Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Species Richness and Nesting Sites of Stingless Bees in the Forest and Settlement Areas in Banten Province, Indonesia and their Morphometry Atmowidi, Tri; Oktaviani, Widia Bela; Karimah, Khadijah Nurul; Prawasti, Taruni Sri; Dorly; Priawandiputra, Windra
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 31 No. 6 (2024): November 2024
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4308/hjb.31.6.1095-1105

Abstract

Stingless bees (Apidae: Meliponinae) are distributed in the tropics, and there are more than 600 species worldwide, Forty-six species were recorded in Indonesia. Nest of the species is generally found in tree holes, rocks, house walls, house wooden, bamboo cavities, and soil. Current research explores the species richness, nesting sites and morphometry of stingless bee species in the forest and settlement areas in Banten province, Indonesia. Road- and purposive sampling methods were used to explore the stingless bee species. Thirty-five body characters of each stingless bee species were measured. Results showed four stingless bee species found were Tetragonula laeviceps, Heterotrigona itama, Lepidotrogona terminata, and Tetragonula sp. The dominant species found was L. terminata in the forest, while T. laeviceps in the settlement areas. The nesting sites of stingless bees in the forests were found in the tree cavities of various plant species with tree diameter range 39.3-87.3 cm. In contrast, the nest of T. laeviceps was found in the tree of Swietenia mahagoni, Lansium parasiticum, and bamboo cavities of houses in the settlement areas. The nest entrances of stingless bees varied, i.e., oval-rounded, tubular with varied diameters, and blackish-brown in color. The internal structure of the nest consists of brood cells, pollen cells, and honey cells. Heterotrigona itama has the largest body size (5.52 mm in length), followed by L. terminata (4.99 mm in length) and T. laeviceps (3.86 mm in length). Thirty-three characters of H. itama were larger than L. terminata and T. laeviceps, except for gena width and malar length.
Pemanfaatan Minyak Jelantah Skala Rumah Tangga untuk Pembuatan Sabun sebagai Bentuk Peduli Lingkungan Ma’aruf, Reza; Gusfarenie, Dwi; Novallyan, Devie; Riany, Hesti; Nuraida, Nining; Gusriani, Nanda; Anisia, Ica Wandari; Oktaviani, Widia Bela; Saputra, Dalli Yulio; Rahmi, Miftahur; Syahmi, Wahilman; Aprianto, Riko; Sari, Defita Permata; Hasibuan, Maimunah Permata; Suraida, Suraida; Safita, Reny; Chatib, Muhsin; Nofriadi, Nanang; Tomi, Dodo; Andesmora, Evan Vria
Jurnal SOLMA Vol. 13 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v13i3.16656

Abstract

Background: Minyak jelantah merupakan salah satu limbah rumah tangga yang sering kali diabaikan dampaknya terhadap lingkungan. Pengelolaan yang tidak tepat berpotensi besar mencemari lingkungan. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi warga Desa Muaro Pijoan tentang potensi pemanfaatan minyak jelantah menjadi produk bernilai guna, seperti sabun, serta meningkatkan keterampilan dan kemampuan berwirausaha mereka. Metode: Sosialisasi dan pelatihan dilakukan di Desa Muaro Pijoan, peserta berjumlah 29 ibu rumah tangga. Kegiatan ini terdiri dari penyuluhan, praktek pembuatan sabun, dan evaluasi. Hasil: Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pelatihan ini efektif dalam meningkatkan kesadaran lingkungan dan keterampilan pembuatan sabun dari minyak jelantah, dengan peserta menunjukkan antusiasme tinggi dan respon positif. Kegiatan ini berpotensi memberdayakan ekonomi masyarakat, khususnya para ibu, dengan memberikan mereka sumber penghasilan tambahan melalui produksi dan penjualan sabun. Selain itu, sosialisasi ini meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah sehingga dapat mengurangi pencemaran. Kesimpulan: Program ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengurangan limbah rumah tangga dan pencemaran lingkungan, serta meningkatkan perekonomian masyarakat melalui usaha kecil dan menengah (UMKM). Pelatihan ini juga memberi kesempatan bagi peserta untuk mengembangkan keterampilan baru seperti teknik produksi skala kecil.