Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Tantangan Implementasi Pendekatan Multi, Inter, dan Transdisiplin Assya'bani, Ridhatullah; Sabda, Syaifuddin
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 4 : Al Qalam (Juli 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i4.3271

Abstract

Tantangan pembangunan berkelanjutan kontemporer sangat kompleks, dan penanganannya menuntut kerja sama antara spesialis dengan beragam latar belakang baik dalam ilmu alam maupun sosial. Ada pengakuan yang berkembang bahwa pendekatan baru dan berbagai jenis keahlian diperlukan untuk memperbarui ilmu pengetahuan, dan di antara yang paling banyak dikutip adalah konsep pendekatan multi, inter, dan transdisiplin. Pendekatan ini telah menjadi fokus utama dalam upaya memahami dan menyelesaikan masalah kompleks yang dihadapi dunia saat ini. Artikel ini menyajikan sebuah pembahasan konsep-konsep utama dan tantangan yang muncul dalam penerapan pendekatan ini. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui kajian kepustakaan, terdapat beberapa tantangan dan problem yang dihadapi, diantaranya Kompleksitas Kolaborasi, Kurangnya Dukungan Institusional, Ketidaksetaraan dalam Peran dan Kontribusi, Tantangan Manajemen Tim, Pembiayaan yang Sulit Diperoleh, Ketidakpastian Hasil, Kesulitan dalam Evaluasi Kinerja, Ketidaksetaraan Sumber Daya, Resistensi terhadap Perubahan
Internalisasi Nilai Moderasi Beragama dalam Literasi Finansial (Analisis Qur’an Surah Al-Furqan Ayat 67) Hamli, Haji; Hamdan, Hamdan; Sabda, Syaifuddin; Fidzi, Ridhahani; Yaqin, Husnul
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 4 : Al Qalam (Juli 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i4.3627

Abstract

Literasi finansial menjadi kata kunci dalam ketidakstabilan ekonomi. Permasalahan tentang krisis ekonomi dan kemiskinan masih menjadi momok menakutkan hingga hari ini dan menarik perhatian serius dari individu atau masyarakat sosial. Tujuan artikel ini untuk mengetahui bagaimana internalisasi nilai moderasi beragama dalam literasi finansial (analisis Qur’an surah al-Furqan  ayat 67).) Metode pengumpulan data adalah studi pustaka dengan menggunakan pendekatan kualikatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam al-Qur’an banyak ayat yang berbicara tentang konsep literasi finansial salah satunya adalah QS. Al-Furqan ayat 67 yang menekankan pada moderasi dalam literasi finansial atau  pengelolaan keuangan berdasarkan sistem ekonomi Islami serta pemberantasan kemiskinan dengan zakat dan infaq.
Retraksi: Multi, Inter, and Transdisciplinary Islamic Education (A Theoretical Review on Islam Perspective) Mardiah, Mardiah; Sabda, Syaifuddin
Jurnal ISO: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora Vol. 2 No. 1 (2022): JUNI
Publisher : Penerbit Jurnal Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53697/iso.v2i1.665

Abstract

Berdasarkan rapat yang diadakan oleh tim editor, artikel berjudul "Multi, Inter, and Transdisciplinary Islamic Education (A Theoretical Review on Islam Perspective)" ditemukan memiliki kemiripan signifikan dengan "Theoretical Framework Pendidikan Islam Berbasis Pendekatan Multi-Inter Transdisipliner" yang ditulis Rahmat Ryadhush Shalihin, Levi Agustina, dan telah dipublikasikan pada Jurnal Sang Guru, Volume 1, Nomor 1, April 2022. Oleh karena itu, tim editor memutuskan untuk melakukan retraksi terhadap artikel ini.
Religious Moderation as the Pillar of Islamic Education: A Cross-Disciplinary Approach for the Global Era Priyatna, Surya Eka; Fidzi, Ridhahani; Sabda, Syaifuddin; Yaqin, Husnul
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 8, No 2 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jail.v8i2.30323

Abstract

Abstrak:  Moderasi beragama menjadi fondasi penting dalam pendidikan Islam, khususnya dalam menghadapi tantangan era global yang ditandai oleh meningkatnya intoleransi dan konflik antarbudaya. Artikel ini mengeksplorasi konsep moderasi beragama sebagai pilar pendidikan Islam melalui pendekatan lintas disiplin, mencakup perspektif multi-, inter-, dan transdisipliner. Metode kajian literatur digunakan untuk menganalisis nilai-nilai moderasi beragama seperti tawazun, tasamuh, dan i’tidal, serta penerapannya dalam kurikulum pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan lintas disiplin tidak hanya memperkaya pembelajaran, tetapi juga memperkuat integrasi nilai-nilai keislaman dengan kebutuhan global. Strategi penguatan moderasi beragama melalui pendidikan melibatkan pengembangan kurikulum berbasis nilai, metode pembelajaran dialogis, serta kolaborasi antar pihak terkait. Dengan pendekatan ini, pendidikan Islam diharapkan mampu mencetak generasi yang toleran, inklusif, dan berkontribusi dalam membangun harmoni global.  Abstract:   Religious moderation serves as a vital foundation in Islamic education, especially in addressing the challenges of the global era marked by increasing intolerance and intercultural conflicts. This article explores the concept of religious moderation as a pillar of Islamic education through a multidisciplinary, interdisciplinary, and transdisciplinary approach. A literature review method is employed to analyze the values of religious moderation, such as balance (tawazun), tolerance (tasamuh), and justice (i’tidal), as well as their application in Islamic educational curricula. The findings reveal that a cross-disciplinary approach not only enriches learning experiences but also strengthens the integration of Islamic values with global demands. Strategies to enhance religious moderation in education include value-based curriculum development, dialogical teaching methods, and collaboration among relevant stakeholders. With this approach, Islamic education is expected to produce generations that are tolerant, inclusive, and capable of contributing to global harmony.
Islamic Education from a Gender Perspective (A Sociological, Economic, and Da'wah Analysis) Hasanah, Risqiatul; Fidzi, Ridhahani; Sabda, Syaifuddin; Yaqin, Husnul
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 8, No 2 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jail.v8i2.30321

