Candra Budiman
Departemen Agronomi Dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (Bogor Agricultural University), Jl. Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680, Indonesia

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengembangan Uji Vigor dengan Pemunculan Radikula pada Benih Terung (Solamun melongena L.) Menggunakan Pengolahan Citra Digital M Abid Arrofi; Candra Budiman; Ridwan Diaguna
Buletin Agrohorti Vol. 11 No. 3 (2023): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrob.v11i3.50346

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan metode uji cepat vigor dengan pemunculan radikula (Radicle Emergence) pada benih terung (Solanum melongena L.) agar lebih cepat, akurat dan objektif menggunakan pengolahan citra digital. Pengamatan radikula benih terung dilakukan pada setiap periode pengecambahan (76, 80, 84, 88, 92, 96, 100, 104 dan 108 jam ± 15 menit) dan diambil citra menggunakan kamera digital, kemudian diolah menjadi data numerik menggunakan aplikasi citra digital. Data numerik tersebut diolah dan dianalisis dengan tolak ukur daya berkecambah, indeks vigor, potensi tumbuh maksimum, kecepatan tumbuh dan daya tumbuh lapang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2022 di Laboratorium Pengujian Benih dan Green House Kebun Pencobaan Cikabayan, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Hasil pengujian menunjukkan persentase jumlah pertumbuhan radikula berkorelasi kuat dengan tolak ukur indeks vigor, kecepatan tumbuh dan daya tumbuh lapang pada kategori panjang radikula ≥1 mm (92 jam ± 15 menit), ≥2 mm (104 jam ± 15 menit) serta ≥50% panjang benih (104 jam ± 15 menit) dengan suhu 27.8 °C. Sedangkan kategori panjang radikula ≥ panjang benih tidak memiliki korelasi yang kuat dengan kecepatan tumbuh dan daya tumbuh lapang. Kata kunci: panjang radikula, persentase jumlah pertumbuhan radikula, periode pengecambahan, kecepatan tumbuh, daya tumbuh lapang
Manajemen Pengendalian Gulma Tanaman Cengkeh (Syzygium Aromaticum L.) Di Kebun Branggah Banaran, Blitar Sabaiq Yuhfadh Djiwangga Darin; Sofyan Zaman; Candra Budiman
Buletin Agrohorti Vol. 12 No. 1 (2024): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrob.v12i1.51427

Abstract

Gulma sangat berpengaruh terhadap produktivitas yang ada di lahan perkebunan termasuk pada komoditas cengkeh. Penurunan produksi diakibatkan karena adanya kompetisi nutrisi antara tanaman utama dan gulma. Penelitian bertujuan untuk menganalisis proses pengendalian gulma di Kebun Branggah Banaran, Blitar terutama mengenai manajemen pengendalian gulma tanaman cengkeh. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Mei 2022. Kondisi gulma di Kebun Branggah Banaran pada golongan tanaman B2, C1 dan C2 didominasi oleh gulma rumput Digitaria sanguinalis dan Pseudelephantopus spicatus pada golongan tanaman A1, A2 dan B1. Pekerja pengendalian gulma masih banyak yang belum mematuhi kelengkapan APD yang ditetapkan perusahaan. Perbandingan efektivitas biaya pengendalian gulma pada TBM dan TM menunjukkan bahwa metode kimiawi lebih efektif dengan rasio sebesar 1.24:1. Keberagaman gulma setiap tahun pangkas mempengaruhi kegiatan pengelolaan kerja pengendalian gulma secara umum. Keberagaman gulma mempengaruhi waktu pengendalian, metode pengendalian, kemampuan penyemprot serta efisiensi biaya pengendalian. Kata kunci: analisis vegetasi, cengkeh, efektivitas biaya, gulma, herbisida
Uji Vigor Benih Cabai (Capsicum sp.) dengan Metode Radicle Emergence Menggunakan Analisis Citra Digital Hafidz Ade Wirianto; Candra Budiman; Rahmad Suhartanto
Buletin Agrohorti Vol. 12 No. 1 (2024): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrob.v12i1.51533

