Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Konsep Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Membekali Generasi Z M, Nurhidaya; Fidzi, Ridhahani; Muthahharah, St Muthahharah; Zulfah, Zulfah
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v14i3.24228

Abstract

Pendidikan Agama Islam diera modernitas mengalami persoalan yang cukup kompleks sehinggga dibutuhkan solusi. Moralitas generasi yang merosot ini menjadi isu yang selalu diperbincangkan dikalangan pemerhati pendidikan khususnya guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Tentunya itu menjadi kegelisahan bersama, jika tidak diarahkan dengan baik maka sangat mustahil pendidikan mampu melahirkan generasi yang bermutu Unggul. Pelajaran PAI sebagai salah satu Mata Pelajaran wajib yang ada disetiap jenjang Pendidikan di Indonesia perlu melakukan sebuah inovasi yang mampu menjawab kebutuhan generasi telah berubah dari zaman ke zaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pendekatan pembelajaran  PAI, Karakteristik pendekatan pembelajaran baru, dan seperti apa Implementasi dari Model Baru tersebut sebagai alternatif pembelajaran PAI dalam membekali generasi Z khusunya pada persoalan karakter anak. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian library research atau penelitian pustaka yang menelaah berbagai tulisan dari jurnal-jurnal terkait pendekatan pembelajaran PAI dan jurnal yang banyak membaahas tentang Generasi Z. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa Generasi Z membutuhkan sentuhan kreatif guru Pendidikan Agama Islam dalam mengelola pembelajaran agar tercipta situasi pembelajaran yang menyenangkan. Guru PAI memiliki tantangan yang besar agar mampu mendidik generasi Z menjadi generasi yang dapat diandalkan untuk masa depan Bangsa Indonesia yang lebih cerah
Internalisasi Nilai Moderasi Beragama dalam Literasi Finansial (Analisis Qur’an Surah Al-Furqan Ayat 67) Hamli, Haji; Hamdan, Hamdan; Sabda, Syaifuddin; Fidzi, Ridhahani; Yaqin, Husnul
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 4 : Al Qalam (Juli 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i4.3627

Abstract

Literasi finansial menjadi kata kunci dalam ketidakstabilan ekonomi. Permasalahan tentang krisis ekonomi dan kemiskinan masih menjadi momok menakutkan hingga hari ini dan menarik perhatian serius dari individu atau masyarakat sosial. Tujuan artikel ini untuk mengetahui bagaimana internalisasi nilai moderasi beragama dalam literasi finansial (analisis Qur’an surah al-Furqan  ayat 67).) Metode pengumpulan data adalah studi pustaka dengan menggunakan pendekatan kualikatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam al-Qur’an banyak ayat yang berbicara tentang konsep literasi finansial salah satunya adalah QS. Al-Furqan ayat 67 yang menekankan pada moderasi dalam literasi finansial atau  pengelolaan keuangan berdasarkan sistem ekonomi Islami serta pemberantasan kemiskinan dengan zakat dan infaq.
PENDIDIKAN ISLAMI TANPA DISKRIMINASI DAN OPSI SLB SERTA PENDIDIKAN INTEGRASI DAN INKLUSI Umar, Umar; Fidzi, Ridhahani; Rahmi, Agustina; Qamaruzzaman, Muhammad
Jurnal Manajemen Pendidikan Al Hadi Vol 5, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jmpd.v5i1.18170

