dasar di SDK 078 Paipenga Desa Tuwa, Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif, yang memanfaatkan data primer yang diperoleh melalui distribusi kuesioner kepada responden. Variabel yang diteliti adalah jenis perilaku bullying pada anak-anak di sekolah dasar di SDK 078 Paipenga, Desa Tuwa, Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka. Dalam penelitian ini, populasi terdiri dari 40 responden, dan seluruh populasi tersebut dijadikan sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Analisis data dilakukan dengan pendekatan univariat. Hasil Penelitian diketahui hasil penelitian berdasarkan kelompok umur responden dimana responden yang mengalami kasus bullying fisik,bulling verbal dan bullying relasional berada pada rentang usia 9-10 tahun sebanyak 31 responden (78%). Dan kelompok jenis kelamin responden, dimana dari 40 responden ditemukan 39 responden yang mengalami bullying fisik,verbal dan relasional yaitu berjenis kelamin perempuan sebanyak 28 orang (70%), laki-laki 11 orang (28%). Dan berdasarkan kelompok jenis perilaku bullying, dari 40 responden hanya 1 orang (3%) yang tidak mengalami perilaku bullying; baik jenis bullying fisik,verbal maupun relasional. Yang mana mengalami jenis bullying fisik berjumlah 6 orang (15%), yang mengalami jenis bullying verbal berjumlah 8 orang (20%), yang mengalami jenis bullying fisik relasional berjumlah 11 orang (28%), yang mengalami jenis bullying fisik verbal berjumlah 1 orang (3%), yang mengalami jenis bullying verbal relasional berjumlah 1 orang (3%), dan responden yang mengalami ketiga jenis bullying sekaligus, bullying fisik, bullying verbal dan bullying relasional berjumlah 8 orang (20%). Dari 40 responen yang mengalami perilaku bullying 39 orang dari ketiga jensi bullying baik bullying fisik, bullying verbal dan bullying relasional. Sedangkan 1 orang (3%) tidak mengalami perilaku bullying. Dan kelompok jenis kelamin yang mengalami perilaku bullying yaitu berjenis kelamin perempuan sebanyak 28 orang (70%), dan kelompok usia yang mengalami kasus bullying berada pada rentang usia 9-10 tahun sebanyak 31 orang (78%).  
Gambaran Perilaku Merokok pada Remaja Reong, Antonia Rensiana; Mane, Gabriel; Aga, Maria Sofia Anita; Mbola, Maria; Sulastien, Herni
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.641-650

Abstract

Merokok merupakan  masalah di masyarakat dan dapat menimbulkan banyak kerugian ekonomi dan kesehatan bahkan kematian. Tujuan penelitian mengetahui penjelasan perilaku merokok remaja. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan populasi seluruh remaja di SMK St. Besar sampel Fransiskus Xaverius Maumere adalah 100 orang. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slobinin dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang, dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Berdasarkan karakteristik  responden, mayoritas responden  berusia antara 17 dan 21 tahun (62,50%) dan berjenis kelamin  laki-laki (66,25%). Berdasarkan hasil survei perilaku merokok di kalangan remaja, 62 orang (77,5%) mempunyai pengetahuan baik tentang tembakau, dan sebagian besar mempunyai pengetahuan baik tentang sikap terhadap merokok. Sikap yaitu sebanyak 53 responden (66,25%) dan perilaku terkait merokok menunjukkan intensitas yang baik pada sebagian besar responden yaitu sebanyak 41 responden (51,25%). Gambaran perilaku merokok remaja yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pengetahuan, sikap, dan perilaku.
Gambaran Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Memiliki Riwayat Hipertensi di Ruangan Hemodialisa Aga, Maria Sofia Anita; Reong, Antonia Rensiana; Mane, Gabriel; Lukas, Caecillia Nadia Lolita Ira Lani; Irianto, Irni Dwiastiti
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.691-698

