Claim Missing Document
Check
Articles

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA TERKAIT PEMIDANAAN TERHADAP PEJABAT NEGARA DI BIDANG PERTAHANAN YANG MELAKUKAN KEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAAN SEBAGAI BENTUK PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA BERAT Naufal Nata Prawira; Mukhlis R; Elmayanti Elmayanti
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Hukum Vol 10, No 2 (2023): Juli - Desember 2023
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Regulations regarding serious human rights, especially regarding state officials in thedefense sector, are regulated in Law Number 26 of 2000 concerning Human Rights Courts,however, in this regulation there is a problem where there is no distinction between theimposition of criminal sanctions between state officials and the public. in general. This canbe seen in article 42 paragraph (3) which regulates the punishment of state officials in thesecurity sector who commit crimes against humanity. This article refers to article 37 as thebasis for the punishment of state officials.This type of research can be classified as normative research which examines legalprinciples, namely the principle of criminal responsibility. This research uses secondary databy elaborating on primary, secondary and tertiary legal materials that are relevant to theresearch topic.Based on the results of the research, it can be concluded that firstly, the absence ofdifferences in the imposition of criminal sanctions between state officials in the defensesector who commit crimes against humanity and ordinary people makes the currentregulations weak. This can be seen in Article 42 paragraphs 1 and 3 of Law Number 26 of2000 concerning Human Rights Courts which have been the source of law for resolvingserious human rights cases and in Article 599 of Law Number 1 of 2023 concerning theCriminal Code which has many problems in the regulations. This means reducing theminimum criminal sentence for someone who commits crimes against humanity. Secondly, informing regulations it is actually necessary to consider philosophical, sociological andjuridical factors. In the case of Brigadier General TNI M. Noer Muis in the East Timor case,he was acquitted of all charges against him and Infantry Major Isak Sattu in the Panai casewas deemed not guilty of the actions he committed, the results of this verdict show that justicehas not been implemented in society. Therefore, it is necessary to reform the criminal law inincreasing punishment for state officials in the defense sector who commit crimes againsthumanity in Indonesia.Keywords: Criminal Law Policy, Sentencing, State Officials, Crimes Against Humanity
PERANAN HAKIM DALAM MELAKUKAN PENEGAKAN HUKUM PROGRESIF Elmayanti, Elmayanti
Jurnal Res Justitia: Jurnal Ilmu Hukum Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Res Justitia : Jurnal Ilmu Hukum
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/rj.v4i1.116

Abstract

The role of judge to commit progressive law enforcement is to prevent crisis of law and to erect supremacy of law in Indonesian. The judge can’t only to follow procedural justice but also must to purpose substantive justice. Progressive law paradigm is law can suffice need nation and also to feel suffering this nation. So the law to serve public interest not on the contrary, law can’t exist in atmosphere or vacuum room, but law exist in public. Law according to value real and justice
Upaya Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Riau Dalam Menangani Tindak Pidana Penipuan Online Di Kota Pekanbaru Kinanti, Dinda Puteri; Erdianto, Erdianto; Elmayanti, Elmayanti
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.15565

Abstract

Seiring perkembangan zaman, semakin banyak modus kejahatan melalui internet yang terjadi seperti tindak pidana penipuan online. Banyak laporan yang masuk mengenai kasus tindak pidana penipuan online di Kepolisian Daerah Riau dengan berbagai macam modus seperti penipuan online dengan modus penawaran pekerjaan. Penelitian ini merupakan penelitian sosiologis yaitu jenis penelitian yang menggunakan asumsi masyarakat dalam mencari fakta yang terjadi di lapangan untuk menjawab suatu permasalahan yang ada. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, kuisioner, dan tinjauan pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah upaya Direktorat Reserse Kriminal Khusus dalam menangani tindak pidana penipuan online masih belum maksimal dibuktikan dengan jumlah penyelesaian kasus masih sedikit. Kendala yang terjadi dalam penanganan kasus antara lain adanya keterbatasan jumlah personil dan kurangnya pemahaman personil Kepolisian menengenai Informasi dan Transaksi Elektronik. Upaya mengatasi kendala tersebut antara lain kepolisian berusaha meningkatkan sarana dan fasilitas teknologi serta menjalin kerja sama dengan pihak terkait.
Pengaturan Perlindungan Hukum Bagi Wanita Gangguan Jiwa Yang Menjadi Korban Tindak Pidana Kesusilaan Rasyid, M. Akbarizan; Ardiyanto, Syaifullah Yophi; Elmayanti, Elmayanti
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 20 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14325065

