Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Optimalisasi Usaha Kuliner di Obyek Wisata Hiu Paus Desa Botu Barani Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo Krishna Anugrah
Jurnal Pariwisata Pesona Vol 3, No 2 (2018): Edisi Desember 2018
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.304 KB) | DOI: 10.26905/jpp.v3i2.2463

Abstract

This study focused about optimalization culinary product small scale, which is owned by local community. Before the existing of whale shark the most occupation of local community as a fisherman. Many tourist come interested to see the existing of whale shark. with the presence of whale sharks, it is an additional opportunity for fishermen to increase their income. When they don't go fishing catch fish then they rent boats owned by tourists to see the existence of whale sharks. Whale shark attraction has several facilities which is managed by local community, visitor who has come and want to see whale shark attraction must by boat ticket. One of the facilities is culinary product in small scale. These culinary product has potential revenue for local community to get more income. Tourist spend about 1-2 hour to see the whale shark. This duration has good potential for local community to offer their culinary product to all visitor. In an effort to increase culinary business income, cooperation with other parties is needed. Such cooperation is like cooperating with related parties, which is at the ticket ticket sales booth by selling the package price with the food and drinks provided. in an effort to increase culinary business income, cooperation with other parties is needed. Such cooperation is like cooperating with related parties, which is at the ticket ticket sales booth by selling the package price with the food and drinks provided.
PEMBANGUNAN PARIWISATA DAERAH MELALUI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI GORONTALO Krishna Anugrah; I Wayan Sudarmayasa
JURNAL MASTER PARIWISATA Volume 04, Nomor 01, Juli 2017
Publisher : Magister Tourism Study, Faculty of Tourism, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JUMPA.2017.v04.i01.p03

Abstract

This study discusses about development of regional tourism through the development of human resources Gorontalo, Sulawesi. The master plan for tourism development in Gorontalo stated that Gorontalo has three areas of community-based tourism development and eight excellent tourist attractions. It was realised that human resources has an important role in the general development as well the development of regional tourism. The approach used in this research is descriptive qualitative, data source obtained from field observation, interview, group discussion and documentation. Local governments have encouraged the development of regional tourism, especially destinations that are around the community through the empowerment of surrounding communities in order to manage the destination well. In order for all aspects of tourism management to run properly it is necessary role of local government in giving encourage and support education field of tourism. So it can fill the shorted of expert workforce to be placed on institutions or tourism related industries.
The need of backpacking tourists in non-star hotels: Insights from Gorontalo City, Indonesia Krishna Anugrah; Meilinda Lestari Modjo; Nur Anjeli
TRANS-KATA: Journal of Language, Literature, Culture and Education Vol. 2 No. 1 (2021): TRANS-KATA: Journal of Language, Literature, Culture and Education
Publisher : TRANSBAHASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54923/transkata.v2i1.58

Abstract

Gorontalo is a transit city for foreign tourists that will continue their trip to Togean islands, or for tourists coming from Togean islands that will continue the trip to Manado, Makassar, or Jakarta. Foreign tourists who opt to transit in Gorontalo prefer non-star hotels as their accommodation option. This study aimed to analyze the guest’ needs from five kinds of dimension, i.e., tangible dimension, empathy dimension, reliability dimension, responsiveness dimension, and assurance Dimension. The present study integrated a qualitative and a simple quantitative method as the research design. The data were directly collected by field observation; questionnaires distributed to the tourists were employed to collect the main data, while the supporting data were extracted by interview and documentation. As based on the findings, the backpackers’ needs for basic tangible goods involve food three times a day, a heat pump water heater, and laundry service.  In accommodating the needs, the hotels can cooperate with third parties, particularly regarding food three times a day and laundry service. Moreover, the intangible service-oriented needs comprise empathy, reliability, responsiveness, and assurance. As based on the questionnaire, the respondents showed good responses and suggested improvements in several aspects, particularly on the intangible needs.
Analisis Nilai Ekonomi Pengembangan Ekowisata Kawasan Danau Limboto Menggunakan Travel Cost Method Approach Yumanraya Noho; Rendy Wijaya; Krishna Anugrah
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 6 No 2 (2020): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v6i2.269