Abstract

Abstrak: Penafsiran terhadap pendidikan Islam dari perspektif gender menjadi semakin relevan di tengah upaya menciptakan masyarakat yang adil dan setara. Melalui pendekatan tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab, artikel ini mengkaji ulang konstruksi peran gender dalam pendidikan Islam dengan menekankan nilai-nilai kesetaraan, keadilan, dan pemberdayaan perempuan. Tafsir Al-Misbah tidak hanya menyajikan pemahaman keislaman yang kontekstual, tetapi juga menawarkan pembacaan ulang terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang selama ini ditafsirkan secara patriarkal. Dengan pendekatan kualitatif berbasis studi pustaka, penelitian ini menyoroti tiga dimensi utama: sosiologis, ekonomi, dan dakwah. Dalam dimensi sosiologis, pendidikan Islam dipandang sebagai alat untuk mengubah norma sosial yang bias gender. Secara ekonomi, pendidikan diberi makna sebagai jalan bagi perempuan untuk meraih kemandirian dan peran aktif dalam pembangunan. Sementara itu, dari sisi dakwah, pendidikan menjadi medium penyampaian nilai kesetaraan yang rahmatan lil ‘alamin. Studi ini menegaskan bahwa pendidikan Islam yang inklusif dan berbasis keadilan gender merupakan jalan strategis menuju masyarakat yang beradab dan seimbang secara spiritual maupun sosial.  Abstract:  Reinterpreting Islamic education through a gender perspective has become increasingly vital in shaping a just and equitable society. This article draws upon M. Quraish Shihab’s Tafsir Al-Misbah to revisit gender roles in Islamic education, emphasizing the principles of equality, justice, and women’s empowerment. Shihab’s work presents a contextual reading of the Qur’an, challenging patriarchal interpretations and advocating a more balanced theological framework. Employing a qualitative, literature-based approach, the study explores three central dimensions: sociological, economic, and da’wah. Sociologically, Islamic education is framed as a transformative tool to dismantle gender-biased social norms. Economically, it is positioned as a path to empower women towards independence and societal contribution. Through the lens of da’wah, education serves as a platform to convey Islam’s universal message of equality and compassion. The findings reaffirm that a gender-responsive Islamic education  grounded in inclusive values and prophetic justice offers a strategic pathway for fostering a spiritually enriched and socially just community.
QUANTUM IKHLAS: KAJIAN, ANALISIS, DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM Rahman, Fadli; Syah, Hakim; Cahyadi, Ani; Sabda, Syaifuddin
Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/alwatzikhoebillah.v9i1.1558

Abstract

Ikhlas merupakan salah satu elemen penting dalam agama Islam, karena dianggap sebagai salah satu cara untuk mencapai keberkahan dalam segala aspek kehidupan. Ikhlas juga merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuan hidupnya. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis konsep dan implementasi Quantum Ikhlas dalam pendidikan Islam. Artikel ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis kajian pustaka. Sumber data dalam penelitian ini adalah berbagai literatur yang terkait Quantum Ikhlas yaitu “Quantum Ikhlas: Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati” karya Erbe Sentanu, “NLP: Nouro-Linguistic Programming for the Quantum Change” karya Philip Hayes dan Jenny Rogers, “Al-Luma” karya al-Thûsi, dan “Al-Risâlah Al-Qusyairîyyah fî ‘Ilm al-Tashawwuf” karya al-Qusyairi. Data diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu data collection, data reduction, data display, dan conclusion drawing. Penelitian ini menemukan bahwa salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam memenuhi tuntutan pendidikan Islam adalah dengan mengembangkan teknologi Aktivasi Kekuatan Hati "Quantum Ikhlas" yang merupakan bentuk pengembangan diri yang mengikutsertakan gelombang otak sebagai bagian dari proses pengembangan diri manusia. Teknologi ini merupakan gabungan antara ilmu pengetahuan terkini seperti neuroscience, quantum physics, evolutionary biology, dan science of the mind dengan tuntunan falsafah hidup dan agama. Penerapannya dapat ditemukan dalam dunia pendidikan Islam, terutama dalam pendidikan Sufistik yang berorientasi pada “olah rasa” melalui metode goal praying. Namun, penerapan teknologi ini belum disertai dengan pengukuran gelombang otak dan penggunaan media audio ataupun visualisasi tertentu.
Pendidikan Islam Homeschooling dalam Perspektif Pendidikan Islam Multi, Inter dan Transdisipliner Fauzi Rahmani, Muhammad; Sabda, Syaifuddin
Mu'allim Vol 6 No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/muallim.v6i1.3646

Abstract

This paper examines homeschooling Islamic Education in the point of view of multi, inter and transdisciplinary Islamic education. Multidimensional Islamic education entrusts integration in each of its components so that a complete, holistic and integral understanding is formed. The linearity of science and monodisciplinary approaches in the family of religious sciences will result in the understanding and interpretation of religion losing touch with its reality and relevance to the surrounding life to the issues studied. In this context, home-based Homeschooling model education and has flexibility in the learning process provides an alternative education that is expected to be able to concoct the concept of Islamic education that is multi, inter and transdisciplinary so that the goal of Islamic education to realize the generation of Insan Kamil can be achieved in addition to that Islamic homeschooling education has a syar'I basis and has historical links in its educational methods.