Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1 CISEUREUH Linda Wahyuni; Luthfiana Puspa Dewi; Meyra An Najmi; Dwiky Nurfauzi; Wina Mustikaati
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 9 No. 6 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v9i6.8392

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan pemahaman siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya materi surat pribadi dan surat resmi, menggunakan metode Mind Mapping. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen dan pendekatan kualitatif pada 41 siswa kelas VI SDN 1 Cisereuh, yang dibagi menjadi lima kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Mind Mapping efektif dalam membantu siswa memahami perbedaan antara surat pribadi dan surat resmi, meningkatkan keterlibatan siswa, serta mendorong kreativitas dalam pembelajaran. Proses pembelajaran melibatkan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan evaluasi. Meskipun sebagian besar siswa menunjukkan peningkatan pemahaman dan kreativitas, terdapat kendala seperti keterlibatan siswa yang belum merata dan kebutuhan akan alat pendukung tambahan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Mind Mapping adalah metode yang efektif untuk memfasilitasi pemahaman dan kreativitas siswa, namun masih membutuhkan penyempurnaan untuk hasil yang lebih optimal. Kata Kunci – Mind Mapping, Surat Pribadi, Surat Resmi Abstract This study aims to improve students' creativity and understanding in learning Indonesian, especially the material of personal letters and official letters, using the Mind Mapping method. The research was conducted using an experimental method and a qualitative approach on 41 students of grade VI SDN 1 Cisereuh, who were divided into five groups. The results showed that the Mind Mapping method was effective in helping students understand the difference between personal and official letters, increasing student engagement, and encouraging creativity in learning. The learning process involved planning, implementation, observation and evaluation. Although most students showed improved understanding and creativity, there were obstacles such as uneven student engagement and the need for additional supporting tools. This study concludes that Mind Mapping is an effective method to facilitate students' understanding and creativity, but it still needs improvement for more optimal results. Keywords – Mind Mapping, Personal Letters, Official Letters
Pemanfaatan ANATES untuk Menganalisis Validitas dan Reliabilitas Butir Soal Uraian IPAS Materi Perkembangbiakan Tumbuhan : Utilization of ANATES to Analyze the Validity and Reliability of Descriptive Questions for Natural Sciences on Plant Reproduction Material Sheva Febriant Zahra Khoerunnisa; Khosyi Anindya Chotimah; Luthfiana Puspa Dewi; Afridha Laily Aliandra; Hafiziani Eka Putri
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 1: Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i1.6688

Abstract

Evaluasi pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam menilai sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai dan perkembangan kompetensi siswa. Salah satu elemen utama dalam evaluasi adalah soal, yang berfungsi sebagai instrumen untuk mengukur pemahaman siswa. Namun, pembuatan soal yang valid dan reliabel, terutama soal uraian, sering kali menghadapi tantangan, terutama dalam hal penilaian yang bersifat subjektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas soal uraian dengan menggunakan perangkat lunak ANATES melalui evaluasi aspek validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, dan daya pembeda soal. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan data hasil tes siswa sebagai objek analisis. Penelitian ini mengikuti tahapan model pengembangan 4-D (Define, Design, Develop, Disseminate). Pada tahap Define, peneliti menetapkan parameter analisis utama, seperti validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesulitan. Tahap Design melibatkan perancangan soal berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun, dilanjutkan dengan proses judgment expert untuk memastikan kesesuaian soal dengan kompetensi yang diukur. Tahap Develop mencakup uji coba soal kepada siswa dan analisis data menggunakan ANATES untuk mendapatkan validitas, reliabilitas, dan revisi soal berdasarkan hasil uji coba. Hasil akhir pada tahap Disseminate menunjukkan bahwa sebagian besar soal memiliki validitas dan reliabilitas yang baik, meskipun beberapa soal dengan daya pembeda rendah perlu diperbaiki. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa perangkat lunak ANATES dapat memberikan umpan balik berbasis data yang objektif untuk meningkatkan kualitas soal tes. Dengan analisis yang mendalam, pendidik dapat merancang soal evaluasi yang lebih efektif dan akurat dalam mengukur kompetensi siswa, sehingga mendukung peningkatan kualitas pembelajaran secara keseluruhan.
Analisis Tingkat Kesulitan Pemahaman Peserta Didik Di Sekolah Dasar Terhadap Materi Kemagnetan Pada Kurikulum Merdeka Taftazani, Thalytha; Andita Pratiwi; Nenden Permas Hikmatunisa; Andila Nurul Hasanah; Nurbaiti SyifaWidaningsih; Meyra An Najmi; Silvia Maharani; Luthfiana Puspa Dewi; Muhammad Anji Rijal
Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 21 No. 3 (2023): Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53515/qodiri.2024.21.3.1099-1115

Abstract

Magnet adalah suatu benda yang dapat saling tarik menarik, tolak menolak, dan memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan selatan. Tujuan dari penulisan artikel ilmiah ini yaitu untuk menganalisis lebih lanjut tentang materi pembelajaran kemagnetan di sekolah dasar kelas 4, 5, dan 6. Serta mengetahui besarnya tingkat kesulitan peserta didik dalam memahami materi kemagnetan yang telah diberikan oleh guru. Kita perlu mengetahui seberapa efektif materi pembelajaran ini terhadap pemahaman siswa sekolah dasar. Adapun metode yang digunakan dalam penulisan ini yakni dengan metode deskriptif kuantitatif yang merupakan suatu metode yang bertujuan untuk membuat gambar atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif yang menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dan hasilnya (Arikunto, 2006). Berdasarkan hasil penelitian penulis mendapatkan beberapa informasi mengenai tingkat kesulitan peserta didik dalam memahami materi kemagnetan.
Analisis Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas 4 Terhadap Materi Tumbuhan Sebagai Sumber Kehidupan Ditinjau Dari Jenis Kelamin Siswa: Analysis of Differences in Critical Thinking Skills of Grade 4 Students Regarding the Material of Plants as a Source of Life Reviewed by Student Gender Nurul Hasna Haifa; Wulan Sapitri; Luthfiana Puspa Dewi; Ayu Rahayu Nurhajati; Dwina Nurmalia Putri; Hafiziani Eka Putri; Fitri Nuraeni
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 6: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i6.7679

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan berpikir kritis antara siswa laki-laki dan perempuan kelas IV SD pada topik Tumbuhan sebagai Sumber Kehidupan. Berpikir kritis adalah kemampuan penting abad 21 yang harus ditanamkan sejak usia dini, khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui model pengembangan 4-D yang mencakup tahapan (Define, Design, Develop, dan Disseminate), yang mencakup tahap pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran soal sebagai instrumen evaluasi. Data dikumpulkan melalui tes uraian, kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji Independent Sample t-Test. Penelitian ini melibatkan 20 siswa kelas IV dari SD Negeri Sukamakmur 03, Kabupaten Bekasi sebagai subjek. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun rata-rata skor siswa perempuan lebih tinggi dibandingkan siswa laki-laki, perbedaan itu tidak menunjukkan signifikansi secara statistik (p > 0,05). Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin bukan merupakan faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dalam materi yang diteliti. Oleh karena itu, guru disarankan untuk menerapkan strategi pembelajaran yang inklusif dan adaptif terhadap keragaman individu tanpa membedakan berdasarkan gender.