Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran PPKn pada Kurikulum Merdeka Apriliani, Nova; Kamuria, Kamuria; Sunardiansyah, Sunardiansyah; Winata, Aliahardi; Astari, Wiya Mela
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 9, No 2: July 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v9i2.24620

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) pada Kurikulum Merdeka di SMPN 7 Mataram. Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) digunakan dengan mengadopsi model yang dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart. Subjek penelitian meliputi guru mata pelajaran PPKn dan 40 siswa kelas VII. Data dikumpulkan melalui instrumen wawancara dan observasi langsung terhadap proses pembelajaran PBL. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar guru menerapkan PBL, meskipun menghadapi tantangan seperti jumlah siswa yang melebihi kapasitas kelas dan pengelolaan waktu. Respons siswa terhadap PBL positif, meningkatkan keterlibatan dan motivasi intrinsik. Tantangan utama adalah kurangnya pemahaman guru tentang konsep PBL dan waktu persiapan yang cukup. Solusi termasuk pembentukan tim kerja guru, dukungan sekolah, dan pengembangan strategi yang tepat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa PBL dapat diimplementasikan secara efektif dengan dukungan yang memadai, memberikan pengalaman pembelajaran yang bermakna dan peningkatan pada hasil belajar siswa.
Penerapan Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Siswa IX SMP Islam Aswaja Syamsul Falah Astari, Wiya Mela; Nufus, Hayatun; Mutaqin, Zedi; Winata, Aliahardi; Waluyan, Roby Mandalika
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 9, No 2: July 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v9i2.24622

Abstract

Abstrak: Kemampuan berkomunikasi merupakan aspek penting dalam proses komunikasi yang melibatkan interaksi verbal. Keterampilan berbicara menjadi fondasi utama dalam memfasilitasi komunikasi yang efektif antara individu. Kemajuan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi untuk mengukur kehamiran berbahasa seringkali diukur melalui kemahiran berbicara, yang menjadi indikator keberhasilan dalam penguasaan bahasa. Keterlibatan siswa dan peran guru sangat diperlukan untuk meningkatakn ketarmpilan berbicara. Pembelajaran melalui metode diskusi dalam penelitian ini dilakukan Plan, Do, dan See yakni Lesson Study.Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi efektivitas metode diskusi dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Penelitian tindakan kelas, dilaksanakan di kelas IX SMP Islam Aswaja Syamsul Falah dengan melibatkan 12 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode diskusi efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa, dengan teramati adanya kemajuan progresif dari siklus ke siklus dalam pembelajaran. Peran guru atau peneliti dalam memberikan motivasi dan dukungan kepada siswa yang kurang percaya diri juga terbukti signifikan dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam diskusi. Kesimpulan ini menekankan pentingnya penggunaan metode diskusi sebagai strategi pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa di lingkungan pendidikan formal. Nilai rata-rata keterampilan berbicara siswa dengan metode diskusi sebesar 45,33% pada siklus pertama, meningkat menjadi 58,67% pada siklus kedua, dan mencapai 72,67% pada siklus ketiga.
Analisis Efektivitas Pembelajaran Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Berfikir Kritis Siswa di Kelas Yuni, Yuni; Sajida, Hanna; Saddam, Saddam; Winata, Aliahardi; Astari, Wiya Mela; Mariyati, Yuni; Masyitah, Putri Maya
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 9, No 2: July 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v9i2.24618

Abstract

Abstrak: Metode diskusi adalah sebuah pendekatan dalam berkomunikasi yang melibatkan pertukaran ide, pendapat, dan informasi antara beberapa individu atau kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pembelajaran metode diskusi dalam meningkatkan berpikir kritis siswa di kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu suatu penelitian yang dikembangkan berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar di kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran berbasis diskusi memberikan dampak positif dalam meningkatkan keterlibatan siswa dan kemampuan mereka dalam berpikir kritis. Diskusi memungkinkan siswa untuk aktif berpartisipasi, menyampaikan pendapat dan menganalisis informasi sehingga membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir kritis secara efektif. Peran guru sebagai fasilitator dalam mengelola diskusi, menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan membimbing siswa dalam merespons informasi secara kritis sangatlah penting. Selain itu, siswa juga mengapresiasi manfaat diskusi dalam mendalami pemahaman materi, meningkatkan motivasi belajar dan melatih kemampuan berpikir kritis mereka. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang efektivitas metode diskusi sebagai salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan berpikir kritis siswa di kelas.
Pendampingan pengembangan life skills siswa melalui kreasi mading di MTs NWDI Terara Waluyan, Robi Mandalika; Astari, Wiya Mela; Alfatah, Alfatah; Soge, Jumrah M.; Julfiyati, Julfiyati; Anggraini, Meli; Wati, Siti Rahma
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.27050

