Akhmad Yun Jufan
Department Of Anesthesiology And Intensive Therapy, Faculty Of Medicine, Public Health, And Nursing, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Published : 46 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

MANAJEMEN ARDS PADA PASIEN SINDROM MEIGS DI ICU hanafia, mochamad fauzi; Jufan, Akhmad Yun; Prasamya, Erlangga
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45875

Abstract

Sindrom Meigs merupakan tumor jinak ovarium disertai asites dan efusi pleura yang dapat memicu komplikasi sistemik, termasuk Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Laporan ini membahas tantangan tatalaksana ARDS pada pasien sindrom Meigs dengan kontraindikasi operasi akibat instabilitas hemodinamik. Pasien dirujuk dengan rencana operasi pengangkatan tumor ovarium, namun mengalami perburukan kondisi akibat efusi pleura masif, hipoalbuminemia (2,53 g/dL), dan syok septik. Kriteria ARDS berat (rasio PaO₂/FiO₂ 85,71) ditegakkan berdasarkan analisis gas darah dan pencitraan toraks. Tatalaksana meliputi ventilasi mekanik mode Synchronized Intermittent Mandatory Ventilation (SIMV) dengan Positive End-Expiratory Pressure (PEEP) 5-8 cmH₂O dan tidal volume 4-6 mL/kgBB ideal (191-287 mL), terapi antibiotik meropenem, koreksi hipoalbuminemia dengan albumin 20%, serta nutrisi enteral dan parenteral. Manajemen ARDS pada sindrom Meigs memerlukan pendekatan multidisiplin dengan fokus pada optimasi ventilasi protektif, koreksi gangguan onkotik, dan kontrol infeksi. Meskipun protokol tatalaksana sesuai pedoman, prognosis tetap ditentukan oleh respons individu terhadap terapi dan komorbiditas penyerta.
MANAJEMEN PASIEN DENGAN SYOK SEPSIS, CONGESTIVE HEART FAILURE, CORONARY ARTERIAL DISEASE, CHRONIC KIDNEY DISEASE POST FISTULEKTOMI DI ICU wijaya, andryadi; Jufan, Akhmad Yun; Prasamya, Erlangga
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45876

Abstract

Sepsis merupakan kondisi disregulasi sistem imun akibat infeksi dengan angka mortalitas tinggi yang dapat mencapai 26%. Komplikasi seperti Acute Kidney Injury dapat meningkatkan risiko kematian hingga 50%. Masalah utama dalam manajemen sepsis adalah kompleksitas penanganan pasien dengan komorbid multipel seperti gagal jantung kongestif (CHF) dan chronic kidney disease (CKD). Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi manajemen dan luaran klinis pasien dengan syok sepsis disertai komorbid CHF dan CKD post fistelektomi di ruang intensif. Kasus: Pasien menjalani fistelektomi drainase dan dirawat di ICU dengan dukungan ventilasi mekanik, vasopresor (norepinefrin, dobutamin, epinefrin), dan antibiotik spektrum luas (meropenem). Pemeriksaan laboratorium menunjukkan leukositosis signifikan, anemia, hipoalbuminemia, serta gangguan fungsi hati dan ginjal. Setelah empat hari perawatan intensif dengan monitoring hemodinamik ketat, pasien menunjukkan perbaikan klinis, berhasil diekstubasi, dan direncanakan pindah ke ruang perawatan biasa. Simpulan: Manajemen pasien dengan syok sepsis disertai komorbid CHF dan CKD memerlukan pendekatan multidisiplin yang komprehensif. Kontrol sumber infeksi melalui pembedahan, terapi sepsis sistematis, dan pemantauan ketat di ruang intensif berperan penting dalam meningkatkan luaran klinis dan survival pasien.