Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Kajian Literatur Penggunaan Multimedia untuk Mengatasi Miskonsepsi Materi Kimia di Sekolah Menengah Atas sebagai Upaya Peningkatan Pemahaman Siswa Nursilawati, Nursilawati; Sinaga, Hilga Natasya; Yulianti, Lita; Rahman, Karisa Apriyani; Rahmadani, Agung
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 13, No 3 (2024): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v13i3.88063

Abstract

Miskonsepsi materi kimia di Sekolah Menengah Atas seringkali terjadi di setiap sekolah, salah satu penyebab miskonsepsi tersebut adalah kurangnya pemahaman siswa terkait materi yang diajarkan. Kajian literatur ini bertujuan untuk memberikan pandangan mengenai penggunaan multimedia dalam mengatasi miskonsepsi pada materi kimia sebagai upaya peningkatan pemahaman siswa. Metode yang digunakan pada penulisan kajian literatur ini adalah metode narrative literature review (NLR) dengan mengumpulkan data berupa artikel terkait miskonsepsi materi kimia yang diterbitkan dalam kurun waktu 2016-2023. Beberapa studi menunjukkan efektivitas multimedia dalam mereduksi miskonsepsi serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep kimia. Berdasarkan hasil kajian literatur tersebut menunjukkan bahwa miskonsepsi masih menjadi subjek penelitian saat ini dan masalah miskonsepsi kimia masih sering terjadi pada siswa Sekolah Menengah Atas. Penggunaan multimedia sebagai media pembelajaran di Sekolah Menengah Atas telah terbukti sangat efektif untuk mengatasi miskonsepsi dan meningkatkan pemahaman siswa tentang materi kimia.
PEWARNAAN SERAT DAUN DOYO MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI DARI EKSTRAK DAUN KETAPANG Nursilawati, Nursilawati; Awaliyah, Nabilah Nailah; Pakaenoni, Frederich; Larasati, Herlin Alfiana; Hartandi, Dimas; Rahmadani, Agung; Wirhanuddin, Wirhanuddin; Sukemi, Sukemi
PROSIDING SEMINAR KIMIA Vol 3 No 1 (2024): Prosiding SNK 2024
Publisher : Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ulap Doyo is a traditional woven fabric of the Dayak Benuaq tribe in East Kalimantan. Ulap Doyo is made from doyo (Curculigo latifolia) leaf fibers with the base color of whitish cream. Natural dye is used to create patterns. Ketapang (Terminalia catappa L.) leaves contain tannins that can be used as natural dyes. This study aimed to determine the color change of doyo leaf fibers dyed using aqueous ketapang leaf extract. The natural dye was extracted by decoction technique with distilled water as solvent. Tannin content was analyzed using phytochemical tests and permanganometric titration. The dyeing process used the dye bath technique at 92°C of dyeing temperature, 1:100 (w/v) of MLR, and 135 minutes of dyeing time. Before dyeing process, the extract and fibers were treated using 5 mL of 1 M acetic acid (AA) and 5 mL of 1 M ammonia (Am). The color change of the dyed fibers: untreated fiber - untreated extract (UF-UE), treated fiber - untreated extract (TFAA-UE, TFAm-UE), untreated fiber - treated extract (UF-TEAA, UF-TEAm), and treated fiber - treated extract (TFAA-TEAA, TFAm-TEAm) were measured using ImageJ application and shown in term of ∆I. This research results shows that the extract was dark brown solution with 0,280 ± 0,001 % (w/w) of tannin content. The color shade of the dyed doyo leaf fibers is pale brown to brown. The treatment of the extract using acetic acid (UF-TEAA) produce the highest colour shade and ∆I value. This study shows that the ketapang leaf extract can be used as dye for ulap doyo. Keywords : ulap doyo, Curculigo latifolia, Terminalia catappa L., dyeing bath technique
Legal Protection For Consumers In Digital Payments On Feeder Bus Service (Study At The Public Company In The Pakuan Transport Area, Bogor City) Nursilawati, Nursilawati; Daming, Saharuddin; Fajri, Ibrahim
JURNAL MAHASISWA YUSTISI Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jurmayustisi.v2i2.1198

Abstract

Implementing digital payments can increase public interest in using feeder bus services. However, on the other hand, the implementation of digital payments also raises several crucial problems that befall consumers related to the presence of a digital payment system organized by Perumda Transpakuan Bogor City. This research aims to find out how legal protection efforts for consumers are carried out by Perumda Transpakuan Bogor City in the Digital Payment System on Feeder Buses. This research uses a type of legal research that combines normative and empirical, namely taking an approach by first examining the existing laws and regulations. relevant to the problem being researched or looking at it from a normative legal aspect, then the experience in digital payments on feeder bus services is also studied. Legal Protection Efforts for Consumers by Perumda Transpakuan Bogor City in the Digital Payment System on Feeder Buses, including: Compliance with Regulations, Collaboration with Leading third party, Data security system, Verification and authentication system, Dispute resolution and refunds, Education and outreach, Regular audits and monitoring.
IMPLEMENTATION OF GENERATE ARGUMENT MODEL INTEGRATED WITH LOCAL WISDOM OF BATIMUNG TRADITION ON STUDENTS' ARGUMENTATION SKILLS Nursilawati, Nursilawati; Erika, Farah; Usman, Usman
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 16, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v16i2.29697

