Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL EKSTRAK ETANOL BIJI KALANGKALA (LITSEA ANGULATA BLUME) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Daipadli Daipadli; Nurkhasanah Nurkhasanah; Sapto Yuliani
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 7 No 2 (2024): March 2024
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah kalangkala (Litsea angulata Blume) adalah tanaman yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional Kalimantan dan telah dilaporkan mengandung senyawa fenolik dan flavonoid. Biji kalangkala telah dimamfaatkan masyarakat Kalimantan untuk mengobati bisul, antioksidan dan antidiabetes. Beberapa penelitian mengatakan bahwa senyawa yang berperan pada aktivitas tersebut adalah senyawa flavonoid. Penelitian inin bertujuan untuk mendapatkan data kadar flavonoid dalam biji kalangkala. Berdasarkan kadar kuersetin strandar. Ekstraksi menggunakan metode maserasi sebagai pelarutnya adalah etanol 96%. Penetapan kadar flavonoid total menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dengan larutan pembanding kuersetin. Kualitatif analisis menggunakan FeCl3 dengan membentuk kompleks hijau. Penentuan kandungan total flavonoid dilakukan berdasarkan Metode AlCl3 dengan total flavonoid dinyatakan dalam QE (Quercetin setara) pada panjang gelombang maksimum 435 nm. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kandungan total flavonoid sebesar 6,2728 mgQE/g ekstrak.
Phytochemical Screening of Secondary Metabolites, Antioxidant and Antibacterial Activities of Kalangkala Plant (Litsea Angulata): A Review Article Daipadli, Daipadli; Shabrina, Ayu; Yuliani, Sapto; Nurkhasanah, Nurkhasanah
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Vol 20, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/jiffk.v20i2.9529

Abstract

Litsea angulata, more commonly known as Kalangkala, is a type of plant that belongs to the Lauraceae family. Empirically, the plant has been used traditionally by local people for the treatment of boils, diarrhea, stomachache, dyspepsia, gastroenteritis, diabetes, insect bites, and anti-irritation. This review article aims to find out the results of phytochemical screening of metabolites from parts of Kalangkala plant with various solvents as well as the results of the tests of antioxidant and antibacterial activities that several researchers have carried out. The method used was a literature search on Google Scholar and Pubmed with the keywords kalangkala, Litsea angulata, phytochemical screening, antioxidant, and antibacterial. The results of this review showed that various solvents, such as water, ethanol, methanol, N-hexane, and ethyl acetate in seed, fruit flesh, bark, stem, and leave parts of Kalangakala plant produces different amounts of secondary metabolites. Secondary metabolites such as alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins extracted well using etanol as a solvent due to their polarity. The results of the antioxidant activity showed that the part of kalangakala plant such as the bark of the tree, has a very good antioxidant activity of 2.41 ppm when tested using ethyl acetate solvent. Furthermore, the results of the antibacterial activity test show an inhibition of 50 mm on S. mutans bacteria when tested using ethanol solvent. In conclusion, kalangkala plant has secondary metabolites which act as antioxidants and antimicrobials that also potential to developed as traditional medicine.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 96% Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus subtilis Menggunakan Difusi Cakram Hasani, Najwi; Padjrin, Muhammad Awaluddin; Daipadli, Daipadli; Sa’adah, Hayatus
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 7 (2024): Desember
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i7.126

Abstract

Daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) diketahui memiliki kandungan senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, saponin, tanin dan polifenol yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% daun pandan wangi terhadap bakteri Bacillus subtilis menggunakan metode difusi cakram. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan pengujian dilakukan dengan lima variasi konsentrasi ekstrak 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%. Ekstrak diaplikasikan pada cakram kertas yang diletakkan di atas media agar yang telah diinokulasikan dengan bakteri Bacillus subtilis. Diameter zona hambat diukur menggunakan jangka sorong untuk menentukan efektivitas antibakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% daun pandan wangi mampu menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis. Konsentrasi 50% menghasilkan daya hambat dengan kriteria kuat dengan diameter rata-rata zona hambat 10,63±0,49 mm, sedangkan konsentrasi 40% dan 30% memiliki daya hambat kategori sedang dengan diameter rata-rata 7,64±0,46 dan 6,5±0,16 mm. Penelitian ini menunjukkan potensi daun pandan wangi sebagai sumber antibakteri alami yang efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis.
Sosialisasi Kesehatan Penggunaan Antibiotik yang Bijak di Desa Semangat Dalam: Upaya Meningkatkan Kesadaran Kader Kesehatan Hasbi As-Shiddiq; Muhammad Awaluddin Padjrin; Nadiah Wafa; Nurul Hana; Yuspa; Putri Yasmin; Najwi Hasani; Mulyani Rahmah; Daipadli
Borneo Community Development Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : UMBanjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/bcdj.v5i1.1183

