Claim Missing Document
Check
Articles

Kewarisan Anak di Luar Perkawinan di Tengah Isu Gender Wahidah, Wahidah
Jurnal Muadalah Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal Muadalah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Child outside of marriage is essentially a term that sense rather difficult to be correlated with the term natural child ( ibn al mulaanah ) as fikih.This dificulty provision was triggered by the " law " itself is defined it in the form of expression statements that invite multiple interpretations. So no wonder, if then by many, which is understood as different. In relation to inheritance issues, children out of wedlock is not adultery or child inherits from his fathe, he only inherited from the mother and her family alone. Which is thus in the middle of the gender issue, of course, perceived as an injustice and inequality in the relationship between two people of different sexes ( male and female ). Though both of them in this case, the father and mother of a child born outside of the marriage, is " cursed people " that led to this innocent child born into the world.Keywords: Child Outside Marriage, Zina Kids, Marriage Act, the Compilation of Islamic Law ( KHI).Anak di luar perkawinan pada hakikatnya merupakan istilah yang pengertiannya agak sulit untuk dikorelasikan dengan istilah anak zina (ibnu al mula‟anah) sebagaimana ketentuan fikih. Kesulitan ini dipicu oleh “Undang-Undang” sendiri yang merumuskannya dalam bentuk ungkapan pernyataan yang mengundang multi tafsir. Sehingga tidak heran, jika kemudian oleh banyak kalangan, yang demikian dipahami berbeda-beda.Dalam kaitannya dengan masalah kewarisan, anak di luar perkawinan atau anak zina tidaklah mewarisi dari bapaknya, ia hanya mewarisi dari ibu dan keluarga ibunya saja. Yang demikian ini di tengah isu gender, tentunya dirasakan sebagai sebuah ketimpangan dan atau ketidakadilan dalam relasinya antara dua orang manusia yang berbeda jenis kelamin (laki-laki dan perempuan). Padahal keduanya dalam hal ini, bapak dan ibu dari anak yang dilahirkan di luar perkawinan tersebut, merupakan “orang-orang terlaknat” yang menyebabkan si anak tidak berdosa ini terlahir ke dunia.Kata kunci: Anak di Luar Perkawinan, Anak Zina,Undang-Undang Perkawinan, dan Kompilasi Hukum Islam (KHI).
Hibah Orang Tua Kepada Anak Perempuan Dihitung Sebagai Bagian Warisan Wahidah, Wahidah
Muadalah Vol 2, No 1 (2014): Perempuan dan Budaya
Publisher : IAIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jsga.v2i1.465

Abstract

This study is motivated by the facts on the field that there are many cases of family on the practice of the grants from parents to daughters. From the study on six cases on the practice of parents’ grants to their children, it is concluded that all of the grants given to the children can be categorized as grants in the general terms since they are in the forms of pure grants or will. From the perspective of Islamic law, this practice still can be justified since it is in accordance with faraidh and grants concept in Islam.
Kewarisan Anak di Luar Perkawinan di Tengah Isu Gender Wahidah, Wahidah
Muadalah Vol 1, No 2 (2013): Perempuan dan Hukum
Publisher : IAIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jsga.v1i2.674

Abstract

Child before of marriage is basicly a term which definition is rather difficult to be correlated with the term natural child (ibn al mulaanah) as stipulated in fiqh. This difficulty is triggered by the " law " that define the term in a statement which create various interpretations from many people. In relation to inheritance issues, child before marriage or natural child inherits only from their mother and relatives, istead of their father. Such it is perceived as an inequality and injustice in the gender issues of the relationship between two different sexes—male and female. Whereas both parties—parents of the child before marriage, are the accursed who make possible the innocent child born into the world.
PEMIKIRAN HUKUM HAZAIRIN WAHIDAH, WAHIDAH
Syariah: Jurnal Hukum dan Pemikiran Vol 15, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.266 KB) | DOI: 10.18592/syariah.v15i1.542

