Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STUDI IN SILICO SENYAWA AKTIF PADA FAMILI ZINGEBRACEAE SEBAGAI TERAPI ANTI ASAM URAT Hermansyah, Oky; Azkiyah, Fadhilah Zayyin; Rahmawati, Suci; Sari, Rose Intan Perma; ikhsan, ikhsan; Husna, Syarifatul
BENCOOLEN JOURNAL OF PHARMACY Vol. 3 No. 1 (2023): April
Publisher : UNIB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/bjp.v3i1.27458

Abstract

Asam urat adalah hasil terakhir purin dalam tubuh. Namun jika jumlahnya berlebih didalam darah akan mengakibatkan berbagai penyakit seperti radang sendi dan rematik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah senyawa tumbuhan pada famili zingiberaceae berpotensi sebagai obat anti asam urat melalui penghambatan terhadap enzim xanthine oxidase. Penelitian ini dilakukan secara in silico dengan simulasi docking molekuler, aktifitas senyawa terhadap enzim xanthine oxidase dilihat melalui nilai energi ikatan (), konstanta inhibisi (Ki), ikatan hidrogen yang terbentuk, dan residu asam amino yang terikat. Ukuran pusat penambatan molekul pada penelitian ini x = 95,226; y =47,251; z = 112,78 dengan volume x, y, dan z = 40. Hasil simulasi menunjukkan bahwa senyawa tanaman dengan nilai energi ikatan () terbaik yaitu Pinostrobin sebesar -10.35 Kkal/mol, nilai Ki 26.11 µM, memiliki 2 ikatan hidrogen dengan makromolekul dan terikat dengan 11 residu asam amino. Secara umum senyawa tanaman famili zingiberaceae berpotensi sebagai obat anti asam urat dengan penghambatan terhadap enzim xanthine oxidase
FORMULASI, EVALUASI DAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK TALI PUTRI (Cassytha filiformis L) Setiawan, Roby; Masrijal, Camelia Dwi Putri; Hermansyah, Oky; Rahmawati, Suci; Sari, Rose Intan Perma; Cahyani, Arinda Nur
BENCOOLEN JOURNAL OF PHARMACY Vol. 3 No. 1 (2023): April
Publisher : UNIB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/bjp.v3i1.27649

Abstract

Tali putri (Cassytha filiformis L) termasuk ke dalam famili lauraceae, yang memiliki aktivitas antioksidan alami. Tanaman ini banyak dijumpai di kawasan pesisir Pantai Panjang Kota Bengkulu. Tujuan penelitiaan ini adalah mendapatkan formula gel antioksidan ekstrak Tali Putri (Cassytha filiformis L) terbaik berdasarkan evaluasi dan uji stabilitasnya. Tumbuahan Tali Putri (Cassytha filiformis L) diekstrak dengan metode maserasi selama 3x24 jam menggunakan pelarut metanol. Penelitian ini menggunakan ekstrak tali putri (Cassytha filiformis L) sebanyak 3%, yang diformulasikan ke dalam 3 formula dengan variasi basis HPMC, yaitu 7% (F1), 10% (F2), dan 15% (F3). Uji evaluasi yang dilakukan yaitu uji homogenitas, uji organoleptis, uji pH, dan uji viskositas. Uji stabilitas fisik menggunakan metode cycling test dilakukan selama 3 hari. Hasil pengujian randemen ekstrak yang diperoleh adalah 2,812%. Uji pH menunjukan gel memiliki pH 6,4 (F1), 6,3 (F2), dan 6,2 (F3). Uji viskositas menunjukan gel memiliki viskositas 2530 cps (F1), 1610 cps (F2), 1920 cps (F3). Uji stabilitas metode cycling test terjadi sineresis di setiap formulasi dengan waktu terlama pada F1. Gel mengandung ekstrak tali putri (Cassytha filiformis L) yang terbaik berdasarkan hasil evaluasi dan uji stabilitas adalah formula 1 (F1).
SKRINING FITOKIMIA INFUSA DAUN SUNGKAI (Peronema canescens Jack.) DENGAN METODE REAKSI WARNA Rahmawati, Suci; Marliza, Marliza; Sari, Rose Intan Perma; Wirahmi, Nori; Oktoviani, Oktoviani; Sipriyadi, Sipriyadi
Jurnal Pharmacopoeia Vol 2 No 2 (2023): September 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jp.v2i2.482

