cover
Contact Name
Anugrah Nur Rahmat
Contact Email
anugrahnr0@gmail.com
Phone
+6281253524447
Journal Mail Official
jpkmi.kesmas@ulm.ac.id
Editorial Address
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran, Universitas lambung Mangkurat Jl A Yani km.36 Banjarbaru 70714
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
JPKMI (Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia)
ISSN : 24071625     EISSN : 25810901     DOI : http://dx.doi.org/10.20527/jpkmi.v7i1
urnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia (JPKMI) adalah jurnal ilmiah yang memfokuskan pada ilmu Kesehatan Masyarakat. Jurnal ini berisi mengenai Editorial Kesehatan, Literature Review, dan Hasil Penelitian dalam bidang kesehatan masyarakat seperti Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, Gizi Kesehatan, Administrasi Kebijakan Kesehatan, Epidemiologi, Biostatistika dan Kependudukan, Perilaku dan Promosi Kesehatan, Kesehatan Ibu Anak dan Kesehatan Reproduksi.
Articles 197 Documents
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYIMPANAN OBAT KERAS DAN OBAT ANTIBIOTIKA TANPA RESEP DI PROVINSI GORONTALO (Analisis Data Riskesdas 2013) Khairiyati, Laily
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v2i1.2704

Abstract

Abstrak  Pengobatan sendiri dikenal dengan istilah self medication atau swamedikasi. Banyak faktor yang mempengaruhi swamedikasi oleh masyarakat diantaranya adalah faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor pendukung. Secara nasional, hasil Riskesdas 2013 menyebutkan bahwa provinsi Gorantalo memiliki proporsi penyimpanan obat antibiotik dan obat keras masing-masing 74,7% dan 70,8%. Adanya obat keras dan antibiotika untuk swamedikasi menunjukkan penggunaan obat yang tidak rasional. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan karakteristik individu (jenis kelamin, status ekonomi, tingkat pendidikan), dan sumber mendapatkan obat dengan penyimpanan obat keras dan obat antibiotika tanpa resep. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan potong lintang. Responden penelitian ini adalah seluruh kepala rumah tangga pada Riskesdas 2013 di Provinsi Gorontalo. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner rumah tangga Riskesdas 2013 pada blok VI farmasi dan pelayanan kesehatan tradisional. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi penyimpanan obat keras dan obat antibiotika tanpa resep adalah sumber mendapatkan obat (p=0,000; OR=22,9). Diperlukan suatu kebijakan yang berkaitan dengan pengobatan sendiri untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh obat keras dan obat antibiotika secara berlebihan. Kata-kata Kunci:           penyimpanan obat tanpa resep, obat keras, obat antibiotika,  sumber mendapatkan obat Abstract Self-medication is known as swamedication. Many factors affect the community swamedication include predisposing factors, enabling factors and supporting factors. Riskesdas 2013 mentions that Gorantalo province has a higher proportion of antibiotic drug storage and hard drugs respectively 74.7% and 70.8%. The presence of hard drugs and antibiotics to swamedication show irrational drug use. The purpose of this study was to determine the relationship of individual characteristics (gender, economic status, education level), and storage resources to get drugs with hard drugs and antibiotics without a prescription. This research is observational analytic with cross-sectional design. The respondents were all heads of households in Riskesdas 2013 in Gorontalo Province. Research instruments used Riskesdas 2013 household questionnaire in block VI traditional pharmaceutical and health care. Data were statistically analyzed using the chi square test. The results showed that the factors that affect the storage of hard drugs and antibiotics without a prescription is a source of getting the drug (p = 0.000; OR = 22.9). Required a policy relating to the treatment itself to protect the public from the negative impact caused by hard drugs and antibiotics overuse.  Keywords: storage of drugs without a prescription, prescription drugs, antibiotics, source of getting drugs
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI KABUPATEN TAPIN Tinjauan Terhadap Pemeriksaan Kehamilan, Penolong Persalinan dan Karakteristik Ibu Noorhalimah, Noorhalimah
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v2i1.2712

