Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KERSEN KOMBINASI DAUN TEH HIJAU TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans Nisa Sifa Fitria; Endang Istriningsih; Oktariani Pramiastuti
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 15 No 1 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v15i1.605

Abstract

Daun kersen (Muntigia calabura L.) dan daun teh hijau (Camellia sinensis L.) mempunyai senyawa metabolit sekunder yang berperan sebagai antibakteri. Senyawa yang berperan sebagai antibakteri pada daun teh adalah flavonoid, tanin, saponin dan alkaloid. Sedangkan senyawa yang berperan sebagai zat antibakteri pada daun kersen adalah flavonoid, saponin, triterpenoid, steroid dan tanin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah kombinasi ekstrak daun teh hijau dan ekstrak daun kersen mempunyai efek antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dan pada konsentrasi berapa kombinasi ekstrak lebih besar mampu menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen laboratorium. Uji aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak dilakukan dengan metode sumuran. Hasil penelitian yaitu pengujian aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak daun teh hijau dan daun kersen terhadap bakteri Streptococcus mutans menunjukkan bahwa konsentrasi kombinasi 3 (2:1) dengan perbandingan 25% daun teh hijau dan 12,5% daun kersen dinyatakan paling besar dengan diameter daya hambat 15,50 mm. Berdasarkan hasil uji homogenitas (>0,05), hasil uji zona hambat bakteri menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,348, data dinyatakan homogen, kemudian dilanjutkan dengan uji ANOVA (>0,05), hasilnya adalah nilai signifikansi sebesar 0,024. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan nyata menurut data uji aktivitas antibakteri.
Potensi Antibakteri Daun Kresen (Muntingia calabura L.) dan Daun Teh Hijau (Camellia sinensis L.) Terhadap Staphylococcus epidermis Pramiastuti, Oktariani; Hidayah, Nuriatul; Istriningsih, Endang; Fisrty, Girly Risma
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 6 No 2 (2023)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol6no2p131-138

Abstract

Acne is an inflammatory condition that can appear on the face, neck, chest and back. This disease is caused by the sebaceous glands producing too much sebum and is made worse by bacterial infections. One of the bacteria that causes acne is Staphylococcus epidermis. The aim of this research was to determine whether the combination of ethanol extracts of cherry leaves and green tea leaves had better antibacterial activity than single extracts against Staphylococcus epidermidis. This research is experimental research. The plants used are cherry leaves (Muntingia calabura L.) and green tea leaves (Camellia sinensis L.) which have secondary metabolite compounds as antibacterials. Compounds that act as antibacterials in tea leaves are catechins, tannins, flavonoids, steroids, triterpenoids and alkaloids. Meanwhile, compounds that act as antibacterials in cherry leaves are flavonoids, saponins, triterpenoids, steroids and tannins. The method used is disc diffusion, seen based on the clear zone around the disc. Test solutions of 5% single extract of cherry leaves and 0.5% single extract of green tea leaves obtained inhibition zones of 5.75 and 5.17mm. The combination of cherry leaf extract and green tea leaves with a ratio of 5:1, 4:2, 3:3, 2:4 and 1:5 obtained results of 9, 8.67, 8.5, 8.67, and 8.67mm wich showed antibacterial activity in the moderate category. The combination extract test solution showed synergistic antibacterial activity with other combination extracts.
Efek Antidepresan Kombinasi Infusa Biji Pala (Myristica fragrans) dan Daun Kemangi (Ocimum basilicum) pada Mencit Jantan Putih (Mus musculus) Istriningsih, Endang; Khoirunnisa, Khoirunnisa; Kurnianingtyas, Devi Ika
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v7i2.926

Abstract

Depresi adalah keadaan murung setiap orang yang mengalami kekecewaan hebat atau kehilangan pribadi dengan sendirinya menjadi murung. Depresi merupakan penyakit yang berbahaya karena terganggunya mental sehingga perlu diobati. Banyak orang yang belum mengetahui tentang antidepresan pada biji pala dan daun kemangi. Pada penelitian telah terbukti bahwa biiji pala mengandung senyawa miristin dan daun kemangi mengandung senyawa eugenol yang mempunyai efek antidepresan. Depresi terjadi karena kekurangan serotonin di otak. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek antidepresan kombinasi infusa biji pala dan daun kemangi serta mengetahui konsentrasi kombinasi yang paling baik pada mencit putih jantan. Biji pala dan daun kemangi diekstraksi dengan metode infusa. Dosis biji pala yang digunakan 10mg/KgBB dan daun kemangi 1,5g/KgBB dikombinasi dengan konsentrasi (1:1), konsentrasi (1:5) dan konsentrasi (5:1). Kontrol negatif menggunakan akuades dan kontrol positif menggunakan amitriptilin. Pengujian antidepresan pada mencit putih jantan menggunakan metode forced swimming test yang dilakukan selama 10 hari dengan durasi setiap harinya 8 menit, pada hari ke-11 dilakukan pemberian obat dan diukur waktu imobilitasnya. Data pengujian antidepresan dianalisis menggunakan metode kruskal-wallis dan mann-whitney. Hasil waktu imobilitas perbandingan infusa biji pala dan daun kemangi (1:1) lebih singkat dibandingkan dengan perbandingan lainnya. Semakin singkat waktu imobilitas maka semakin baik daya antidepresannya. Pada uji kruskal-wallis menunjukan ada perbedaan bermakna dengan nilai signifikan 0,0030,05 sehingga dilanjutkan uji mann-whitney. Pada uji mann-whitney P3 dengan K- dan K+ dengan P1 menunjukan adanya perbedaan pada setiap kelompoknya
Karakter Fisik Dan Aktivitas Antibakteri Sabun Padat Ekstrak Kulit Pisang Mas (Musa Acuminata Colla) Terhadap Staphylococcus Aureus Darsini; Desi Sri Rejeki; Endang Istriningsih; Setyo Wulandari, Prihastini
Journal of Chemistry Sciences and Education Vol 2 No 01 (2025): Journal of Chemistry Sciences and Education
Publisher : PT. Pubsains Nur Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69606/jcse.v2i01.171

