Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

TRAINING OF MAKING THEMATIC LEARNING MEDIA FOR TEACHERS OF ELEMENTARY SCHOOL HADI SAKTI MATARAM Muhardini, Sintayana; Mariyati, Yuni; Winata, Aliahardi; Sehabuddin, Ahmad
Indonesian Journal of Devotion and Empowerment Vol 1 No 2 (2019): December 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijde.v1i2.42260

Abstract

It is hoped that the thematic learning media-based bulletin board display training can overcome the problems that exist in schools related to the lack of attractive and effective thematic learning media in the classroom. Bulletin board is one of the types of display media in the form of display media or bulletin boards that can be placed anywhere in the classroom that is open so that it can be read and seen at any time by students even though the material in certain learning has been completed i explained Development of thematic learning media based on bulletins display boards are expected to shape the literacy abilities of children . The long-term goal of developing this learning media is that all elementary schools can carry out learning activities supported by thematic media that are interesting and effective. The development model used in this study is a procedural model that is a descriptive model proposed by Borg & Gall (1983). This training is a follow up to the media development that has been carried out. The training at SD Hadi Sakti went smoothly, the benefits of this training were felt in the process of implementing learning in the classroom. Pelatihan media pembelajaran tematik berbasis bulletin board display diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada di sekolah yang berkaitan dengan minimnya media pembelajaran tematik yang menarik dan efektif di kelas. Bulletin board merupakan salah satu jenis media display yang berupa media pajangan atau papan buletin yang bisa ditempatkan dimana saja didalam kelas yang sifatnya terbuka sehingga bisa dibaca dan dilihat kapan saja oleh siswa meskipun materi dalam pembelajaran tertentu telah selesai dijelaskan Pengembangan media pembelajaran tematik berbasis bulletin board display diharapkan dapat membentuk kemampuan literasi anak. Tujuan jangka panjang dari pengembangan media pembelajaran ini adalah agar seluruh Sekolah Dasar dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan di dukung media pembelajaran tematik yang menarik dan efektif. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prosedural yaitu model yang bersifat deskriptif yang dikemukakan oleh Borg & Gall (1983). Pelatihan ini adalah tindak lanjut dari pengembangan media yang sudah dilakukan. Pelatihan di SD Hadi Sakti berjalan lancar, manfaat dari pelatihan ini sangat terasa dalam proses pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Socio-cultural Sustainability of Indigenous People in Kore after Two Centuries of Mount Tambora Eruption Saddam, Saddam; Milandari, Baiq Desi; Mayasari S.W., Dian Eka; Winata, Aliahardi; Isnaini, Isnaini; Mayasari, Deviana
IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching Vol 7, No 2 (2023): IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching
Publisher : Program Studi Tadris IPS Fakultas tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/ji.v7i2.5276

Abstract

The purpose of the study was to explore and analyze the socio-cultural life of the indigenous people of Korea after the two centuries of the eruption of Mount Tambora in 1815. This research uses an ethnographic approach and design in qualitative research methods. The typical phenomenon studied only exists in the Kore Tribe. The focus of this research is the socio-cultural life of the indigenous people of Kore after the 2nd century eruption of Mount Tambora. Data collection techniques use observation, interviews, and documentation. Data validity using triangulation. Data was analyzed using Miles and Huberman's interactive model. The results showed that the socio-cultural life of the indigenous people of Kore after two centuries of the eruption of Mount Tambora has changed, but there are still traditions and customs that are still maintained today. The Kore people meet Unesco standards as cultural heritage, that is, they have oral traditions, arts, social practices or traditions in our language equivalents, ceremonies or rituals, celebrations, and traditional handicrafts. However, in its development, it was influenced by many foreign cultures, especially the Mbojo (Bima) culture. Kore's oral traditions, arts, traditions, and original celebrations tend to be influenced by Mbojo culture and are even very dominant.
Socio-cultural Sustainability of Indigenous People in Kore after Two Centuries of Mount Tambora Eruption Saddam, Saddam; Milandari, Baiq Desi; Mayasari S.W., Dian Eka; Winata, Aliahardi; Isnaini, Isnaini; Mayasari, Deviana
IJTIMAIYA: Journal of Social Science and Teaching Vol 7, No 2 (2023): IJTIMAIYA: Journal of Social Science and Teaching
Publisher : Program Studi Tadris IPS Fakultas tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/ji.v7i2.5276