Abstract

Hazairin is an intellectual of Islamic law. Although most of his live and education are incommon education, not in speciality of islamic way, but Islam that was learned autodidactly makes hebecoming a great man as modern islamic reformer. He concluded that social system in what Quranwants is not a clan system or anti-unilaterality. In one side, seriousness of thinking that was produced byHazarin is considered as controversial statement. In the other side, his recent breakthrough has beenrealized through a number of Law rules.
Hubungan Antara Masa Pubertas Dengan Perilaku Diet Pada Remaja Putri Di SMAN 2 Woha Wahidah, Wahidah
PALAPA: Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan Vol 6 No 1 (2018): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIT Palapa Nusantara Lombok NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (18.214 KB)

Abstract

Remaja adalah bila seseorang telah mencapai umur 10-18 tahun anak perempuan dan 12-20 tahun untuk anak laki-laki dimana pada masa ini terjadi perubahan fisik yang sangat cepat, pertumbuhan yang terjadi pada masa remaja akan mempengaruhi status kesehatan dan gizi tersebut, pada anak perempuan pertumbuhannya lebih cepat daripada anak laki-laki (Sulistyoningsih, 2012). Penelitian ini termasuk jenis penelitian analtik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dekskriptif bertujuan mendeskripsikan masing-masing variabel dan penelitian analtik menyangkut pengujian hepotesis . Populasi dalam penelitian ini populasi yang diteliti adalah semua  remaja putri SMAN 2 WOHA sebanyak 85 orang. Dari hasil Penelitian dan Pembahasan yang dilakukan di SMAN 2 WOHA Tahun 2017 dapat disimpulkan bahwa : 1. Hubungan antara masa pubertas dengan perilaku diet pada remaja putri di SMAN 2 WOHA Tahun2017 yang terbanyak yang didapatkan  adalah 64 siswi (92,8%) pada masa pubertas yang mengkonsumsi, dan terdapat 9 siswi (56,2%) pada masa pubertas yang tidak melakukan perilaku diet. 2. Ada hubungan yang bermakna antara Masa Pubertas Dengan Perilaku Diet Pada Remaja Putri Di SMAN 2 WOHA Tahun 2017 dengan Uji statistik ρ_value = (0,000). Saran dalam penelitian ini diharapkan pada pemerintah untuk selalu memberikan informasi dan menyediakan informasi untuk remaja dan masyarakat.
RELASI SETARA ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM KASUS KEWARISAN ISLAM (FARAIDH) Wahidah, Wahidah
Syariah: Jurnal Hukum dan Pemikiran Vol 18, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.681 KB) | DOI: 10.18592/sy.v18i1.2144

Abstract

Prinsip dasar kewarisan Islam faraidh yang mutlak dipegangi adalah “laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama dalam harta peninggalan” tanpa memandang besar kecil orangnya, atau banyak dan sedikitnya harta warisan yang ditinggalkan pewarisnya. Laki-laki yang berstatus sebagai waris ashobah tidak selalu (harus dipahami) mendapat bagian/hak yang lebih besar  atau banyak daripada perempuan. Kesetaraan dalam konteks kewarisan Islam, hakikinya memang tidak dimaksudkan “sama” antara perolehan waris laki-laki dan perempuan. Sebab banyak dan sedikitnya bagian yang diperoleh seorang ahli waris dalam suatu strukturnya, sangat tergantung pada kondisi atau status seseorang di setiap kasusnya. Ini dibuktikan melalui beberapa contoh kasus kongkrit yang berbanding terbalik dengan anggapan dan pemahaman (sebagian) masyarakat selama ini. Selain itu, realitas menunjukkan bahwa telah terjadi semacam modifikasi penyelesaian kasus kewarisan yang mencoba menghubungkan dengan latar belakang sosial-ekonomi keluarga. Atas dasar ini, ajaran prinsip (qath’i) atau normatif dalam Islam tentang keadilan dan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan tetap bisa ditegakkan.
PRODUKSI PAKAN MANDIRI UNTUK BUDIDAYA IKAN NILA Amrullah, Amrullah; Baiduri, Mohammad Adnan; Wahidah, Wahidah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : LPPM UBT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.169 KB) | DOI: 10.35334/jpmb.v2i1.406

