Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA HIPERTENSI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARDIMULYO KABUPATEN MALANG Gega Luron, Natalia; Soelisyoningsih, Dwi; Satiti, Ika Arum Dewi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.40983

Abstract

Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun. Aktivitas fisik yang dilakukan dengan teratur dapat meningkatkan konsumsi energi, sekresi endorfin dan suhu tubuh yang dapat  tidur dalam proses pemulihan tubuh. Mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo Kabupaten Malang. Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian analitik observasional dengan purposive sampling dan pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 67 lansia. Kriteria Inklusi: usia lansia dari 60 tahun, lansia yang bersedia menjadi responden, lansia yang kooperatif, dan kriteria eklusi: lansia yang bed rest, lansia yang terdiagnosa demensia dan lansia yang mengonsumsi obat tidur. Instrumen penelitian untuk aktivitas fisik International Physical Activity (IPAQ) dan kualitas tidur menggunakan Pittsurgh Sleep Quality Index (PSQI). Korelasi kedua variabel diuji menggunakan uji Chi Square. Responden lansia yang memiliki usia rerata 60 tahun, mayoritas respoden lansia adalah perempuan sebanyak 58 lansia dan mayoritas lansia hipertensi sebanyak 26 lansia masuk dalam kategori tekanan darah hipertensi tingkat satu. Penilaian aktivitas fisk didapatkan mayoritas kategori sedang sebanyak 57 lansia (85,1%), sedangkan penilaian kualitas tidur didapatkan mayoritas kategori kualitas tidur buruk sebanyak 60 lansia (89,6%). Hubungan antara aktivitas dengan kualitas tidur pada lansia hipertensi didapatkan nilai p-value 0,01. Ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo dengan p-value sebesar 0,01. Penelitian selanjutnya diharapkan meneliti aktivitas fisik dengan variable berbeda, contohnya tingkat stress, kecemasan dan lain-lain.
Prevensi Infertilitas Melalui Skrining dan Edukasi PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) Pada Remaja Putri Dewi Satiti, Ika Arum; Wahyunirum, Ari Damayanti; Dita E, Rizqiana
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 10, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v10i1.6148

Abstract

Keberhasilan suatu negara salah satunya ditentukan dari kualitas generasi muda yang dimiliki. Usia remaja merupakan usia pubertas, dimana pada usia ini rentan memicu ketidakstabilan hormon. Wanita remaja dengan PCOS berisiko mengalami gangguan kualitas hidup termasuk, gangguan kesuburan (infertil), gangguan psikologis dan perilaku termasuk depresi, gangguan bipolar, kegelisahan dan gangguan makan dan sindroma metabolik. Hasil survei yang dilakukan pada bulan Mei Tahun 2024 menunjukkan terdapat gejala PCOS pada siswi SMKN 13. Hal ini perlu segera ditindaklanjuti agar komplikasi infertilitas dan penyakit metabolik dapat dihindari sejak dini. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang PCOS, mendeteksi gejala PCOS pada remaja, dan memodifikasi gaya hidup remaja putri agar terhindar dari PCOS. Kegiatan pengabdian ini menggunakan intrumen “Primary care prescreening tool for PCOS” sebagai alat skrining tanda dan gejala PCOS. Kegiatan skrining mendapatkan data sebanyak tanda dan gejala PCOS pada 70% (35 orang) siswi. Kemudian edukasi pencegahan PCOS dan infertilitas menunjukkan peningkatan pengetahuan dengan kategori baik sebesar 41% dan cukup sebesar 50%. Tindakan memodifikasi gaya hidup remaja putri dilakukan dengan cara memberikan buku panduan pola nutrisi dan aktivitas yang sehat untuk sistem reproduksi serta memberikan penjelasan menerapakan gaya hidup sesuai buku panduan. Berdasarkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan perubahan gaya hidup remaja putri terhadap pencegahan PCOS dan infertilitas. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dinilai sangat bermanfaat dan penting, karena diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas remaja putri. 
Determinants of Health Data Utilization by Posyandu Cadres for Toddlers as a Stunting Prevention Effort in Geneng Subdistrict, Ngawi Regency Kurniawan Erman Wicaksono; Sena Wahyu Purwanza; Ida Nurmawati; Salihati Hanifa; Ika Arum Dewi Satiti
Proceeding International Conference Of Innovation Science, Technology, Education, Children And Health Vol. 5 No. 1 (2025): Proceeding of The International Conference of Inovation, Science, Technology, E
Publisher : Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/icistech.v5i1.272

