cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Arsitektur DASENG
ISSN : 23018577     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Arsitektur DASENG adalah media informasi pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni khususnya Artikel Ilmiah bidang Arsitektur berupa Hasil Penelitian, Hasil Perancangan, Studi Kepustakaan maupun Tulisan Ilmiah.
Arjuna Subject : -
Articles 862 Documents
PAPUA MIX-USE BUILDING DI KOTA JAYAPURA: Implementasi Arsitektur Hi-tech Nidia Rantia; Frits O. P. Siregar; Cynthia E. V. Wuisang
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 12 No. 4 (2023): DASENG Volume 12 Nomor 4, Oktober 2023
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang diikuti dengan pertambahan hunian dan fasilitas lainnya menyebabkan penyempitan lahan sehingga berpengaruh pada harga tanah yang semakin mahal. Meningkatnya kebutuhan akan hunian masyarakat di pusat Kota Jayapura pada kondisi lahan yang cukup kecil ini menjadikan konsep pembangunan kearah vertikal merupakan solusi dari kondisi tersebut. Perancangan objek ini bertujuan untuk mewadahi kebutuhan hunian, jual-beli serta refreshing dalam satu objek arsitektural pada kawasan yang dinamis serta strategis melalui penerapan tema Arsitektur Hi-tech dan memberikan aspek-aspek pendukung aktifitas yang lebih aman mudah dan nyaman baik didalam bangunan maupun diarea sekitar Kawasan. Papua Mix-use Building yang berada di pusat Kota Jayapura dengan pengimplementasi tema arsitektur Hi-tech diharapkan mampu menjadi referensi dalam suatu perancangan bangunan multi fungsi. Melalui Perancangan yang terukur, mampu menjawab akan kebutuhan masyarakat terhadap hunian yang nyaman dan aman dengan fasilitas jual-beli yang mudah dan fleksibel didalam satu tapak. Begitu pula dengan karakteristik tema rancangan yang sesuai dengan pemanfaatan objek. Sehingga menciptakan bangunan kokoh dan estetik dengan penggunaan struktur yang ditonjolkan dan warna-warna natural dari material. Hal ini juga mendukung citra bangunan, menjadi ciri yang melekat dan mudah diingat. Yang paling utama perencanaan yang tepat pada bangunan Papua Mix-use Building didalam tapak memberi nilai tambah pada aspek Ekologi, Sosial dan Ekonomi. Kata Kunci: Papua Mix-use Building, Arstitektur Hi-tech, Kota Jayapura
CHRISTIAN CENTER DI KOTA TOMOHON: Optimalisasi Material Kayu dalam Gubahan Bentuk dan Ruang Arsitektural Andrew Posumah; Sonny Tilaar; Vicky H. Makarau
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 12 No. 3 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 3, Juli 2023
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Tomohon merupakan salah satu kota yang memiliki potensi sumber daya dan pariwisata yang walaupun telah terkelola dengan baik, namun masih memiliki potensi untuk lebih dikembangkan. Selain itu, kota Tomohon juga menjadi salah satu pusat perkembangan Kristianitas di Sulawesi Utara dimana kehadiran Kantor Sinode GMIM menjadi bukti nyata eksistensi sosial-budaya yang telah berpadu dengan Kristianitas. Namun sejauh ini, di Sulawesi Utara dan Tomohon sendiri, belum didapati fasilitas yang mengakomodasi kebutuhan interdenominasi gereja (interdenominasi). Christian Center terpilih sebagai objek yang memfasilitasi aspek sosial-spiritual, guna mewadahi kegiatan yang berbentuk rohani-edukatif, rekreatif, maupun sosial secara terpusat. Dalam konteks proyek Christian Center Di Kota Tomohon, penggunaan material kayu pada elemen-elemen struktural dan dekoratif telah berhasil menciptakan tampilan arsitektural yang modern dan minimalis, dengan nuansa alami yang hangat. Material kayu juga telah digunakan secara optimal untuk memaksimalkan penggunaan ruang dalam gereja, menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi jemaat. Kayu adalah bahan yang bisa didaur ulang sehingga bersifat ramah lingkungan dan bersifat berkelanjutan dan selain memperindah dan memberi nilai jual lebih terhadap suatu objek, material kayu lebih efisien dalam fungsinya sebagai kontruksi tahan gempa. Kata Kunci: Kristianitas, Pusat, Kayu
