Ikawati Sulistyaningsih
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH EDUKASI TUMPENG GIZI DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA SISWA DI SD NEGERI 06 TELUK PAKEDAI Uray Amalia Tasya; Nopriantini; Ikawati Sulistyaningsih; Lilis Safitri
Media Gizi Khatulistiwa Vol. 1 No. 2 (2024): Media Gizi Khatulistiwa Edisi Juni 2024
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2804/mgk.1811.1014

Abstract

Latar Belakang: Anak usia sekolah termasuk kelompok umur yang rentan mengalami masalah gizi. Status gizi anak usia sekolah perlu diperhatikan karena merupakan faktor penting yang mendukung kemampuan kognitif dan status kesehatan. Pengetahuan juga salah satu faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan. Sikap terhadap gizi yang kurang tepat dapat diubah melalui pendidikan gizi dan upaya-upaya pendidikan gizi pada anak-anak lebih efektif dilakukan di sekolah. Terdapat alasan mengapa dipilihnya media puzzle menjadi alat untuk edukasi, yaitu karena puzzle dapat melatih dan meningkatkan keterampilan. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan pemberian edukasi gizi dengan media puzzle tumpeng gizi seimbang terhadap pengetahuan dan sikap siswa di SD Negeri 06 Teluk Pakedai. Metode: Penelitian ini bersifat pra eksperimen dengan rancangan kelompok pre and posttest design. Subjek penelitian adalah remaja putri Desa Limbung Kecamatan Sungai Raya. Sampel penelitian sebanyak 35 responden yang diambil secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara langsung. Edukasi gizi dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan yang dilakukan selama dua minggu. Hasil: Rata-rata pengetahuan dan sikap antara sebelum dan sesudah diberi edukasi gizi pada responden terjadi peningkatan yang signifikan yaitu p value <0,05. Kesimpulan: Edukasi gizi melalui media puzzle tumpeng gizi seimbang mampu meningkatkan pengetahuan dan sikap
GAMBARAN KONSUMSI BAHAN MAKANAN SUMBER KASIEN PADA ANAK AUTISME DI SEKOLAH LUAR BIASA BINA ANAK BANGSA PONTIANAK Kristina Roni; Shelly Festilia Agusanty; Sopiyandi; Yuniarti Petrika; Ikawati Sulistyaningsih
Media Gizi Khatulistiwa Vol. 1 No. 1 (2024): Media Gizi Khatulistiwa Edisi Maret 2024
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2804/mgk.1811.1020

Abstract

Autisme merupakan suatu ganguan perkembangan yang kompleks yang menyangkut komunikasi, interaksi sosial dan aktivitas imajinasi. Prevalensi autis di dunia saat ini mencapai 1 per 160 anak atau berkisar 0,3%. Jika angka kelahiran di Indonesia enam juta per tahun, maka jumlah penyandang autis di Indonesia bertambah 0,15% atau 6.900 per tahun dengan prevalensi anak laki-laki tiga sampai empat kali lebih besar dari pada anak perempuan. Menurut penelitian sebelumnya kepatuhan diet bebas gluten bebas kasein terhadap anak autis di Kota Pontianak sebanyak 61,5% tidak patuh melaksanakan diet bebas gluten bebas kasein. Tujuan dari penelitian ini untuk Mengetahui gambaran jumlah, jenis dan frekuensi asupan bahan makanan sumber kasein pada anak autis di SLB Bina Anak Bangsa Pontianak. Metode observasional dengan study cross sectional. Penelitian ini menggunakan analisis univariat. Penelitian di SLB Bina Anak Bangsa Pontianak masih mengkonsumsi bahan makanan sumber kasein,untuk jumlah asupan bahan makanan sumber kasein anak autis diperoleh angka tertinggi yaitu pada susu UHT sebanyak 61,26 gram dalam satu hari. Kemudian diketahui jenis bahan makanan sumber kasein yang sering dikonsumsi anak autis yaitu susu UHT, puding susu, selai susu, keju, yoghurt, es krim, susu kental manis dan susu bubuk. Pada jenis bahan makanan sumber kasein ini yang paling banyak dikonsumsi oleh anak autis yaitu pada susu UHT dengan skor 85 (54,55%) dan yang paling sedikit dikonsumsi oleh anak autis yaitu pada susu bubuk dengan skor 5 (9,09%). Frekuensi bahan makanan sumber kasein yang paling sering dikonsumsi oleh anak autis yaitu Susu UHT terdapat sebanyak 2 kali dalam sehari, dan selai susu, puding susu dikonsumsi 1 kali dalam sehari. Sedangkan bahan makanan sumber kasein yang juga dikonsumsi yaitu keju, yoghurt, es krim, susu kental manis dan susu bubuk, namun tingkat frekuensi konsumsi dalam minggu. Diketahui bahwa asupan bahan makanan sumber kasein pada anak autis di SLB Bina Anak Bangsa Pontianak belum baik karena anak autis masih mengkonsumsi makanan sumber kasein.
Perbedaan Tingkat Konsumsi Sayur dan Buah, Serat, Vitamin C dan Zat Besi Pada Mahasiswi Gizi dan Non Gizi Di Asrama Politeknik Kesehatan Pontianak Lisa, Margareta; Sopiyandi; Ikawati Sulistyaningsih
Media Gizi Khatulistiwa Vol. 2 No. 1 (2025): Media Gizi Khatulistiwa Edisi Maret 2025
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2804/mgk.1811.1071

