Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

EVALUASI KUALITAS NUTRISI HIJAUAN PAKAN DI KECAMATAN KUANTAN TENGAH Infitria, Infitria; Jiyanto, Jiyanto; Anggrayni, Yoshi Lia; Mahrani, Mahrani
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 8, No 2 (2024): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v8i2.16988

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas nutrisi hijauan pakan berupa kandungan Protein Kasar, Serat Kasar, Lemak Kasar, Air, Abu, fkasi serat berupa selulosa, hemiselulosa, lignin, ADF, NDF. Penelitian terdiri atas 4 tahap yaitu survey, pengambilan sampel hijauan, pengolahan sampel hijauan dan analisa kandungan nutrisi hijauan pakan. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri atas 5 Desa yang ada di Kecamatan Kuantan Tengah. Penelitian diawali dengan survey (observasi lapang dan penentuan lokasi) kemudian pengambilan sampel hijauan pada 5 Desa yaitu desa Jake, Beringin, Pintu Gobang, Kari, Sungai Jering. Masing-masing Desa diambil 5 lokasi, setiap lokasi diambil 5 titik. Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sampel hijauan, dan analisa kandungan nutrien hijauan di Laboratorium. Alat yang digunakan untuk pengambilan sampel hijauan terdiri dari kuadran 0,5 x 0,5 m2, gunting rumput, sabit, kantong plastik ukuran 10 dan ukuran 2 kg, karung, tali plastik, dan alat tulis. Parameter yang diamati Kualitas nutrisi berupa Kandungan bahan kering, abu, Protein Kasar, Serat Kasar, Lemak Kasar, fkasi serat berupa selulosa, hemiselulosa, lignin, ADF, NDF. Data yang diperoleh dianalisis ANOVA, jika terdapat pengaruh nyata terhadap peubah yang diamati, maka dilakukan uji lanjut Duncan Multiple Rante Test (DMRT). Kesimpulan dari penelitian adalah kandunan nutrisi hijauan yang tumbuh di Kecamatan Kuantan Tengah termasuk baik dengan protein kasar 8.67 % Bk sampai 12.56 % Bk. Fraksi serat masih sesuai standar nutrisi rumput lapangan, namun masih perlu penambahan konsentrat.
Komposisi Botanis dan Produksi Biomasa Hijauan di Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi Riau Infitria, Infitria; Anwar, Pajri; Jiyanto, Jiyanto; Sadarman, Sadarman
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 7, No 2 (2023): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v7i2.12402

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis hijauan yang tumbuh di Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian diawali dengan survey (observasi lapang dan penentuan lokasi) kemudian pengambilan sampel hijauan pada 5 Desa yaitu desa Koto Lubuk Jambi, Kasang, Air Buluh, Lubuk Ramo, Koto Cengar. Masing-masing Desa diambil 5 lokasi, setiap lokasi diambil 5 titik. Kemudian dilanjutkan dengan identifikasi jenis hijauan dan perhitungan produksi hijauan. Alat yang digunakan untuk pengambilan sampel hijauan terdiri dari kuadran 0.5 x 0.5 m2, gunting rumput, sabit, kantong plastik ukuran 10 dan ukuran 2 kg, karung, tali plastik, dan alat tulis. Perhitungan hijauan dengan persentase hijauan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat 10 jenis hijauan, yang terdiri atas rumput, legum dan gulma. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hijauan yang paling dominan tumbuh di Kecamatan Kuantan Mudik adalah dari jenis rumput/gramineae 42.53% yaitu, Rumput Bede (Brachiaria decumbens) 13.94%, leguminosae 21.45% dan 36.03% gulma.
Pertumbuhan dan Produksi Indigofera zollingeriana pada Lahan Pasca Tambang Pasir dengan Penambahan Pupuk dan Mikoriza Infitria Infitria; Panca Dewi Manu Hara Karti; Sri Suharti
Jurnal Agripet Vol 24, No 1 (2024): Volume 24, No. 1, April 2024
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v24i1.25418