Abstract

Sungkai (Peronema canescens Jack) was used traditionally as a medicine to help relieve fever, malaria and flu. In general, people was used sungkai leaves in the form as infusion. This study was aimed to screening of secondary metabolite of Sungkai leaf infusion using the color reaction method. The sample in this study was sungkai leaf that obtained from Bengkulu city. The infusion was obtained by boiling 10 gram of sungkai leaf simplicia with 100 ml of distilled water for 15 minutes at 90 0C until a concentration of 10% (w/v) was obtained. Secondary metabolite screening was carried out using the color reaction method to identify alkaloids, flavonoids, saponins, tannins and steroids. Phytochemical screening using specific reagents with the test was repeated three times. The results were showed that sungkai leaves infusion was positive in alkaloid test as evidenced by the presence of white precipitate with Mayer reagent, brown precipitate with Wagner reagent, and orange precipitate with Dragendorff reagent. Positive results were also shown in flavonoid, saponin and tannin tests. While, negative result was seen in steroid test using Liebermann Burchard reagent. In this study it can be concluded that sungkai leaf infusion positively contains alkaloids, flavonoids, saponins and tannins.
PEMANFAATAN DAN PENGUJIAN EKSTRAK BUNGA KAMBOJA PUTIH (Plumeria alba) PADA SEDIAAN LOTION ANTI NYAMUK Dewi, Betna; sari, Rose intan perma
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 11, No 2 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v11i2.591

Abstract

Bunga dari tanaman Bunga Kamboja Putih (Plumeria alba) dapat digunakan sebagai lotion anti nyamuk  karena mengandung Plumierid merupakan  suatu  zat  pahit yang tidak disukai nyamukPenelitian ekstrak etanol Bunga Kamboja Putih sebagai zat aktif dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, sediaan lotion ekstrak bunga kamboja putih dibua dengan beberapa variasi konsentrasi yaitu FI (5%), FII (10%), FIII (15%). Dilakukan beberapa evaluasi  sediaan Lotion Bunga Kamboja Putih berupa uji sifat fisik, uji hedonik dan uji efektivitas anti nyamuk. Hasil semua evaluasi yang telah dilakukan pada ke 3 formulasi bahwa Bunga Kamboja Putih dapat dijadikan lotion. Dari semua formula sediaan memiliki bentuk  cairan kental berbau khas. Uji homogenitas menunjukan semua formula memliki sifat homogenitas yang baik. Pada Uji pH formula yang memenuhi standar pH kulit yaitu FI. Uji daya sebar dan  Uji Viskositas yang paling baik sebagai lotion ialah FI. Uji tipe emulsi tipe lotion emulsi M/A.Uji Hedonik yang paling banyak disukai panelis yaitu FI.Uji efektivitas antinyamuk Bunga Kamboja Putih nyamuk yang paling sedikit menempel setelah penggunaan lotion yaitu FIII
FORMULATION AND TESTING OF SOLID SOAP CONTAINING 96% ETHANOL EXTRACT OF PURSLANE (Portulaca oleracea L.) COMBINED WITH VIRGIN COCONUT OIL (VCO) AGAINST Staphylococcus aureus Sari, Rose Intan Perma; Rahmah, Anggi Apria Faradisya; Hermansyah, Oky; Rahmawati, Suci; Sipriyadi
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 9 No 4 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v9i4.1643

Abstract

Staphylococcus aureus is a pathogenic bacterium commonly associated with various infections. An initial step in preventing and addressing infections is the use of antibacterial soaps. The purslane extract can serve as an antibacterial agent that inhibits the growth of Staphylococcus aureus, while VCO offers additional protection through its antimicrobial properties and ability to maintain skin moisture. This study aimed to formulate a solid soap using 96% ethanol extract of purslane combined with VCO. Purslane powder was extracted using a maceration method. The physical properties of the soap were evaluated, including organoleptic evaluation, PH, homogeneity, foaming capacity, foam stability, and antibacterial activity against Staphylococcus aureus. Based on the results of the physical property evaluations, the solid soap met the required standards. The antibacterial effectiveness test showed inhibition zones for F1 at 3.21 ± 0,023 (weak category), F2 at 4,26 ± 0,102 (weak category), and F3 at 5,2 ± 0,070 (weak category). The results indicate that the purslane extract, in combination with varying amounts of VCO, can be formulated into solid soap that meets the physical property evaluation criteria and possesses antibacterial activity against the growth of Staphylococcus aureus.  Keywords: Solid Soap; Antibacterial; Purslane Plant; VCO; Staphylococcus aureus
EVALUASI FISIK DAN UJI ANTIOKSIDAN SEDIAAN DEODORAN ROLL ON EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) DENGAN METODE DPPH Dewi, Betna; Sari, Rose Intan Perma
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 12, No 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v12i1.644

