Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Formulation of Polyethylene Glycol Based Ibuprofen Nanosuppository Preparations and Assesment of Dissolution Fitriani Puspitasari, Dewi; Kresnawati, Yani
Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol 12 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan dr. Soebandi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas dr. Soebandi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36858/jkds.v12i2.743

Abstract

Ibuprofen is widely formulated in oral and rectal dosage forms. Ibuprofen in the rectal route shows c max and t max longer than syrup preparations, this is due to the low solubility of ibuprofen. Nanoparticles are one of the technologies that are widely used to increase the solubility of an active substance. Nanoscale particle size, can increase the solubility of ibuprofen and allow dose reduction. This study aims to formulate ibuprofen nanosuppository preparations, and test the percent dissolution of nanosuppositories compared to conventional suppositories. The ibuprofen nanosuppository formulation consists of ibuprofen lipid component and PEG mix component (PEG 4000: PEG 6000). The ibuprofen lipid component consisted of ibuprofen VCO oil, tween 80 and propylenglycol. This lipid component was then tested for physical characteristics, transmittance, particle size and zeta potential, then the lipid was added to the suppository base component. The responses observed were disintegration time, hardness, and non-intrinsic dissolution efficiency. The test results showed transmittance values of 91.98%, 92.99%, 93.26%. Particle size and potential zeta values of FI = 107, 5 nm, FII 102 nm and FIII 103 nm. The zeta potential were -16.19 mV, -12.44 and -13.25 mV in the lipid component. The test results of the disintegration time of F1, F2, F3 nanosuppositories were 12 minutes, 11 minutes and 10 minutes. The hardness of F1, F2, and F3 were 1.53 kg, 1.43 kg and 1.26 kg and the dissolution efficiency value was higher than conventional suppositories. Modification of ibuprofen nanosuppositories had a significant effect on the percent dissolution of ibuprofen.
FORMULASI DAN AKTIVITAS TABIR SURYA LIPBALM EKSTRAK DAUN PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) Kresnawati, Yani; Puspitasari, Dewi Fitriani; Sundoro, Aries Koes
CENDEKIA EKSAKTA Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v9i2.12285

Abstract

Ekstrak daun pegagan mempunyai kandungan flavpnoid yang dapat berpotensi sebagai tabir surya pada bibir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak daun pegagan pada formulasi lipbalm terhadap karakteristik fisik dan aktivitas tabir surya sediaan. Formulasi lipbalm ekstrak daun pegagan dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak yaitu 5%, 10% dan 15%. Lipbalm yang diperoleh selanjutnya dilakukan pengujian karakteristik fisik yaitu organoleptis, homogenitas, pH, titik leleh serta aktivitas tabir surya. Lipbalm ekstrak daun pegagan pada semua formula berwarna coklat, bau oleum rosae, tekstur semi padat dan homogen. Peningkatan konsentrasi ekstrak daun pegagan berpengaruh meningkatkan pH dan menurunkan titik leleh. Formula dengan penambahan konsentrasi ekstrak daun pegagan sebesar 15 % memiliki karakteristik fisik yang paling baik serta nilai SPF paling tinggi sebesar 14,67( maksimal).Kata kunci: daun pegagan, lipbalm, SPF, tabir surya
EVALUASI STABILITAS FISIK DAN KIMIA SEDIAAN HAIR CREAM EKSTRAK ETANOL DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr.) Puspitasari, Dewi Fitriani; Kresnawati, Yani
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 1 (2024): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v13i1.6044

Abstract

Pendahuluan: Kerontokan rambut, merupakan kondisi yang disebabkan oleh faktor nutrisi, oksidasi, stress oksidatif. Ekstrak daun katuk dapat digunakan untuk mencegah kerontokan rambut, karena kandungan flavonoidnya yang tinggi. Flavonoid mampu merangsang pertumbuhan rambut dengan memberikan nutrisi ke sel-sel folikel rambut. Ekstrak daun katuk dapat diformulasi menjadi sediaan hair cream untuk mengatasi kerontokan rambut.Tujuan penelitian ini untuk memformulasi sediaan hair cream ekstrak etanol daun katuk, serta mengevaluasi stabilitas fisik dan kimia sediaan, pada suhu penyimpanan 2ºC, 30ºC dan 48ºC selama 1 bulan.Metode: Hair cream dibuat dengan menggunakan ekstrak etanol daun katuk konsentrasi 5%, 10%, 15%. Pengujian stabilitas fisik sediaan diamati pada homogenitas, daya sebar, daya lekat, viskositas, ph sedangkan stabilitas kimia diamati dari kandungan total flavonoid pada sediaan sebelum dan sesudah disimpan pada suhu 2°C, 30°C dan 48°C selama 1 bulan. Hasil:  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun katuk yang diformulasikan dalam bentuk sediaan hair cream memiliki kestabilan yang cukup baik selama proses penyimpanan pada suhu 2°C, 30°C, namun mengalaim perubahan karakteristik fisik dan kandungan flavonoid pada penyimpanan di suhu 48°C.
Peningkatan Keterampilan Warga melalui Pelatihan Pembuatan Marshmallow Bunga Telang sebagai Alternatif Camilan untuk Anak Cahyani, Intan Martha; Wulan, Ariani Hesti; Hanhadyanaputri, Eka Susanti; Sulistyarini, Indah; Pebriani, Tris Harni; Kresnawati, Yani; Suprijono, Agus; Suwarmi, Suwarmi; Hanandi, Afwin; Adhityasmara, Dhimas
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 9 (2025): November
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i9.3325