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi legum Indigofera zollingeriana pada lahan pasca tambang pasir dengan penambahan pupuk dan mikoriza. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah pupuk organik berupa pupuk kandang kambing, pupuk anorganik berupa NPK, FMA (Fungi Mikoriza Arbuskula), MPF (Mikroba Pelarut Fosfat) dan pupuk hayati berupa Asam humat. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perlakuan P1 sampai P6 pada pertumbuhan legum Indigofera zollingeriana dengan pemberian pupuk organik, anorganik dan hayati tidak memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah tangkai Indigofera zollingeriana pada pemotongan I dan II. Perlakuan P2 sampai P6 pada produksi legum Indigofera zollingeriana memperlihatkan pengaruh yang sangat nyata (P0,01) terhadap produksi tanaman pada berat kering daun dan berat kering ranting pemotongan I. Perlakuan P1 sampai P6 pada berat kering batang pemotongan I, berat kering daun pemotongan ke II, berat kering batang pemotongan ke II, berat kering ranting pemotongan ke II, produksi biomassa dan berat kering akar tidak memperlihatkan pengaruh nyata. Kesimpulan dari penelitian adalah Pemberian pupuk organik, dan FMA tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan, namun penambahan pupuk NPK dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman Indigofera zollingeriana pada lahan pasca tambang pasir.(Growth and production of Indigofera zollingeriana in post-sand mining land with addition Fertilizer and mycorrhizae)ABSTRACT. This research aims to determine the growth and production of Indigofera zollingeriana legumes on post-sand mining land with the addition of fertilizer and mycorrhiza. The experimental design used was a Completely Randomized Design (CRD) with six treatments and five replications. The treatment given is organic fertilizer in the form of goat drum fertilizer, inorganic fertilizer in the form of NPK, AMF (Arbuscular Mycorrhizal Fungi), MPF (Phosphate Solvent Microbes) and biological fertilizer in the form of humic acid. The results of the research showed that treatment P1 to P6 on the growth of Indigofera zollingeriana legumes by providing organic, inorganic and biological fertilizers did not have a significant effect on plant height, stem diameter and number of Indigofera zollingeriana stalks at cuttings I and II. Treatments P2 to P6 on the production of Indigofera zollingeriana legumes showed a very significant effect on (P0.01) plant production on dry weight of leaves and dry weight of twigs cut I. Treatments P1 to P6 on dry weight of stems cut I, dry weight of leaves cut II, dry weight of second cutting stems, dry weight of second cutting twigs, biomass production and root dry weight did not show a significant effect. The conclusion of the research is that the provision of organic fertilizer and AMF has no effect on growth, but the addition of NPK fertilizer can increase the growth and productivity of Indigofera zollingeriana plants on post-sand mining land.
PRODUKSI TERNAK ITIK DAN PERSENTASE PENGGUNAAN BAHAN PAKAN DALAM RANSUM ITIK DI DESA SIKAKAK KECAMATAN CERENTI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Pajri Anwar; Jiyanto Jiyanto; Infitria Infitria; Imelda Siska; Yoshi Lia Anggraini
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 1 No. 2 (2021): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Desember 2021
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.395 KB) | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v1i2.1681

Abstract

Program Pengabdian Kepada Masyarakat di adakan di Desa Sikakak Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peternak dalam mengelola ternak itik. Di Desa Sikakak mayoritas masyarakat memelihara itik, namun ternak itik yang dipelihara rata-rata terkendala dengan pakan dan kurangnya inovasi peternak dalam mengelola usaha peternakan tersebut. Desa sikakak merupakan salah satu desa yang banyak menghasilkan sagu namun sagu ini belum dimanfaatkan sebagai pakan itik. Maka dari itu perlu adanya sebuah teknologi inovasi yang dapat memanfaatkan potensi lokal sebagai pakan ternak yang murah dan berkulitas sehingga peternak tidak terkendala dengan harga bahan baku pakan yang mahal dipasaran. Untuk menekan biaya produksi, peternak dapat melakukan penetasan sendiri dengan menggunakan mesin tetas. Sehingga peternak tidak perlu mengeluarkan biaya yang tinggi untuk pengadaan bibit itik yang akan dipelihara. Metode yang digunakan dalah persentasi dan praktek operasional mesin tetas serta pengolahan dan persentase penggunaan sagu dan dedak dalam ransum. Hasil dari kegiatan ini memperlihatkan peningkatan pengetahaun peternak dan adanya keinginan mengaplikasikan materi yang di dapat dalam usaha tenak itik.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN SAPI POTONG DI DESA PULAU PADANG Pajri Anwar; jiyanto jiyanto; infitria infitria; imelda Siska; Yoshi Lia Anggraini; mahrani mahrani
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 2 No. 1 (2022): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Juni 2022
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1125.916 KB) | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v2i1.1845

