Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Formulasi dan Evaluasi Facial Wash Berbasis Ekstrak Umbi Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb) Sebagai Anti Jerawat: Formulation and Evaluation of Facial Wash Based on Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) Extract as an Anti-Acne Agent Susi Novaryatiin; Lusia Valensky; Syahrida Dian Ardhany
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 3 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i3.9112

Abstract

Jerawat, atau acne vulgaris, merupakan salah satu permasalahan kulit yang umum dijumpai pada kalangan remaja. Kondisi ini disebabkan oleh produksi minyak berlebih dari kelenjar sebaceous, yang dapat memicu gangguan kulit abnormal. Umbi bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) diketahui mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, glikosida, dan triterpenoid yang memiliki potensi sebagai agen antijerawat. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi sediaan facial wash berbahan dasar ekstrak umbi bawang dayak yang diperoleh melalui metode perkolasi, sebagai solusi perawatan kulit antijerawat. Sediaan facial wash diformulasikan dengan konsentrasi ekstrak bawang dayak sebesar 5%, 10%, dan 15%, kemudian dievaluasi sifat fisiknya melalui uji organoleptik, pH, tinggi busa, dan daya sebar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak umbi bawang dayak dapat diformulasikan menjadi sediaan facial wash dengan karakteristik fisik yang memenuhi standar mutu. Secara organoleptik, sediaan memiliki bentuk cair kental, warna coklat muda hingga coklat tua, serta aroma khas bawang dayak yang masih menyengat pada formulasi F1, F2, dan F3. Berdasarkan evaluasi, sediaan ini memenuhi standar SNI, dengan tinggi busa yang baik (13-220 mm), pH sesuai keseimbangan kulit (4,5-6,5), serta daya sebar yang optimal (5,5-6,5 cm). Studi lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan aroma facial wash, menguji aktivitas antibakteri dan keamanan sediaan.
Practice Qualitative Analysis Metabolit Sekunder Bagi Mahasiswa Kehutanan Ardhany, Syahrida Dian; Novaryatiin, Susi; Purnama, Ardiyansyah
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 3 No 1 (2025): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v3i1.608

Abstract

Pendahuluan: Potensi sumber daya alam Kalimantan Tengah terutama tanaman yang mengandung senyawa bioaktif berkhasiat obat, kosmetika sangat melimpah, salah satunya di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Mungku baru Kalimantan Tengah yang dikelola Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) berkolaborasi dengan Borneo Nature Foundation (BNF), namun belum banyak diteliti ataupun dimanfaatkan dengan baik. Mahasiswa kehutanan UMPR sangat potensial untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan metabolit sekunder ini untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku obat-obatan yang nantinya dapat ditindaklanjuti dengan berkolaborasi lebih jauh bersama mahasiswa farmasi UMPR. Tujuan: Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memotivasi, meningkatkan pengetahuan maupun skill lebih luas, serta menstimulasi ketertarikan mahasiswa kehutanan UMPR untuk melakukan penelitian terutama dalam hal pengujian kualitatif metabolit sekunder yang berasal dari tanaman. Metode: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi dua arah dan praktek secara langsung di laboratorium Fakultas Ilmu Kesehatan UMPR yang kemudian di evaluasi nilai pretest-posttest menggunakan kuisioner via google form dan dilanjutkan dengan pengolahan data secara statistik. Hasil: Kegiatan pengabdian masyarakat ini dihadiri mahasiswa kehutanan UMPR sebanyak 20 peserta. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test dengan nilai maksimal 100, rata-rata nilai peserta 46 dan 91 dimana terjadi peningkatan yang signifikan yaitu dari 20 peserta terdapat 18 peserta mengalami peningkatan nilai post-test dan 2 peserta dengan nilai yang sama baik pre-test maupun post-test. Nilai pre-test dan post-test ini dianalisis secara statistik (uji Wilcoxon) dengan hasil adanya perbedaan signifikan nilai pretest-posttest (P=0.000). Simpulan: Analisis statistik evaluasi nilai pretest-posttest menunjukkan adanya perbedaan signifikan nilai pretest-posttest (P= 0.000) yang dimaknai bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta tentang metabolit sekunder pada tanaman dan tata cara uji kualitatifnya.
Science and Technology Ethics for Gen Z: Peningkatan Literasi Digital dan Kreativitas Menuju Karya Ilmiah Berkualitas Susi Novaryatiin; Syahrida Dian Ardhany; Ardiyansyah Purnama
Jurnal Pengabdian Masyarakat Wadah Publikasi Cendekia Vol 1 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat WPC
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jpmwpc.v1i2.416

