Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Analisis Kadar Mirisetin Pada Ekstrak Daun Myrica Javanica Reinw. Ex Bl. Dengan Metode HPLC: Quantitative Analysis Of Myricetin In Extract Leaf Myrica Javanica Reinw. Ex Bl. Using HPLC Arianti, Varda; Arianto, Steven; Maulina, Devi; Adiana, Sylvi
Binawan Student Journal Vol. 5 No. 3 (2023)
Publisher : Direktorat Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Dan Kerjasama Universitas Binawan (DPPMK Universitas Binawan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/bsj.v5i3.1355

Abstract

Tanaman Myrica javanica mengandung senyawa mirisetin yang berkhasiat sebagai: antiinflamasi, analgesik, antitumor, hepatoprotektor, antidiabetes dan antibakteri. Metode yang digunakan pada penelitian ini High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Pengujian ini dilengkapi dengan validasi metode pengujian, yaitu Linearitas, Akurasi, Presisi, LOD dan LOQ. Hasil penelitian ini didapatkan pengujian linearitas adalah nilai r2 yaitu 0.9981 (r = 0.999). Persen (%) akurasi adalah 100,53%. Nilai presisi yaitu 0,98%. Nilai LOD diperoleh sebesar 1,93 dan nilai LOQ sebesar 6,43. Hasil uji kadar mirisetin pada yang diperoleh pada konsentrasi ekstrak 5000 ppm adalah sebesar 6,104.
Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Lilin Aromaterapi Kombinasi Minyak Peppermint (Mentha Piperita L.) Dan Minyak Jeruk Nipis (Citrus Aurantiifolia Swingle.) Kireina, Tafani Ayu; Maulina, Devi
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 4 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i4.952

Abstract

Lilin aromaterapi kombinasi minyak peppermint (Mentha piperita L.) dan minyak jeruk nipis (Citrus aurantiifolia Swingle.) diharapkan memberikan efek menyegarkan dan efek relaksan kepada penggunannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah formula dengan kombinasi minyak peppermint (Mentha piperita L.) dan minyak jeruk nipis (Citrus aurantiifolia Swingle.) dapat digunakan sebagai zat aktif sediaan lilin aromaterapi dan memiliki efek terapi yang disukai oleh responden. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental meliputi formulasi dan evaluasi sediaan. Evaluasi sediaan meliputi uji organoleptik, uji waktu bakar, uji titik leleh dan uji kesukaan. Hasil yang didapatkan dari titik leleh ketiga formula memenuhi standar yaitu 50oC-58oC. Hasil uji waktu bakar paling lama 74 menit pada formula I. Hasil uji kesukaan lilin aromaterapi yang paling disukai dan memiliki efek terapi yaitu formula III dapat dibuktikan dengan jumlah presentasenya mencapai 58%. Formulasi kombinasi minyak peppermint (Mentha piperita L.) dan minyak jeruk nipis (Citrus aurantiifolia Swingle.) dapat digunakan sebagai zat aktif yang memberikan efek terapi yang disukai responden.
Pola Peresepan Obat Antihistamin Di Poli Anak Eksekutif RS X Dengan Diagnosa Rhinitis Alergi Periode Juli – September 2023 Afsyanti, Asfyanti; Maulina, Devi
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 4 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i4.957

Abstract

Antihistamin adalah senyawa yang bertindak sebagai penentang histamin, mengurangi dan menghambat efek histamin dalam tubuh dengan menghalangi reseptor histamin. Rhinitis alergi adalah kondisi peradangan pada membran mukosa hidung yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien yang sudah sensitif terhadap alergen tertentu, yang dipicu oleh reaksi antara alergen dan antibodi jenis IgE dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui obat antihistamin yang banyak diresepkan oleh dokter poli anak eksekutif Rumah Sakit X periode Juli - September 2023. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif dengan mengumpulkan lalu mencatat resep pasien rawat jalan. Penelitian dengan jumlah 167 resep pasien, didapatkan hasil pola peresepan obat antihistamin di poli anak eksekutif Rumah Sakit X berdasarkan karakteristik jenis kelamin yaitu laki-laki 84 pasien (50,30%) perempuan 83 pasien (49,70%). Berdasarkan karakteristik umur masa balita 0 – 5 tahun 88 pasien (52,70%); masa kanak-kanak 6 – 11 tahun 79 pasien (47,30%). Berdasarkan karakteristik jenis terapi tunggal 139 pasien (83,23%) terapi kombinasi 28 pasien (16,77%). Obat jenis terapi tunggal yang paling banyak digunakan adalah cetirizine dengan nama dagang Ryvel® sirup 54 pasien (38,85%). Obat dengan jenis terapi kombinasi yang paling banyak adalah kombinasi siproheptadin tablet (nama dagang Pronicy®) dan cetirizine tablet (nama dagang Ryvel® ) dengan jumlah 15 pasien (53,57%).
Pola peresepan insulin pada pasien diabetes melitus tipe 2 di poli penyakit dalam BPJS rumah sakit X periode Juni – Agustus 2023 Setyarna, Herna; Maulina, Devi; Lakoan, Milda Rianty
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 6 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i6.1112