Abstract

Abstrak Seiring dengan percepatan globalisasi, kebutuhan terhadap kurikulum yang mengintegrasikan keterampilan ini semakin urgen dalam mengatasi tantangan seperti pengangguran dan ketidaksetaraan sosial. Pendidikan keterampilan hidup tidak hanya meningkatkan kemampuan kognitif, tetapi juga menekankan dimensi afektif dan psikomotorik, yang meliputi pengembangan kecerdasan emosional dan kemampuan beradaptasi. Kreasi mading di MTs NWDI Terara dapat menjadi media yang efektif dalam pengembangan keterampilan hidup siswa. Aktivitas ini tidak hanya mendorong kreativitas, tetapi juga melatih keterampilan komunikasi, kerja sama, berpikir kritis, dan manajemen waktu siswa. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 15 september 2024 yang di awali dengan proses koordinasi bersama pihak sekolah, observasi lingkungan, penyusunan jadwal kegiatan, pelaksanaan program, pemantauan, penilaian indikator keberhasilan, hingga evaluasi dan refleksi yang melibatkan pengamatan warga sekolah. Kegiatan ini diikuti oleh 8–10 peserta dari kelas VIII dan IX yang berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan kegiatan. Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa kegiatan berlangsung tertib, lancar, dan efektif. Keterlibatan aktif guru, mahasiswa, dan siswa menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif, mengembangkan keterampilan komunikasi, kerjasama, manajemen waktu, dan pemecahan masalah pada siswa. Kata kunci: kreasi mading; pengembangan life skills. Abstract In response to the accelerating pace of globalization, the need for curricula that integrate life skillss has become increasingly critical in addressing issues such as unemployment and social inequality. Life skillss education not only enhances cognitive abilities but also emphasizes the affective and psychomotor dimensions, including emotional intelligence and adaptability. The "Mading" (wall magazine) project at MTs NWDI Terara serves as an effective medium for developing students' life skillss by fostering creativity and enhancing communication, teamwork, critical thinking, and time management skills. The program, initiated on September 15, 2024, commenced with coordination with school staff, environmental observation, activity planning, implementation, monitoring, success indicator assessment, evaluation, and reflection involving school stakeholders. The activity involved 8–10 participants from grades VIII and IX, who actively engaged in every phase of the program.The results indicate that the program was conducted in an organized and efficient manner. The active involvement of teachers, student interns, and students created a collaborative learning environment that successfully enhanced students' communication, teamwork, time management, and problem-solving skills. Keywords: life skills davelopment; magazine creation.
Character Education Based on Local Wisdom: An Analysis of the Modernisation Impact on the Ngayu-ayu Ritual in Sembalun Lombok Astari, Wiya Mela; Mayasari, Deviana; Saddam, Saddam
Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya Vol 9 No 2 (2024)
Publisher : the Faculty of Ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jw.v9i2.37853

Abstract

The community of Sembalun Village preserves profound local wisdom through the Ngayu-ayu ritual, a practice upheld to express gratitude to Allah Almighty. This research aims to analyse the character education values inherent in the Ngayu-ayu ritual and investigate modernisation’s impacts on this cultural tradition. Employing a qualitative research method, key figures from the community, including cultural, religious, youth, and community leaders, were chosen as research subjects through purposive sampling. The Ngayu-ayu ritual encapsulates a diverse array of character education values, encompassing religiosity, communal cooperation gotong-royong), tolerance, national spirit, patriotism, environmental consciousness, responsibility, discipline, and the appreciation of achievements. However, the ritual has undergone substantial changes due to the influence of modernisation. Ritual stages have been abbreviated and sometimes omitted, with a meticulous preservation of the sacrosanct elements. The traditional practice of fetching water from the 13 sacred springs, once undertaken on foot, now involves using vehicular transport. Furthermore, the communal meal-sharing activity known as “begibung” has shifted from a symbolic blessing dispersal to a more pragmatic distribution of surplus food to the local community. The impact of modernisation is apparent not only in altered ritual activities but also in the evolving mindset of the Sembalun community.