Abstract

Penggunaan metode radicle emergence sebagai uji vigor benih cabai dilakukan untuk mendapatkan waktu pengujian mutu benih yang lebih cepat dan akurat. Penerapan teknologi pengolahan citra digital dengan software image-J bertujuan untuk mendapatkan data kuantitatif informasi benih berupa diameter/panjang benih, dan panjang radikula pada setiap interval pengamatan. Pengamatan kemunculan radikula dilakukan selama tiga jam sekali dimulai pada interval 72 jam hingga 126 jam. Uji vigor radicle emergence yang telah ditetapkan ISTA adalah mengamati perkecambahan benih yang memiliki panjang radikula sebesar 2 mm untuk menduga mutu benih yang diuji. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati jumlah benih yang memiliki empat kategori panjang radikula yaitu ≥ 1 mm, ≥ 2 mm, ≥ 50%panjang benih(PJB), dan ≥ panjang benih (PJB), dan melakukan analisis korelasi pada beberapa tolok ukur mutu benih di laboratorium (daya berkecambah, indeks vigor, potensi tumbuh maksimum, dan kecepatan tumbuh) dan di persemaian (jumlah daun, tinggi tanaman, dan persentase daya tumbuh). Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan citra digital pada kategori panjang radikula ≥ 1mm (interval 84 jam) dan ≥ 2 mm (interval 93 jam) memiliki korelasi yang kuat dengan tolok ukur vigor benih, sedangkan pada kategori panjang radikula ≥ 50% PJB dan ≥ PJB hanya memiliki korelasi yang kuat dengan indeks vigor dan kecepatan tumbuh. Kata kunci: daya berkecambah, kecepatan tumbuh benih, korelasi, panjang radikula
Penggunaan Citra Digital dalam Pengembangan Metode Uji Cepat Vigor Benih Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) melalui Pemunculan Radikula Fiki Nur Jannah; Candra Budiman; Okti Syah Isyani Permatasari
Buletin Agrohorti Vol. 12 No. 2 (2024): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrob.v12i2.56658

Abstract

Teknologi citra digital merupakan salah satu teknik identifikasi mutu benih dengan tingkat keakuratan yang tinggi dalam waktu yang singkat. Teknologi ini menggunakan data yang terdapat pada citra dua dimensi yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan mengembangkan metode uji cepat vigor benih kacang panjang (Vigna sinensis L.) melalui uji pemunculan radikula (radicle emergence) menggunakan pengolahan citra digital. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak satu faktor yaitu lot benih dengan 18 lot benih yang terdiri dari 6 varietas. Benih dikecambahkan dengan metode between paper menggunakan germinator standar bersuhu 20 ± 2 oC. Pengamatan dimulai pada jam ke-38 hingga jam ke-54 dengan interval antar pengamatan yaitu 2 jam. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati jumlah benih yang memiliki empat kategori panjang radikula, yaitu ≥1 mm, ≥2 mm, ≥50% panjang benih, dan ≥ panjang benih. Data panjang radikula tersebut kemudian dianalisis korelasi dan regresi terhadap beberapa tolok ukur. Tolok ukur mutu fisiologis benih yang digunakan antara lain daya berkecambah, indeks vigor, kecepatan tumbuh, potensi tumbuh maksimum, dan berat kering kecambah normal. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, panjang radikula pada kategori panjang radikula ≥1 mm dan ≥2 mm berkorelasi kuat dengan indeks vigor dan kecepatan tumbuh pada waktu pengecambahan mulai dari 42 jam, ≥50% panjang benih memiliki korelasi yang kuat dengan tolok ukur indeks vigor dan kecepatan tumbuh masing-masing pada waktu pengecambahan 52 jam dan 54 jam, serta pada kategori panjang radikula ≥ panjang benih hanya berkorelasi kuat dengan tolok ukur kecepatan tumbuh pada waktu pengecambahan 54 jam. Kata kunci: analisis korelasi, analisis regresi, mutu fisiologis benih, panjang radikula, periode pengecambahan
Efektivitas Seed Coating dan Biopriming dengan Rizobakteri dalam Mempertahankan Viabilitas Benih Cabai dan Rizobakteri selama Penyimpanan Ita Madyasari; Candra Budiman; Syamsuddin ,; Dyah Manohara; Satriyas Ilyas
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol 8 No 3 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.861 KB) | DOI: 10.29244/jhi.8.3.192-202