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis seberapa besar nilai ekonomi pengembangan ekowisata kawasan Danau Limboto. Metode penelitian menggunakan travel cost method approach. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh bahwa keinginan membayar willingness to pay (WTP) untuk memasuki zona kawasan Danau Limboto per tahun yaitu sebesar Rp43.695.000.000. Nilai ekonomi pengembangan ekowisata kawasan Danau Limboto cukup besar. Hal ini disebabkan karena nilai ekowisata yang dihitung dalam penelitian ini tidak hanya merupakan nilai dari situs wisata yang ada di kawasan Danau Limboto, namun juga sudah termasuk ke dalam biaya perjalanan (travel cost).
Sistem Pengelolaan Lena Oleh Laundry Section Di Hotel Copthorne Orchid Penang Malaysia Poppy Arnold Kadir; Krishna Anugrah; Rita Andrayana Sari
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 4, No 2 (2018): May 2018
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.4.2.169-178.2018

Abstract

This study aimed at revitalizing the management system of lena by laundry section in hotel Copthorne Orchid Penang to fulfill the Operational Standard Procedure. This research applied qualitative method which provided data description of written and spoken from the respondent by using observation, interview, and documentation.The research result showed that lena management system by laundry section in hotel of Copthorne Orchid Penang did not fulfill the operational standard procedure because the officers did not follow the procedure and there was no facility of laundry in the hotel which was caused the outside laundry played the role of lena management, in consequence it distrubed the operational of the hotel. As a result, it is a major concern to the hotel to provide the laundry facility and gain the employee to maximize the lena management system by laundry section in Hotel Copthorne Orchid Penang.
PERKEMBANGAN KEDAI KOPI & MOCKTAIL MENJADI PELUANG USAHA UNTUK KALANGAN MUDA DI KOTA GORONTALO Meilinda Lestari Modjo; Krishna Anugrah; Putri Femirawaty Ahmad
Jurnal Darmawisata Vol. 1 No. 2 (2022): JURNAL DARMAWISATA (MEI)
Publisher : Program Vokasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.572 KB) | DOI: 10.56190/jdw.v1i2.9

Abstract

Peluang usaha kedai kopi dan mocktail saat ini mejadi salah satu usaha yang memiliki prospek yang cukup baik. Produk yang ditawarkan oleh kedai-kedai kopi dan mocktail saat ini banyak menarik minat, sehingga pasar yang dimiliki bukan hanya oleh kalangan tertentu saja akan tetapi juga di minati oleh semua kalangan. Pembeli minuman kedai-kedai tersebut berasal dari kalangan pelajar hingga pekerja kantoran. Seperti kota lainnya kedai-kedai minuman ini juga tumbuh di Kota Gorontalo dengan cukup pesat terutama dikawasan tertentu di Kota Gorontalo. Kota Gorontalo sebagai pusat perekonomian di Provinsi Gorontalo dan juga terdapat beberapa Universitas yang besar yang letaknya tidak berjauhan antara satu dengan yang lainnya. Hasil penelitian menemukan bahwa usaha kedai kopi dan mocktail termasuk usaha mikro kecil dan menengah yang mana tidak memerlukan modal besar dalam membuatnya dan tidak diperlukan perijinan seperti usaha lain berskala besar. Hal ini menjadi minat pengusaha dalam bidang kedai minuman untuk berwirausaha, sehingga terus tumbuh dan berkembang. Kesimpulan yang didapat bahwa sebagian besar konsumen yang merupakan pencinta dan penikmat minuman kopi & mocktail adalah yang berusia muda antara 15 – 45 tahun, baik berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa maupun sebagai perkerja/karyawan, sehingga konsumen diusia ini menjadi target pasar utama dari jenis usaha kecil ini. Konsumen pada rentang usia ini merupakan konsumen yang aktif, dengan tingkat kesibukan yang cukup tinggi serta memiliki gaya hidup modern mengikuti trend masa kini, dan ketergantungan mereka pada produk minuman-minuman seperti ini pun cukup tinggi.
KESIAPAN OPERASIONAL BANQUET TERHADAP PERUBAHAN BEO (BANQUET EVENT ORDER) DI ASTON GORONTALO HOTEL & VILLAS Poppy A Kadir; krishna anugrah; Tamsil Rahama
Jurnal Darmawisata Vol. 2 No. 1 (2022): JURNAL DARMAWISATA (NOVEMBER)
Publisher : Program Vokasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.806 KB) | DOI: 10.56190/jdw.v2i1.13

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kesiapan operasional banquet terhadap perubahan BEO Banquet Event Order di Aston Gorontalo Hotel & Villas. Rumusan masalah dalam penilitian ini adalah adalah bagaimanakah kesiapan operasional banquet terhadap perubahan banquet event order di Aston Gorontalo hotel & villas. Analisis data yang digunakan adalah Mixed Method Research yang mengkombinasikan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif dalam menjebarkan data yang didapat. Data berupa hasil dari penyebaran angket, melakukan observasi, melakukan wawancara dan pengambilan dokumentasi, kemudian disusun dan diuraikan dalam bentuk narasi, sumber data diperoleh dari data primer dan sekunder. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa kesiapan operasional banquet terhadap perubahan banquet event order di Aston Gorontalo hotel & villas dalam pengelolahan ruangan Banquet sudah memenuhi standar pelayanan berdasarkan 5 dimensi yaitu, tangible, emphaty, responsiveness, realibilty dan assurance. Dari kelima dimensi terdapapat dimensi kualitas pelayanan responsiveness, masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki terkait respon karyawan dalam melayani tamu. respon karyawan yang diberikan perlu ada peningkatan agar kesiapan operasional banquet terhadap perubahan banquet event order di Aston Gorontalo hotel & villas menjadi lebih Baik sesuai dengan harapan tamu.
The Need of Backpacking Tourists in Non-Star Hotels: Insights from Gorontalo City, Indonesia Krishna Anugrah; Meilinda Lestari Modjo; Nur Anjeli
TRANS-KATA: Journal of Language, Literature, Culture and Education Vol. 2 No. 1 (2021): TRANS-KATA: Journal of Language, Literature, Culture, and Education
Publisher : TRANSBAHASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gorontalo is a transit city for foreign tourists that will continue their trip to Togean islands, or for tourists coming from Togean islands that will continue the trip to Manado, Makassar, or Jakarta. Foreign tourists who opt to transit in Gorontalo prefer non-star hotels as their accommodation option. This study aimed to analyze the guest’ needs from five kinds of dimension, i.e., tangible dimension, empathy dimension, reliability dimension, responsiveness dimension, and assurance Dimension. The present study integrated a qualitative and a simple quantitative method as the research design. The data were directly collected by field observation; questionnaires distributed to the tourists were employed to collect the main data, while the supporting data were extracted by interview and documentation. As based on the findings, the backpackers’ needs for basic tangible goods involve food three times a day, a heat pump water heater, and laundry service. In accommodating the needs, the hotels can cooperate with third parties, particularly regarding food three times a day and laundry service. Moreover, the intangible service-oriented needs comprise empathy, reliability, responsiveness, and assurance. As based on the questionnaire, the respondents showed good responses and suggested improvements in several aspects, particularly on the intangible needs.
UPAYA PEMASARAN ORASAWA RESTO DI KABUPATEN GORONTALO DALAM MEMBANGUN BRAND IMAGE PELANGGAN Krishna Anugrah; Fauzan Basalama; Poppy Arnold Kadir; Meilinda Lestari Modjo
Jurnal Darmawisata Vol. 2 No. 2 (2023): JURNAL DARMAWISATA (MEI)
Publisher : Program Vokasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56190/jdw.v2i2.25

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mulai menjadikan pariwisata sebagai industri yang dapat diandalkan untuk meningkatkan sektor perekonomian dinegaranya. Pariwisata merupakan salah satu sektor industri yang memegang peranan penting dalam perdagangan dan perekonomian global saat ini. Dinegara-negara berkembang sektori ndustri pariwisata menjadi faktor pendorong dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi mereka, mengingat tiap tahun pertumbuhan pariwisata global cenderung meningkat. Salah satu usaha yang dapat menjadi fasilitas bagi pariwisata khususnya di Kabupaten Gorontalo adalah usaha yang bergerak dibidang makanan dan minuman. Dimana didalamnya terdapat restoran, rumah makan dan cafe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Upaya Pemasaran Orasawa Resto di Kabupaten Gorontalo Dalam Membangun Brand image Pelanggan. Analisis data yang digunakan pada penulisan ini adalah qualitative descriptive method. Dalam penulisan ini penulis mengamati obyek penelitian dan menggambarkan suatu keadaan yang ada dalam obyek penelitian tersebut. Data tersebut berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian disusun dan diuraikandalam bentuk narasi, sumber data di perolehdari data primer dan sekunder. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa upaya pemasaran Orasawa Resto dalam membangun brand image pelanggan sudah memenuhi standar yang menciptakan ‘citraproduk’ dengan mengangkat makanan khas Gorontalo. Kemudian dari sisi ‘citra produsen’ Orasawa Resto memiliki konsep ‘Rest area’ karenaberlokasi di jalan raya bebas hambatan ini merupakan salah satu upaya dalam membangun brand image Orasawa Resto. Namun dalam segi digital marketing, Orasawa Resto belum dilengkapi dengan website Orasawa Resto yang berisi informasi lebih lengkap. Kata kunci:
PENGELOLAAN PRODUK PARIWISATA DESA DUNU MELALUI PELATIHAN DESAIN KONTEN PROMOSI DAN STRATEGI PEMASARAN DIGITAL Sri Ariyanti Sabiku; Meilinda Lestari Modjo; Krishna Anugrah; Poppy Arnold Kadir; Rendy Wijaya; Yumanraya Noho; Muhammad Rizq Gobel; Reinal Putalan
Jurnal Abdimas Terapan Vol. 3 No. 2 (2024): JURNAL ABDIMAS TERAPAN (MEI)
Publisher : Program Vokasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56190/jat.v3i2.59

Abstract

Desa Dunu, Kecamatan Monano, Kabupaten Gorontalo Utara, memiliki beragam potensi alam yang dapat menjadi pilihan tujuan wisata. Pengelolaan produk pariwisata yang optimal merupakan kunci keberhasilan dalam meningkatkan daya tarik dan keberlanjutan sebuah destinasi wisata. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kebutuhan untuk menjangkau audiens lebih luas, pengelolaan produk pariwisata dapat menggunakan media digital untuk mendesain konten promosi dan memasarkannya. Tantangan yang dihadapi saat ini adalah terbatasnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Dunu terkait desain konten promosi dan strategi pemasaran digital. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar membuat desain konten promosi menggunakan aplikasi Canva dan mengenalkan strategi pemasaran digital. Selain itu, kegiatan ini juga mengukur efektifitas kampanye yang telah dipromosikan melalui akun media sosial Facebook menggunakan Meta Business Suite. Pelaksanaan kegiatan ditujukan untuk sepuluh anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Dunu. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi sosialisasi melalui penyampaian materi secara teoritis, diskusi interaktif, demonstrasi dan simulasi video untuk memvisualisasikan penggunaan aplikasi. Hasil kegiatan menunjukan adanya antusiasme dan keterlibatan aktif anggota Pokdarwis dalam pelatihan. Kegiatan ini berjalan baik dan berhasil menyosialisasikan teknik desain konten promosi dan strategi pemasaran digital yang dapat diterapkan oleh anggota Pokdarwis dalam mempromosikan produk pariwisata di Desa Dunu. Selain meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dasar, diharapkan kegiatan ini dapat menumbuhkan motivasi dan partisipasi aktif anggota Pokdarwis untuk menghasilkan jumlah konten promosi pariwisata yang menarik, dengan menerapkan berbagai desain kreatif dan strategi pemasaran digital. Keberlanjutan program ini didukung oleh adanya Perjanjian Kerjasama antara Jurusan Pariwisata Program Vokasi UNG dan Pemerintah Desa Dunu yang telah dijalin sejak tahun 2023. Pelatihan lanjutan juga didorong untuk memperbarui keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan desa, kondisi perkembangan teknologi serta tren pemasaran terbaru.