Abstract

Stunting remains one of the major public health issues at the national level in Indonesia. As an archipelagic country, Indonesia faces unique challenges in tackling stunting, particularly in regions with limited access to healthcare services. Advances in information technology offer new opportunities to support stunting prevention efforts, including through the utilization of health data. Such data can be used to detect stunting risks early and to monitor children's nutritional status more effectively. The use of health data applications or systems by Posyandu cadres is influenced by various factors, including availability of time, cost, level of trust, and perceptions of ease of use and usefulness. This study aims to identify the determinants of health data utilization by Posyandu cadres for toddlers as a stunting prevention effort in Geneng Subdistrict, Ngawi Regency. This research is an analytical quantitative study with a cross-sectional approach. A sample of 80 Posyandu cadres for toddlers in Geneng Subdistrict was selected using purposive sampling. Data were collected through questionnaires and analyzed using univariate, bivariate, and multivariate logistic regression tests to identify the factors influencing the use of health data in stunting prevention. The results show that the significant determinants include the age of the Posyandu cadre, their education level, and the amount of time they dedicate to Posyandu activities. The determinants of age, education level, and time significantly influence the utilization of health data and thereby affect the optimization of stunting prevention. Strengthening cadre capacity in these aspects is necessary to support more effective stunting prevention.
ALIH TEKNOLOGI OLAHAN BAYAM MERAH SEBAGAI FOOD SUPLEMEN BALITA KEPADA KADER POLI URBAN (POSYANDU BALITA PERKOTAAN) Ari Damayanti Wahyuningrum; Dewi Satiti, Ika Arum
Media Husada Journal Of Community Service Vol. 1 No. 2 (2021): Media Husada Journal of Community Service
Publisher : STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.866 KB)

Abstract

Pemenuhan gizi yang sesuai dengan kebutuhan akan mendorong pertumbuhan yang baik dan sesuai dengan tahap perkembangannya sehingga dapat membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan produktif sebaliknya jika kebutuhan gizi dalam tubuh tidak tercukupi akan mengakibatkan berbagai masalah gizi seperti gizi kurang, gizi lebih, defisiensi zat besi, dan zink. Gizi kurangseringdialami oleh balita, salah satu faktor yangberpengaruh terhadap masalah gizi kurang yaitu masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan gizi balita, dan kurangnya pengetahuan tentang cara pengolahan varian menu keseharian balita sebagai bahan pengolahan MPASI. Metode pelaksanaan program pengmas pemberikan kuesioner pengetahuan kepada tim kader posyandu balita tentang alih teknologi pengolahan bayam merah sebagai food suplement, melakukan pendampingan tim kader posyandu balita melalui zoom meeting dan link vidio pengolahan varian bayam merah sebagai food suplemen balita dikarenakan masa pandemi covid-19, kesepakatan dan kebijakan dalam variasi menu bayam merah sebagai MPASI dan PMT ketika posyandu balita dilaksanakan. Hasil uji wilcoxon Pvalue sebesar 0.000 < 0.05 disimpulkan ada pengaruh alih teknologi oalahan bayam merah sebagai food suplement balita kepada kader posyandu balita. Proses pendampingan tim kader posyandu balita secara daring dapat meningkatkan pengetahuan tim kader posyandu balita.
Determinants of Health Data Utilization by Posyandu Cadres for Toddlers as a Stunting Prevention Effort in Geneng Subdistrict, Ngawi Regency Kurniawan Erman Wicaksono; Sena Wahyu Purwanza; Ida Nurmawati; Salihati Hanifa; Ika Arum Dewi Satiti
Proceeding International Conference Of Innovation Science, Technology, Education, Children And Health Vol. 5 No. 1 (2025): Proceeding of The International Conference of Inovation, Science, Technology, E
Publisher : Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/icistech.v5i1.272