Abstract

The purpose of the study was to explore and analyze the socio-cultural life of the indigenous people of Korea after the two centuries of the eruption of Mount Tambora in 1815. This research uses an ethnographic approach and design in qualitative research methods. The typical phenomenon studied only exists in the Kore Tribe. The focus of this research is the socio-cultural life of the indigenous people of Kore after the 2nd century eruption of Mount Tambora. Data collection techniques use observation, interviews, and documentation. Data validity using triangulation. Data was analyzed using Miles and Huberman's interactive model. The results showed that the socio-cultural life of the indigenous people of Kore after two centuries of the eruption of Mount Tambora has changed, but there are still traditions and customs that are still maintained today. The Kore people meet Unesco standards as cultural heritage, that is, they have oral traditions, arts, social practices or traditions in our language equivalents, ceremonies or rituals, celebrations, and traditional handicrafts. However, in its development, it was influenced by many foreign cultures, especially the Mbojo (Bima) culture. Kore's oral traditions, arts, traditions, and original celebrations tend to be influenced by Mbojo culture and are even very dominant.
Analisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran PPKn pada Kurikulum Merdeka Apriliani, Nova; Kamuria, Kamuria; Sunardiansyah, Sunardiansyah; Winata, Aliahardi; Astari, Wiya Mela
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 9, No 2: July 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v9i2.24620

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) pada Kurikulum Merdeka di SMPN 7 Mataram. Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) digunakan dengan mengadopsi model yang dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart. Subjek penelitian meliputi guru mata pelajaran PPKn dan 40 siswa kelas VII. Data dikumpulkan melalui instrumen wawancara dan observasi langsung terhadap proses pembelajaran PBL. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar guru menerapkan PBL, meskipun menghadapi tantangan seperti jumlah siswa yang melebihi kapasitas kelas dan pengelolaan waktu. Respons siswa terhadap PBL positif, meningkatkan keterlibatan dan motivasi intrinsik. Tantangan utama adalah kurangnya pemahaman guru tentang konsep PBL dan waktu persiapan yang cukup. Solusi termasuk pembentukan tim kerja guru, dukungan sekolah, dan pengembangan strategi yang tepat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa PBL dapat diimplementasikan secara efektif dengan dukungan yang memadai, memberikan pengalaman pembelajaran yang bermakna dan peningkatan pada hasil belajar siswa.
Penerapan Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Siswa IX SMP Islam Aswaja Syamsul Falah Astari, Wiya Mela; Nufus, Hayatun; Mutaqin, Zedi; Winata, Aliahardi; Waluyan, Roby Mandalika
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 9, No 2: July 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v9i2.24622

Abstract

Abstrak: Kemampuan berkomunikasi merupakan aspek penting dalam proses komunikasi yang melibatkan interaksi verbal. Keterampilan berbicara menjadi fondasi utama dalam memfasilitasi komunikasi yang efektif antara individu. Kemajuan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi untuk mengukur kehamiran berbahasa seringkali diukur melalui kemahiran berbicara, yang menjadi indikator keberhasilan dalam penguasaan bahasa. Keterlibatan siswa dan peran guru sangat diperlukan untuk meningkatakn ketarmpilan berbicara. Pembelajaran melalui metode diskusi dalam penelitian ini dilakukan Plan, Do, dan See yakni Lesson Study.Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi efektivitas metode diskusi dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Penelitian tindakan kelas, dilaksanakan di kelas IX SMP Islam Aswaja Syamsul Falah dengan melibatkan 12 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode diskusi efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa, dengan teramati adanya kemajuan progresif dari siklus ke siklus dalam pembelajaran. Peran guru atau peneliti dalam memberikan motivasi dan dukungan kepada siswa yang kurang percaya diri juga terbukti signifikan dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam diskusi. Kesimpulan ini menekankan pentingnya penggunaan metode diskusi sebagai strategi pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa di lingkungan pendidikan formal. Nilai rata-rata keterampilan berbicara siswa dengan metode diskusi sebesar 45,33% pada siklus pertama, meningkat menjadi 58,67% pada siklus kedua, dan mencapai 72,67% pada siklus ketiga.
Perbedaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik di SMA Negeri 3 Mataram Winata, Aliahardi; Sanusi, Novi Sundari; Emiliyati, Emiliyati; Misnawati, Misnawati; Muliati, Muliati; Khoiriah, Khifayatul; Husnadian, Alfan
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 9, No 2: July 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v9i2.24606

Abstract

Abstrak: Penggunaan dua model pembelajaran yaitu problem based learning dan project based learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik karena berdasarkan hasil observasi awal saat pelaksanaan PPL 1 bahwa proses belajar mengajar lebih menekankan pada penggunaan dua model pembelajaran. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan penggunaan model pembelajaran PBL dan  PjBL terhadap hasil belajar peserta didik di SMA Negeri 3 Mataram. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas dengan populasi penelitian adalah kelas XI IPS 2 di SMAN 3 Mataram. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi. Instrumen yang dipakai yaitu lembar observasi, dan catatan lapangan yang dipakai untuk memperoleh data secara objektif yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari siklus pertama hingga siklus ketiga, terjadi peningkatan yang konsisten dalam pencapaian hasil belajar peserta didik, dengan nilai rata-rata mencapai 42,5%pada siklus pertama, meningkat menjadi 60,6 % pada siklus kedua, dan mencapai 75,7% pada siklus ketiga. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik jika dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran PjBL dan mendorong kemampuan peserta didik dalam membangun pemikiran kritisnya serta mampu dalam berkolaborasi, menghargai pendapat, serta mampu menganalisis permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan motifasi belajar peserta didik di SMPK Kesuma Mataram Winata, Aliahardi; Suryani, Suryani; Muliawan, I Kadek
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 9, No 1: January 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v9i1.21434