Abstract

Abstrak Kematian neonatus  Kabupaten Tapin merupakan kematian yang tertinggi di Kalimantan Selatan yaitu sebanyak 56 kasus. Penyebab utama kematian neonatal ini erat kaitannya dengan kesehatan ibu dan pemeriksaan kesehatan ibu yang diperoleh sebelum, selama dan setelah melahirkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis  faktor–faktor yang berhubungan dengan kematian neonatal  di Kabupaten Tapin di tinjau dari pemeriksaan kehamilan, penolong persalinan dan karakteristik ibu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi analitik dengan metode observasional dan pendekatan cross sectional, adapun sampel dari penelitian ini adalah seluruh neonatus mati di Kabupaten Tapin yaitu 56 kasus. Metode analisis menggunakan uji statistik chi- square pada tingkat kemaknaan 95%. Hasil penelitian ini adalah sebagian besar (57%) kematian neonatal memiliki riwayat pemeriksaan yang tidak baik, hasil uji statistik didapatkan nilai P=0,000, sebagian besar (62,5%) kematian neonatal memiliki riwayat penolong persalinan yang tidak baik dan hasil uji statistik di dapatkan nilai P=0,000, sebagian besar (55,4%) kematian neonatal lahir dari ibu yang mempunyai risiko untuk hamil dan hasil uji statistik di dapatkan nilai P=0,571, sebagian besar (62,5%) kematian neonatal lahir dari ibu yang mempunyai paritas berisiko untuk hamil dan hasil uji statistik didapatkan nilai P=1,000, sebagian besar (92,9%) kematian neonatal lahir dari ibu yang mempunyai jarak kehamilan yang berisiko untuk hamil dan hasil uji statistik di dapatkan nilai P=0,359. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara kematian neonatal dengan pemeriksaan kehamilan dan penolong persalinan. Kata-kata kunci: kematian neonatal, pemeriksaan kehamilan, penolong persalinan dan karakteristik ibu AbstractTapin District neonatal death is the death of the highest in South Kalimantan as many as 56 cases. The main causes of neonatal mortality is closely related to maternal health and maternal health checks were obtained before, during and after childbirth. The purpose of this study was to analyze factors associated with neonatal mortality in Tapin district in 2010 in the review of antenatal care, birth attendants and maternal characteristics. The design of the study is observational analytic study method and approach cross sectional, while the samples of this study are all neonates die in Tapin district is 56 cases. The analysis method using test chi square statistic at the 95% significance level. The results of this study are mostly (57%) had a history of neonatal death was not a good inspection, statistical test results obtained P = 0.000, the majority (62.5%) had a history of neonatal mortality birth attendants were not good and the results of statistical tests in get the value of P = 0.000, the majority (55.4%) of neonatal mortality born to mothers who are at risk for pregnancy and statistical test results in getting the value of P = 0.571, the majority (62.5%) of neonatal mortality born to mothers who have parity risk of pregnancy and statistical test results obtained P = 1.000, the majority (92.9%) of neonatal mortality born to mothers who have a range of adverse pregnancy for pregnant and statistical test results in getting the value of P = 0.359. The conclusion from this study is there a significant relationship between neonatal mortality with pregnancy tests and birth attendants. Keywords : neonatal mortality, prenatal care, birth attendance and characteristics mother.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERSONAL HIGIENE DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN SKABIES Studi Observasional pada Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas IIA Martapura Jasmine, Indira Aprilia; Rosida, Lena; Marlinae, Lenie
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v3i1.2730