Abstract

Stunting remains one of the major public health issues at the national level in Indonesia. As an archipelagic country, Indonesia faces unique challenges in tackling stunting, particularly in regions with limited access to healthcare services. Advances in information technology offer new opportunities to support stunting prevention efforts, including through the utilization of health data. Such data can be used to detect stunting risks early and to monitor children's nutritional status more effectively. The use of health data applications or systems by Posyandu cadres is influenced by various factors, including availability of time, cost, level of trust, and perceptions of ease of use and usefulness. This study aims to identify the determinants of health data utilization by Posyandu cadres for toddlers as a stunting prevention effort in Geneng Subdistrict, Ngawi Regency. This research is an analytical quantitative study with a cross-sectional approach. A sample of 80 Posyandu cadres for toddlers in Geneng Subdistrict was selected using purposive sampling. Data were collected through questionnaires and analyzed using univariate, bivariate, and multivariate logistic regression tests to identify the factors influencing the use of health data in stunting prevention. The results show that the significant determinants include the age of the Posyandu cadre, their education level, and the amount of time they dedicate to Posyandu activities. The determinants of age, education level, and time significantly influence the utilization of health data and thereby affect the optimization of stunting prevention. Strengthening cadre capacity in these aspects is necessary to support more effective stunting prevention.
Implementation of Family Development Tasks and Severity of ARI in Toddlers Rahmawati, Wenny; Satiti, Ika Arum Dewi
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 13, No 2 (2025): EDITION JULY 2025
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jc.v13i2.7128

Abstract

Acute Respiratory Infection (ARI) refers to an infection targeting the human respiratory passages, predominantly affecting children between the ages of 1 and 5 years. Improperly managed ARI condition can result in worsening nutritional conditions, secondary infections, stunted growth, and development. The family plays an important role in efforts to prevent ARI and its complications. When the family gets better at Providing family health services, the level of ARI that occurs in the family becomes less severe. The current study investigates the link between family health tasks and severity of Acute Respiratory Infections (ARI). An observational approach was utilized in this study with a retrospective design. The activities were conducted during the period June-August 2022 at the Dinoyo Community Health Center, Malang City. Purposive sampling was used resulted in 57 samples experiencing ARI. The instruments for both variables were assessed through questionnaires The hypothesis was tested using a chi-square test. The result show mothers who had poor family development tasks had a severity level of severe ARI of 38.6%; mothers in charge of family development had mild ARI in 15.8% of cases and moderate ARI in an estimated 22.8% of cases. The results obtained from the Chi-Square Test have a p-value = 0.000. This study reveals a significant correlation between family task performance and ARI severity in toddlers. Mothers who demonstrate poor achievement in family developmental tasks are more likely to have children experiencing higher severity of ARI. 
Mother’s Voice: Storytelling Approach As Postpartum Psychosocial Therapy Ekasari, Rizqiana Dita; Satiti, Ika Arum Dewi
Jurnal Keperawatan Silampari Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/8tfpqe09

Abstract

This study aims to analyze the effectiveness of the storytelling approach as a psychosocial therapy on postpartum maternal depression and anxiety levels. The method used is quasi-experimental design with one pretest-posttest control group design with 60 respondent. The results of the study show that before the intervention, based on the EPDS the highest score was 19 (moderate-high depression risk category) and after the intervention the highest score decreased to 13 (mild category). Meanwhile, for anxiety before the intervention, based on the STAI, the highest score was 67 (high anxiety category) and after the intervention the highest score reduced to 54 (approaching the moderate category). The results showed a significant decrease in depression scores (p < 0.05) and anxiety (p < 0.05) in the intervention group compared to the control group. In conclusion, storytelling is effective as a psychosocial therapy in reducing symptoms of depression and anxiety in postpartum mothers.   Keywords: Postpartum, Psychosocial Therapy, Storytelling, Maternal Mental Health
Pengaruh Intervensi Probiotik terhadap Indeks Antropometri pada Anak dengan Stunting Dewi Satiti, Ika Arum; Wicaksono, Kurniawan Erman
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.46833