Abstract

Tujuan PKM Program Studi Peternakan adalah untuk membangunan program kemitraan masyarakat Kelompok tani ternak di Kuantan Singingi. Program awal yang akan di terapkan adalah aspek teknis pemahaman peternak terhadap reproduksi ternak yang berfungsi sebagai peningkatan angka kebuntingan dan kelahiran dalam penambahan populasi ternak kelompok. Varibel Aspek teknis reproduksi yang diukur berupa tentang sinkronisasi estrus, pengetahuan tanda-tanda spesifikasi ternak estrus, pelaporan ketepatan dan kecepatan aceptor petugas IB dan kebuntingan ternak. Data disampaikan secara deskriptif dengan menampilkan persentase variabel yang diukur. Untuk membaca nilai tingkat pemahaman tentang aspek teknis reproduksi, maka di bandingkan dengan skor pemahaman peternakan. Nilai baca skor pemahaman reproduksi adalah skor persentase pemahaman yaitu, Sangat Paham 86%-100%, Paham 76%-75%, Cukup Paham 61%-75%, Kurang Paham56%-60% dan tidak paham >50%. Hasil pengabdian kepada masyarakat dari Tanya jawab aspek teknis reproduksi ternak sapi potong di desa pulau padang muara lembu 100% masyarakat tidak memahami tentang tekni reproduksi. Masyarakat pada umumnya, beternak hanya sebagai tabungan. Sistem manajemen berternak di desa pulau padang system ekstensif, sehingga perkembang populasi sapi akan lambat.
PEMANFATAN LIMBAH JERAMI KACANG TANAH SEBAGAI PAKAN TERNAK: Pengabdian kepada Masyarakat Jiyanto Jiyanto; Pajri Anwar; Mahrani Mahrani; Yoshi Lia A; Infitria Infitria; Imelda Siska
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 2 No. 2 (2022): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Desember 2022
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v2i2.2669

Abstract

Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwasanya limbah jerami kacang tanah dapat di manfaatkan menjadi pakan ternak. Teknik pemberian pakan jerami kacang tanah kepada ternak kambing maupun sapi, kerbau dan pengolahan jerami kacang tanah dalam bentuk segar, bembuatan hay, silase. Manfaat dari pengabdian kepada masyarakat ini yaitu masyarakat mampu mengolah limbah jerami terutama kacang tanah yang potensial untuk dijadikan sebagai pakan ternak. Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh tim dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Kuantan Singingi bertempat di Kelompok tani purnama Desa Kinali, Kecamatan Kuantan Mudik. Metode pelaksaan program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan yaitu dalam bentuk sosialisasi penyuluhan penjelasan cara pemanfaatan limbah jerami kacang tanah dapat dijadikan sebagai pakan ternak. Hasil dari pengabdian dapat dilihat bahwa semangat dan antusias masyarakat kelompok tani purnama dalam mengikuti kegiatan serta keinginannya mananfaatkan limbah jerami kacang tanah sebagai pakan saat ini dapat terealisasi. Program studi peternakan telah melakukan transfer ilmu, teknologi, sasialisasi, pelatihan dan pembinaan yang di butuhkan oleh masyarakat telompok tani purnama. Untuk selanjutnya limbah jerami akan sangat bergantung pada konsistensi dan kesungguhan kelompok tani purnama dalam pengelolaan budidaya tanaman kacang tanah. Jika proses budidaya tanaman kacang tanah berhasil maka limbah jerami yang akan dijadikan pakan ternak akan banyak dan melimpah. Pengembangan ternak ruminansia di daerah ini sangat potensial dan strategis. Hal ini dikarenakan di daerah ini tanahnya subur dan merupakan sentra tanaman pertanian yang akan banyak mengahasilkan limbah jerami. Integrasi tanaman dan ternak akan dapat memberikan keuntungan yang berlipat bagi petani dan mengurangi biaya penggunaan pupuk.
LEGUM Indigofera Zollingeriana SEBAGAI GREEN CONCENTRATE UNTUK PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI DESA PULAU PADANG, KECAMATAN SINGINGI: PKM 2023 Infitria Infitria; Pajri Anwar; Jiyanto Jiyanto; Yoshi Lia A; Mahrani Mahrani; Imelda Siska
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 3 No. 2 (2023): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Desember 2023
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v3i2.3138