Abstract

Telang merupakan tanaman merambat yang tumbuh liar dengan bunga seperti kupu-kupu dan berwarna khas biru keunguan. Kandungan bunga telang diantaranya antosianin dan vitamin C sehingga banyak dimanfaatkan sebagai antioksidan kuat yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mendukung kecerdasan anak sehingga perlu inovasi pengolahan camilan. Marshmallow merupakan salah satu jenis kembang gula yang digemari anak-anak karena teksturnya yang kenyal dan ringan. Bahan utama marshmallow adalah gelatin yang dipasaran tidak hanya berasal dari sapi tapi juga bagi yang tentunya belum terjamin kehalalannya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ketrampilan warga mengenai cara pembuatan marashmallow bunga telang yang merupakan solusi ibu bijak untuk memberikan camilan sehat kaya manfaat dan terjamin halal dan berkualitas. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan pengenalan tanaman telang, budidaya, manfaat dan khasiat bunga telang serta cara marshmallow bunga telang baik dalam bentuk demonstrasi langsung maupun diskusi interaktif. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok demonstrasi langsung mengenai cara pembuatan marshmallow bunga telang dengan pendampingan dari tim penyaji sehingga dapat terjadi diskusi dua arah secara langsung. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan hasil adanya antusiasme yang tinggi sehingga pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan warga dapat lebih baik lagi. Dengan demikian, kegiatan ini selanjutnya dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menciptakan atau inovasi-inovasi anternatif camilan yang tidak hanya enak namun juga sehat, kaya manfaat namun juga terjamin halal.
OPTIMASI ASAM STEARAT DAN SETIL ALKOHOL PADA FORMULA SEDIAAN NIGHT CREAM KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) Puspitasari, Dewi Fitriani; Kresnawati, Yani
Jurnal Farmasi Higea Vol 17, No 1 (2025)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v17i1.678

Abstract

Penuaan kulit disebabkan oleh faktor lingkungan, gaya hidup, dan paparan sinar matahari. Pencegahan penuaan kulit dapat diatasi dengan penggunaan kosmetik yang mengandung senyawa isoflavon. Isoflavon diketahui dapat memperlambat proses penuaan kulit. Biji kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki senyawa isoflavon yang mengandung fitoestrogen, antioksidan yang mampu mencegah proses penuaan kulit dengan merangsang dan meningkatkan kadar produksi kolagen dan asam hialuronat pada sel fibroblas kulit. Potensi biji kedelai ini akan dimanfaatkan pada pembuatan krim ekstrak etanol biji kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi komponen asam stearat dan setil alkohol pada formula krim ekstrak etanol biji kedelai. Metode penelitian diawali dengan melakukan ekstraksi biji kedelai (Glycine max (L.) Merr.) dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Hasil ekstrak kental yang diperoleh kemudian dilakukan uji skrining fitokimia, selanjutnya, ekstrak etanol biji kedelai diformulasi menjadi sediaan krim. Optimasi formula krim dilakukan  pada komponen asam stearat  dan setil alkohol. Krim dibuat berdasrkan 7 run formula dengan asam stearat pada rentang konsentrasi 1-10% dan setil alkohol dengan rentang konsentrasi 2% - 10%. Optimasi formula menggunakan metode Simplex Lattice Design dengan parameter pH, viskositas, uji daya lekat, daya sebar sebagai respon. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji kedelai mengandung alkaloid, flavonoid, dan triterpenoid/steroid. Formula krim optimal, diperoleh pada konsentrasi asam stearat 16,7%. dan 2,3% setil alkohol. Formula optimal memiliki pH 6,03 ± 0,04, viskositas 250 ± 0,00 dPas, daya lekat 12,33 ± 0,11 detik, daya sebar 18,79 ± 1,33 g.cm/detik.
PENYULUHAN KESEHATAN DAN PEMANFAATAN TANAH PEKARANGAN MENJADI TOGA, KWT MULYA SEJAHTERA, RW 1, PLALANGAN, GUNUNGPATI, SEMARANG Suprijono, Agus; Suwarmi; Harni Pebriani, Tris; Kresnawati, Yani
Jurnal Dimas Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1262.236 KB) | DOI: 10.53359/dimas.v1i1.4