Abstract

Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, tumbuh dalam era digital yang sarat inovasi dan kemajuan teknologi. Dikenal karena kreativitas dan keterampilan teknologi mereka, generasi ini merupakan pengguna utama internet di Indonesia, yang memberikan akses mudah terhadap informasi dan pembelajaran. Namun, kemudahan ini juga menimbulkan resiko penyalahgunaan, termasuk plagiarisme dan pelanggaran etika akademik. Oleh karena itu, penting untuk menekankan etika sains dan teknologi agar penggunaan teknologi dapat dilakukan secara bertanggungjawab. Peningkatan literasi digital juga menjadi kunci untuk membantu Generasi Z mengelola informasi dengan baik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman Generasi Z mengenai etika sains dan teknologi, serta menghasilkan karya ilmiah berkualitas. Sebanyak 28 mahasiswa Program Studi DIII Farmasi Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) terlibat dalam kegiatan yang membahas etika sains, publikasi karya ilmiah, dan etika teknologi. Kegiatan ini terdiri dari tahapan persiapan, pelaksanaan yang mencakup pre-test dan post-test, serta analisis hasil untuk mengevaluasi pemahaman mahasiswa. Rata-rata skor pre-test peserta adalah 62, sementara post-test menunjukkan peningkatan menjadi 81. Dari 28 peserta, 25 (89%) mengalami peningkatan nilai, dengan peningkatan terbesar pada aspek terminologi (93%) dan indeksasi jurnal (95%). Analisis menggunakan IBM SPSS versi 22 dan uji Wilcoxon menghasilkan nilai P=0.000 (P<0.05), menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta. Diharapkan, kegiatan ini dapat memperkuat budaya ilmiah dan meningkatkan kualitas publikasi mahasiswa, serta mendukung kontribusi mereka dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Gambaran Waktu Tunggu Pelayanan Resep Di Puskesmas Kasongan 2 Kecamatan Katingan Hilir Rivandha, Junia Angelina; Ardhany, Syahrida Dian
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 14, No 2 (2025): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v14i2.8675

Abstract

AbstractPatient waiting time when picking up a prescription at a health center is one element that can affect satisfaction. Waiting time for pharmacy services is the duration required to obtain medication from the time the prescription is received until the medication is given by the pharmacy team. Long waiting times are an issue that often arises and results in patient dissatisfaction in a number of health centers. The study aims to see the average time required for pharmacy services related to non-compound and compounded drug prescription services at the Kasongan 2 Health Center, Katingan Hilir District. This study uses a descriptive method with a quantitative approach. Purposive Sampling is a sampling technique used in this study. The data generated were 429 sample prescriptions, there were 62 non-compound prescriptions and 367 compounded prescriptions. The time considered optimal and in accordance with the standard (Minister of Health Decree) is when non-compound drug services are completed in ≤30 minutes while compounded drugs are completed in ≤60 minutes. However, based on the service standards at Kasongan 2 Health Center, the ideal time for service is ≤30 minutes for non-compound drug prescriptions and compounded drugs are ≤40 minutes. The research data obtained showed that the average waiting time for non-compound drug prescription services was 6.43 minutes, while for compounded drugs it was 16.9 minutes. From these results, it was concluded that at Kasongan 2 Health Center in terms of waiting time for drug prescriptions served by the pharmacy that the established standards were met, both according to the the service standards at Kasongan 2 Health Center and 2008 Minister of Health Decree.
Tingkat Kepuasaan Pelayanan Kefarmasian Pada Pasien Rawat Jalan di RSUD dr. Murjani Sampit Agusthin, Ishae Tri; Pratomo, Guntur Satrio; Ardhany, Syahrida Dian
Usadha Vol 4 No 1 (2025): Usadha: Jurnal Integrasi Obat Tradisional
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/usadha.v4i1.11105