Abstract

Hipertensi dapat menyebabkan pembuluh darah pada ginjal menyempit sehingga aliran zat makanan ke ginjal terganggu dan mengakibatkan kerusakan sel ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran pasien gagal ginjal kronik yang mempunyai riwayat hipertensi di ruang Hemodialisis Maumere. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada responden dengan variabel yang diteliti yaitu lama menderita hipertensi sebelum terjadi gagal ginjal kronik, lama pengobatan hipertensi, dan keteraturan. pengobatan hipertensi di Unit Hemodialisis Maumere Kabupaten Sikka. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien Gagal Ginjal Kronik yang mempunyai riwayat hipertensi dengan jumlah sampel sebanyak 44 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam teknik pengambilan sampel ini adalah Non Probability Sampling dengan teknik Accidental Sampling. Analisis data menggunakan univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 44 responden penderita gagal ginjal kronik yang mempunyai riwayat hipertensi dan menjalani pengobatan hipertensi tidak teratur dengan jumlah responden terbanyak pada kelompok lanjut usia (usia 55 – 65 tahun) yaitu 19 orang. responden (44%), jenis kelamin 25 responden (58%) berjenis kelamin laki-laki, 19 responden (44%) berpendidikan sebagian besar SD, jumlah pekerjaan sama sebagai petani dan ibu rumah tangga sebanyak 14 responden (32%), lamanya waktu mereka pernah menderita hipertensi sebelum gagal ginjal kronik 1 – 5 tahun dan 6 – 10 tahun dengan jumlah yang sama yaitu 16 responden (36%), dan lama pengobatan hipertensi 1 – 5 tahun dan > 10 tahun yaitu 11 responden ( 26%). Dari hasil penelitian ini, penderita hipertensi harus menjalani pengobatan hipertensi secara rutin untuk mencegah gagal ginjal kronis.
Efektifitas Penerapan Terapi Relaksasi Genggam Jari Tangan dan Bernapas Dalam terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Labot, Helena Kidi; Aga, Maria Sofia Anita; Luju, Lusia Yolanti
Journal of Language and Health Vol 5 No 3 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i3.5157

Abstract

Dominasi permasalahan kesehatan di masyarakat saat ini mulai beralih dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Penyebab kematian penduduk semua kelompok umur saat ini disebabkan oleh penyakit tidak menular secara berurutan adalah stroke, hipertensi, diabetes melitus, tumor/kanker ganas, penyakit jantung, dan pernafasan kronis. Saat ini prevalensi penyakit tidak menular meningkat pada kelompok umur 10-14 tahun. Hipertensi merupakan penyakit tidak menular terbanyak kedua di Indonesia. Penatalaksanaan Hipertensi dapat dimodifikasi baik secara farmakologis maupun nonfarmakologis. Salah satu penatalaksanaan non farmakologi adalah terapi relaksasi genggaman jari dan pernapasan dalam. Pasien mampu menerapkan terapi genggaman jari dan pernapasan untuk menurunkan tekanan darah. Desain penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada 2 orang responden penderita hipertensi yang tidak rutin mengonsumsi obat antihipertensi, berusia 45-59 tahun di Desa Egon Kecamatan Waigete. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar wawancara, lembar dokumentasi, tensimeter, dan stetoskop, serta leaflet. Penelitian dilakukan pada Ibu R.D dan Tuan N.H yang menderita hipertensi. Sebelum diberikan perlakuan finger grip dan pernafasan tekanan darah kedua responden berada pada hipertensi derajat dua dan setelah diberikan perlakuan finger grip dan pernafasan dalam selama 2 hari tekanan darahnya mengalami penurunan menjadi hipertensi derajat satu. Hasil penelitian, pengobatan genggaman jari dan pernafasan dalam dikatakan efektif karena dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Asuhan Keperawatan dengan Pemberian Relaksasi Benson untuk Menurunkan Kadar Gula Darah pada Pasien yang Mengalami Penyakit Diabetes Miletus Tipe 2 Aga, Maria Sofia Anita; Labot, Helena Kidi; Ovi, Elisabeth
Journal of Language and Health Vol 5 No 3 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i3.5158

