Utami, Ririn Dessy
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Layanan Informasi Menggunakan Model Pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (Rebt) Untuk Mencegah Fear Of Missing Out (Fomo) Pada Siswa Utami, Ririn Dessy
Biblio Couns : Jurnal Kajian Konseling dan Pendidikan Vol 7, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/bibliocouns.v7i1.23966

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran gejala fear of missing out (FoMO) pada siswa SMA Swasta Budi Agung Medan. Adapun dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh dari layanan infomasi menggunakan pendekatan rational emotive behavior therapy untuk mecegah fear of missing out (FoMO) yang dilihat dari hasil skor sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) pemberian perlakuan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen one group design pretest and posttest. Objek dari penelitian ini adalah siswa kelas X MIA Sisingamangaraja SMA Swasta Budi Agung Medan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket pada siswa yang sering bermain sosial media dan juga yang sesuai dengan indikator yang merujuk pada fear of missing out (FoMO) seperti, ketakutan, kehawatiran dan kecemasan akan ketinggalan momen/trend. Hasil uji analisis menggunakan uji T yang didukung dengan SPSS versi 26. Dengan hasil uji t yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa taraf signifikansi 0,05 dengan peluang 1- α dan derajat kebebasan dk = n-k = 26-1= 25 maka dari tabel t diperoleh t = 1,708. Dengan demikian thitungttabel (5,880 1,708) atau sig ,000 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pencegahan fear of missing out (FoMO) sebelum dan sesudah dilakukan layanan informasi menggunakan pendekatan rational emotive behavior theraphy (REBT) pada siswa SMA Swasta Budi Agung Medan kelas X MIA Sisingamangaraja.
Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Melalui Layanan Informasi Dengan Menggunakan Media Film Pendek di Kelas IX SMP Negeri 4 Medan Sinambela, Sanny Greace; Taufiq, Muhammad; Utami, Ririn Dessy; Harahap, Riska Nurjannah; Sukmayanti, Sukmayanti
Edukatif Vol 3 No 2 (2025)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar pada siswa kelas IX-3 SMP Negeri 4 Medan sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi dengan menggunakan media film pendek. Penelitian dilakukan karena berdasarkan observasi ditemukan bahwa siswa kelas IX-3 SMP Negeri 4 Medan memiliki motivasi belajar yang rendah. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain one group pretest-posttest design. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX-3 yang berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan berupa skala psikologis motivasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum perlakuan, rata-rata skor motivasi belajar siswa adalah 37,54 dalam kategori rendah. Setelah perlakuan, rata-rata skor meningkat menjadi 69,74 dalam kategori tinggi. Hasil uji t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara motivasi belajar sebelum dan sesudah perlakuan, yang berarti layanan informasi menggunakan media film pendek terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Melukis Perasaan, Merangkai Harapan: Ekspresi Diri Anak Panti Asuhan Melalui Seni Prameswari, Sekar Aulia; Utami, Ririn Dessy; Harahap, Riska Nurjannah; Harahap, Rhiza Khairani; Sinambela, Sanny Grace; Maiya, Rezky; Pranika, Pranika; Husna, M. Faisal; Nurlaili, Nurlaili
PEMA Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/pema.v5i2.1022

Abstract

Remaja yang tinggal di panti asuhan sering menghadapi tantangan emosional akibat keterpisahan dari keluarga dan kurangnya dukungan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas seni lukis sebagai media ekspresi emosi dalam kegiatan art therapy bagi remaja putri di Panti Asuhan Al-Washliyah Gedung Johor, Medan. Metode yang digunakan adalah praktik langsung, di mana 15 remaja putri tingkat SMP diberi kesempatan untuk mengekspresikan emosi melalui lukisan di atas pouch kanvas. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa para peserta mampu mengungkapkan perasaan yang sulit diungkapkan secara verbal, seperti konflik keluarga, kesedihan, dan ketidaknyamanan hidup. Kegiatan ini juga memperlihatkan peningkatan kepercayaan diri, kesadaran emosional, dan kesejahteraan psikologis. Dengan demikian, seni terbukti sebagai media terapeutik yang efektif dalam mendukung perkembangan psikososial anak-anak panti asuhan.
Peningkatan Empati dan Perilaku Prososial Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Berbasis Nilai Nilai Pancasila di Kelas APL SMK N 3 Medan Ardiana, Ardiana; Syaimi, Khairina Ulfa; Nurlaili, Nurlaili; Utami, Ririn Dessy
PEMA Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/pema.v5i2.1220