Abstract

Diabetes Melitus tipe 2 (DMT2) adalah kelompok penyakit metabolik yang disebabkan oleh hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin oleh sel beta pankreas, resistensi insulin, atau keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan insulin pada pasien DMT2 di Poli Penyakit Dalam BPJS RS X selama periode Juni-Agustus 2023. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan retrospektif, mengumpulkan dan mencatat resep pasien rawat jalan. Dari 182 sampel, pasien terbanyak berada dalam rentang usia 56-65 tahun (94 pasien, 51,65%), mayoritas berjenis kelamin perempuan (121 pasien, 66,48%), dan pekerjaan terbanyak adalah ibu rumah tangga (102 pasien, 56,04%). Penggunaan dosis terapi tunggal insulin harian paling banyak adalah insulin long acting dengan dosis ≤20 IU pada 34 pasien (29,06%), sedangkan terapi kombinasi melibatkan insulin rapid acting dengan dosis 21-40 IU dan insulin long acting dengan dosis ≤20 IU pada 25 pasien (38,46%). Jenis insulin yang paling banyak diresepkan untuk terapi tunggal adalah insulin rapid acting (53 pasien, 45,30%), sementara kombinasi insulin rapid acting dan long acting diresepkan pada 65 pasien (100%).
Identifikasi kandungan boraks pada sediaan bakso sapi kemasan di Pasar Kecamatan Koja dengan menggunakan kertas turmerik dan spektrofotometer Uv-Vis Amelia, Andina Reza; Maulina, Devi; Adrianto, Dimas; Krismayadi, Krismayadi
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 6 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i6.1113

Abstract

Sediaan bakso sapi kemasan adalah salah satu produk makanan beku yang digemari oleh masyarakat. Namun, konsumsi makanan beku dapat meningkatkan risiko kesehatan. Hal ini disebabkan banyaknya jenis pengawet yang digunakan oleh para produsen dan penjual. Boraks merupakan senyawa kimia yang sering digunakan sebagai pengawet dan pengenyal dari berbagai macam jenis makanan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 033 tahun 2012 tentang bahan tambahan pangan, boraks merupakan salah satu dari jenis bahan tambahan pangan yang dilarang digunakan dalam produk makanan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi adanya boraks pada bakso sapi kemasan yang dijual di Pasar Kecamatan Koja. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan kertas turmerik dan kuantitatif menggunakan Spektrometer UV-Vis pada sampel bakso sapi kemasan di pasar Kecamatan Koja. Uji validasi yang dilakukan adalah uji akurasi, dan uji presisi. Hasil analisa boraks dengan kertas turmerik menunjukan adanya perubahan warna pada sampel A, B, dan E sedangkan hasil analisa dengan spektrofotometer UV-Vis menunjukan bahwa 3 dari 5 sampel bakso sapi kemasan yang diuji positif mengandung boraks. Kadar tertinggi yang teridentifikasi pada sampel terdapat pada terdapat pada sampel E dengan kadar 82,26 ± 0,573 ppm ppm. Kadar yang terukur pada sampel A yaitu 28,798 ± 0,314 ppm dan sampel B mencapai 18,080 ± 0,446 ppm.
Efektivitas Orthosiphon Stamineus sebagai terapi komplementer hipertensi: Tinjauan sistematik Maulina, Devi
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 3 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i3.1544