Abstract

Diabetes mellitus terjadi karena adanya kelainan sekresi insulin yang progresif dan adanya resistensi insulin. Penyakit diabetes melitus yang tidak ditangani dapat menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi yang berbahaya bagi penderitanya yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas hidup. Tujuan : Penerapan relaksasi benson dalam penelitian ini dilakukan untuk membantu mengontrol dan menurunkan kadar gula darah pada pasien DM tipe 2. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif mengunakan pendekatan studi kasus, dengan pendekatan Asuhan Keperawatan yang meliputi identifikasi data dari hasil pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sampel penelitian ini berjumlah satu orang. tindakan terapi relaksasi benson dilakukan selama 3 hari dengan 1 hari dilakukan 2 kali pemberian dengan waktu 10 menit. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan format pengkajian asuhan keperawatan lembar observasi gula darah, SOP relaksasi benson. Terapi relaksasi benson dilakukan selama 3 hari. Hasil : Relaksasi benson efektif dalam menurunkan kadar gula darah setelah diberikan intervensi selama 3 hari yaitu terjadi perubahan kadar gula darah dari nilai GDS tertinggi sebelum diberikan relaksasi benson adalah 229mg/dl dan setelah diberikan relaksasi benson nilai GDS terendahnya adalah 190 mg/dl. Kesimpulan: Relaksasi benson efektif dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita DM Tipe 2.
NON-PHARMACOLOGICAL THERAPY FOR CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD): A SYSTEMATIC REVIEW Imam, Nurul; Darmawan, Taufan Citra; Alfianti, Khalifatus Zuhriyah; Aga, Maria Sofia Anita; Dianita, Eka Mei; Fernanda, Pradita Ayu; Rusmeni, Ni Putu Diah Ayu
Nurse and Holistic Care Vol. 5 No. 1 (2025): Nurse and Holistic Care
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/nhc.v5i1.6996

Abstract

Introduction: Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) is one of the leading causes of death worldwide. This disease attacks the respiratory tract, resulting in chronic symptoms such as narrowing of the airways, shortness of breath, and coughing. However, the management of treatment for this disease is still very lacking. Therefore, the best treatment needs to be understood. Objective: This review article aims to explain the best treatment for COPD sufferers. Design: This study employed a systematic review design guided by the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) framework. Data Sources: A comprehensive literature search was conducted using four electronic databases—Scopus, PubMed, Science Direct, and Google Scholar—focusing on articles published between 2020 and 2025. Keywords used included "Non-Pharmacology", "COPD", "Chronic Obstructive Pulmonary Disease", "Therapy", "Intervention", and "Nursing". Studies were included if they used Pre-Experimental, Quasi-Experimental, Randomized Controlled Trial, or Qualitative research designs. Review Methods: Two reviewers performed data extraction and risk of bias assessment independently using the Joanna Briggs Institute (JBI) checklist, with discrepancies resolved through consensus or a third reviewer. Results: A review of 19 articles showed that non-pharmacological interventions, such as telerehabilitation, physical exercise, and breathing techniques, have been shown to help improve the functional capacity and quality of life of COPD patients. Conclusions: The combination of physical and psychological therapies has shown more optimal results, especially with the support of technology. However, further research is needed to evaluate long-term effectiveness and ensure wider and more targeted implementation.
Gambaran Faktor-faktor Ketidakpatuhan Remaja Putri Aga, Maria Sofia Anita; Wela, Yustina; Francis, Clara Yosefina; Mone, Diana Febrianti
Journal of Language and Health Vol 6 No 2 (2025): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v6i2.6978

Abstract

Faktor-faktor ketidakpatuhan remaja putri, terutama dalam konteks kepatuhan diet atau konsumsi suplemen seperti tablet tambah darah (TTD), meliputi berbagai aspek yang bersifat fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor-faktor ketidakpatuhan remaja putri kelas III SMA Negeri 1 Nita dalam mengomsumsi tablet tambah darah. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, populasi pada penelitian ini adalah remaja putri kelas III SMA Negeri 1 Nita dengan jumlah sampel sebanyak 127 siswa.Teknik sampling yang digunakan adalah kuota sampling, dan pengumpulan data menggunakan kuesioner faktor-faktor ketidakpatuhan remaja dalam mengonsumsi tablet tambah darah (TTD). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh usia remaja pertengahan merupakan kelompok umur dengan persentasi tertinggi tidak patuh dalam mengonsumsi TTD, Jumlah tablet terbanyak yang dikonsumsi remaja dalam satu bulan adalah 1 tablet, faktor yang menyebabkan remaja putri tidak mengomsumsi tablet tambah darah adalah Lupa sebanyak 83%, tidak memperoleh TTD (5%), Pusing (4%), takut (4%), tidak menyukai bau (4%) Faktor ketidapatuhan remaja putri dalam mengomsumsi tablet tambah darah yaitu karena Lupa sebanyak 106 (83%). tidak memperoleh TTD (5%), Pusing (4%), takut (4%), tidak menyukai bau (4%).
Peran Orangtua dalam Memberikan Makanan Bergizi Seimbang pada Anak dengan Stunting Gaharpung, Mediatrix Santi; Aga, Maria Sofia Anita; Labot, Helena Kidi; Dina, Mayatrisna Dua
Journal of Language and Health Vol 6 No 2 (2025): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v6i2.6979

