Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Journal of Sciencce Technology and Visual Culture

Identifikasi Kondisi Geologi dan Kualitas Airtanah di Desa Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah Kololu, Micky; Tuasikal, Hawa; Jati, Stevanus Nalendra; Puradimaja, Deny Juanda; Limehuwey, Resti; Ulfa, Yuniarti; Purwoarminta, Ananta
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol. 4 No. 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemenuhan kebutuhan air di Desa Pelauw sebagian besar bergantung pada air sungai dan airtanah. Namun ada sebagian masyarakat di Desa Pelauw kesulitan mendapatkan sumber air, sebab beberapa sumur gali memiliki sifat fisik payau. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi geologi dan kualitas airtanah di Desa Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku. Metode yang digunakan adalah interpretasi kondisi geologi, dan parameter fisik-kimia airtanah. Selanjutnya dilakukan klasifikasi nilai tiap parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Daerah penelitian di Desa Pelauw berada pada Satuan Endapan Aluvium (Qa), Batugamping Koral (Ql), dan Batuan Gunungapi Ambon (Tpav). Sistem hidrogeologi Desa Pelauw memiliki akuifer produktivitas sedang, akuifer produktivitas tinggi-sedang, dan akuifer produktif dengan pola aliran airtanah mengalir dari arah selatan ke utara dan intensitas curah hujan menengah. Kualitas air berdasarkan Permenkes No. 492 Tahun 2010 memiliki kondisi air tawar dengan nilai EC (138-1953 µs/cm), TDS (64-872 ppm), dan salinitas (0-2,84%), kondisi air payau dengan nilai EC (2072-2712 µs/cm), TDS (1.342-2.474 ppm), dan salinitas (4,04-5,42%), pH air layak minum dengan nilai 7,30-8,42 dan pH basa pada 8,63-8,56. Sampel airtanah pada pada daerah penelitian berasal dari adanya interaksi antara air dengan material penyusun akuifer.
Analisis Kesesuaian Lahan Kawasan Permukiman dan Pertanian Ubi Kayu Berdasarkan Aspek Geologi Lingkungan di Kecamatan Teluk Ambon Baguala Kololu, Micky; Jacob, Grace Christien Julian; Puradimaja, Deny Juanda; Limehuwey, Resti; Ulfa, Yuniarti; Jati, Stevanus Nalendra; Purwoarminta, Ananta
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol. 4 No. 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luas lahan permukiman dan pertanian semakin mengecil seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, namun ketersediaan lahan terbatas. Perencanaan yang baik diperlukan untuk menghindari alih fungsi lahan dan memaksimalkan potensi lahan. Kecamatan Teluk Ambon Baguala mengalami laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,72% per tahun 2010 – 2020, memiliki perencanaan pengembangan kawasan permukiman dan pertanian ubi kayu, serta potensi sumber daya dan bencana geologi. Oleh karena itu, diperlukan analisis kesesuaian lahan untuk kawasan permukiman dan pertanian ubi kayu berdasarkan aspek geologi lingkungan pada daerah tersebut. Metode SMCE (Spatial Multi-Criteria Evaluation) digunakan untuk menganalisis kesesuaian lahan. Berdasarkan analisis SMCE, kawasan permukiman terdiri dari empat kelas kesesuaian lahan, yaitu sangat sesuai (8,6%), cukup sesuai (23,5%), sesuai marginal (23,9%), dan tidak sesuai (41,6%) dengan luas kelas lahan sesuai 1977,15 ha dan lahan tidak sesuai 1625,15 ha. Kawasan pertanian ubi kayu terdiri dari empat kelas kesesuaian lahan, yaitu sangat sesuai (7,3%), cukup sesuai (6,1%), sesuai marginal (25,3%), dan tidak sesuai (19,7%) dengan luas kelas lahan sesuai 827,51 ha dan lahan tidak sesuai 2774,79 ha. Berdasarkan analisis prioritas kawasan, maka luas kawasan permukiman 1894,53 ha dan kawasan pertanian ubi kayu 221,98 ha.