NORTH BALI INTERNATIONAL AIRPORT (NBIA): High-Tech Architecture X Bali Traditional Airport Leonardo A. Kumayas; Suryono; Hendriek H. Karongkong
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era modern seperti ini berpergian ke suatu tempat dengan transportasi udara lebih unggul dibandingkan transportasi darat karena relatif lebih mudah dan waktu tempuh yang lebih cepat. Berpergian kesuatu tempat bilamana waktu tempuh menjadi yang paling penting, maka transportasi Udara merupakan pilihan dan jawaban paling tepat. Tumbuhnya jumlah masyarakat, perekonomian, industrial, dan pariwisata di Indonesia timur maka peningkatan dan permintaan terhadap transportasi udara sangatlah besar. Provinsi Bali merupakan tujuan wisata terbesar dan paling populer di Indonesia bahkan sampai ke manca negara karena keindahan alamnya. Luas Provinsi Bali sekitar 5.636,66 km2 dengan 9 kabupaten / kotamadya, yang masing-masing mempunyai daya tarik tersediri. Peningkatan akan permintaan transportasi udara tentu saja membuat pertumbuhan penumpang yang berpengaruh terhadap jumlah pergerakan pesawat yang berhubungan dengan jumlah penerbangan yang dilakukan. Bandar Udara International Bali Utara salah satunya yang akan menjadi Bandar Udara terbesar di Bali. Demi memenuhi kebutuhan pariwisata bali yang kian waktu meningkat maka dengan dibangunnya bandara Udara terbesar ini bisa menjadi salah satu pintu utama di Indonesia. Bandar Udara ini akan menjadi salah satu agen perubahan dunia ditengah pendemi global ini, dimana segala kebutuhan dalam mencegah berbagai pandemi masa kini sampai di masa depan dengan adanya Bandara yang Sustainable terhadap perubahan dunia. Kata Kunci: Bandar Udara, Bali, High Tech, Tradisional
SPORT CENTER DI MINAHASA SELATAN: Metafora Kombinasi Rohdrigo Mononimbar; Sonny Tilaar; Surijadi Supardjo
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Minahasa Selatan memiliki antusiasme tinggi untuk kegiatan olahraga baik yang dikompetisikan maupun rekreasional. Namun demikian tidak ditunjang dgn fasilitas yg memadai. Oleh karenanya perlu disediakan fasilitas terpadu yang terdiri dari lapangan sepak bola, bulutangkis, volley dan basket lengkap dengan infrastruktur pendukungnya. Fasilitas yang dimaksud adalah sport center. Keempat cabang olahraga tersebut dipilih untuk dihadirkan karena merupakan olahraga favorit di kalangan masyarakat setempat. Dengan dihadirkan Sport Center menjadi sebuah solusi dalam menjawab tantangan yang terjadi, dengan tapak terpilih di Desa Teep Trans, Kecamatan Amurang Barat mengingat lokasinya dilalui Jalan Trans Sulawesi dan terletak cenderung di tengah kabupaten Minahasa Selatan sehingga aksesibilitas pencapaiannya bisa dijangkau masyarakat dari seluruh kecamatan. Objek ini dirancang dengan menggunakan pendekatan Arsitektur Metafora dimana gubahan massa yang ada merepresentasikan ke-4 cabang olahraga terkait dalam 1 massa yang terintegrasi dengan standarisasi fasilitas kelas professional. Kata Kunci: fasilitas, olahraga, metafora
MEETING INCENTIVE CONFERENCE EXHIBITION (MICE) BUILDING DI MANADO: Metafora Kombinasi David Singal; Suryono; Esli D. Takumansang