Abstract

Hypertension remains a global health concern demanding effective, affordable, and safe treatment alternatives. Orthosiphon stamineus Benth. (Java tea) has long been used traditionally to manage elevated blood pressure, yet no systematic review has comprehensively evaluated its efficacy and safety. This study aims to synthesize experimental and clinical evidence on the antihypertensive effects, mechanisms of action, and safety profile of O. stamineus. A systematic literature search was conducted using PubMed, Scopus, and ScienceDirect with the keywords “Orthosiphon stamineus,” “hypertension,” “blood pressure,” and related study designs. Article selection followed PRISMA guidelines, and risk of bias was assessed using SYRCLE for animal studies and RoB 2 for clinical trials. Twenty three relevant studies met the inclusion criteria, revealing consistent blood pressure-lowering effects through diuretic activity, inhibition of angiotensin-converting enzyme (ACE), and vasorelaxation via endothelial nitric oxide pathways. However, substantial heterogeneity in extraction methods, doses, and study designs limits conclusive generalization. The findings suggest that O. stamineus holds promise as a complementary therapy for hypertension, although further robust clinical trials are necessary to confirm its clinical utility. Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang membutuhkan alternatif terapi yang efektif, aman, dan terjangkau. Orthosiphon stamineus (Kumis Kucing) telah lama digunakan secara tradisional untuk mengatasi tekanan darah tinggi, namun belum ada tinjauan sistematik yang mengevaluasi efektivitas dan keamanannya secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis bukti eksperimental dan klinis terkait efek antihipertensi, mekanisme kerja, dan profil keamanan O. stamineus. Pencarian literatur dilakukan secara sistematik pada basis data PubMed, Scopus, dan ScienceDirect dengan kata kunci ("Orthosiphon stamineus" OR "Java tea") AND ("hypertension" OR "blood pressure") AND ("clinical trial" OR "animal study" OR "in vitro"). Seleksi artikel mengikuti pedoman PRISMA, dengan penilaian risiko bias menggunakan SYRCLE untuk studi hewan dan RoB 2 untuk uji klinis. Sepuluh studi memenuhi kriteria inklusi, yang secara konsisten menunjukkan efek penurunan tekanan darah melalui aktivitas diuretik, inhibisi enzim pengubah angiotensin (ACE), dan vasorelaksasi yang dimediasi oleh nitric oxide endotel. Namun, terdapat heterogenitas dalam jenis ekstrak, dosis, dan desain studi yang membatasi generalisasi hasil. Temuan ini mendukung potensi O. stamineus sebagai terapi komplementer hipertensi, meskipun uji klinis lanjutan dengan kualitas metodologis tinggi masih diperlukan.
Manajemen komprehensif insomnia terkait smartphone pada mahasiswa: Perspektif keperawatan, farmasi, dan fisioterapi Maulina, Devi; Anugrahwati, Ria; Adiana, Sylvi; Syafitri, Putri Karina; Arianti, Varda; Rochjana, Anna Uswatun Hasanah; Retnani, Ajeng Dwi
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 4 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i4.1619

Abstract

Penggunaan smartphone secara berlebihan telah menjadi faktor pemicu meningkatnya kasus insomnia di kalangan mahasiswa. Paparan cahaya biru, stimulasi kognitif yang terus-menerus, dan gangguan ritme sirkadian berdampak negatif terhadap kualitas tidur. Mengingat kompleksitas masalah ini, diperlukan pendekatan komprehensif dan kolaboratif lintas profesi untuk penanganannya. Artikel ini disusun sebagai tinjauan naratif berbasis literatur yang relevan dari berbagai sumber primer dan sekunder (2013–2024), dengan fokus pada peran keperawatan, farmasi, dan fisioterapi dalam manajemen insomnia terkait penggunaan smartphone. Penelusuran dilakukan melalui database PubMed, ScienceDirect, dan Google Scholar menggunakan kata kunci: insomnia, smartphone use, nursing intervention, pharmaceutical care, physiotherapy, dan interprofessional collaboration. Tinjauan menunjukkan bahwa perawat berperan dalam edukasi sleep hygiene dan teknik perilaku seperti CBT-I; farmasis berkontribusi melalui edukasi rasional penggunaan suplemen atau obat tidur; sedangkan fisioterapis mendukung melalui intervensi fisik seperti latihan relaksasi otot dan teknik pernapasan. Sinergi ketiga profesi ini membentuk pola layanan integratif yang responsif terhadap kebutuhan mahasiswa. Pendekatan multidisipliner dalam manajemen insomnia terbukti lebih efektif dibandingkan pendekatan tunggal. Kolaborasi antara keperawatan, farmasi, dan fisioterapi memungkinkan intervensi yang lebih personal, holistik, dan berkelanjutan. Implikasi dari temuan ini menegaskan pentingnya integrasi pendidikan interprofesional dalam kurikulum serta penerapan praktik kolaboratif dalam pelayanan kesehatan kampus.
Tingkat pengetahuan mahasiswa farmasi Institut Kesehatan Hermina tentang air rebusan daun salam sebagai obat hipertensi Saputra, Tegar Bagus; Arianti, Varda; Adrianto, Dimas; Maulina, Devi
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 4 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i4.1631