Abstract

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran supaya peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan serta membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran / kuliah pada semua jalur, jenjang, dan jenis Pendidikan. Pusat Pendidikan formal atau Lembaga Pendidikan Formal ialah yang dimaksud sekolah. Difabel adalah penyandang cacat atau berkemampuan secara berbeda. Dalam konteks dunia istilah yang umum digunakan ialah disability ( disabilitas ) yaitu sebuah kondisi fisik atau mental yang membuat seseorang tidak mampu untuk bertindak dalam sebuah cara yang dipandang biasa bagi banyak orang. Di pendahuluan tentang pendidikan, pendidkan agama, Sekolah, dan Disabilitas menarik penulis untuk menulis lebih banyak tentang Pendidikan Islaami Tanpa Diskriminasi, Klasifikasi Disabilitas, contoh Disabilitas dalam Islaam, dan Opsi Lembaga Pendidikan untuk Disabilitas yaitu SLB serta Pendidikan Integrasi dan Inklusi. Pendekatan penelitian ini ialah Pendekatan Kualitatif. Kajian ini yaitu fenomenologi. Macam penelitian kualitatif di penelitian ini ialah deskriptif. Jenis penelitian ini ialah penelitian kepustakaan dan lapangan. Sumber data primer pada penelitian ini ialah informan yaitu orang-orang yang memiliki pengalaman dalam Pendidikan Islami berhubungan dengan disabilitas, difabel, ABK, dan SLB serta Pendidikan Integrasi dan Inklusi. Sumber data sekunder pada penelitian ini ialah penelitian orang lain, dokumen, buku, jurnal, atau lainnya. Teknik pengumpulan data di penelitian ini ialah observasi berdasarkan pengalaman, wawancara (percakapan) dengan informan, dan dokumentasi dari penelitian orang lain, dokumen, buku, jurnal, atau lainnya. Analisis data melalui tiga langkah yaitu kondensasi data (data condensation), menyajikan data (data display), dan data verification (Penarikan Kesimpulan). Ada 3 (tiga) triangulasi yang dipakai pada penelitian ini yaitu triangulasi sumber data, teknik, dan peneliti. Di antara aspek yang mesti diingatkan tentang Pendidikan Islam Tanpa Diskriminasi ialah sikap guru, minimalisasi cap buruk, dan keadaan tanpa diskriminasi. Contoh Disabilitas dalam Islaam ialah Penyandang cacat fisik, Penyandang cacat mental, dan Penyandang cacat fisik dan mental. Contoh Disabilitas dalam Islaam ialah Al-A’maa ( Disabilitas Netra ), Al-Akhrosu ( Disabilitas Wicara ), Al-Ashommu ( Disbilitas Rungu ), Al-A’roj ( Disabilitas Daksa ), dan Al-Mu’aaqiina Dzihniyaan ( Disabilitas Grahita atau Berfikir atau Mental ). Contoh disabilitas dalam Islaam bagi Disabilitas Grahita yang memungkinkan diperbaiki berfikir atau mental ialah agar bershabar dan membantunya contoh dalam hal pengobatan atau perawatan, makanan, pakaian, Pendidikan, atau lainnya. Pemilihan dari opsi Lembaga Pendidikan, Pemindahan anak atau anak dalam perwalian, atau Pengembaliannya ke Lembaga Pendidikan sebelumnya menurut penulis orang tua atau walinya sepantasnya berkonsultasi dengan dokter, terapis, psikolog, psikiater, orang tua yang memiliki anak disabilitas, difabel, atau ABK, serta guru Pendidikan Luar Biasa, atau guru bukan Pendidikan Luar Biasa tetapi berpengalaman berhubungan dengan disabilitas, difabel, atau ABK. Menurut penulis konsultasi tadi bisa berupa psikologis anak, guru dan tenaga kependidikan, metode mengajar, shahabat seumur, keadaan orang tua, kondisi sosial, serta fisik dan sarana-prasarana yang ada di lembaga Pendidikan, atau hal-hal lainnya. Opsi Lembaga Pendidikan untuk Disabilitas yaitu Sekolah Luar Biasa ( SLB ), Pendidikan Integrasi, dan Pendidikan Inklusi.
Religious Moderation as the Pillar of Islamic Education: A Cross-Disciplinary Approach for the Global Era Priyatna, Surya Eka; Fidzi, Ridhahani; Sabda, Syaifuddin; Yaqin, Husnul
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 8, No 2 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jail.v8i2.30323

Abstract

Abstrak:  Moderasi beragama menjadi fondasi penting dalam pendidikan Islam, khususnya dalam menghadapi tantangan era global yang ditandai oleh meningkatnya intoleransi dan konflik antarbudaya. Artikel ini mengeksplorasi konsep moderasi beragama sebagai pilar pendidikan Islam melalui pendekatan lintas disiplin, mencakup perspektif multi-, inter-, dan transdisipliner. Metode kajian literatur digunakan untuk menganalisis nilai-nilai moderasi beragama seperti tawazun, tasamuh, dan i’tidal, serta penerapannya dalam kurikulum pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan lintas disiplin tidak hanya memperkaya pembelajaran, tetapi juga memperkuat integrasi nilai-nilai keislaman dengan kebutuhan global. Strategi penguatan moderasi beragama melalui pendidikan melibatkan pengembangan kurikulum berbasis nilai, metode pembelajaran dialogis, serta kolaborasi antar pihak terkait. Dengan pendekatan ini, pendidikan Islam diharapkan mampu mencetak generasi yang toleran, inklusif, dan berkontribusi dalam membangun harmoni global.  Abstract:   Religious moderation serves as a vital foundation in Islamic education, especially in addressing the challenges of the global era marked by increasing intolerance and intercultural conflicts. This article explores the concept of religious moderation as a pillar of Islamic education through a multidisciplinary, interdisciplinary, and transdisciplinary approach. A literature review method is employed to analyze the values of religious moderation, such as balance (tawazun), tolerance (tasamuh), and justice (i’tidal), as well as their application in Islamic educational curricula. The findings reveal that a cross-disciplinary approach not only enriches learning experiences but also strengthens the integration of Islamic values with global demands. Strategies to enhance religious moderation in education include value-based curriculum development, dialogical teaching methods, and collaboration among relevant stakeholders. With this approach, Islamic education is expected to produce generations that are tolerant, inclusive, and capable of contributing to global harmony.
Islamic Education from a Gender Perspective (A Sociological, Economic, and Da'wah Analysis) Hasanah, Risqiatul; Fidzi, Ridhahani; Sabda, Syaifuddin; Yaqin, Husnul
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 8, No 2 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jail.v8i2.30321