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konvensi berhubungan erat dengan istilah MICE. Kepanjangan MICE sebagai meeting, incentive, conference and exhibition telah dikenal secara Iuas di dunia dan menjadi istilah umum dalam industri pariwisata. Industri MICE merupakan industri yang masih muda, di kenal di Eropa dan Amerika Utara sekitar 50 tahun yang lalu, dan konsep ini masih cenderung baru dan belum tereksplorasi di negara-negara dunia ketiga namun perkembangan industri ini sangat diminati di negara-negara berkembang, karena sangat efektif memberikan dampak ekonomi surplus. Kegiatan bisnis MICE berpotensi membuka lapangan kerja baru, tidak hanya membuka lapangan kerja baru, tetapi juga menciptakan pekerjaan yang tetap bagi masyarakat yang memiliki kemampuan tidak berbeda dengan bisnis pariwisata yang banyak diciptakan di negara-negara dengan GDP sedang dan tinggi. Kegiatan MICE merupakan bisnis yang lebih ramah lingkungan apabila dibandingkan dengan turisme massal, karena pelaku bisnis ini cenderung minim yang dengan sendirinya mengurangi kebutuhan transportasi sehingga terjadi penurunan volume emisi karbon dan angka kemacetan (Rogers, 2003). Dalam tahapan perencanaan ini, lahan sebagai lokasi terpilih bertempat di Kota Manado tepatnya di area Kecamatan Mapanget dengan alasan kedekatan area Mapanget dengan bandar udara Sam Ratulangi sehingga mempermudah aksesibilitas bagi tamu-tamu dari luar wilayah kota Manado. Selain itu area Mapanget juga dicanangkan oleh pemerintah provinsi sebagai pusat kawasan ekonomi yang sebelumnya berada di area Boulevard. Pendekatan metafora menjadi tema terpilih dimana pendekatan ini mengacu pada simbol daerah dan budaya Minahasa dimana dalam aplikasinya, gubahan bangunan ini memberi penegasan (focal point) akan identitas daerah dan destinasi wisata daerah. Kata Kunci: Ekshibisi, konferensi, metafora
RESORT AQUATIK DI MINAHASA: Eko-Arsitektur Luvesto Loloangin; Suryono; Pierre H. Gosal
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resort Aquatik adalah suatu fasilitas yang mengakomodasi kegiatan wisata bahari sebagai tempat tinggal/menginap bersifat sementara yang didalamnya memiliki fasilitas khusus untuk bersantai dan berolahraga. Fasilitas ini hadir memenuhi kebutuhan para wisatawan yang datang untuk menikmati destinasi wisata pantai yang ada di Sulawesi Utara khususnya di Kawasan Pantai Mahembang. Resort Aquatik akan menjadi salah satu fasilitas pendukung wisata bahari di kabupaten Minahasa, dengan pembagian bangunan yang berada didarat dan sebagian diatas air. Resort juga akan memiliki beberapa fasilitas penunjang rekreasi pantai seperti pada resort pada umumnya. Perancangan Resort Aquatik di Mahembang ini menggunakan pedekatan tema Arsitektur Ekologi . Tujuan dari penerapan Arsitektur Ekologi dalam perancangan agar objek hemat energi dan dengan sumber daya yang tersedia serta alami pengguna bangunan dapat menyadari atau lebih tepatnya dapat merasakan hal – hal yang ada dalam suatu arsitektur ekologi dan diharapkan mampu membuat orang lebih merasakan eksistensi hidupnya melalui panca indera, melalui sensibilitas terhadap berbagai objek sekitar dan kegiatan yang ada di dalam resort perancangan. Kata Kunci: Resort Aquatik, Arsitektur Ekologi
CREATIVE HUB DI KOTA TOMOHON: High-Tech Arsitektur Kenny M. Pangkerego; Suryono; Roosje J. Poluan