Abstract

Obat herbal adalah obat yang bersifat organik atau alami yang murni diambil dari saripati tumbuhan yangmempunyai manfaat untuk pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia buatan (sintetis) dan tanpa campuranhewan. Obat Herbal harus berasal dari tumbuhan (nabati) misalnya jahe, temulawak, kunyit, bawang putih, ginsengdan lain-lain. Kesadaran masyarakat RW 1, Plalangan, Gunungpati, Semarang obat-obatan herbal tradisionalsekarang ini semakin tinggi. Dari situ kemudian muncul semangat bahwa masyarakat ternyata memerlukantanaman-tanaman obat yang bisa ditanam dipekarangan rumahnya. Warga di desa tersebut memerlukanpengetahuan tentang tanaman obat yang perlu ditanama di pekarangannya dan juga perlu mengetahui tentang jenisjenispenyakit yang ada dimasyarakat dan mengetahui tanaman obat apa saja yang dapat digunakan untukmengobati penyakit-penyakit tersebut. Kegiatan juga memberi penjelasan tentang pemanfaatan pekarangan menjadikebun TOGA. Kegiatan PKM melibatkan 35 anggota KWT Mulya Sejahtera. Pendekatan yang digunakan dalamPKM ini adalah pendekatan partisipasif, sedangkan metode yang diterapkan adalah pendampingan pembelajaranorang dewasa. Kegiatan PKM diawali dengan pemaparan tentang beberapa jenis penyakit yang sering terjadidimasyarakat antara lain batuk, diare, masuk angin dan pemanfaatan beberapa tanaman obat untuk penyakitpenyakittersebut. Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab dan diakhiri dengan penyerahan bibit-bibit tanamanobat dan penanaman tanaman obat keluarga di pekarangan warga. Dari kegiatan PKM ini masyarakat menjadi lebihpaham akan manfaat beberapa tanaman obat keluarga terhadap beberapa macam penyakit dan mengerti tata carapemanfaatan pekarangan menjadi kebun tanaman obat keluarga.sehingga dapat meningkatkan efektifitaspekarangan rumah.
Pembuatan Masker Peel-off Buah Naga di Dusun Demungan, Tuntang, Kabupaten Semarang Sulistyarini, Indah; Hesti W, Ariani; Susanti, Eka; A, Dhimas; Harni, Tris; Kresnawati, Yani; Suprijono, Agus; Suwarmi; Rininingsih, Uning; Martha C, Intan
Jurnal Dimas Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.382 KB) | DOI: 10.53359/dimas.v3i1.24

Abstract

Dusun Demungan memiliki salah satu hasil kebunnya adalah buah naga merah, buah ini hanya dijual dalam bentuk buah segar. Penduduk Dusun Demungan memiliki penduduk remajaputri dan ibu muda yangcukup banyak, di saat pandemic Covid-19 memerlukan tambahan kegiatan yang dapat menamabah penghasilan dan ketrampilan yang dapat dikerjakan dirumah. Kegiatan yang diusahakan menggunakan alat yang sederhana, mudah mengerjakannya tetapi memenuhi unsur hygiene. Sediaan kosmetik yang mudah dibuat yaitu masker peel off. Masker ini bertujuan untuk mengangkat sel-sel yang mati, untuk antiaging, mengatasi sunburn dan menjaga kelembaban kulit. Basis masker yang dipakai adalah PVA, HPMC dan propilen glikol. Pemanfaatan buah naga dengan cara dibender. Pengabdian dilakukan dengan cara edukasi secara langsung dengan warga meliputi penjelasan manfaat buah naga, pengetahuan tentang macam-macam sediaan kosmetik, dan cara pembuatan masker. Alat yang dipakai disesuaiakan dengan keadaan Dusun Demungan tetapi masih sesuai unsur hygiene. Pada pengabdian kepada masyarakat ini peserta dibatasi karena menjaga protocol kesehatan karena dilakukan saat pandemic Covid 19, namun antusiasme peserta bagus sekali. Setelah 2 mgg pelatihan, warga setempat sudah mulai membuat sediaan masker pell off sendiri yang diedarkan di kalangan warga setempat. Pengabdian di Dusun Demungan sangat bermanfaat bagi warga setempat
Pemanfaatan Jahe untuk Suplemen Kesehatan di Dusun Demungan, Kab. Semarang Wulan, Hesti; Kresnawati, Yani; Sulistyarini, Indah; H.P., Eka; Adhityasmara, Dhimas; Harni, Tris; suprijono, Agus; Martha Cahyani, Intan; Suwarmi, Suwarmi
Jurnal Dimas Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1014.976 KB) | DOI: 10.53359/dimas.v3i2.25

