Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Effective skin care management in postmenopausal women Saroso, Ade Firman; Sutanto, Hans Utama; Adriani, Donna; Rachmiyani, Irmiya; Khusfiani, Triasti; Putri, Mustika Anggiane
Journal of Society Medicine Vol. 2 No. 10 (2023): October
Publisher : CoinReads Media Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/jsocmed.v2i10.98

Abstract

Menopause-induced hormonal changes can lead to skin problems. The decline in estradiol levels can adversely affect various physiological functions, including skin changes like atrophy, wrinkles, poor wound healing, and a decline in perceived facial attractiveness due to reduced hydration. Effective skincare that can be done to prevent the above problems is by drinking 8 glasses of water a day, consuming vitamins, one of which is vitamin C, consuming antioxidants, using sunscreen, using facial moisturizer, and cleaning your face properly and appropriately. Vitamin C has antioxidant properties and plays an important role in collagen formation. Vitamin C is often found as a constituent of the dermis and epidermis layers in normal skin. However, due to the aging process, the vitamin C content in the dermis and epidermis layers could decrease. Vitamin C has been shown to stabilize collagen mRNA, thereby increasing collagen synthesis to improve skin aging. By implementing these strategies, postmenopausal women can effectively manage skincare and maintain healthy, beauty, vibrant, and glowing skin that looks and feels great.
Penyuluhan Perawatan Kulit Pada Wanita Lanjut Usia Saroso, Ade Firman; Sutanto, Hans Utama; Adriani, Donna; Amani, Patwa; Putri, Mustika Anggiane; Imran, Yudhisman; Rachmiyani, Irmiya; Nasution, Dina Putri; Jordhi, Dimas
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 5, Nomor 1, Januari 2024
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/juara.v5i1.18257

Abstract

The general aim of this activity is expected to improve the level of public health, especially in Nagrak Village. The specific aim of this activity is to increase elderly women's knowledge about skincare, the participants can carry out skin care independently and appropriately so as to improve skin health and quality of life. The methods used were education about skin care, pretest as initial data to determine knowledge about skincare, and posttest to determine knowledge after being given education. The results of this activity were the mean pretest knowledge about skincare was 1.97 ± 1.07 and the mean posttest knowledge about skincare was 3.1 ± 0.99. Conclusion: elderly women's knowledge increased after being given education. The significance and implications of this activity are that the target is to understand the process of skin aging that occurs due to increasing age as well as good and appropriate care according to the condition of elderly women's skin. Skincare that can be done for elderly women is using sunscreen of at least SPF 30 in outdoor activity, drinking at least 2000 mL of water per day, using facial moisturizer, and cleaning the face with a cleanser containing mineral oil. We consider this theme important because skin health is a reflection of beauty in general and a reflection of health
PENYULUHAN DIET UNTUK PENDERITA HIPERTENSI Mediana, Dian; Wartono, Magdalena; Samara, Diana; Sidarta, Nuryani; Setiawati, Lenny; Sutanto, Hans Utama
Jurnal Pengabdian Masyarakat Trimedika Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/abdimastrimedika.v1i2.19621

Abstract

Di Indonesia, hipertensi merupakan peringkat ketiga penyebab kematian akibat penyakit tidak menular. Menurut RISKESDAS 2018 sebanyak 34,1% penduduk Indonesia dewasa menderita hipertensi. Angka prevalensi ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan RISKESDAS 2013 sebesar 25,8%. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah menetap dengan sistole ≥140 mmHg dan/atau diastole ≥90 mmHg setelah pemeriksaan berulang (berlaku untuk semua orang dewasa). Penyebab hipertensi berhubungan dengan genetik dan faktor lingkungan, 90-95% kasus adalah hipertensi esensial yaitu bukan disebabkan oleh penyakit lain. Penanganannya tidak hanya dengan medikamentosa, tetapi pasien harus dapat mengikuti gaya hidup sehat, termasuk menurunkan berat badan bila penderita mengalami berat badan berlebih. Diet untuk penderita hipertensi dianjurkan diet rendah garam natrium, tinggi kalium, tinggi kalsium, dan tinggi magnesium. Pilihan makanan yang baik adalah banyak sayur dan buah, daging tanpa lemak dan produk susu, serta zat gizi mikro. Diet yang terbukti paling efektif adalah Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran warga mengenai masalah hipertensi. Kegiatan penyuluhan dilakukan kepada 30 peserta usia dewasa di RW 011, Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Hasil dari penyuluhan mendapatkan 22% peningkatan pengetahuan mengenai hipertensi dan diet DASH.
STUDI KASUS DERMATITIS KONTAK ALERGI AKIBAT KERJA PADA PEKERJA BANGUNAN Nisrina, Merita Yumna; Yulianto, Muhammad Ikhsan; Lestari, Ade Dwi; Ridwan, Alvin Mohamad; Saroso, Ade Firman; Sutanto, Hans Utama
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45044