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Unit pelayanan yang mewadahi kegiatan industri kreatif pada lingkungan perkotaan dikenal dengan Pusat Industri Kreatif atau Creative Hub. Fasilitas ini menjadi rang bagi para pelaku kreatif untuk mengelola, memproduksi, dan memasarkan usahanya. Selain itu, dalam Creative Hub, aktivitas seperti pembekalan yang tertuang dalam program entrepreneurship bersama para pakar dalam bidangnya yang berfungsi sebagai pendamping dan kurator. Potensi yang cukup besar untuk pengembangan industri kreatif dinilai sangat cocok bagi kota Tomohon yang merupakan salah satu kota pendidikan dan kreatif di pulau Sulawesi. Hal ini dibuktikan dengan berbagai event kreatif dan edukatif yang sering diadakan di kota Tomohon. Oleh sebab itu, perlu disediakan sarana bagi para pelaku kreatif yang berada di kota Tomohon. Contohnya, TIFF (Tomohon Internasional Flower Festival) yang diadakan setiap tahun, ada juga event-event pawai yang diadakan pada 17 agustus, dengan menerapkan tema High-Tech disesuaikan dengan rencana objek yaitu pusat industri kreatif (Creative Hub) di mana bangunan harus terlihat menarik sebagai pusat pengembagan ekonomi dan kreatifitas. Dari lokasi juga penting mengingat Kota Tomohon belum tersedianya bangunan Creative Hub untuk mewadahi aktifitas ekonomi dan kreatif. Disisi lain juga Tomohon memiliki suasana yang asri dan sejuk sehingga membuat aktivitas diluar ruangan maupun di dalam ruangan terasa lebih nyaman. Kata Kunci : Kota Tomohon, Creative Hub, High-Tech Arsitektur
TOMOHON AGRIKULTUR CITYWALK: Arsitektur Organik Firstnoel N. Wowor; Pierre H. Gosal; Esli D. Takumansang
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Tomohon merupakan Kota yang memiliki berbagai macam keragaman dari segi Lifestyle serta terkenal akan berbagai macam Budaya Agrikultur serta olahannya di provinsi Sulawesi Utara. Oleh karena itu, Hadirnya objek Citywalk bermaksud untuk mewadahi aktivitas urban pada segi lifestyle serta dari segi edukasi serta jual beli di bidang budidaya Hortikultura untuk hadir di Kota Tomohon. Penerapan Prinsip-Prinsip Arsitektur Organik pada desain ruang luar serta ruang dalam untuk mencapai tujuan diaman objek dapat membaur dengan lingkungan sekitar tapak. Gaya Arsitektur Organik memicu kepada alam sekitar sebagai acuan dan pedoman untuk mengatasi masalah pada perancangan objek Tomohon Agrikultur Citywalk. Dengan hadirnya Tomohon Agrikultur Citywalk diharapkan agar dapat memberikan fasilitas bagi aktivitas perbelanjaan barang dan jasa serta rekreasi yang ada di Sulawesi Utara Khususnya di Kota Tomohon dan juga dapat memberikan lapangan kerja bagi petani-petani sekitar untuk mencapai kepada sector Pertanian yang Cemerlang. Kata kunci :Penelitian, Lifestyle, Agrikultur, Kota Tomohon, Sulawesi Utara
PUSAT PENGEMBANGAN INDUSTRI FLORIKULTURA DI TOMOHON: Arsitektur Tropis Theresa M. Ropa; Frits O. P. Siregar; Johannes V. Rate
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia memiliki banyak potensi, salah satunya dalam bidang florikultura, karena memiliki kondisi iklim yang sesuai sehingga potensi untuk industri florikultura sangat besar di Indonesia. Kota Tomohon, dengan potensi alamnya menjadi salah satu kota pusat tanaman hias di Indonesia, memiliki beragam koleksi bunga dan merupakan salah satu kawasan budidaya bunga di Sulawesi Utara. Memiliki kondisi tanahnya yang subur dan udara yang sejuk, Kota Tomohon sangat cocok untuk menanam berbagai jenis bunga dan sayuran. Dijuluki sebagai Kota Bunga, Kota Tomohon saat ini, industri untuk mengelolah dan mengembangkan tanaman hias di Tomohon masuh kurang. Oleh karena itu, pengadaan fasilitas Pusat Pengembangan Industri Florikultura di Tomohon diperlukan, untuk mewadahi kegiatan masyarakat Tomohon dalam hal mengelolah, memajukan, mengembang-biakan, meneliti, serta membudidayakan tanaman hias yang ada di Kota Tomohon, dengan maksud untuk melestarikan jenis flora dalam hal ini tanaman hias atau florikultura yang ada di Kota Tomohon. Arsitektur Tropis diterapkan untuk objek ini untuk membangun bangunan yang bisa beradaptasi baik dengan iklim dan lingkungan tropis juga agar bisa memberikan kenyamanan bagi penggunanya. Sesuai dengan kondisi iklim di Kota Tomohon dan juga objek bangunan yang akan dirancang, Arsitektur Tropis ada untuk memberikan kesan baru bagi Kota Tomohon. Kata Kunci : Florikultura, Bunga, Kota Tomohon, Pusat Pengembangan Industri Florikultura, Arsitektur Tropis
PENAMPUNGAN PENGUNGSIAN DI PINELENG MINAHASA: Arsitektur Sebagai Shelter Elton S. Gumalag; Judy O. Waani; Johannes V. Rate
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado yang secara geografis terletak di area tropis dan kawasan ring of fire merupakan wilayah yang berpotensi tinggi terkena bencana. Entah bencana secara alami seperti gempa dan erupsi vulkanik ataupun bencana akibat pembukaan lahan yang terkendali seperti seperti banjir dan tanah longsor. Masalah terutama yang timbul dari beragam jenis bencana adalah relokasi penduduk terdampak bencana atau pengungsi. Pengungsi adalah orang/sekelompok orang yang terpaksa atau dipaksa keluar dari tempat tinggalnya ke tempat yang lebih aman dalam upaya menyelamatkan diri/jiwa untuk jangka waktu yang belum pasti sebagai akibat dampak buruk bencana. Karena fasilitas definitif untuk penampungan pengungsi yang disediakan pemerintah tidak ada maka penulis berinisiatif untuk mendesain fasilitas penampungan. Penulis memilih tapak di Pineleng atas dasar argumentasi keamanan mengingat lokasinya di area tinggi. Pendekatan tematisnya diambil Arsitektur sebagai Shelter mengingat nama dan fungsi dari objek ini sendiri bertindak sebagai tempat penampungan. Kata Kunci: Penampungan, pengungsi, shelter

Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 4 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 4, November 2024 Vol. 13 No. 3 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 3, Agustus 2024 Vol. 13 No. 2 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 2, Mei 2024 Vol. 13 No. 1 (2024): DASENG Volume 13 Nomor 1, Februari 2024 Vol. 12 No. 4 (2023): DASENG Volume 12 Nomor 4, Oktober 2023 Vol. 12 No. 3 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 3, Juli 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 2, April 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): DASENG Volume 12, Nomor 1, Januari 2023 Vol. 11 No. 2 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 2, November 2022 Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022 Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021 Vol. 10 No. 1 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 1, Mei 2021 Vol. 9 No. 2 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 2, November 2020 Vol 9, No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2, November 2020 Vol. 9 No. 1 (2020): DASENG Volume 9, Nomor 1, Mei 2020 Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 No. 1 Mei 2020 Vol. 8 No. 2 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 2, November 2019 Vol. 8 No. 1 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 1, Mei 2019 Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018 Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018 Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017 Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017 Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015 Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014 Vol 3, No 1 (2014): Volume 3 No.1 Mei 2014 Vol 2, No 3 (2013): Volume 2 No.3 November 2013 Vol 2, No 2 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.2 Juli 2013 Vol 2, No 1 (2013): Edisi Khusus TA. Volume 2 No.1 Mei 2013. Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku I KONTEKSTUAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku II EKSPERIMENTAL. Volume 1 No.2 November 2012 Vol 1, No 1 (2012): EDISI PERDANA Volume 1 No.1 Mei 2012 More Issue