Abstract

Masa pandemic Covid-19 dibutuhkan tambahan kegiatan masyarakat untuk menopang ekomoni masyarakat. Pada masa ini juga diperlukan suplemen yang dapat untuk meningkatkan imun keseharan masyarakat. Jahe salah satu herbal yang sudah banyak dikenal dan ditanam masyarakat. Ada 3 jenis jahe, yaitu jahe gajah, emprit dan merah. Jahe yang banyak ditanam di Dusun Demungan adalah jahe emprit. Salah satu pengolahan jahe yang ditawarkan pada pengabdian masyarakat ini adalah mengolah menjadi serbuk instan dan syrup. Sediaan ini mudah cara pembuatannya dan menggunalan alat yang sederhana. Penggunaan sediaan ini juga mudah digunakan, dapat langsung diseduh dengan air panas maupun air dingin. Pengabdian masyarakat ini dilakukan langsung tatap muka dengan warga dengan mempertimbangkan Prokes Covid-19 dengan metode penyuluhan dan demontrasi. Warga diajarkan proses pengolahan mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, sampai pada pengemasan sediaan. Alat-alat yang dipakai disesuaikan dengan alat-alat yang dimiliki warga (secara tradisional). Dengan kegiatan pengabdian ini antusiasme warga sangat baik, dan ada keinginan untuk membuat UMKM, untuk pengemasannya warga dapat memakai kemasanyang banyak dijumpai dan kemasan yang higinis. Pengolahan sediaan ini juga dapat menambah ekonomi warga, karena sumber bahan simplisia yang tersedia melimpah, alat yang tidak membutuhkan investasi
Pemanfaatan Kulit Buah sebagai Bahan Baku Eco-enzym di Dusun Demungan Pebriani, Tris Harni; Hesti Wulan S, A. Ariani; Susanti Hanhadyanaputri, Eka; Sulistyarini, Indah; Martha Cahyani, Intan; Suwarmi; Kresnawati, Yani; Suprijono, Agus; Adhityasmara, Dhimas
Jurnal Dimas Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/dimas.v4i2.43

Abstract

Pengelolaan sampah menjadi tanggungjawab bersama antara apparat Desa, warga masyarakat maupun penggiat lingkungan hidup. Dusun Demungan merupakan salah satu dusun di Desa karanganyar Kec. Tuntang, Kab. Semarang yang warganya sebagian besar adalah petani, hasil kebunnya salah satunya adalah buah dan sayur. Jika musim panen sampah akan bertambah dan pengolahannya hanya ditimbun dengan tanah sebagai kompos yang membutuhkan tempat dan waktu yang lama. Pengolahan sampah yang dikembangkan dengan metode pemanfaatan sampah sebagai sumber daya alam dan penghasil energi salah satunya dengan pembuatan Eco enzym. Produk ini dapat dimanfaatkan untuk pembersihan lingkung, pembersih seperti desinfektan, maupun sebagai pupuk organik. Pengolahan sampah ini hanya memakai kulit buah; gula:air dengan perbandingan: 3;1:10. Tempat yang digunakan tidak membutuhkan tempat banyak, dan dapat menggunakan sampah anorganik seperti bekas botol minuman mineral, ember benas cat. Eco enzym dapat dikatakan berhasil jika berbau alkohol, agak asam dengan pH dibawah 4, berwarna coklat keruh. Bahan gula dan jenis kulit buah mempengaruhi kualitas dan kuantitas Eco enzym. Manfaat yang bisa diperoleh pada pembuatan Eco enzym ini adalah untuk pencuci pupuk, pencuci sayur, handsanitizer, pembersih lantai. Kegiatan ini dapat dikembangkan lebih lanjut ke semua dusun di desa Karanganyar agar pengolahan sampah dapat maksimal dan dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.