Abstract

Latar belakang : Asupan sayur dan buah yang kurang dari kebutuhan dapat meningkatkan resiko penyakit tidak menular seperti obesitas, hipertensi, stroke dan anemia. Kandungan zat gizi yang banyak terkandung dalam sayur dan buah yaitu Serat, Vitamin C dan Zat Besi. Asupan zat gizi ini mempengaruhi anemia yang terjadi pada remaja putri. Asupan zat gizi diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Tingkat pengetahuan gizi dapat mempengaruhi Asupan zat gizi khususnya dalam pemilihan bahan makanan dan konsumsi pangan yang tepat, beragam dan seimbang. Mahasiswa gizi dianggap memiliki pengetahuan yang baik tentang gizi dibandingkan dengan jurusan non gizi. Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan konsumsi sayur dan buah, serat, vitamin dan mineral pada mahasiswi gizi dan non gizi di Asrama Politeknik Kesehatan Pontianak. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Metode pengambilan data menggunakan Semi quantitative Food Frequency Questionnare (FFQ) dan Recall 2x24 jam. Uji Statistik yang digunakan adalah Independent t-test dan uji Mann Whitney. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan persentase rata-rata kecukupan konsumsi sayur, konsumsi buah dan asupan serat tetapi ada perbedaan persentase rata – rata kecukupan asupan Vitamin C dan Zat Besi antara mahasiswi gizi dan mahasiswi non gizi. Hasil uji statistik nilai signifikansi konsumsi sayur (p=0,218), konsumsi buah (p=0,217), serat (p=0,162), Vitamin C (p=0,000) dan Zat Besi (p=0,018).
GAMBARAN DAYA TERIMA PEMBUATAN ABON IKAN MANYUNG (Arius Thalassinus) DAN REBUNG BAMBU (Dendrocalamus Asper) Kurnia Vio Viscesa; Mulyanita; Ikawati Sulistyaningsih; Sifha Aura Anggraini
Media Gizi Khatulistiwa Vol. 1 No. 4 (2024): Media Gizi Khatulistiwa Edisi Desember 2024
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2804/mgk.1811.1050

Abstract

Latar Belakang : Abon merupakan salah satu pangan fungsional yang sudah populer di kalangan masyarakat. Abon ikan manyung dan rebung bambu ialah pembuatan abon yang divariasikan dengan penambahan ikan manyung dan rebung bambu yang diolah dengan pembuatan abon pada umumnya. Keunggulan abon ialah termasuk salah satu makanan yang tahan lama yang memiliki protein tinggi dan memiliki kadar kolesterol yang rendah, yang sudah dikenal oleh masyarakat luas. Abon memiliki nilai tambah bagi pengelolanya dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan Penelitian : Untuk mengetauhi daya terima panelis meliputi warna, aroma, tekstur dan rasa terhadap abon ikan manyung dan rebung bambu. Metode : Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan metode uji hedonik terhadap warna, aroma, tekstur dan rasa. Hasil : Berdasarkan hasil uji organoleptik terhadap warna menunjukkan pada yang paling disukai panelis pada perlakuan 2 paling tinggi panelis menyatakan suka (72%). Untuk aroma menunjukkan yang paling disukai panelis pada perlakuan 2 paling tinggi menyatakan suka (56%). Tekstur menunjukkan yang paling disukai panelis pada perlakuan 2 paling tinggi menyatakan suka (52%). Rasa menunjukkan yang paling disukai panelis pada perlakuan 1 paling tinggi panelis menyatakan suka (44%). Saran : Produk abon ikan manyung (Arius Thalassinus) dan rebung bambu (Dendracalamus Asper) dapat direkomendasikan salah satu alternatif makanan olahan dengan pemanfaatan pangan lokal dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terutama analisis gizi abon ikan manyung (Arius Thalassinus) dan rebung bambu (Dendracalamus Asper).
GAMBARAN STATUS GIZI DAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DI DESA PERAPAKAN KECAMATAN PEMANGKAT M. Daffa Wardhana; Jonny Syah R Purba; Ikawati Sulistyaningsih
Media Gizi Khatulistiwa Vol. 2 No. 1 (2025): Media Gizi Khatulistiwa Edisi Maret 2025
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2804/mgk.1811.1060