Abstract

Salah satu permasalahan peternakan sapi adalah rendahnya ketersediaan nutrisi pakan ternak. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait legum Indigofera zollingeriana sebagai green concentrat untuk penggemukan sapi potong. Teknik pemberian green concentrate kepada ternak sapi dan kerbau dalam bentuk segar, dan campuran tepung Indigofera z pada pakan. Manfaat dari pengabdian kepada masyarakat ini yaitu masyarakat mengetahui legum Indigoera z sebagai green concentrate berkualitas dengan kandungan protein kasar yang tinggi dan mampu memenuhi kebutuhan nutrient ternak. Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh tim dosen Prodi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Islam Kuantan Singingi bertempat di Pulau Padang, Kecamatan Singingi. Metode pelaksaan program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan yaitu dalam bentuk sosialisasi penyuluhan penjelasan penggunaan Indigofera sebagai green concentrate pakan berkualitas untuk penggemukan sapi potong. Hasil dari pengabdian dapat dilihat bahwa semangat dan antusias masyarakat yang hadir dalam mengikuti kegiatan serta keinginannya untuk menanam legum Indigofera dan menjadikan sebagai pakan berkualitas. Program studi peternakan telah melakukan transfer ilmu, teknologi, sasialisasi, pelatihan dan pembinaan yang di butuhkan oleh masyarakat peternak Pulau Padang. Untuk selanjutnya pakan hijauan ternak Indigofera z perlu di budidayakan di pulau padang, sehingga peternak bisa memberikan pakan green concentrate secara berkelanjutan untuk penggemukan sapi potong yang dipelihara peternak di Pulau Padang. Jika proses budidaya pakan Indigofera ini berhasil dilakukan masyarakat dan peternak maka kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan ternak tercukupi sehingga di dapatkan bobot badan yang diharpakan sehingga akan meningkatkan nilai ekonomi peternak.
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TERNAK BERUPA DAGING FERMENTASI (CANGKUAK) DAN NILAI NUTRISI Yoshi Lia Anggrayni Yoshi; Mahrani Mahrani; Infitria Infitria; Gusparia Gusparia
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 4 No. 2 (2024): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Desember 2024
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v4i2.3899

Abstract

Daging merupakan salah satu hasil ternak (bahan pangan) yang mempunyai nilai gizi yang tinggi untuk mendukung pertumbuhan tubuh manusia. Daging memiliki keunggulan yaitu memiliki mutu protein yang tinggi dengan kandungan asam amino esensial yang lengkap dan seimbang, protein daging lebih mudah dicerna dibandingkan protein yang berasal dari nabati, dan daging mengandung beberapa jenis mineral dan vitamin. Dibalik keunggulan yang dimiliki, daging juga memiliki kekurangan yaitu daging tidak dapat bertahan lama pada suhu ruang, dan prosedur penanganan ternak sebelum penyembelihan, sehingga dapat mempengaruhi kualitas daging. Untuk mempertahankan kualitas daging, perlu dilakukan penanganan dan pengolahan yang tepat pada daging. Cangkuak merupakan fermentasi daging dan tulang yang menggunakan bahan berupa daging dan tulang, nasi, garam, dan rebung. Cangkuak dilakukan sebagai salah satu cara untuk memperpanjang masa simpan daging dan meningkatkan kualitas nutrisi. Pembuatan cangkuak biasanya dilakukan oleh masyarakat pada waktu memasuki bulan suci ramadhan dan hari raya qurban. Cangkuak dapat dikonsumsi setelah 1 minggu fermentasi dengan cara anaerob pada suhu ruang. Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai waktu yang baik untuk konsumsi cangkuak daging berdasarkan jumlah mikroba patogen; dan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai nilai nutrisi cangkuak daging yang selama ini dikonsumsi. Kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan kepada masyarakat. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan mendapatkan respon yang positif dan antusias dari masyarakat. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi terkait materi yang disampaikan oleh pemateri. Pada akhir kegiatan, masyarakat mendapatkan wawasan tambahan mengenai nilai nutrisi dan nilai organoleptik cangkuak yang selama ini dibuat oleh masyarakat
KANDUNGAN MINERAL MAKRO Ca, P, Zn DAN Fe TUMBUHAN Asystasia gangetica SEBAGAI PAKAN TERNAK DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT RAKYAT KECAMATAN KUANTAN TENGAH infitria, infitria; Anggrayni, Yoshi Lia; Mahrani, Mahrani; Monica, Vera
STOCK Peternakan Vol 7, No 1 (2025): Stock Peternakan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/sptr.v7i1.1680