Fenomena Intrusi Air Laut di Daerah Pesisir Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku Kololu, Micky
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol. 3 No. 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the research areas to determine the phenomenon of seawater intrusion through analysis of the physical and chemical characteristics of groundwater is in the Coastal area of ​​Hunuth Village, Teluk Ambon District, Ambon City, Maluku. The coastal community of Hunuth Village utilizes groundwater to meet their daily water needs. However, due to the existence of residential areas close to the coast, the groundwater in this area has been polluted or intruded by sea water.The results showed that groundwater with high pH values ​​was shown in areas far from the shoreline (northern part of the study area), while high TDS, salinity and DHL values ​​were generally found in groundwater samples close to the shoreline. The groundwater facies in the study area show the types of Ca-HCO3 (calcium and bicarbonate), types of Na-HCO3 (sodium and bicarbonate), and types of Na-Cl (sodium and chloride). Areas close to the shoreline have experienced seawater intrusion as indicated by DHL values ​​> 229.25 mho/cm, Cl/HCO3 ratio values ​​which are generally > 2.80 meq/l, and groundwater facies with the type of Na-Cl (sodium and sodium chloride). Therefore, it is necessary to treat water before it is used as drinking water, buy bottled drinking water or use the services of a water company for polluted wells, and build a dam in the northern part of the study area which has a flat topography. trees to retain water, so that fresh water can easily push salt water into groundwater aquifers in the study area.
Studi Komparasi Intrusi Air Laut di Dusun Airlouw dan Dusun Erie, Desa Nusaniwe, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon Berdasarkan Parameter Fisik-Kimia Airtanah Kololu, Micky
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol. 3 No. 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the environmental problems often faced by residents in coastal areas is sea water intrusion. The research area is a coastal area so it is very possible for seawater intrusion to occur. This study aimed to determine the hydrogeological system of the research area, and to compare the stretch of intrusion in Airlouw and Erie Village using physical-chemical parameters of groundwater through wells owned by local residents. The research area geology is dominated by Ambon volcanic rocks units, ultramafic rocks and coral limestones. The aquifer system in the study area is an highly to moderately productive aquifers. The lithology that becomes the aquifer is igneous rock in the form of weathering of Ambon volcanic rocks. The results of a comparative study in the research area, based on physical-chemical parameters which include pH, salinity, DHL and TDS values in the: (a) Airlouw Village is characterized as brackish water; whereas (b) Erie Village is characterized as fresh water. Based on the comparison of DO value shows that: (a) Airlouw Village is generally moderately polluted except for SB3 (DO>6.5); whereas (b) Erie Village is not polluted except P6 is moderately polluted (DO:2.0-4.4). Groundwater on: (a) Airlouw Village shows Cl+SO4 facies which indicates of seawater intrusion; whereas (b) Erie Village shows that the Ca-Mg-HCO3 facies has no indicates of seawater intrusion.
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK PERMUKIMAN DAN PARIWISATA BERDASARKAN ASPEK GEOLOGI LINGKUNGAN DENGAN METODE SPATIAL MULTI-CRITERIA EVALUATION (SMCE) DI DAERAH KECAMATAN NUSANIWE, KOTA AMBON Kololu, Micky; Ferdinandus, Giovanny; Limehuwey, Resti; Puradimaja, Deny Juanda; Ulfa, Yuniarti; Purwoarminta, Ananta; Jati, Stevanus Nalendra
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol. 5 No. 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lahan adalah sumber daya yang terbatas dan harus dimanfaatkan sesuai dengan daya dukung lingkungannya. Kecamatan Nusaniwe memiliki potensi sumber daya geologi dan rawan akan bencana geologi, sehingga diperlukan analisis kesesuaian lahan terutama untuk permukiman dan pariwisata. Beberapa hal yang menjadi alasan penelitian ini dilakukan antara lain; pembangunan permukiman pada Kecamatan ini belum merata, terdapat banyak lokasi pariwisata dan morfologinya di dominasi oleh lereng yang curam dan pesisir pantai. Penelitian ini menggunakan metode Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE) untuk menganalisis kesesuaian lahan permukiman dan pariwisata. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa lahan yang sesuai untuk dijadikan lokasi pembangunan permukiman, antara lain; 0.7 km² di Desa Amahusu, 1.25 km² di Negeri Nusaniwe, 1.5 km² di Desa Latuhalat, 0.07 km² di Kelurahan Waihaong, 2.04 km² di Negeri Urimessing, 0.2 km² di Kelurahan Mangga Dua, 0.1 km² di Kelurahan Urimessing, 0.45 km² di Kelurahan Kudamati, 0.41 km² di Negeri Seilale, 0.6 km² di Kelurahan Benteng, dan 0.32 km² di Kelurahan Nusaniwe. Sedangkan untuk pariwisata terdapat empat lokasi yang cukup sesuai dan memiliki nilai keragaman geologi (geodiversity) yaitu Bukit Paralayang, Pantai Pintu Kota, Pantai Tanjung Nusaniwe dan Pantai Batu Lubang. Keempat lokasi ini berpotensi untuk dilakukan pengembangan geopark pada kawasan wisata tersebut.