Abstract

Nutritional status is a measure of success in fulfilling nutrition in children as shown through weight achievement relative to age. The nutritional status of toddlers is very significant as a starting point for physical capacity in adulthood. Efforts to achieve a good nutritional status of children under five are inseparable from the role of parents, especially mothers as caregivers, because mothers as a person responsible for organizing family meals, including for children under five are very important. This study aims to find out the overview of the nutritional status of toddlers and maternal knowledge. The type of research used was descriptive research conducted on a sample of 35 people in July 2024 in Perapakan Village, Pemangkat District. Knowledge data was obtained by interviews using questionnaires and nutritional status data was obtained using weight and height measurements. The results of the study were obtained as many as 74.3% of the sample had less knowledge about the selection and processing of balanced nutritious food and as many as 25.7% of the sample had underweight nutritional status and 2.9% of the samples had undernutrition status and overnutrition status, respectively. There was a significant relationship between the level of knowledge and nutritional status of toddlers in the sample. It is necessary to carry out education about the selection and processing of nutritious and balanced foodstuffs.
DAYA TERIMA DAN ANALISIS ZAT GIZI SNACK CHURROS SUBSTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus lamk) DAN TEPUNG IKAN BILIS (Mystacoleucus padangensis Bleeker) SEBAGAI PMT PADA BALITA UMUR 1-5 TAHUN Sharvina Nurul Qalbi; Dahliansyah; Ikawati Sulistyaningsih
Media Gizi Khatulistiwa Vol. 2 No. 3 (2025): Media Gizi Khatulistiwa Edisi September 2025
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ACCEPTANCE AND ANALYSIS OF NUTRITIONAL CONTENT OF CHURROS SNACKS SUBSTITUTED WITH Jangka Seed Flour (Artocarpus heterophyllus lamk) AND BILIS FISH MEAL (Mystacoleucus Padangensis Bleeker) AS PMT IN TODDLER AGE 1-5 YEARS Abstract Providing Supplementary Food (PMT) is an effort to increase food intake so that it is sufficient and can achieve optimal nutritional value, the nutritional content in it contains sufficient energy, protein, macro and micronutrients, PMT is also easy to make from local food ingredients that are in accordance with local conditions. This study aims to determine the acceptability and nutritional content of churros snacks substituted for jackfruit seed flour (artocarpus heterophyllus lamk) and anchovies flour (mystacoleucus Padangensis bleeker) as PMT for toddlers aged 1-5 years. This method uses experimental research consisting of three formulations, namely (F1, F2, and F3). The test was carried out in 3 stages, namely organoleptic tests on 25 panelists to determine the panelists' receptivity to color, taste, aroma and texture, effectiveness index tests and nutritional content of carbohydrates, proteins, fats, water and ash, which were carried out on churros. The research results showed that the best value for the organoleptic effectiveness index was obtained in the third formulation (F3) with the percentage of jackfruit seed flour (60%) and anchovies flour (10%), with a carbohydrate content of 36.96%, fat 21.76%, protein 5, 93%, fiber 0.92%, ash 1.29%, and water 33.15%. There is an influence of substitution of jackfruit seed flour (Artocarpus Heterophyllus Lamk) and bilis fish meal (Mystacoleucus Padangensis Bleeker) on the color, taste, aroma and texture of churros as PMT for toddlers aged 1-5 years. Keyword : Supplementary Feeding (PMT), Churros, Jackfruit Seed Meal (Artocarpus Heterophyllus Lamk), Bilis Fish Meal (Mystacoleucus Padangensis Bleeker), Proximate Test