Abstract

ABSTRACTThe objective of the study was to obtain the best coating formula for hot pepper seeds, and evaluate the effect of seed coating and biopriming with rhizobacteria on viability of hot pepper seeds and rhizobacteria during storage. Experiment 1 was arranged in a completely randomized design with one factor i.e. 11 coating formula. Experiment 2 was arranged in a nested plot design with two factors, storage period (0, 4, 8, 12, 16, 20, and 24 weeks) as main factor and seed treatment consisted of 11 treatments (control, seed coating with E1+F2B1, ST116B, CM8; biopriming 24 h with E1+F2B1, ST116B, CM8; biopriming 48 h with E1+F2B1, ST116B, and CM8; priming metalaxyl) as nested factor. Result of experiment 1 indicated that the best coating formula for hot pepper seed was sodium alginate 2.5% and was used in experiment 2. Experiment 2 showed that seed coating and biopriming with rhizobacteria were able to maintain seed viability (79-89%) for 24 weeks of storage at 27-30 0C as compared to priming metalaxyl (54%). Biopriming E1+F2B1 24 h or CM8 48 h resulted in the highest index of seed vigor after 24 weeks of storage. Population of rhizobacteria in seed tissue decreased in bioprimed seeds from 105-107 cfu g-1 to 104 cfu g-1 after being stored for 24 weeks. Keywords: rhizobacteria isolates, seed treatment, seed vigor, sodium alginate ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendapatkan formula coating terbaik pada benih cabai dan mengevaluasi pengaruh seed coating dan biopriming dengan rizobakteri dalam mempertahankan viabilitas benih cabai dan rizobakteri selama penyimpanan. Percobaan 1 menggunakan rancangan acak lengkap satu faktor yang terdiri atas 11 formula coating. Percobaan 2 menggunakan rancangan petak tersarang dua faktor, periode simpan (0, 4, 8, 12, 16, 20, dan 24 minggu) sebagai faktor utama dan perlakuaan benih yang terdiri atas 11 perlakuan (kontrol, seed coating dengan E1+F2B1, ST116B, CM8; biopriming 24 jam dengan E1+F2B1, ST116B, CM8; biopriming 48 jam dengan E1+F2B1, ST116B, dan CM8; priming metalaksil) sebagai faktor tersarang. Hasil Percobaan 1 menunjukkan bahwa formula coating terbaik untuk benih cabai ialah natrium alginat 2.5% dan digunakan pada percobaan 2. Percobaan 2 menunjukkan bahwa seed coating dan biopriming dengan rizobakteri mampu mempertahankan viabilitas benih (78-89%) selama 24 minggu penyimpanan pada suhu 27-30 0C dibandingkan priming metalaksil (54%). Biopriming E1+F2B1 24 jam atau biopriming CM8 48 jam menghasilkan indeks vigor paling tinggi setelah disimpan selama 24 minggu. Populasi rizobakteri di dalam jaringan benih menurun pada benih yang diberi perlakuan biopriming dari 105-107 cfu g-1 menjadi 104 cfu g-1 setelah disimpan selama 24 minggu.Kata kunci: isolat rizobakteri, natrium alginat, perlakuan benih, vigor
Peningkatan Pertumbuhan Tanaman Cabai dan Pengendalian Busuk Phytophthora melalui Biopriming Benih dengan Rizobakteri Asal Pertanaman Cabai Jawa Timur Aulia Zakia; Satriyas Ilyas; Candra Budiman; Syamsuddin ,; Dyah Manohara
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol 8 No 3 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.117 KB) | DOI: 10.29244/jhi.8.3.171-182