Abstract

As a state of law, Indonesia upholds respect for human rights. In Indonesia, there are many people with mental disorders whose rights are not fulfilled, such as the right to be placed in health facilities, so that they end up being neglected and are vulnerable to becoming victims of criminal acts of rape due to the absence of supervision and when this happens the existing regulations have not provided maximum protection both from the perspective of material and formal criminal law. So that the formulation of the problem in this study is how the arrangement of legal protection for women with mental disorders who are victims of criminal acts of decency now, and how the arrangement of legal protection for women with mental disorders who are victims of criminal acts of decency in the future. The purpose of this research is to find out the current arrangements and formulate ideal regulations in the future. This type of research is classified into the type of research is normative legal research or can also be called doctrinal legal research. Normative legal research is library legal research. This research is included in normative juridical research, which is based on legal principles, especially those related to the principle of justice. From the results of the research, it can be concluded that related to legal protection for women with mental disorders who are victims of criminal acts of decency, there are regulations in Indonesian regulations, namely in the Criminal Code, the Sexual Violence Act, the Health Act, and the Mental Health Act. It is found that in the Criminal Code there are provisions that have the potential to hamper law enforcement on criminal acts of decency committed against women with mental disorders, in the TPKS Law the regulation regarding the rights of victims of criminal acts of decency is in accordance with the rights guaranteed in the United Nations Declaration Number 40/A/Res/34 of 1985. However, there are still problems and there needs to be criminal law reform in the future related to this matter. The author suggests that some substantial changes be made to the regulation of legal protection for women with mental disorders who are victims of criminal acts of decency as follows: reduction of the elements of the offence that must be proven in the article on the crime of rape against women with mental disorders, aggravation of the crime of rape committed against women with mental disorders, and renewal in terms of proof of criminal acts of decency committed against women with mental disorders.
Penegakan Hukum Terhadap Anak Yang Tidak Menggunakan Helm Di Wilayah Kota Pekanbaru Sundari, Nur Shinta; R, Mukhlis; Elmayanti, Elmayanti
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 21 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14504178