Abstract

Pengetahuan merupakan pemahaman atau keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman, pendidikan, atau pembelajaran. Pengetahuan tentang bahan alam mencakup informasi mengenai senyawa yang dihasilkan oleh organisme hidup seperti tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Mahasiswa farmasi sebagai calon tenaga kesehatan dituntut memiliki pemahaman yang komprehensif terhadap obat modern maupun obat tradisional untuk mendukung praktik kefarmasian yang aman dan berbasis bukti. Daun salam (Syzygium polyanthum) adalah salah satu tanaman herbal yang umum digunakan, kaya akan metabolit sekunder, dan memiliki efek farmakologis sebagai obat tradisional, termasuk terapi hipertensi. pentingnya pemahaman mahasiswa farmasi terhadap pemanfaatan tanaman herbal serta belum adanya penelitian yang secara khusus mengkaji pengetahuan mahasiswa farmasi mengenai air rebusan daun salam, dilakukan penelitian berjudul Pengetahuan Mahasiswa Farmasi Institut Kesehatan Hermina tentang Air Rebusan Daun Salam sebagai Obat Hipertensi. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan instrumen berupa kuisioner yang terdiri dari 10 pernyataan. Data dianalisis menggunakan SPSS melalui uji validitas(r table =0,235) dan reliabilitas(α =0,530). Hasil dari 67 responden menunjukkan tingkat pengetahuan terbagi menjadi tiga kategori: Baik (66%), Cukup (22%), dan Kurang (12%).
Gambaran peresepan obat antiepilepsi pada pasien rawat jalan di poli anak RS X periode Mei – Juli 2023 Maulina, Devi; Ariyanti, Gita Suci; Lakoan, Milda Rianty
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 6 (2024)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i6.1162

Abstract

Epilepsi merupakan salah satu kelainan neurologis kronis yang banyak terjadi pada anak. Prevalensi kasus epilepsi paling tinggi terjadi pada anak. Di Indonesia, setidaknya terdapat 700.000–1.400.000 kasus epilepsi, dengan 70.000 kasus baru muncul setiap tahun, dan 40%–50% di antaranya terjadi pada anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan obat antiepilepsi yang banyak diresepkan pada pasien anak berdasarkan jenis kelamin, umur, dosis penggunaan obat antiepilepsi, dan jenis obat antiepilepsi yang digunakan pada pasien rawat jalan di poli anak RS X pada periode Mei–Juli 2023. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan mengambil data pasien rawat jalan, dan sampel yang diperoleh adalah 153 resep. Berdasarkan jenis kelamin, mayoritas pasien adalah laki-laki dengan jumlah 89 resep (58,17%). Berdasarkan kategori umur, pasien epilepsi terbanyak berada di rentang usia 0–5 tahun dengan jumlah 77 resep (50,32%). Pada penggunaan dosis obat antiepilepsi yang diresepkan oleh dokter, semua sampel (153 resep atau 100%) sudah tepat dosis. Berdasarkan jenis obat antiepilepsi tunggal yang paling banyak diresepkan, yaitu asam valproat sirup sebanyak 90 resep (58,82%), sedangkan obat antiepilepsi kombinasi yang paling banyak diresepkan adalah asam valproat sirup dengan kapsul fenitoin sebanyak 5 resep (3,28%).
Tren peresepan obat gastritis di poli penyakit dalam RS X: Fokus pada pasien BPJS Juli-September 2023 Astuti, Linda Sri; Maulina, Devi
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 6s (2024): Mewujudkan Indonesia Sehat: Transformasi Sistem Kesehatan di Era Baru
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i6s.1172

Abstract

Gastritis, yang lebih dikenal sebagai "maag," adalah adalah kondisi peradangan pada lambung, terutama pada lapisan mukosa lambung. Penyakit ini ditandai dengan beberapa gejala, antara lain mual, muntah, nyeri pada perut bagian atas, pendarahan, kelelahan, dan penurunan nafsu makan. Penanganan gastritis biasanya melibatkan pemberian obat-obatan yang terbagi dalam beberapa jenis, seperti antasida, penghambat sekresi asam lambung, analog prostaglandin, serta pelindung mukosa lambung.. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelompok obat gastritis yang paling sering diresepkan, berdasarkan usia, jenis kelamin, serta pola peresepan tunggal atau kombinasi. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif dan teknik purposive sampling. Dari 222 sampel resep, ditemukan bahwa perempuan lebih rentan terhadap gastritis (72,07% atau 160 resep), dan kelompok usia yang paling banyak terdiagnosa gastritis adalah lansia akhir (56-65 tahun) dengan 27,48% (61 resep). Obat yang paling banyak diresepkan adalah penghambat sekresi asam dari golongan proton pump inhibitor (77,93% atau 173 resep), dengan pola terapi tunggal yang mendominasi (87,39% atau 194 resep).