Abstract

Pemberian makanan dengan gizi seimbang pada balita diperlukan karena tubuh membutuhkan makanan yang mengandung nutrient seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air. Anak yang tidak mendapatkan asupan gizi seimbang karena pola makan yang buruk akan mengalami malnutrisi. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya stunting yaitu penyakit infeksi dan kurangnya asupan gizi. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pencegahan stunting yaitu memperbaiki pola asuh, pola makan, sanitasi dan akses air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran orangtua dalam memberi makanan dengan gizi seimbang pada anak dengan stunting di Wilayah Dusun Nilo dan Dusun Kojatada, Desa Wuli Wutik, Kecamatan Nita. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan empat orangtua yang memiliki anak stunting, menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara dan alat perekam. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi keseimbangan dalam kareteristik umur yaitu dewasa muda dan dewasa tua yang masing-masing berjumlah 2 orang (50%), distribusi tingkat pendidikan terbanyak yaitu SMA berjumlah 2 orang (50%) dan distribusi jenis pekerjaan terbanyak yaitu ibu rumah tangga berjumlah 3 orang (75%). Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa 4 informan menjalankan perannya sebagai fasilitator dengan baik. Peran orangtua dalam pemberian makanan dengan gizi seimbang pada anak dengan stunting sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat pendidikan, usia dan pekerjaan serta beberapa faktor lain seperti tidak memiliki media elektronik untuk mengakses informasi.
Gambaran Fungsi Keluarga dalam Perkembangan Anak secara Holistik Wega, Marianus Oktavianus; Aga, Maria Sofia Anita; Wela, Yustina; Ita, Agustina
Journal of Language and Health Vol 6 No 2 (2025): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v6i2.6984

Abstract

Keluarga sebagai unit dasar dalam masyarakat dan memiliki peran yang kursial dalam menjaga kesehatan fisik, mental dan sosial anggotanya. Peran penting keluarga tersebut nampak dalam tanggung jawab dalam memberikan perawatan dan pengasuhan kepada anggota keluarganya, terutama pada anak- anak, orang tua, dan anggota keluarga yang membutuhkan perhatian khusu. Peran ini meliputi pemenuhan kebutuhan fisik, emosional, dan sosial, serta memastikan akses terhadap layanan kesehatan yang tepat. Keluarga juga memberikan lingkungan yang aman, penuh kasih dan mendukung perkembangan anak dalam segala aspek kehidupan. Keluarga bertindak sebagai lindungan pertama terhadap bahaya fisik, kekerasan, dan penyalahgunaan. Selain itu keluarga juga berperan dalam melindungi anggota yang rentang, seperti anak – anak, wanita hamil, dan orang tua. Berdasarkan data (Dinkes Kab.Sikka) berjumlah 106.627 keluarga. Dari jumlah tersebut, terdapat 118 KK yang berada di Dusun Bola. Tujuan untuk mengetahui Gambaran Fungsi Keluarga di Dusun Bola. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan populasi sebanyak 168 KK. Penelitian ini menggunakan teknik sampling isidental dan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan gambaran fungsi keluarga terbanyak yaitu dari fungsi sosialisasi dengan kategori cukup sebanyak 60 responden ( 50%). Sedangkan fungsi afektif dengan kategori cukup sebanyak 50 respone (42%), fungsi agama sebanyak 48 responde (41%), fungsi ekonomi sebanyak 58 (49%) dan yang terendah adalah fungsi perawatan keluarga dengan kategori kurang sebanyak 33 responde (27%).