Abstract

ABSTRACT The objectives of this study was to evaluate biopriming of chili seed with rhizobacteria to improve plant growth and control Phytophthora blight disease in a greenhouse. This experiment used three isolates of rhizobacteria, i.e. E1, E3C2 and F2B1, and isolate Phytophthora capsici (Cb6) isolated from the production center of chili in East Jawa. Laris variety from PT. East West was used in this experiment. This experiment used randomized block design with one factor, i.e. 11 levels of seed treatment (E1 rhizobacteria, E3C2 rhizobacteria, F2B1 rhizobacteria, E1+E3C2 rhizobacteria, E1+F2B1 rhizobacteria, E1+E3C2+F2B1 rhizobacteria, seed soaking in water, without soaking, metalaxyl, positive control and negative control). The result showed that seed treatment with combination of E1+F2B1 isolates when grown in nursery, significantly increased the height and number of leaves in chilli. Besides, seed treatment with F2B1 isolate and combination of E1+F2B1 isolates after transplanting were capable to improve plant growth and control Phytophthora blight disease in greenhouse.Keywords: greenhouse, isolate rhizobacteria, Phytophthora capsici  ABSTRAK Tujuan penelitian ini ialah mengevaluasi perlakuan biopriming benih cabai dengan rizobakteri dalam meningkatkan pertumbuhan bibit dan mengendalikan kejadian busuk Phytophthora di rumah kaca. Perlakuan biopriming benih dengan rizobakteri menggunakan tiga isolat rizobakteri E1, E3C2 dan F2B1 dan isolat Phytophthora capsici Cb6 hasil eksplorasi pertanaman cabai Jawa Timur. Benih yang digunakan dalam percobaan merupakan benih varietas Laris produksi PT. East West. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok satu faktor, masing-masing perlakuan diulang empat kali, dengan 11 taraf perlakuan, antara lain R0+ (kontrol positif, benih direndam dalam PDB tanpa perlakuan rizobakteri dengan inokulasi P. capsici), R0- (kontrol negatif, benih direndam dalam PDB tanpa perlakuan rizobakteri dan tanpa inokulasi P. capsici), R1 (perlakuan benih dengan isolat E1), R2 (isolat E3C2), R3 (isolat F2B1), R4 (kombinasi isolat E1+E3C2), R5 (kombinasi isolat E1+F2B1), R6 (kombinasi isolat E1+E3C2+F2B1), R0RA (benih direndam dalam air 24 jam), R0TR (benih tanpa rendam), R0M (benih direndam dalam metalaksil). Tanah inokulum P. capsici diberikan 28 hari setelah pindah-tanam di sekitar pangkal batang tanaman cabai di bawah permukaan tanah. Hasil percobaan menunjukkan, perlakuan dengan kombinasi isolat E1+F2B1 saat persemaian di rumah kaca nyata meningkatkan tinggi dan jumlah daun tanaman cabai. Perlakuan benih dengan isolat F2B1 maupun kombinasi isolat E1+F2B1 setelah pindah-tanam di rumah kaca memiliki kemampuan meningkatkan pertumbuhan tanaman serta mengendalikan penyakit busuk Phytophthora. Kata kunci: isolat rizobakteri, Phytophthora capsici, rumah kaca
Pengembangan Metode Uji Cepat Vigor Benih Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) melalui Pemunculan Radikula menggunakan Pengolahan Citra Digital: The Development of a Rapid Seed Vigor Testing Method for Long Bean (Vigna sinensis L.) through Radicle Emergence utilizing Digital Image Processing Candra Budiman; Farina Nurhasanah; Satriyas Ilyas; Abdul Qadir; Endah Retno Palupi; Ahmad Zamzami; Ridwan Diaguna
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol 15 No 1 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI)
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.15.1.42-48

Abstract

Uji pemunculan radikula adalah metode alternatif yang menjanjikan untuk pengujian vigor benih secara cepat. Pengolahan citra digital merupakan suatu teknologi yang dapat digunakan dalam identifikasi mutu benih menggunakan metode pemunculan radikula yang lebih akurat dan waktu yang efisien. Penelitian bertujuan mengembangkan metode uji cepat vigor benih yang lebih efisien dan akurat dengan metode pemunculan radikula menggunakan pengolahan citra digital pada benih kacang panjang (Vigna sinensis L.). Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisiologi dan Kesehatan Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, pada bulan Oktober 2023 hingga Januari 2024. Penelitian menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak satu faktor dengan empat ulangan sebagai kelompok. Penelitian menggunakan sepuluh varietas benih kacang panjang dan pengamatan uji pemunculan radikula dilakukan mulai jam ke 46 hingga jam ke 58 setelah tanam. Penelitian ini menemukan bahwa pengolahan citra digital dapat digunakan secara efektif pada uji pemunculan radikula untuk pengujian vigor benih kacang panjang. Uji pemunculan radikula berkorelasi kuat positif dengan tolok ukur daya berkecambah, indeks vigor, dan kecepatan tumbuh, serta berkorelasi kuat negatif dengan tolok ukur rataan waktu perkecambahan. Periode perkecambahan paling cepat dan tepat yang dapat digunakan untuk pengujian uji pemunculan radikula minimal 2 mm adalah 52 jam pada suhu 25 ± 2. Uji kemunculan radikula sebagai metode dapat diandalkan dan efisien untuk pengujian vigor benih kacang panjang, terutama jika dikombinasikan dengan teknologi pengolahan citra digital. Kata kunci: cekaman salinitas, ImageJ, indeks vigor, kecepatan tumbuh, korelasi