Abstract

Abstrak: Pembelajaran berbasis argumentasi terintegrasi kearifan lokal dapat mendorong siswa menggunakan teori, data, dan fakta untuk mendukung klaim terkait kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model Generate Argument terintegrasi tradisi Batimung terhadap keterampilan argumentasi siswa pada materi Termokimia di MAN 1 Samarinda Plus Keterampilan dan Riset. Metode penelitian menggunakan quasi-experimental dengan desain non-equivalent control group design. Sampel melibatkan dua kelas XI, yaitu MIPA 1 dan MIPA 2, dengan teknik sampling jenuh. Instrumen penelitian mencakup pretest-posttest untuk nilai keterampilan argumentasi, lembar observasi aktivitas guru dan siswa, serta angket respon siswa. Hasil uji t menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, mengindikasikan pengaruh signifikan penerapan model ini terhadap keterampilan argumentasi siswa. Observasi aktivitas siswa berada dalam kategori sangat baik, dan rata-rata respon siswa terhadap pembelajaran mencapai 75,2% (kategori sangat baik). Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan model Generate Argument berbasis tradisi Batimung berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan argumentasi siswa pada materi Termokimia.Abstract:  Argument-based learning integrated with local wisdom can encourage students to use theories, data, and facts to support claims related to everyday life. This study aims to determine the implementation of the Generate Argument model integrated with the Batimung tradition on students' argumentation skills on Thermochemistry material at MAN 1 Samarinda Plus Skills and Research. The research method used quasi-experimental with non-equivalent control group design. The sample involved two XI classes, namely MIPA 1 and MIPA 2, with a saturated sampling technique. The research instruments included pretest-posttest for argumentation skill scores, teacher and student activity observation sheets, and student response questionnaires. The t-test results showed a significance value of 0.000 <0.05, indicating a significant effect of applying this model on students' argumentation skills. Observations of student activity were in the very good category, and the average student response to learning reached 75.2% (very good category). These findings indicate that the application of the Generate Argument model based on the Batimung tradition has an effect in improving students' argumentation skills on Thermochemistry material.
LITERATURE REVIEW: PENGEMBANGAN POTENSI LIMBAH KELAPA SAWIT SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN DENGAN PROSES HIDROLISIS GUNA MENYONGSONG INDONESIA EMAS 2045 Wati, Della Syaras; Nursilawati, Nursilawati; Purwita, Rahmadina
CHEDS: Journal of Chemistry, Education, and Science Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/cheds.v8i2.10053

Abstract

Sumber energi terbaru menjadi kunci suksesnya Indonesia Emas 2045. Kalimantan Timur sebagai salah satu daerah penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia menyediakan pasokan sumber energi yang berasal dari limbah kelapa sawit dalam jumlah melimpah. Generasi Z dapat berkontribusi dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi konvensional dan mengelola limbah kelapa sawit dengan berbagai inovasi dan kreativitas yang akan menghasilkan produk dengan potensi yang menjanjikan untuk mewujudkan salah satu visi Indonesia Emas 2045 di bidang Energi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Narrative Literature Review (NLR) sebanyak 28 artikel dengan menganalisis beberapa sumber literatur terkait potensi limbah kelapa sawit untuk dimanfaatkan dalam bidang energi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah kelapa sawit terbagi menjadi limbah cair dan limbah padat. Limbah padat kelapa sawit terdiri dari tandan kosong kelapa sawit, cangkang kelapa sawit, pelepah kelapa sawit dan serat kelapa sawit. Untuk limbah cair berupa Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (POME). Produk yang dihasilkan dari limbah kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan seperti bioetanol, biobriket, biooil, biogas dan biopellet dengan menggunakan metode yang banyak digunakan yaitu hidrolisis dan pirolisis.
Ontologi Digital dalam Manajemen Pendidikan Modern: Tinjauan Filosofis atas Penggunaan Gawai di Sekolah Menengah Henny, Henny; Trnmiyati, Eko; Yuningsih, Neni Misna; Nursilawati, Nursilawati; Wulandari, Dwi; Effendi, Darwin; Djunaidi, Djunaidi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.29664