Abstract

Abstrak: Penafsiran terhadap pendidikan Islam dari perspektif gender menjadi semakin relevan di tengah upaya menciptakan masyarakat yang adil dan setara. Melalui pendekatan tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab, artikel ini mengkaji ulang konstruksi peran gender dalam pendidikan Islam dengan menekankan nilai-nilai kesetaraan, keadilan, dan pemberdayaan perempuan. Tafsir Al-Misbah tidak hanya menyajikan pemahaman keislaman yang kontekstual, tetapi juga menawarkan pembacaan ulang terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang selama ini ditafsirkan secara patriarkal. Dengan pendekatan kualitatif berbasis studi pustaka, penelitian ini menyoroti tiga dimensi utama: sosiologis, ekonomi, dan dakwah. Dalam dimensi sosiologis, pendidikan Islam dipandang sebagai alat untuk mengubah norma sosial yang bias gender. Secara ekonomi, pendidikan diberi makna sebagai jalan bagi perempuan untuk meraih kemandirian dan peran aktif dalam pembangunan. Sementara itu, dari sisi dakwah, pendidikan menjadi medium penyampaian nilai kesetaraan yang rahmatan lil ‘alamin. Studi ini menegaskan bahwa pendidikan Islam yang inklusif dan berbasis keadilan gender merupakan jalan strategis menuju masyarakat yang beradab dan seimbang secara spiritual maupun sosial.  Abstract:  Reinterpreting Islamic education through a gender perspective has become increasingly vital in shaping a just and equitable society. This article draws upon M. Quraish Shihab’s Tafsir Al-Misbah to revisit gender roles in Islamic education, emphasizing the principles of equality, justice, and women’s empowerment. Shihab’s work presents a contextual reading of the Qur’an, challenging patriarchal interpretations and advocating a more balanced theological framework. Employing a qualitative, literature-based approach, the study explores three central dimensions: sociological, economic, and da’wah. Sociologically, Islamic education is framed as a transformative tool to dismantle gender-biased social norms. Economically, it is positioned as a path to empower women towards independence and societal contribution. Through the lens of da’wah, education serves as a platform to convey Islam’s universal message of equality and compassion. The findings reaffirm that a gender-responsive Islamic education  grounded in inclusive values and prophetic justice offers a strategic pathway for fostering a spiritually enriched and socially just community.
Transformation of Value and Character Education for Mentally Healthy Adolescents in the Digital Era through Islamic Education syarniah, syarniah; Fidzi, Ridhahani; Hamdan, Hamdan; Ma'ruf, Hidayat; Rachmadi, Agus
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 13 No 1 (2025): Jurnal Citra Keperawatan Edisi : June
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jck.v13i1.394

Abstract

Adolescents are individuals in a period of growth and development that is synonymous with finding and building identity towards maturity. Adolescent behavior is very easily influenced by the surrounding environment. The current digital era makes the flow of communication, information, and individual freedom unlimited. Islamic education is needed to shape the behavior and character of adolescents who have akhlakul karimah and healthy soul. The purpose of this study is to analyze the transformation of character education and adolescent values towards mental health in the digital era through Islamic education. This research method is qualitative with a library research approach. Data sources come from literature reviews from research journals, books and other scientific articles according to the theme. Data is collected through literature study and analyzed by analyzing Islamic education in the process of transforming character and value education for adolescents in the digital era towards a healthy soul. The main focus of the research is to describe the transformation of character and value education in mentally healthy adolescents in the digital era through Islamic education. The accuracy of the results of this research analysis was carried out by triangulating the data analysis results involving experts according to expertise. The results of this research analysis show that Islamic education based on the Qur'an, Sunnah/Hadith, and Ijtihad is very appropriate for transforming value and character education which is also in line with mentally healthy values, especially for adolescents in the digital era.