Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Potential of Bintangur (Calophyllum spp.) Diversity in West Kalimantan as a Biology Learning Resource in Senior High School Faturrahman, Mas Akhbar; Ningsih, Kurnia; Sandra, Klaudia Mareta; Astuti, Widya; Isyatirradhiyah, Isyatirradhiyah; Ayu, Nambisas Arum Kusuma; Salsabila, Nur; Afifah, Artha Bayu; Perdana, Aurendyo Yuscel
Jurnal Pijar Mipa Vol. 19 No. 6 (2024): November 2024
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpm.v19i6.7642

Abstract

Indonesia is one of the countries with a very high level of biodiversity. West Kalimantan is one of the provinces with the highest level of biodiversity in Indonesia. One form of biodiversity found in West Kalimantan's forests is bintangur (Calophyllum spp.). The very high diversity of bintangur species is fascinating to be utilized as a source of learning biology, especially in the material of biodiversity and their interactions and roles. This study aimed to analyze the potential of bintangur diversity in West Kalimantan as a biology learning resource on the material of biodiversity and their interactions and roles in senior high school. This research uses the qualitative method. This research consists of two stages. The first stage is a literature review to find information related to bintangur species in West Kalimantan. In contrast, the second stage is an analysis of learning resource requirements based on the results of the literature review that has been carried out. The results of the literature review stage show that there are 27 species of bintangur in West Kalimantan, as well as their classification, main characteristics, habitats, and values to the environment and other organisms. The literature review stage results are then continued to the learning resources analysis. Six requirements must be met for learning resources: clarity of the potential availability of objects and problems raised, suitability for learning objectives, clarity of targets and their designation, clarity of information disclosed, clarity of exploration guidelines, and clarity of the results to be achieved. The analysis of learning resource requirements that have been carried out shows that the diversity of bintangur species in West Kalimantan meets the requirements of learning resources so that it can be utilized as a biology learning resource on the material of biodiversity and their interactions and roles in senior high school.
PELATIHAN LITERASI NUMERASI SISWA DALAM PROGRAM SMK PUSAT KEUNGGULAN DI KABUPATEN KETAPANG Marllna, Reni; Oktavianty, Erwina; Ningsih, Kurnia; Hamdani, Hamdani; Sri Wahyuni, Eko; Yokhebed, Yokhebed; Titin, Titin; Astuti, Widya; Isyatirradhiyah, Isyatirradhiyah; Rusdeviani, Rusdeviani
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2025): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v9i1.8449

Abstract

Rendahnya kemampuan literasi dan numerasi di sekolah disebabkan oleh kurangnya pengenalan literasi dan numerasi dalam pembelajaran dan kesulitan mengembangkan soal literasi dan numerasi dalam proses evaluasi.  Mengatasi permasalahan mitra, tim melakukan PKM dalam bentuk service learning berupa pelatihan literasi dan numerasi kepada guru dan siswa untuk meningkatkan keterampilan literasi dan numerasi, mendukung penguatan sumber daya manusia Indonesia, serta mengenalkan pentingnya literasi dan numerasi di dalam pembelajaran sejalan dengan tugas dosen yang dilaksanakan FKIP UNTAN. Kegiatan PKM ini mencakup 2 tahap, yaitu tahap perencanaan dan pelaksanaan pelatihan serta pendampingan penyusunan dan pembuatan soal literasi dan numerasi. Kegiatan pelatihan dan pendampingan berhasil meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan antusiasme peserta dalam menyusun soal berkualitas sesuai standar kurikulum dengan hasil evaluasi menunjukkan kepuasan, komitmen, fokus, relevansi kebutuhan, dan harapan besar peserta untuk terus mengembangkan kemampuan serta berbagi ilmu demi peningkatan literasi dan numerasi guru dan siswa
Pelatihan Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Menggunakan Aplikasi Live Worksheet bagi Guru di Kecamatan Menyuke Marlina, Reni; Syamswisna, Syamswisna; Daningsih, Entin; Candramila, Wolly; Yokhebed, Yokhebed; Mardiyyaningsih, Asriah Nurdini; Ariyati, Eka; Yeni, Laili Fitri; Astuti, Widya; Isyatirradhiyah, Isyatirradhiyah
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v6i2.6656

Abstract

Adanya keterbatasan keterampilan dan juga kurangnya informasi terkait aplikasi yang dapat digunakan dalam pengembangan bahan ajar, ditambah dengan keterbatasan waktu serta begitu banyaknya tugas guru di sekolah. Pelatihan dan pendampingan menjadi salah satu cara yang dibutuhkan dalam meningkatkan kompetensi guru dalam merancang Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) menggunakan live worksheets. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun dan membahas pengembangan LKPD berbasis live worksheet. Kegiatan ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Menyuke yang dihadiri oleh 22 guru sekolah menengah yang ada di Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak. Kegiatan ini menggunakan metode Service Learning (SL) yang melibatkan empat proses, yaitu Focus Group Discussion, pelatihan, workshop, dan pembimbingan atau pendampingan. Pengukuran peningkatan kompetensi dan pengetahuan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu di awal untuk mengetahui kompetensi dan pengetahuan awal peserta serta dilakukan di akhir untuk mengetahui respons guru menggunakan angket evaluasi. Hasil kegiatan ini berupa peningkatan kemampuan guru dalam menyusun modul ajar berbasis live worksheet yang ditunjukkan dengan peningkatan pengukuran awal dan akhir sebanyak 50%. Seluruh peserta (100%) mengalami peningkatan skor pengukuran dan memiliki masing-masing minimal satu LKPD yang telah siap diimplementasikan dalam pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan ini berhasil dalam meningkatkan kompetensi dan pengetahuan guru dalam merancang LKPD berbasis live worksheet.