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah mengubah paradigma pendidikan modern, khususnya dalam manajemen dan praktik pembelajaran di sekolah menengah. Penelitian ini mengkaji penggunaan gawai melalui pendekatan ontologi digital dan tinjauan filosofis untuk memahami esensi, makna, dan implikasi keberadaan teknologi dalam dunia pendidikan. Fokus utama terletak pada bagaimana gawai tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai entitas yang membentuk cara berpikir, bertindak, dan berinteraksi peserta didik maupun pendidik. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menganalisis fenomena ini secara mendalam, dengan sumber data berupa literatur, observasi, dan wawancara. Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan gawai menciptakan realitas baru dalam proses belajar-mengajar, yang menuntut penyesuaian dalam manajemen pendidikan dan etika pedagogis. Studi ini merekomendasikan adanya refleksi filosofis dalam merancang kebijakan pendidikan digital agar teknologi tidak hanya berperan secara instrumental, tetapi juga memperkaya dimensi kemanusiaan dalam pembelajaran.
Learning Cycle 9E Learning Model: How Does it Affect Students' Problem Solving Skills? Sintia, Anna; Nursilawati, Nursilawati; Deani, Pina Rama; Warastri, Niken Diah; Apita, Desma Hemaliyah; Azizah, Nurul; Susilawati, Beti
Action Research Journal Indonesia (ARJI) Vol. 7 No. 3 (2025): Action Research Journal Indonesia (ARJI)
Publisher : PT. Pusmedia Group Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61227/arji.v7i3.418

Abstract

Problem-solving skills are essential for achieving optimal learning outcomes. However, student participation in activities that develop these skills remains low, with only about 9% of students actively involved. This indicates a lack of self-confidence and a reluctance to express opinions or participate in discussions, which hinders the development of their problem-solving abilities. The Learning Cycle 9E instructional model is considered effective in enhancing these skills due to its clearly structured learning stages. This study aims to examine the effectiveness of the model in increasing student learning engagement at SMA Negeri 15 Bandar Lampung. The study employed a quantitative approach with a quasi-experimental design, involving class XII F1 as the experimental group and class XII F2 as the control group, both of which were randomly selected using the simple random sampling technique. The results of the normality test showed that the data in both groups were normally distributed (significance values of 0.077 for the experimental group and 0.647 for the control group). The t-test revealed a significance value of 0.590, indicating no significant difference between the two groups. However, students who were taught using the Learning Cycle model demonstrated better problem-solving abilities, were more engaged, and were more capable of applying their knowledge in real-life situations compared to those taught using direct instruction
Pendampingan Guru IPA dalam Penyusunan Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) berbasis STEAM Terintegrasi Etnosains Erika, Farah; Hartati, Yuli; Maghfirah, Nurul; Nursilawati, Nursilawati; Rahmadani, Fitri Nur; Wahyuni, Laras Resti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 10 No 3 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v10i3.1339

Abstract

Kompetensi abad ke-21 menekankan penguasaan keterampilan 4C, yakni berpikir kritis, kreatif, komunikasi, dan kolaborasi. Kurikulum Merdeka mengintegrasikan kebutuhan tersebut melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang relevan dengan isu lingkungan dan dapat diimplementasikan melalui dengan pembelajaran berbasis STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika). Oleh karena itu, penting untuk mengintegrasikan pembelajaran STEAM yang berjalan beriringan seiring dengan penerapan P5 di sekolah. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru tentang penyusunan modul P5 berbasis STEAM terintegrasi etnosains dan memotivasi guru sebagai pendidik agar terampil dalam menyusun modul P5 yang sesuai. Metode penelitian dilaksanakan dalam bentuk workshop/pelatihan, dan pendampingan dalam membuat modul (P5) berbasis STEAM terintegrasi etnosains. Hasil pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan kegiatan pengabdian, dan evaluasi. Data pendukung penelitian, yaitu pengisian pretest-posttest menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta dengan nilai N-Gain sebesar 0,57 yang termasuk dalam kategori sedang dan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan, peneliti memberikan angket respon. Kegiatan pendampingan penyusunan modul P5 berbasis STEAM yang terintegrasi etnosains memberikan manfaat yang signifikan bagi peserta, terutama dalam meningkatkan pemahaman Guru IPA tentang konsep pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan konteks budaya lokal. 21st-century competencies emphasize the mastery of four key skills: critical thinking, creativity, communication, and collaboration. The Independent Curriculum addresses these needs through the Pancasila Student Profile Strengthening Project (P5), which is particularly relevant to environmental issues and can be effectively implemented through STEAM-based learning (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics). Therefore, it is essential to integrate STEAM learning, which complements the implementation of P5 in schools. The purpose of this community service activity is to enhance teachers' knowledge and skills in developing STEAM-based P5 modules that integrate ethnoscience and to motivate teachers as educators to develop appropriate P5 modules. The research method is implemented through workshops/training and mentoring in creating STEAM-based modules (P5) integrated with ethnoscience. The results of the community service implementation are carried out through three stages: preparation, implementation of community service activities, and evaluation. The supporting data from the research, specifically the pretest-posttest filling, showed an increase in participants' knowledge, with an N-Gain value of 0.57, which falls within the moderate category. As an evaluation material for the implementation of the activity, the researcher provided a response questionnaire. The mentoring activity for preparing the STEAM-based P5 module, integrated with ethnoscience, offered significant benefits for participants, especially in enhancing the understanding of Science Teachers about innovative and relevant learning concepts in the local cultural context.