Abstract

Dermatitis kontak alergi (DKA) merupakan salah satu bentuk penyakit kulit akibat kerja yang sering terjadi pada pekerja sektor konstruksi. Pajanan kronis terhadap bahan kimia dalam semen seperti potassium dichromate, kobalt, dan nikel menjadi faktor utama penyebabnya. Tujuan penelitian ini adalah melaporkan satu kasus DKA pada pekerja bangunan dan menentukan keterkaitan antara pajanan di tempat kerja dengan penyakit yang timbul. Studi kasus ini menggunakan pendekatan tujuh langkah diagnosis penyakit akibat kerja. Data dikumpulkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan telaah literatur pendukung. Seorang laki-laki berusia 42 tahun yang bekerja sebagai tukang bangunan selama dua tahun mengalami keluhan gatal, lenting, dan skuama di tangan kiri, terutama saat terpapar semen. Pasien tidak menggunakan alat pelindung diri dan memiliki durasi paparan tinggi (8 jam/hari). Hasil studi literatur mendukung bahwa potassium dichromate dalam semen merupakan alergen utama penyebab DKA, terutama dengan durasi paparan tinggi dan tanpa perlindungan. Berdasarkan evaluasi klinis dan riwayat kerja, kasus ini disimpulkan sebagai penyakit akibat kerja. Upaya pencegahan melalui edukasi dan penggunaan alat pelindung diri sangat penting untuk menurunkan risiko kekambuhan.
Peningkatan Pengetahuan Cara Menjaga Kesehatan Kulit Petugas PPSU di Kelurahan Kapuk Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Kartini, Kartini; Sutanto, Hans Utama; Susanto, Lie Tanu Merijanti; Pusparini, Pusparini
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i9.20544

Abstract

ABSTRAK Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) merupakan komitmen global untuk mempromosikan hak atas pembangunan yang berkelanjutan secara sosial, ekonomi dan lingkungan dalam upaya mencapai kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi semua manusia di bumi. Tujuan ini harus dapat dirasakan oleh seluruh lapisan dan kelompok masyarakat termasuk petugas PPSU yang perlu dijamin kesehatan dan kesejahteraannya. Dalam melaksanakan pekerjaannya, petugas PPSU rentan mengalami penyakit akibat kerja. Masalah kesehatan yang sering mengganggu petugas PPSU adalah gangguan kulit akibat paparan berbagai faktor seperti bahan kimia, mikroorganisme, paparan sinar matahari, imun tubuh kurang baik, dan faktor higienitas pribadi. Tujuan penyuluhan adalah meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan kulit pada petugas PPSU. Program dilaksanakan pada Kamis 17 April 2025 pukul 09.00-11.30 WIB di Kantor Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Peserta adalah petugas PPSU berjumlah 53 orang. Media edukasi berupa paparan materi dan kipas promosi. Evaluasi dilakukan menggunakan kuesioner pra dan pasca penyuluhan. Sebanyak 48 peserta mengisi lengkap kuesioner dan didapatkan bahwa 50% peserta meningkat pengetahuannya setelah penyuluhan, 37,5% tetap dan 12,5% justru menurun. Penyuluhan berperan penting dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman petugas PPSU terhadap kesehatan kulitnya dan diharapkan berdampak positif terhadap kualitas kerja dan kesejahteraan petugas secara keseluruhan.  Kata Kunci: Kesehatan, Kulit, Petugas PPSU  ABSTRACT Sustainable Development Goals (SDGs) are a global commitment to promote the right to socially, economically and environmentally sustainable development in an effort to achieve a better and sustainable life for all people on earth. This goal must be felt by all levels and groups of society, including PPSU officers who need to ensure their health and welfare. In carrying out their work, PPSU officers are vulnerable to work-related diseases. Health problems that often bother PPSU officers are skin disorders due to exposure to various factors such as chemicals, microorganisms, sun exposure, poor body immunity, and personal hygiene factors. The purpose of counseling was to increase knowledge about the importance of maintaining skin health in PPSU officers. The program had been held on Thursday, April 17, 2025 at 09.00-11.30 AM at the Kapuk Village Office, Cengkareng District, West Jakarta. Participants were 53 PPSU officers. Educational media in the form of material exposure and promotional fans. Evaluation was carried out using pre- and post-counseling questionnaires. A total of 48 participants filled out the questionnaire and found that 50% of participants increased their knowledge after counseling, 37.5% remained and 12.5% actually decreased. Counseling played an important role in increasing the awareness and understanding of PPSU officers on their skin health and is expected to have a positive impact on the quality of work and overall welfare of officers. Keywords: Health, PPSU Officer, Skin