Abstract

Stunting merupakan indikator kekurangan gizi kronis yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dengan dampak jangka panjang pada tumbuh kembang anak. Intervensi nutrisi komplementer, seperti probiotik yang menargetkan kesehatan usus, kini semakin diminati sebagai strategi untuk mengatasi stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi probiotik terhadap indeks antropometri balita stunting. Desain penelitian menggunakan quasi-eksperimental dengan pendekatan pre-test post-test with control group. Sebanyak 70 balita stunting usia 6–23 bulan di Desa Bululawang, Kabupaten Malang, dibagi menjadi dua kelompok (masing-masing n=35). Kelompok intervensi mendapat probiotik (campuran Lactobacillus plantarum dan Bifidobacterium animalis subsp. lactis sebanyak 5×10⁹ CFU/hari dalam bentuk sachet bubuk), sedangkan kelompok kontrol menerima terapi standar. Intervensi berlangsung selama 12 minggu. Hasil menunjukkan bahwa karakteristik dasar kedua kelompok homogen. Setelah 12 minggu, kelompok intervensi mengalami peningkatan signifikan pada Z-score BB/U (dari -2.51 ± 0.78 menjadi -2.15 ± 0.72; p<0.001) dan Z-score TB/U (dari -2.65 ± 0.67 menjadi -2.31 ± 0.59; p<0.001). Kelompok kontrol hanya menunjukkan peningkatan marginal pada Z-score TB/U (p=0.042) dan tidak signifikan untuk Z-score BB/U (p=0.112). Peningkatan rerata Z-score BB/U dan TB/U antar kelompok juga menunjukkan perbedaan signifikan (p<0.001). Kesimpulannya, suplementasi probiotik secara signifikan meningkatkan status antropometri balita stunting dan berpotensi menjadi intervensi komplementer yang efektif dalam memperbaiki gizi dan pertumbuhan anak.
Efektifitas Mindfulness Berbasis Fase Menstruasi Terhadap Kecerdasan Emosional Remaja Perempuan Satiti, Ika Arum Dewi; Ekasari, Rizqiana Dita
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.50156

Abstract

Adolescence is a critical period of emotional development, particularly among adolescent girls who experience hormonal fluctuations during the menstrual cycle. These hormonal changes may trigger emotional instability, thus requiring effective emotion regulation strategies. Menstrual phase based mindfulness is considered a contextual approach to enhance adolescents’ emotional intelligence. This study aimed to determine the effectiveness of menstrual phase based mindfulness interventions on the emotional intelligence of adolescent girls. A quantitative method with a quasi-experimental pre–posttest with control group design was conducted among 60 students at Muhammadiyah 1 Vocational High School in Malang. The research instrument used was the Trait Emotional Intelligence Questionnaire – Adolescent Short Form (TEIQue-ASF). The intervention group received mindfulness practices tailored to the menstrual phase, including body scan during menstruation, grounding during the follicular phase, and journaling during the luteal phase, while the control group was only given aromatherapy. Data were analyzed using the paired t-test. The results showed that emotional intelligence scores significantly increased in the intervention group compared to the control group (p < 0.05). The greatest improvement occurred in the follicular phase (103.6 ± 7.8 to 116.3 ± 6.9), followed by the luteal phase (99.8 ± 8.6 to 110.7 ± 7.8), ovulation phase (104.1 ± 7.5 to 114.2 ± 7.1), and menstruation phase (102.4 ± 8.2 to 111.6 ± 7.5). These findings demonstrate that menstrual phase–based mindfulness effectively improves emotional intelligence in adolescent girls, particularly during the follicular phase, and has the potential to be developed as a promotive-preventive program in schools to support adolescent mental health.
The Use of Manajemen Nutrisi Balita Stunting (MNBS) Smartphone Application as an Educational Media on Maternal Knowledge and Attitudes in Preventing Stunting in Geneng District Ngawi Regency Kurniawan Erman Wicaksono; Sena Wahyu Purwanza; Ika Arum Dewi Satiti; Ida Nurmawati; Ikha Nurjihan
Proceeding International Conference Of Innovation Science, Technology, Education, Children And Health Vol. 4 No. 1 (2024): Proceeding of The International Conference of Inovation, Science, Technology, E
Publisher : Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/icistech.v4i1.87

Abstract

Stunting indicates a high prevalence of nutritional deficiencies that have not yet reached reduction targets, as seen in Geneng District, Ngawi Regency. Maternal knowledge and attitudes are crucial factors in preventing stunting and can influence mothers' behaviors in ensuring nutrition for toddlers. Manajemen Nutrisi Balita Stunting (MNBS) is an innovative intervention designed to address specific nutritional needs. It was developed into a smartphone application that serves as an educational tool to prevent stunting issues. This study aims to analyze the impact of MNBS on maternal knowledge and attitudes towards stunting prevention. This study used a one-group pretest-post-test design approach. Sampling was conducted using simple random sampling involving 30 respondents. Inclusion criteria for this research included mothers with toddlers experiencing malnutrition, owning a smartphone, and being willing to participate in the study until completion. The research results indicate that maternal knowledge and attitudes towards preventing stunting improved after receiving education through Manajemen Nutrisi Balita Stunting (MNBS) smartphone application. Manajemen Nutrisi Balita Stunting (MNBS) Smartphone Application has an impact as an educational medium on maternal knowledge and attitudes toward preventing stunting.