Abstract

Hijauan yang paling banyak ditemukan di perkebunan sawit rakyat Kecamatan Kuantan Tengah adalah jenis tumbuhan Asystasia gangetica. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas nutrisi Asystasia gangetica berupa kandungan mineral makro Ca, P, Zn dan Fe . Penelitian terdiri atas 4 tahap yaitu survey, pengambilan sampel hijauan Asytasia ganetica, pengolahan sampel hijauan dan analisa kandungan mineral Asytasia ganetica. Rancangan penelitian menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan  4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri atas 4 Desa yang ada di Kecamatan Kuantan Tengah. Penelitian diawali dengan survey (observasi lapang dan penentuan lokasi) kemudian pengambilan sampel Asytasia ganetica hijauan pada 4 Desa yaitu desa Jake, Beringin, Kopah, Kari. Alat yang digunakan untuk pengambilan sampel hijauan terdiri dari kuadran 0.5 x 0.5 m2, gunting rumput, sabit, kantong plastik ukuran 10 dan ukuran 2 kg, karung, tali plastik, dan alat tulis. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pada perkebunan sawit rakyat yang berbeda desa memberikan pengaruh nyata P0.05 terhadap kandungan mineral Asystasia gangetica. Kandungan mineral makro pada tanaman Asystasi gengetica Ca berkisar 46.79 sampai 53.60 ppm, kandungan P berkisar 125.24 sampai 136.32 ppm, kandungan Zn berkisar 2.70 sampai 3.23 ppm, kandungan Fe berkisar 3.28 sampai 4.32 ppm.  Kesimpulan dari penelitian ini secara umum kandungan mineral makro Asytasia gingetica pada empat desa yang berbeda di perkebunan sawit rakyat Kecamatan Kuantan Tengah termasuk baik dijadikan bahan pakan dengan kandungan mineral makro yang mencukupi standar.
KOMPOSISI BOTANIS HIJAUAN PADA PASTURA INTEGRASI PERKEBUNAN SAWIT RAKYAT KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI RIAU infitria, infitria
STOCK Peternakan Vol 5, No 2 (2023): Stock Peternakan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/sptr.v5i2.1186

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis hijauan yang tumbuh di pastura integrasi perkebunan sawit rakyat Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian diawali dengan survey (observasi lapang dan penentuan lokasi) kemudian pengambilan sampel hijauan pada 4 Desa yaitu Jake, Beringin, Kopah dan Kari. Masing-masing Desa diambil 5 lokasi, setiap lokasi diambil 5 titik. Kemudian dilanjutkan dengan identifikasi jenis hijauan dan perhitungan produksi hijauan. Alat yang digunakan untuk pengambilan sampel hijauan terdiri dari kuadran 0.5 x 0.5 m2, gunting rumput, sabit, kantong plastik ukuran 10 dan ukuran 2 kg, karung, tali plastik, dan alat tulis. Perhitungan hijauan dengan persentase hijauan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat 9 jenis hijauan, yang terdiri atas rumput dan gulma. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hijauan yang paling dominan tumbuh di pastura integrasi perkebunan sawit rakyat Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi adalah dari jenis rumput/gramineae 24.48% yang di dominasi oleh rumput benggala 20.76% dan 75.52% gulma yang di dominasi oleh Aysytasia gangetica 68.54%.Kata kunci : Hijauan, komposisi botanis, kuadran, keragaman.