Abstract

Abstrak Narapidana anak memiliki risiko terhadap skabies karena kurangnya kepedulian akan personal higiene dan perilaku sehat individu. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang personal higiene dengan perilaku pencegahan penularan skabies pada narapidana anak di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas IIA Martapura. Penelitian menggunakan rancangan observasional analitik dengan pedekatan cross-sectional. Populasi penelitian dengan total sampling sebanyak 54 orang narapidana anak. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Variabel bebas adalah pengetahuan dan sikap tentang personal higiene, sedangkan variabel terikat adalah perilaku pencegahan penularan skabies. Uji statistik hasil penelitian menunjukkan sebanyak 72,2% responden memiliki pengetahuan tentang personal higiene kurang, 77,8% responden memiliki sikap tentang personal higiene negatif dan 75,9% responden memiliki perilaku pencegahan penularan skabies buruk. Analisis data dilakukan dengan uji fisher exact didapatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang personal higiene dengan perilaku pencegahan penularan skabies (p=0,000) dan ada hubungan antara sikap tentang personal higiene dengan perilaku pencegahan penularan skabies (p=0,004). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang personal higiene dengan perilaku pencegahan penularan skabies pada narapidana anak di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas IIA Martapura. Kata-kata kunci: pengetahuan, sikap, perilaku, pencegahan penularan skabies AbstractPrisoners child has risks to scabies because of a lack of concern personal hygiene and behavior healthy individual. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes about personal hygiene to prevent transmission of scabies in the behavior of the child prisoners in penitentiaries children Klas IIA Martapura. This study uses a quantitative method with observational analytic design through cross-sectional method. The study population of 54 inmates of children. The research sample was determined by total sampling technique. The research instrument using a questionnaire. The independent variable of knowledge and attitudes about personal hygiene, while the dependent variable scabies infection prevention behaviors. The results showed the majority of 72.2% of respondents have less knowledge about personal hygiene, 77.8% of respondents have a negative attitude about personal hygiene and 75.9% of respondents had a bad scabies infection prevention behaviors. Results of analysis with fisher exact test shows that there is a relationship between knowledge of personal hygiene with scabies infection prevention behavior (p= 0.000) and there is a correlation between attitudes about personal hygiene with scabies infection prevention behavior (p=0.004). From these results it can be concluded that there is a correlation between knowledge and attitudes about personal hygiene to prevent transmission of scabies in the behavior of the child prisoners in penitentiaries children Klas IIA Martapura.Key words: knowledge, attitude, behavior, prevention of transmission scabies
HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN, ASUPAN ENERGI, AKTIVITAS FISIK, DAN DURASI TIDUR DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA POLISI Kurniawati, Yulia; Fakhriadi, Rudi; Yulidasari, Fahrini
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v3i3.2759

Abstract

AbstrakObesitas dapat terjadi pada polisi dan disebabkan multifaktor. Berdasarkan studi pendahuluan di Polres Kota Banjarmasin, sebanyak 10,32% polisi mengalami obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara pola makan, asupan energi, aktivitas fisik, dan durasi tidur dengan kejadian obesitas pada polisi di Kepolisian Resort Kota Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan pendekatan case control dengan sampel 84 responden. Hasil penelitian menunjukkan 23 responden pola makan sering, 61 responden pola makan tidak sering, 1 responden asupan energi lebih, 83 responden asupan energi cukup, 43 responden aktivitas fisik sedang, 41 responden aktivitas fisik tinggi, 33 responden durasi tidur kurang, dan 51 responden durasi tidur cukup. Analisis chi square pada tingkat kemaknaan 95% menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola makan, aktivitas fisik, dan durasi tidur dengan kejadian obesitas (p-value=0,047; p-value=0,0001; p-value=0,009) dan tidak ada hubungan antara asupan energi dengan kejadian obesitas (p-value=0,333). Pola makan, aktivitas fisik, dan durasi tidur berhubungan dengan kejadian obesitas pada polisi.Kata-kata kunci : obesitas, pola makan, aktivitas fisik, durasi tidur, polisi AbstractObesity can occur in police and caused multifactorial. Based on preliminary studies in the Banjarmasin Police Resort, the police as much as 10.32% are obese. This research aims to explain correlation between dietary habit, energy intake, physic activity, and sleep duration with obesity of police in the Banjarmasin Police Resort. This study uses a case control approach with a sample of 84 respondents. The results showed 23 respondents diet often, 61 respondents diet is not often, one respondent energy intake more, 83 respondents energy intake enough, 43 respondents moderate physical activity, 41 respondents physical activity high, 33 respondents sleep duration less, and 51 respondents duration sleep enough. Chi square analysis at the significant level of 95% indicates that there is a correlation between dietary habit, physical activity, and sleep duration with obesity (pvalue= 0.047; p-value=0.0001; p-value=0.009) and there is no correlation between energy intake with obesity (p-value=0.333). Dietary habit, physical activity and sleep duration are correlate with obesity of police.Keywords: obesity, dietary habit, physical activity, sleep duration, police
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PARTISIPASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PERAWAT DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI RUMAH SAKIT X YOGYAKARTA Rifai, Muchamad
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 4, No 3 (2017): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v4i3.4320

Abstract

HUBUNGAN PERILAKU KESELAMATAN BERKENDARA DENGAN INSIDEN DI JALAN RAYA PADA PELAJAR DI SMA Z DI YOGYAKARTA Hazairin Noor, Ihya; Maulana Syaputra, Eko
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v5i3.6537

Abstract

ABSTRAKBerdasarkan data dari Satuan Unit Lalu Lintas Kepolisian Kota Yogyakarta pada Januari 2013 hingga Februari 2016, terdapat lebih dari 1771 kecelakaan lalu lintas dan melibatkan 2502 unit sepeda motor dengan sebagian besar korban kecelakaan lalu lintas adalah berusia pelajar, dan dengan lokasi kecelakaan paling banyak di daerah perumahan, area perbelanjaan / mal dan pusat perbelanjaan. SMA Z di Kota Yogyakarta adalah salah satu sekolah yang memenuhi kriteria ini. Hampir 50% siswa SMA Z menggunakan sepeda motor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku keselamatan berkendara dengan insiden di jalan raya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan menggunakan metode analisis observasional dengan desain cross-sectional. Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh 111 responden. Semua data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan Fisher Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 22,5% responden memiliki perilaku keselamatan berkendara yang kurang baik, 16,2% responden pernah mengalami insiden di jalan raya dalam 12 bulan terakhir. Analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku keselamatan berkendara dengan insiden lalu lintas jalan (p-value = 0,045). Dari hasil ini, diharapkan SMA Z melakukan sosialisasi kepada siswa tentang keselamatan berkendara untuk menghindari kecelakaan di jalan raya.Kata-kata kunci: Insiden di jalan raya, perilaku keselamatan berkendaraABSTRACTBased on data from the Yogyakarta City Police Traffic Unit in January 2013 to February 2016 there have been more than 1771 traffic accidents and involving 2502 motorbike units with most traffic accident victims being the age of students, and with the most accident locations in residential areas, shopping areas / malls and shopping centers. SMA Z in Yogyakarta City is one of the schools that meets these criteria. Nearly 50% of SMA Z students use motorcycle. The purpose of this study was to determine the relationship between safety driving behavior and road trafic incidents.This research is quantitative study and use an observational analysis method with a cross-sectional design. Sampel on this study using purposive sampling technique and obtained 111 respondents. All data is collected using questionnaire and analyzed using Fisher’s Exact Test. The results showed that 22.5% respondents had unsafe driving behavior, 16.2% of respondents had experienced an incident on the highway on last 12 month. The bivariate analysis show that there is relationship between safety driving behavior with road traffic incidents (p-value = 0.045). From these results, it is expected that SMA Z conducts socialization to students about driving safety to avoid accidents on the highway.Keywords : Road traffic incident, safety riding behavior
KOMPARASI EFEKTIVITAS MEDIA AUDIOVISUAL DAN MEDIA AUDIO TERHADAP PENGETAHUAN DAN MOTIVASI REMAJA PUTRI UNTUK MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) Deviani, Lailana; Asyary, Al; Edmi Edison, Rizki
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 6, No 3 (2019): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v6i3.8179

Abstract

ABSTRAKBerbagai laporan menunjukkan terjadinya peningkatan kasus kanker payudara dari tahun ke tahun pada wanita usia subur. