Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

TINJAUAN PUSTAKA : ADENOMA TIROID, DEFINISI HINGGA PROGNOSIS Ragad, Putra; Aritiah, Muhammad Awallul Rizky; Rizaldi, Muhammad Hilman; Haq, Andi Muhammad Al Fatih; Arsy, Lazuardy; Larasati, Alifia Amanda; Karlina, Fairuz; Aishwarya, Ni Wayan Devian; Kamila, Alya Syafa; Putri, Ni Putu Ayu Nindya Dewi Cahya
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.39270

Abstract

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar endokrin terbesar di dalam tubuh manusia yang dapat mengalami kelainan seperti lesi. Lesi diperkirakan 4-7% yang menderita. Lesi pada tiroid kebanyakan bersifat non kanker salah satunya adalah adenoma tiroid. Adenoma tiroid dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti faktor lingkungan, mutasi genetik, defisiensi yodium, pemakaian radiologi yang berlebihan, pemeriksaan pada adenoma dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium. Metode penelitian ini menggunakan metode pendekatan naratif yang membahas mengenai artikel yang didapat atau review artikel dengan menggumpulkan data dari basis data online seperti Google Scholar, PubMed, ScienceDirect, Frontiers dan MDPI yang sumber literatur didapatkan dari rentang waktu 2011-2024. Kajian ini dilakukan secara menyeluruh mulai dari definisi, etiologi, faktor risiko, epidemiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis, tatalaksana, komplikasi dan prognosis dari penyakit adenoma tiroid. Berdasarkan hasil literatur yang didapatkan adenoma tiroid merupakan penyakit yang keberadaan tidak kita sadari dan biasanya terdiagnosis ketika melakukan pemeriksaan lain. Meskipun prognosis pada adenoma tiroid cenderung baik namun Anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium secara menyeluruh penting dalam mendiagnosis adenoma tiroid agar tidak terjadi komplikasi yang mengarah kepada keganasan. Kesimpulan dari tinjauan pustaka ini adalah pengetahuan terkait adenoma tiroid seperti etiologi, faktor risiko, diagnosis dan penatalaksanaannya sangat penting dalam mendeteksi sekaligus dapat mengobati adenoma tiroid serta dapat mencegah komplikasi yang muncul.
Pathophysiology of Rabies Encephalitis and Treatment of Rabies : A Literature Review Ginuluh, Gintis Dhimar; Kamila, Alya Syafa; Humam, Anang Muh Naufal; Helmiana, Putri Fatimah; Pratiwi, Rukmanggana Satya; Hunaifi, Ilsa; Arsy, Lazuardi
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 1b (2024): Special Issue
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i1b.7951

Abstract

Rabies is a zoonotic disease transmitted by the saliva of mammals infected with Rabies lyssavirus. Rabies is a lethal disease that is still a health problem in Indonesia. This article aims to review the clinical features, diagnosis, pathophysiology, and management of rabies. This research collects and analyzes literature related to rabies that was conducted through Google Scholar, Pubmed, and ScienceDirect. The review results show that rabies with clinical features, especially rabies encephalitis had poor outcomes. Rabies is a neurotropic virus that spreads through neurons and attack CNS causing rabies encephalitis. The management is categorized into pre-exposure treatment, post-exposure treatment, and palliative treatment. An understandable information regarding the mechanism of rabies encephalitis and rabies management is very important to minimize deaths caused by rabies.
Deep Vein Thrombosis (DVT): A Literature Review Kamila, Alya Syafa; Ginuluh, Gintis Dhimar; Syakir, Syahda Aqila; Abida, Aisya Nur; Balqis, Ananda Amirah; Karlina, Fairuz; Murniatin, Rinesita; Farras, Afif; Raihan, Al Fikar; Putra, Rian Akka Jaya; Arsyatt, Maz Isa Ansyori
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 1b (2024): Special Issue
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i1b.8008

Abstract

Deep Vein Thromboembolism (DVT) occurs due to the formation of blood clots in the veins, characterized by the formation of thrombi along with an inflammatory response in the inner walls of the veins. DVT most commonly occurs in the deep veins of the lower extremities but can also occur, albeit less frequently, in other areas such as the arms or other forms of superficial thrombosis. This article aims to review the epidemiology, clinical presentation, diagnosis, pathophysiology, and management of deep vein thrombosis. The literature review was conducted by searching for relevant articles on deep vein thrombosis published in the past fifteen years. Literature searches were performed using Google Scholar, PubMed, and NCBI databases. The findings highlight the clinical manifestations of DVT and its potential to cause serious complications, particularly post-thrombotic syndrome. Post-thrombotic syndrome is a debilitating condition that can significantly impair patients' quality of life. Management of DVT involves both pharmacological and non-pharmacological treatments. Understanding the mechanisms of deep vein thrombosis and its management is crucial in minimizing the complications associated with this condition.
TINJAUAN PUSTAKA : GANGGUAN PENYALAHGUNAAN GANJA Karlina, Fairuz; Azmi, Naurah Arika; Kamila, Alya Syafa; Haq, Andi Muhammad Al Fatih; Akbar, Nugraha Malik
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.38283

Abstract

Penyalahgunaan ganja di Indonesia dan secara global menunjukkan peningkatan yang signifikan, terutama di kalangan remaja. Ganja adalah salah satu narkotika yang paling banyak digunakan, mengandung senyawa kanabinoid seperti delta-9-tetrahidrokanabinol (THC), yang bertanggung jawab atas efek psikoaktifnya. Penggunaan ganja yang kronis dapat menyebabkan Gangguan Penggunaan Ganja (Cannabis Use Disorder, CUD), yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk berhenti menggunakan meskipun muncul dampak negatif fisik dan psikologis. Faktor genetik dan lingkungan berperan penting dalam risiko pengembangan gangguan ini, di mana paparan kanabinoid mempengaruhi fungsi otak, terutama sistem dopaminergik, yang dapat menyebabkan ketergantungan dan perubahan struktural pada otak. Gangguan ini juga dapat mempengaruhi sistem kardiovaskular dan paru-paru, serta kesehatan mental, meningkatkan risiko gangguan psikotik, depresi, dan kecemasan. Tinjauan literatur ini bertujuan untuk memberikan gambaran komprehensif tentang epidemiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penanganan gangguan penggunaan ganja. Pendekatan efektif dalam menangani gangguan ini meliputi terapi kognitif-perilaku, terapi motivasi, dan intervensi psikososial. Selain itu, upaya pencegahan berbasis edukasi, kebijakan, dan dukungan sosial sangat penting untuk mengurangi prevalensi penyalahgunaan ganja dan dampak berbahayanya bagi masyarakat.