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi mitra petani ikan nila di Desa Coppo tompong, Pangkep adalah biaya operasional pakan komersial tinggi, padahal pakan pellet komersial merupakan input produksi budidaya yang sangat menentukan tingkat pertumbuhan ikan.  Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi petani mitra adalah pembuatan pakan sederhana dengan memanfaatkan bahan baku yang ada di lingkungan sekitar petani.  Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pemahaman dan keterampilan petani dalam memproduksi pakan buatan murah. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri atas penyuluhan non teknis, penyuluhan teknis, kegiatan demonstrasi/praktik dan pendampingan.  Kegiatan penyuluhan non teknis dilakukan untuk membuka wawasan kelompok tani tentang pentingnya pemberian pakan pada pemelihara ikan nila.  Selain itu juga diharapkan peningkatan motivasi kerja serta pentingnya menumbuh-kembangkan minat berwirausahaan.  Penyuluhan teknis terdiri atas pemilihan bahan baku pakan; menghitung kebutuhan bahan baku; penepungan; penimbangan; pencampuran pakan; pelleting pakan; penjemuran pakan; dan uji pakan secara fisik, kimia dan biologi.  Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan maka disimpulkan bahwa petani dapat menerima inovasi, mampu mempersiapkan bahan baku beserta sarana pendukung pembuatan pakan dan mampu melakukan pembuatan pakan murah.
PEMIKIRAN HUKUM HAZAIRIN WAHIDAH, WAHIDAH
Syariah: Jurnal Hukum dan Pemikiran Vol 15, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.266 KB) | DOI: 10.18592/syariah.v15i1.542

Abstract

Hazairin is an intellectual of Islamic law. Although most of his live and education are incommon education, not in speciality of islamic way, but Islam that was learned autodidactly makes hebecoming a great man as modern islamic reformer. He concluded that social system in what Quranwants is not a clan system or anti-unilaterality. In one side, seriousness of thinking that was produced byHazarin is considered as controversial statement. In the other side, his recent breakthrough has beenrealized through a number of Law rules.
RELASI SETARA ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM KASUS KEWARISAN ISLAM (FARAIDH) Wahidah, Wahidah
Syariah: Jurnal Hukum dan Pemikiran Vol 18, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.681 KB) | DOI: 10.18592/sy.v18i1.2144

Abstract

Prinsip dasar kewarisan Islam faraidh yang mutlak dipegangi adalah ?laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama dalam harta peninggalan? tanpa memandang besar kecil orangnya, atau banyak dan sedikitnya harta warisan yang ditinggalkan pewarisnya. Laki-laki yang berstatus sebagai waris ashobah tidak selalu (harus dipahami) mendapat bagian/hak yang lebih besar  atau banyak daripada perempuan. Kesetaraan dalam konteks kewarisan Islam, hakikinya memang tidak dimaksudkan ?sama? antara perolehan waris laki-laki dan perempuan. Sebab banyak dan sedikitnya bagian yang diperoleh seorang ahli waris dalam suatu strukturnya, sangat tergantung pada kondisi atau status seseorang di setiap kasusnya. Ini dibuktikan melalui beberapa contoh kasus kongkrit yang berbanding terbalik dengan anggapan dan pemahaman (sebagian) masyarakat selama ini. Selain itu, realitas menunjukkan bahwa telah terjadi semacam modifikasi penyelesaian kasus kewarisan yang mencoba menghubungkan dengan latar belakang sosial-ekonomi keluarga. Atas dasar ini, ajaran prinsip (qath?i) atau normatif dalam Islam tentang keadilan dan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan tetap bisa ditegakkan.
STUDI NASKAH FIKIH MELAYU (RISALAH IS’AF AL RAGHIBIN FI ‘ILMI AL FARAIDH) KARYA JAD AHMAD MUBARAK Wahidah, Wahidah
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 18, No 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.346 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v18i1.2545