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas layanan bimbingan kelompok berbasis nilai-nilai Pancasila dalam meningkatkan empati dan perilaku prososial siswa. Latar belakang penelitian menunjukkan adanya kecenderungan menurunnya empati dan perilaku prososial di kalangan remaja, termasuk di kelas APL 1 SMK Negeri 3 Medan, yang tercermin dalam sikap individualisme dan kurangnya inisiatif sosial. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Layanan (PTL) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas APL 1 yang teridentifikasi memiliki tingkat empati dan perilaku prososial yang rendah. Instrumen pengumpulan data meliputi angket, observasi, dan wawancara tidak terstruktur. Prosedur PTL mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan (yang terdiri dari fase pembentukan, peralihan, kegiatan inti, dan pengakhiran), evaluasi proses dan hasil, serta tindak lanjut. Materi bimbingan dirancang dengan mengintegrasikan nilai-nilai dari kelima sila Pancasila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum intervensi, sebanyak 92% siswa memiliki tingkat empati dan perilaku prososial yang rendah. Setelah intervensi, terjadi penurunan secara bertahap: pada siklus I sebesar 46%, siklus II meningkat menjadi 62%, dan pada siklus III mencapai penurunan sebesar 86%, melebihi kriteria keberhasilan yang ditetapkan sebesar 85%. Temuan ini menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok berbasis nilai-nilai Pancasila efektif dalam menumbuhkan empati dan perilaku prososial siswa. Pendekatan ini terbukti relevan dan strategis dalam membentuk karakter siswa yang peduli, kooperatif, dan bertanggung jawab secara sosial, selaras dengan jati diri bangsa Indonesia.
Pengaruh Layanan Konseling Individual dengan Menggunakan Pendekatan Person Centered Therapy Untuk Meningkatkan Etika Komunikasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Medan Utami, Ririn Dessy; Saragih, Nurul Azmi; Dewi, Ratna Sari; Harahap, Azur Aini
PEMA Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/pema.v5i2.1392

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan konseling individual dengan menggunakan pendekatan Person Centered Therapy dalam meningkatkan etika komunikasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Medan. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada rendahnya kemampuan siswa dalam menerapkan etika komunikasi, seperti berbicara tanpa sopan santun, tidak menghargai pendapat orang lain, serta kesulitan mengendalikan emosi saat berinteraksi. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan McTaggart yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing terdiri dari tiga sesi layanan konseling individual. Pendekatan Person Centered Therapy, yang dikembangkan oleh Carl Rogers, digunakan untuk menciptakan hubungan konseling yang empatik, kongruen, dan menerima tanpa syarat. Instrumen penelitian meliputi lembar observasi, catatan konseling, dan angket etika komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan signifikan dalam perilaku komunikasi siswa setelah mengikuti layanan konseling individual. Pada siklus I, siswa mulai menunjukkan kesadaran terhadap pentingnya komunikasi yang sopan, meskipun masih terdapat ketidakkonsistenan dalam penerapan. Pada siklus II, melalui simulasi dan latihan komunikasi yang lebih intensif, siswa menunjukkan pola komunikasi yang lebih santun, terstruktur, dan empatik, baik dalam interaksi formal maupun informal. Dengan demikian, layanan konseling individual berbasis Person Centered Therapy terbukti efektif dalam membentuk sikap komunikasi etis siswa dan dapat dijadikan sebagai strategi intervensi dalam meningkatkan karakter sosial siswa di sekolah.