Abstract

Pharmaceutical services in hospitals play an essential role in supporting the quality of healthcare services and influencing patient satisfaction levels. This study aimed to evaluate patient satisfaction with pharmaceutical services at the outpatient pharmacy of RSUD Dr. Murjani Sampit based on five satisfaction dimensions: reliability, responsiveness, empathy, tangibles, and assurance. This study used a quantitative method with a descriptive approach. Data were collected through a validated questionnaire survey. Patient satisfaction was measured using a Likert scale ranging from one to five points. The results show that pharmaceutical services at RSUD Dr. Murjani have a good level of satisfaction across all measured dimensions. The reliability dimension scored 78.67%, reflecting the accuracy and clarity of information provided by pharmacists. The responsiveness dimension scored 79.79%, indicating fast service despite resource limitations. The empathy dimension scored 78.97%, demonstrating the staff’s attentiveness to patient needs. The tangibles dimension scored 77.95%, describing facility comfort, though some improvements are needed. The assurance dimension scored 75.1%, indicating good medication availability. Overall, pharmaceutical services at RSUD Dr. Murjani meet good quality standards and provide patient satisfaction, although some aspects can be improved to enhance the overall patient experience.
Evaluasi Penyimpanan Obat High Alert Di RSUD Dr. Murjani Sampit lonika, Tesa; Pratomo, Guntur Satrio; Ardhany, Syahrida Dian
Usadha Vol 4 No 1 (2025): Usadha: Jurnal Integrasi Obat Tradisional
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/usadha.v4i1.11124

Abstract

High Alert drugs are drugs that have a high risk of causing serious injury if they are used incorrectly. Drug management in hospitals is an important aspect in ensuring patient safety and the quality of medical services, especially for drugs that are classified as High Alert. This study aims to evaluate the High Alert drug storage system at RSUD Dr. Murjani Sampit to identify potential risks and implement the required standards. Data was collected by making direct observations using a checklist sheet for evaluating the suitability of storing High Alert drugs in the Pharmacy Warehouse at Dr. RSUD. Murjani Sampit. Percentage of suitability for storing High Alert drugs in the Pharmacy Warehouse at RSUD Dr. Murjani Sampit obtained results of 100% for High Alert drugs in the LASA (Look Alike Sound Alike) category, 100% for High Alert drugs in the high concentrate electrolyte category and 100% for High Alert drugs in the cytostatics category with indicators of suitability for storing High Alert drugs based on Minister of Health Regulations Republic of Indonesia Number 72 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards in Hospitals. Keywords: Evaluation of Storage Suitability, High Alert drugs, RSUD Dr. Murjani Sampit.
Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Kota Palangka Raya Melalui Literasi Kesehatan Tentang Penyakit Endemik: Efforts to Improve the Quality of Life of the Palangka Raya City Community through Health Literacy about Endemic Diseases Novaryatiin, Susi; Handayani, Rezqi; Safitri, Rika Arfiana; Ardhany, Syahrida Dian; Mulia, Dewi Sari; Purnama, Ardiyansyah
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 3 No 3 (2025): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v3i3.804

Abstract

Pendahuluan: Penyakit endemik yang ditularkan oleh vektor seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), malaria, dan filariasis menjadi tantangan kesehatan masyarakat di Kota Palangka Raya. Literasi kesehatan merupakan salah satu upaya penting dalam peningkatan derajat kesehatan. Keberhasilan program pencegahan pemerintah seringkali terhambat oleh rendahnya tingkat literasi kesehatan masyarakat, yang menyebabkan praktik pencegahan tidak optimal dan keterlambatan dalam mencari pengobatan. Tujuan: Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Kota Palangka Raya mengenai pencegahan dan penanganan penyakit DBD, malaria, dan filariasis. Metode: Metode yang digunakan adalah edukasi langsung di area Car Free Day (CFD) Bundaran Besar, Palangka Raya. Sebanyak 100 mahasiswa DIII Farmasi menyebarkan leaflet dan melakukan edukasi kepada masyarakat. Hasil: Seluruh 200 leaflet berhasil didistribusikan. Kegiatan ini berhasil menjangkau lebih dari 250 orang dan mendapat respons yang positif. Antusiasme masyarakat terlihat dari adanya interaksi dua arah, serta pertanyaan relevan seputar pencegahan, yang menunjukkan keberhasilan penyampaian informasi. Simpulan: Edukasi langsung di lokasi strategis seperti CFD efektif untuk diseminasi informasi jangka pendek. Meskipun demikian, disadari bahwa peningkatan pengetahuan tidak serta merta menjamin perubahan perilaku. Oleh karena itu, direkomendasikan agar kegiatan selanjutnya dapat mengkombinasikan penggunaan leaflet dengan metode yang lebih interaktif untuk dampak yang lebih berkelanjutan.