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap peningkatan motivasi belajar peserta didik pada materi norma dan UUD Tahun 1945. Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII B SMPK Kesuma Mataram. Objek penelitian ini adalah model Problem Based Learning untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan materi Norma dan UUD Tahun 1945. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, angket dan tes. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan dan satu tes siklus, setiap siklus terdiri dari 4 kegiatan utama, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dari hasil penelitian, diperoleh adanya peningkatan motivasi belajar peserta didik dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) pada materi Norma dan UUD Tahun 1945 di kelas VII B SMPK Kesuma Mataram.
Analisis Efektivitas Pembelajaran Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Berfikir Kritis Siswa di Kelas Yuni, Yuni; Sajida, Hanna; Saddam, Saddam; Winata, Aliahardi; Astari, Wiya Mela; Mariyati, Yuni; Masyitah, Putri Maya
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 9, No 2: July 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v9i2.24618

Abstract

Abstrak: Metode diskusi adalah sebuah pendekatan dalam berkomunikasi yang melibatkan pertukaran ide, pendapat, dan informasi antara beberapa individu atau kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pembelajaran metode diskusi dalam meningkatkan berpikir kritis siswa di kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu suatu penelitian yang dikembangkan berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar di kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran berbasis diskusi memberikan dampak positif dalam meningkatkan keterlibatan siswa dan kemampuan mereka dalam berpikir kritis. Diskusi memungkinkan siswa untuk aktif berpartisipasi, menyampaikan pendapat dan menganalisis informasi sehingga membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir kritis secara efektif. Peran guru sebagai fasilitator dalam mengelola diskusi, menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan membimbing siswa dalam merespons informasi secara kritis sangatlah penting. Selain itu, siswa juga mengapresiasi manfaat diskusi dalam mendalami pemahaman materi, meningkatkan motivasi belajar dan melatih kemampuan berpikir kritis mereka. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang efektivitas metode diskusi sebagai salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan berpikir kritis siswa di kelas.
Efektivitas Media Canva Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 2 Labuapi Hafsah, Hafsah; Winata, Aliahardi; Nirwana, Sri; Tanganam, Mujihad Akbar; Putrawan, Durio; Adriyan, Leodri
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 9, No 2: July 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v9i2.24605

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas penggunaan media Canva terhadap hasil belajar siswa kelas VII C di SMPN 2 Labuapi. Dalam konteks revolusi industri 4.0, teknologi informasi memainkan peranan penting dalam dunia pendidikan, sehingga diperlukan media pembelajaran yang interaktif dan inovatif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (mixed methods). Proses penelitian melibatkan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi yang meliputi penggunaan Canva sebagai media pembelajaran. Instrumen penelitian termasuk tes pretest dan posttest untuk mengukur hasil belajar, serta kuesioner untuk menilai minat belajar siswa. Analisis data dilakukan melalui perhitungan N-gain untuk mengukur peningkatan hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Canva efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Nilai rata-rata pretest siswa adalah 33, sedangkan nilai rata-rata posttest meningkat menjadi 66, dengan persentase siswa yang mencapai KKM meningkat dari 16,6% menjadi 83%. Kuesioner menunjukkan bahwa siswa merespons positif penggunaan Canva, dengan sebagian besar siswa menyatakan setuju dan sangat setuju terhadap keefektifan media ini dalam pembelajaran.
Exploration of the Merariq Tradition in Sasak Lombok, Indonesia: Analysis in Islamic Law and Socio-Cultural Dynamics Perspectives Azwar, Wahyu; Mayasari, Deviana; Winata, Aliahardi; Garba, Malami Muhammad; Isnaini
IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya Vol. 22 No. 1 (2024): IBDA': Jurnal Kajian Islam dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/ibda.v22i1.10766

Abstract

Indonesia's rich diversity encompasses various ethnicities, cultures, and religions, with deeply ingrained marriage customs such as the Sasak tradition of Merariq, which reflects a delicate balance between Islamic law and socio-cultural dynamics while facing challenges of persistence and extinction in modern times. This study aims to provide an overview of how local wisdom can be explored from various perspectives, particularly within the framework of Islamic law and the socio-cultural dynamics prevalent in Sasak society. This study employs a qualitative approach with a descriptive analysis method. The research involves data collection through observations in Terong Tawah Village, West Lombok, and interviews with various key figures, including youth leaders, customary leaders, religious leaders, and community members. Additionally, documentation related to the implementation of the Merariq tradition in Terong Tawah Village was conducted to ensure the validity of the obtained data. The research findings elucidate that the Merariq tradition still holds cultural significance but has been simplified to align with Islamic teachings. This tradition involves stages such as midang, memaling, nyelabar, akad nikah, sorong serah, begawe, and bejango or nyongkolan. Implementing the Sasak customary wedding ceremony or Merariq must be harmonized with Islamic understanding to ensure compliance with Islamic principles.