Abstract

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi antibiotik dan mengancam kesehatan global. Resistensi dapat terjadi terjadi ketika bakteri menjadi kebal terhadap efek antibiotik, sehingga terjadi kegagalan pengobatan dan peningkatan morbiditas serta mortalitas. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan informasi cara penggunaan antibiotik yang benar dan aman di masyarakat untuk mencegah kejadian resistensi antibiotik. Pelaksanaan kegiatan pada 5 Juli 2024, di Balai Desa Semangat Dalam, dan dihadiri oleh kader kesehatan, serta anggota PKK. Melalui penyuluhan yang disertai dengan tanya jawab, peserta mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai bahaya penyalahgunaan antibiotik dan langkah-langkah pencegahannya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa mayoritas peserta merasa puas dan sangat puas dengan kegiatan ini, yang membuktikan bahwa sosialisasi mengenai penggunaan antibiotik yang bijak sangat bermanfaat dalam meningkatkan kesadaran masyarakat.
Analisis Natrium Siklamat Pada Minuman Sirup Varian Rasa Di Wilayah Kecamatan Kertak Hanyar M. Awaluddin Padjrin; Najwi Hasani; Daipadli
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol. 9 No. 1: March 2025
Publisher : LRI - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/jcps.v9i1.1257

Abstract

The addition of sodium cyclamate is commonly found in flavored syrup beverages in Indonesia and often exceeds BPOM’s limits. Excessive consumption over time may pose health risks. This study aims to detect sodium cyclamate, determine its concentration in flavored syrup beverages sold in Kertak Hanyar, and validate the analytical method used. Qualitative precipitation tests and quantitative UV-Vis spectrophotometry were employed. Four samples were analyzed, showing that three tested positive in the qualitative test, while all contained sodium cyclamate in the quantitative analysis, with concentrations ranging from 71.35 to 152.43 mg/kg. The discrepancy is likely due to the higher detection limit of the precipitation test, making it less sensitive to low concentrations. Method validation showed good performance, with an r-value of 0.9954, LOD and LOQ of 1.5405 mg/L and 5.1351 mg/L, RSD from 0 to 0.4773%, and recovery between 84.76% and 92.86%. The method met validation criteria, including linearity, detection capability, precision, and accuracy. In conclusion, sodium cyclamate levels in all samples were within BPOM’s safety limit of 250 mg/kg, ensuring their safety for consumption, while the analytical method was validated for determining sodium cyclamate using UV-Vis spectrophotometry.
PENGARUH KOMBINASI PELARUT EKSTRAKSI ETANOL 96%-ETIL ASETAT (1:1) DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus subtilis Hasani, Najwi; Muhammad Awaluddin Padjrin; Daipadli; Hayatus Sa’adah
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v8i1.2306

Abstract

The leaves of Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) are known for their antibacterial properties, containing bioactive compounds such as alkaloids, flavonoids, saponins, tannins, polyphenols, essential oils, steroids, and terpenoids. This study aimed to evaluate the antibacterial activity of ethanol-ethyl acetate (1:1) extract of Pandan Wangi leaves against Bacillus subtilis using the well diffusion method. The extract was prepared through maceration, and phytochemical screening confirmed the presence of alkaloids, flavonoids, saponins, phenols, and steroids. Antibacterial activity was assessed at concentrations of 1%, 5%, 10%, 20%, 30%, 40%, and 50%. The results indicated that the extract exhibited significant antibacterial activity at concentrations of 10% and above, producing inhibition zones of 8.39 mm, 10.33 mm, 11.27 mm, 13.37 mm, and 15.57 mm for 10%, 20%, 30%, 40%, and 50% respectively. No inhibition was observed at 1% and 5% concentrations. In conclusion, the ethanol-ethyl acetate extract (1:1) of Pandan Wangi leaves demonstrated effective antibacterial activity against B. subtilis at a minimum concentration of 10%, confirming its potential as a natural antibacterial agent.