Abstract

Solid soap is a type of skin cleanser formulation that functions to remove dirt, oil, and microorganisms such as bacteria. This study aims to formulate a solid bath soap containing ethanol extract of "pisang mas" banana peel (Musa acuminata) and to evaluate its antibacterial effectiveness against Staphylococcus aureus. The "pisang mas" banana peel was selected due to its content of active compounds such as flavonoids, saponins, and tannins, which are known to possess antibacterial properties. The extraction process was carried out by maceration using 96% ethanol, yielding an extract with a yield of 34.4%. The solid soap was formulated with four variations of extract concentrations: 0% (control), 8%, 10%, and 12%. Each formulation was subjected to physical quality tests including organoleptic properties, moisture content, foam height, and pH, in accordance with the Indonesian National Standard (SNI 06-3532-1994). Antibacterial activity was evaluated using the disc diffusion method against Staphylococcus aureus. The results demonstrated that all formulations met the quality standards for solid soap. The antibacterial test showed that extract concentrations of 8%, 10%, and 12% produced inhibition zones of 7.8 mm, 9 mm, and 16 mm, respectively, while the negative control showed an inhibition zone of 8.2 mm. These data indicate that increasing the concentration of "pisang mas" banana peel extract in the solid soap formulation positively correlates with enhanced antibacterial activity. The 12% concentration exhibited the strongest antibacterial effect. Therefore, ethanol extract of "pisang mas" banana peel shows potential as a natural active ingredient in antibacterial solid soap formulations.
Formulasi dan Uji Aktivitas Salep Antibakteri Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) terhadap Bakteri Propionibacterium acnes Cahyanta, Agung Nur; Istriningsih, Endang; Hidayah, Aan Amanatul; Wulandari, Prihastini Setyo
KUNIR: JURNAL FARMASI INDONESIA Vol 1 No 1 (2023): JULI
Publisher : Program Studi Farmasi (S-1), Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bhamada Slawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/kjfi.v1i1.524

Abstract

Daun pepaya (Carica Papaya L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes yang merupakan salah satu bakteri penyebab jerawat. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan salep ekstrak daun pepaya dan menguji sifat fisik serta aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Formulasi salep ekstrak daun pepaya dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak F1 = 1%, F2 = 5%, F3 = 10%, F4 = 15%, F5 = 20% dan F6 sebagai kontrol negatif. Salep yang dihasilkan diuji sifat fisiknya meliputi : uji homogenitas, uji organoleptis, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat dan uji daya proteksi. Uji aktivitas antibakteri dilakukakan dengan metode difusi kertas cakram, hasil yang diperoleh dianalisis dengan one-way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa salep ekstrak daun papaya F1 konsentrasi 1% tidak mampu mengahambat bakteri Propionibacterium acnes, F2 dengan konsentrasi 5% memiliki daya hambat 7,5 mm, F3 dengan konsentrasi 10% memiliki daya hambat 12,5 mm, F4 dengan konsentrasi 15% memiliki daya hambat 15 mm, F5 dengan konsentrasi 20% memiliki daya hambat 17 mm, dan F6 sebagai kontrol tidak memiliki daya hambat. Daya hambat bakteri F3, F4, dan F5 dikategorikan memiliki daya hambat yang kuat, sedangkan F2 dikategorikan memiliki daya hambat yang sedang dan F1 tidak memiliki daya hambat.
Aktivitas Antioksidan Daun Mangrove (Rhizophora mucronata Lamk) dengan metode β-Carotene Bleaching Istriningsih, Endang; Rejeki, Desi Sri; Anggraeni, Silvi; Firsty, Girly Risma
KUNIR: JURNAL FARMASI INDONESIA Vol 1 No 1 (2023): JULI
Publisher : Program Studi Farmasi (S-1), Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bhamada Slawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/kjfi.v1i1.525

Abstract

Rhizophora mucronata merupakan salah satu jenis mangrove yang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak daun mangrove (Rhizophora Mucronata). Daun diperoleh dari Pantai Alam Indah, Tegal. Kandungan senyawa dalam tumbuhan mangrove diantaranya adalah kelompok senyawa alkaloid, saponin, tanin dan flavonoid. Ekstraksi daun mangrove menggunakan pelarut etanol 96 % dengan metode maserasi. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode β-caroten bleaching dalam tiga konsentrasi yang berbeda (10 ppm, 30 ppm, 50 ppm) dan hasil aktivitas antioksidan didapatkan dari Inhibitory Concentration (IC50). IC50 yang diperoleh pada penelitian ini adalah 57,831 ppm dengan panjang gelombang 458,5 nm dan tergolong ke dalam antioksidan yang kuat. Hasil dari aktivitas antioksidan dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan analisis deskriptif dapat disimpulkan bahwa aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun mangrove dengan metode β-caroten bleaching lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yaitu aktivitas antioksidan ektrak daun mangrove menggunakan metode DPPH dan diekstraksi secara bertingkat.