Abstract

Jad Ahmad Mubarak is a title that was deliberately chosen by the composer of Risalah Is'af al Raghibin fi ?Ilmi al Faraidh. The name is indeed not found in any one site, but the teacher and caretaker of Al Mursyidul Amin Islamic Boarding School has experience and deep understanding on Fiqh Mawarits. This handwritten work is not widely known by the Banjar Muslim community. So, this paper discusses the "perwajahan(faces)" and characteristics of this work. In fact, the work on the science of faraidh has raised opinions regarding "the meaning of parallels between men and women in the context of the ashobah". The other findings are the composition of his writing contains a number of chapters consisting of 41 shahifahs. Every description is preceded by Arabic poetry, although not entirely translated into Malay Arabic. As part of the contents of the book, the author also added his discussion about Jadwal al Hujbi. The content has a complete material content like the book of Faraidh, all of which are presented in illustrative examples of each case.Jad Ahmad Mubarak merupakan gelar yang sengaja dipilih oleh penyusun Risalah Is?af al Raghibin fi ?Ilmi al Faraidh. Namanya memang tidak dijumpai dalam satu situs sekalipun, namun pengajar dan pengasuh Pondok Pesantren Al Mursyidul Amin ini memiliki pengalaman dan pemahaman yang dalam mengenai fikih mawarits. Karya dengan tulisan tangan ini, tidak banyak diketahui oleh masyarakat Muslim Banjar. Tulisan ini membahas ?perwajahan? dan karakteristik risalah ini. Risalah tentang ilmu faraidh ini telah memunculkan pendapat terkait ?makna kesejajaran antara laki-laki dan perempuan dalam konteks ashobah?. Adapun temuan lainnya adalah komposisi tulisannya memuat sejumlah bab yang terdiri 41 shahifah. Setiap uraian didahului dengan syair-syair berbahasa Arab, meskipun tidak seluruhnya diterjemahkan ke dalam bahasa Arab Melayu. Sebagai kelengkapan isi Risalah, pengarangnya juga menambahkan bahasannya mengenai Jadwal al Hujbi. Muatan materi yang lengkap layaknya kitab faraidh, semuanya disajikan dengan illustrasi contoh-contoh setiap kasus.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ahmad Zarkasi Ahmadi Hasan Akrim, Akrim Al Amruzi, HM Fahmi Alamsyah, Andi Alias Azhar Alias Azhar, Alias Amrullah Amrullah Angga Putra, Angga Anggraini, Dea ani, ani ani Antony, Nurvani APHA, Journal Manager Asniwaty, Asniwaty Ayatullah Ayatullah, Ayatullah Baiduri, Mohammad Adnan Balqis, Siti Damayanti, Putri Surya Djayus, Djayus Dominikus Rato Emy Handayani Fajarwati, Delia Aurora Fuadi, Muhammad Nur Gusti Muzainah Hadi Lubis , Irda Auliya Hafsa, Sri Sholeha Harahap, Reni Agustina Hery Widijanto Idris Mandang, Idris Ilhami, Adi Wahyu Ilhami Indah, Fauziah Insan, Asyraful Jafar, Kalbi Khairunnisa Khairunnisa Kiftiyah, Khoyumatul Leny Leny, Leny Lepong, Piter Lestari, Ayu Wahyuni Lulu Indriaty, Lulu Indriaty M. Fahmi Al Amruzi, M. Fahmi Mahdian Mahdian, Mahdian Maolana, Bagas Marthin, Marthin Maryanto - Mislan Muhammad Kusasi Muhammad Yusman Muhsin Aseri, Muhsin Mulya, Fety RQ. Munir, Rahmawati Muslimah Muslimah Nur Aida, Nur Nurhazana, Nurhazana Pawana, Sekhar Chandra Prasetyo, Gaguk Lulus Purwoko, Agus Puspita, Ade Ayu Rabi’ah, Rabi’ah Rahma Eka Putri Rahmad Mulyadi, Rahmad Rasul, Muhammad Rini Fidiyani Rosnidar Sembiring Rusydi Rusydi Ryamizar, M. Sahara, Hertina Sami'in, Sami'in Samsuri, Suriadi Saputra, Wira Aditia Sirait, Adi Syahputra Situmeang, Edberg Soetomo, Risqi Hartiasih Solly Aryza Sri Warjiyati Suprapto Suprapto supriadin supriadin Supriyanto Supriyanto Syahid, Akhmad Mawardi Syauki, Muhammad Tandiriterung, Selfi Ravianty Ummu Salamah Musaddad Zahratul Idami Zeti Nofita Sari Ziyad, Ziyad Zulfianah, Zulfianah