Abstract: The development of information technology encourages organizations to integrate it in support of business operations and the achievement of strategic goals. Evaluation and monitoring of IT governance are necessary to optimize benefits and manage emerging risks. This study was conducted at the Meteorological Station of BMKG Malikussaleh, North Aceh, which had previously never conducted an evaluation of its IT governance. Several challenges faced include risk management, information security, limited IT resource capabilities, and the absence of a structured evaluation tool. COBIT 2019 was selected as the framework due to its flexibility in aligning business objectives with IT and its effectiveness in risk evaluation and management. The evaluation was carried out through the identification of design factors, questionnaire distribution, and analysis using capability levels and GAP analysis. The results identified five priority process objectives with an importance value ?75, namely: EDM03, APO12, DSS03, DSS04, and DSS05. The current capability levels show that EDM03 and DSS05 are at level 4, APO12 at level 3, and DSS03 and DSS04 at level 2. Meanwhile, the expected capability level for all five processes is level 4. The GAP analysis revealed capability gaps in APO12 (1 level), DSS03 (2 levels), and DSS04 (2 levels), which have become the main focus for improving IT governance at BMKG Meteorological Station Malikussaleh.Keyword: Information Technology; Evaluation; Capability Level; COBIT 2019; Gap; IT GovernanceAbstrak: Perkembangan teknologi informasi mendorong organisasi untuk mengintegrasikannya dalam mendukung operasional bisnis dan pencapaian tujuan strategis. Evaluasi dan monitoring tata kelola teknologi informasi diperlukan guna mengoptimalkan manfaat dan mengelola risiko yang muncul. Penelitian ini dilakukan di BMKG Stasiun Meteorologi Malikussaleh, Aceh Utara, yang sebelumnya belum pernah melakukan evaluasi tata kelola TI. Beberapa tantangan yang dihadapi mencakup pengelolaan risiko, keamanan informasi, keterbatasan sumber daya TI, serta belum adanya alat evaluasi yang terstruktur. COBIT 2019 dipilih sebagai kerangka kerja karena fleksibilitasnya dalam menyelaraskan tujuan bisnis dengan TI serta kemampuannya dalam evaluasi dan pengelolaan risiko. Evaluasi dilakukan melalui penentuan design factors, penyebaran kuesioner, serta analisis capability level dan GAP analysis. Hasil penelitian menunjukkan lima objektif proses prioritas dengan nilai kepentingan ?75, yaitu: EDM03, APO12, DSS03, DSS04, dan DSS05. Tingkat kapabilitas saat ini menunjukkan EDM03 dan DSS05 berada pada level 4, APO12 pada level 3, sedangkan DSS03 dan DSS04 pada level 2. Sementara itu, tingkat kapabilitas yang diharapkan untuk kelima proses tersebut adalah level 4. GAP analysis menunjukkan adanya kesenjangan pada APO12 (1 level), DSS03 (2 level), dan DSS04 (2 level), yang menjadi fokus utama perbaikan tata kelola TI di BMKG Stasiun Meteorologi Malikussaleh.Kata kunci: Teknologi Informasi; Evaluasi; Tingkat Kapibilitas; COBIT 2019; Kesenjangan; Tata Kelola TI