Abstract

Deodoran merupakan salah satu kosmetik yang sangat di butuhkan masyarakat untuk mengatasi bau badan. Deodoran yang efektif tidak hanya mencegah bau badan, namun juga dibutuhkan senyawa antioksidan untuk melawan radikal bebas, salah satu tanaman yang bermanfaat adalah daun binahong yang mengandung  senyawa flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan efek antioksidan sediaan deodoran roll on ekstrak daun binahong. Evaluasi sediaan meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH serta pengujian anti oksidan dengan metode DPPHHasil evaluasi fisik sediaan menunjukan bahwa deodoran roll on ekstrak daun binahong memenuhi uji sifat fisik sediaan dan menghasilkan efek anti oksidan yang baik. Uji antioksidan menunjukkan semua formula FO dan FX  sediaan tidak memiliki aktivitas antioksidan. Nilai IC?? formulaF 0 sebesar 993,3226 µg/mL, dan  formula FX sebesar 968,2240 µg/mL.
Formulation and Test of Burns Healing Effects of Preparations Cream Extract Leaf Nangka Kuning (Vincetoxicum villosum (Blume) Kuntze) Oktoviani, Oktoviani; Masrijal, Camelia Dwi Putri; Slamet, Samwilson; Wirahmi, Nori; Versita, Riana; Sari, Rose Intan Perma
Indonesian Journal of Health Research and Development Vol. 2 No. 1 (2024): Indonesian Journal of Health Research and Development (February)
Publisher : CV Media Inti Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58723/ijhrd.v2i1.159

Abstract

V. villosum (Blume) Kuntze shows inhibition of the growth of Pseudomonas aeruginosa which is usually the cause of infection in burn wounds. The aim of this research was to formulate V. villosum (Blume) Kuntze leaf extract into a cream preparation and determine the time needed for V. villosum (Blume) Kuntze leaf extract cream to heal burn wounds in rabbits. This research was a type of experimental research. The research was conducted at the University of Bengkulu Laboratory in September 2022-August 2023. The equipment used was the Ohaus Starter 3100 brand pH meter and the NDJ-8S viscometer. The materials used are V. villosum (Blume) Kuntze leaf extract, mice, ethanol solvent. Oil-in-water (O/W) phase cream formulation with 3 variations of stearic acid and triethonolamine emulsifiers (15:4), (16:3) and (17:2). Then the three formulas were evaluated for their preparations which included organoleptic tests, homogeneity tests, pH tests, adhesion tests, spreadability tests, viscosity tests and descriptive stability tests. The activity test against burn wound infections used rabbits consisting of groups K1 (without treatment), K2 (given 0.2% hyaluronic acid cream), P1 (given 2% V. villosum (Blume) Kuntze leaf extract), and P2 (given 2% V. villosum (Blume) Kuntze leaf extract cream). Groups K2, P1 and P2 showed perfect wound healing on day 12. Meanwhile group K1 experienced incomplete wound healing until day 14. Based on the results of the study it can be concluded that the cream formulations I, II and III were declared stable at a temperature of 25º and the extract cream Kuntze V. villosum (Blume) Kuntze leaves showed complete wound healing in 12 days. The results of the Kruskal Wallis test obtained p value = 0.670 > 0.05, which means there is no difference in the length of the healing process for all treatments.
Evaluasi Kasus Anemia Defisiensi Fe Pada Santri Pesantren Pre Dan Post Konsumsi Pil Tambah Darah Indah Sari, Puput Tri; Putri, Yona Harianti; Martono, Agus; Pertiwi, Reza; Sari, Rose Intan Perma; Rahmawati, Reza
Jurnal Pharmacopoeia Vol 3 No 2 (2024): September 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jp.v3i2.654

Abstract

Anemia adalah penyakit yang sering ditemui pada masyarakat Indonesia. Prevalensi anemia pada remaja putri di Kota Bengkulu cukup tinggi yakni mencapai 43%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian tablet tambah darah terhadap kadar hemoglobin santri di pondok pesantren Darul Mustofa kabupaten Seluma. Sampel pada penelitian ini sebanyak 60 orang dengan pengambilan sampel metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, menggunakan alat Easy Touch GCHb (Glucose, Cholesterol, Hemoglobin) dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 25 santri putri, 9 diantaranya mengalami anemia namun setelah pemberian tablet tambah darah menurun menjadi hanya 3 orang. Pada santri laki-laki sebanyak 35 orang yang tidak mengalami anemia. Dari uji statistik Paired sampel t-test diperoleh hasil P value = 0001 < α (0.05), sehingga bisa disimpulkan bahwa terdapat kenaikan atau perubahan yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian tablet tambah darah.