Abstract

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyebutkan Pasal 291 ayat (1) setiap orang yang mengemudikan sepeda motor tidak mengenakan helm standar nasional Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (8) dipidana dengan pidana kurung paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp.250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah), ayat (2) setiap orang yang mengemudikan sepeda motor yang membiarkan penumpangnya tidak mengenakan helm sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (8) dipidana dengan pidana kurung paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling bayak Rp.250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Namun pada kenyataannya masih banyak para pengendara sepeda motor yang melakukan pelanggaran dengan tidak mengenakan helm saat berkendara sehingga dapat mengancam keselamatan apabila terjadi kecelakaan. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan penegakan hukum oleh kepolisian terhadap pelanggaran lalu lintas yang tidak mengenakan helm, kendala yang dihadapi kepolisian, dan upaya yang dilakukan kepolisian dalam melakukan penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas yang tidak mengenakan helm di Wilayah Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini dapat digolongkan dalam jenis penelitian sosiologis, karena penulis langsung mengadakan penelitian ke lokasi atau lapangan tempat yang diteliti guna memberikan gambaran secara lengkap dan jelas tentang masalah yang diteliti. Penelitian ini dilakukan di Kepolisian Resor Kota Pekanbaru sedangkan populasi dan sampel adalah merupakan keseluruhan pihak yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan data primer dan data sekunder dan data tersier, dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan wawancara, observasi dan membagiakn kusioner. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penegakan hukum yang dilakukan pihak kepolisian adalah dengan melakukan operasi pada satu tempat (stasioner) dan operasi yang dilakukan secara bergerak (hunting) dengan melakukan penegakan secara preventif maupun represif. Upaya-upaya yang dilakukan kepolisian adalah memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan pelajar. Kendala-kendala yang dihadapi kepolisian adalah kurangnya kesadaran hukum masyarakat, kurang tegas dan disiplin aparat kepolisian dalam melakukan penegakan hukum. Disarankan kepada penegak hukum untuk lebih bekerjasama dengan organisasi-organisasi dan tokoh-tokoh masyarakat serta pihak sekolah dalam melakukan sosialisasi. Disarankan kepada penegak hukum untuk lebih tegas dan disiplin dalam melakukan penegakan hukum terhadap pelanggar yang tidak mengenakan helm. Diharapkan kepada masyarakat Kota Pekanbaru untuk lebih peduli lagi dengan keselamatan dalam berkendara agar meminimalisir dampak kecelakaan yang terjadi pada anak
Rekonseptualisasi Pemidanaan Terhadap Orang Yang Diselundupkan Dalam Tindak Pidana Penyelundupan Manusia Dalam Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia Lopi, Siti Haviza Prada; Rahmadan, Davit; Elmayanti, Elmayanti
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 11 No 1.B (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk merekonseptualisasi regulasi hukum terhadap orang yang diselundupkan yang terlibat dengan terjadinya tindak pidana penyelundupan manusia dengan melihat bentuk penyertaan dan hubungan antara pelaku dan orang yang diselundupkan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan hukum normatif. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan fakta-fakta kejadian di lapangan dan menganalisisnya dengan dasar hukum perundang-undangan yang berlaku. Metode ini melibatkan pengembangan skenario hukum berdasarkan undang-undang yang ditinjau. Riset dan analisis hukum memiliki tujuan untuk mencari jawaban terhadap berbagai masalah hukum yang dihadapi masyarakat. Adapun dari hasil penelitian diperoleh bahwa antara pelaku dan orang yang diselundupkan sama-sama melakukan permufakatan jahat untuk terselenggaranya tindakan ini, hal ini dapat dilihat bahwa pelaku dan orang yang diselundupkan bekerja sama agar orang yang diselundupkan dapat sampai ke luar negeri dengan cara ilegal, artinya secara tidak langsung ada keterlibatan orang yang diselundupkan dalam terjadinya suatu perbuatan yang melanggar Undang-Undang Keimigrasian dan KUHP. Oleh karena itu, orang yang diselundupkan dalam tindak pidana penyelundupan manusia harusnya dapat dikenakan proses hukum akibat adanya delik penyelundupan manusia ataupun pembantuan pasif dengan berat ringannya sesuai dengan bentuk dan luasnya wujud perbuatan masing-masing orang dalam mewujudkan tindak pidana tersebut, dan tidak langsung dikategorikan sebagai korban penyelundupan. Artinya dalam hal ini diperlukannya kriminalisasi yang sejalan dengan pembaharuan hukum dalam upaya merekonseptualisasi sanksi pidana yang akan dikenakan kepada orang yang diselundupkan yang dimulai dengan merekonseptualisasi definisi dari korban penyelundupan manusia itu sendiri.
OPTIMALISASI PERAN SERTA LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI KOTA PEKANBARU Natasya, Audreya; Rahmadan, Davit; Elmayanti, Elmayanti
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Hukum Vol 11, No 2 (2024): Juli - Desember 2024
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The impact of corruption is very large, so that it can reduce the quality ofpeople’s welfare in Pekanbaru city, the high state losses due to corruption willcertainly have an impact on the state obligation to provide welfare rights. So the peopleor society will be the victims. For this reason, it is necessary to review the role of thecommunity in preventing corruption as a form of social control that will be able tonarrow the space for corruption and widen the space for anti corruption.This research is a sociological legal research, this is based on field researchwhich refers to interviews and observations statements as well supporting documentsthat have a corelation with the background of the problem to be studied. This study usessecondary date sources consisting of primary, secondary, and tertiary legal materials.This study uses qualitative date analysis by producing a deductive method of drawingconclusions, namely drawing conclusions from that are general to things that arespecific.From the result of the discussion it can be concluded that role of the people ofPekanbaru city in building anti corruption culture is not yet optimal because they donot recive support from all elements of society and also reporting corruption is oftrnintimidated and criminalized by way of reporting back defamation which makes thepepole of Pekanbaru city become afraud to get involved active in eradicating criminalacts of corruption in Pekanbaru city. Therefore it is hoped that the government and lawenforcers in Pekanbaru city must encourage the public to participate in efforts toprevents and eradicate criminal acts of corruption both individually, thourghcommunity organizations, or organizations by providing space to make politicalstatements, make statements thourgh petitions, and anti corruption demonstrations.Keyword : Optimalization, Role of People, Eradication, Corruption Crime
Analisis Strategi Pembelajaran Aktif dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Fadli, M.; Faizin, Faizin; Elmayanti, Elmayanti
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.30035

Abstract

Strategi pembelajaran aktif merupakan pendekatan yang berpusat pada siswa dengan tujuan meningkatkan keterlibatan dan pemahaman peserta didik. Dalam konteks Pendidikan Agama Islam (PAI), strategi ini sangat relevan untuk menanamkan nilai-nilai keislaman secara menyeluruh. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis konsep, implementasi, kelebihan, dan tantangan strategi pembelajaran aktif dalam pembelajaran PAI. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif, artikel ini menyimpulkan bahwa pembelajaran aktif mampu meningkatkan partisipasi, pemahaman, dan pengamalan nilai-nilai agama. Namun, tantangan seperti keterbatasan waktu, keterampilan guru, dan fasilitas perlu diatasi dengan dukungan sistem pendidikan yang adaptif.
Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) Pada Muatan IPAS Kelas V SDN 40 Cakranegara Elmayanti, Elmayanti; Istiningsih, Siti; Handika, Ilham
Edukasiana: Jurnal Inovasi Pendidikan Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : Papanda Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56916/ejip.v4i4.2053

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada muatan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) kelas V SDN 40 Cakranegara. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian berjumlah 28 siswa, sedangkan objek penelitian adalah hasil tes uraian HOTS dan wawancara siswa. Instrumen penelitian berupa lima soal uraian HOTS berdasarkan indikator menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6), serta pedoman wawancara semiterstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 28 siswa, 5 siswa berada pada kategori tinggi (75–100), 8 siswa pada kategori sedang (60–74), dan 15 siswa pada kategori rendah (25–59). Kesulitan utama terdapat pada indikator mengevaluasi (C5) dan mencipta (C6). Siswa sering kesulitan memberikan alasan logis, menghubungkan konsep, serta membuat model atau gambar proses ilmiah sesuai perintah soal. Sebagian besar jawaban hanya berupa kalimat singkat tanpa uraian mendalam. Wawancara mendalam mengungkap bahwa kesulitan siswa disebabkan keterbatasan pemahaman konsep dasar, kurangnya pengalaman mengerjakan soal HOTS, serta faktor afektif seperti keraguan, rendahnya motivasi, dan kurang percaya diri. Kesimpulannya, mayoritas siswa masih belum siap menghadapi tuntutan Kurikulum Merdeka yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Oleh karena itu, guru perlu memberikan latihan HOTS secara rutin dan menerapkan pembelajaran berbasis masalah serta kontekstual untuk meningkatkan keterampilan analisis, evaluasi, dan kreasi siswa.
OPTIMALISASI UNIT PELAKSANAAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DALAM PENCEGAHAN KEKERASAN PADA ANAK DI PEKANBARU Helmi, Kiki; Rahmadan, Davit; Elmayanti, Elmayanti
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Hukum Vol 11, No 1 (2024): Januari - Juni 2024
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Child protection is all activities to ensure and protect children and theirrights so that they can live, grow, develop, and participate optimally inaccordance with the dignity of humanity, and receive protection from violenceand discrimination. Violence against children in Indonesia from time to timecontinues to occur, even though children are the successors and assets owned bythe nation who will maintain, and realize the ideals of the nation. Women'sempowerment and child protection are critical aspects in efforts to preventviolence against children in Pekanbaru.This type of research is sociological legal research (social legal research),Data obtained by literature review techniques and interviews. This researchfocuses more on the role of the implementation unit for women's empowerment &child protection (UPT PPA) in Pekanbaru City in increasing protection andassistance to children from acts of violence.The results of the study concluded that, first, Efforts made in increasingthe role of the implementation unit for women's empowerment & child protection(UPT PPA) in overcoming criminal acts of violence against children inPekanbaru City are, conducting socialization and education related to theprevention of violence against children and domestic violence, as well as trainingfor domestic violence task force representatives in urban villages in Pekanbarucity, Coordinating with local governments related to a very minimal budget fiberCoordinating with institutions related to the needs of clients or victims of childabuse. Second, the obstacles or constraints faced by the implementation unit ofwomen's empowerment & child protection (UPT PPA) in Pekanbaru City inovercoming criminal acts of violence against children are, (1) lack of budget inproviding assistance to victims of child abuse (2) victims or families who do notreport (3) when children who are victims of violence cannot provide informationbecause they have been affected by their psychological state, (4) lack of facilitiesand infrastructure and (5) lack of professional human resources.Keywords: Children, Violence, Women's Empowerment and Child Protection.
Co-Authors Ahmad Novrian Arsyad Aisyah Nur Roma Dani Al Qudri, Al Alex Firdaus Simaremare Amirahni Zahra Tripipo Andre David Hasintongan Sitanggang Ardian, Mustika Saraswati Ardiansyah, Andri Asha Farzah Aslamiah, Futri Bayu saputra simanjuntak Caryn, Caryn Conny Ofta Tiani Br Tompul Davit Rahmadan Dayu Dawana Dedek Putra Dendy Zufriandi Dessy Artina Dhafa Dendy Dwijaya Diah Achriati Aulia Dita Febriyanti Diva Beauty Tomanda Doni Novrian Kudadiri Emilda Firdaus erdiansyah erdiansyah, erdiansyah Erdianto Effendi Erdianto Erdianto Evi Deliana HZ Fajri, Muhammad Al Farzah, Asha Ferawati Ferawati Ferawati, Ferawati Ferawati Feriska Bulan Mutia Fijai Sanjaya Firdaus Firdaus Fitriyani Fitriyani Fuad Ikmal Grace Hanin Haryanto, Popo Helmi, Kiki Ilham Handika IRFAN SUTIKNO RAMADHAN Irma Laras Wati Ita Maya Sari Johannes Jum Joghi Pangaribuan Jonathan Christoper Silalahi Josua Karsia Junita Yunara Juwita, Annisa Khofifah Dinda Syahputri Kifli Raji Kinanti, Dinda Puteri Leonardo Sormin Liza Afriani Lopi, Siti Haviza Prada M Gilang Pratama M. Fadli Maria Maya Lestari Marinus Lase Martha Purba Maysarah Maysarah Mery Natalia Siahaan Mexsasai Indra MUCHAMMAD FAIZIN Muhammad A Rauf Muhammad Fahlebvy Muhammad Rafdi Muhammad Yodi Pinto Mukhlis Mukhlis Mukhlis R Mukhlis R. Nabilla Khaernas Nadya Junyantani Natasya, Audreya Naufal Nata Prawira Nurahim Rasudin Nurul Syahvira Osshy Sari Sukma Panjaitan, Hertavip Dewantara PANUSUNAN SIREGAR Prayudi, Arga Purba, Rantika Br. Putra, Yanda Syahrul Qotni Putri Nur Arafah Ramadan, Rahmad Ramadatul Fajri Ramayana Ramayana Rangkuti, Nurul Ibda Aprilia Rasyid, M. Akbarizan Regita Triana Aulia Restu, Teguh Amandia RINANDA, RIFAN Robet Chandro Wijaya Sibuea Robin Aritonang Ronaldo Stefano Salsabila, Putri Nanda Sandri Sandri Saputri, Septiani Saragih, John Meidi Sarah Doviola Sipangkar Saraswati Aji Sawitri Selvy Yustunika Silalahi, Jonathan Christoper Simon Albertian Redy S Sindia Dwike Pratika Siti Istiningsih, Siti Solly Aryza suci jolanda Sultan Kevinsyah Dian Nugraha Sundari, Nur Shinta Syahra Syahra Syaifullah Yophi Ardiyanto Syawitri, Dissa Mutiara Tengku Arif Hidayat Tomanda, Diva Beauty Tri Zulkhaidir Trie Sundari Vannesah Nara Tasya Halim Wiby Fitria Alda Wifra Hadhratin Yesi Mutia Dini Yolanda Oktavia Yuli Shara Sihombing Zainal Abidin Zufriandi, Dendy Zulfikar Jaya Kusuma Zulfikar Jayakusuma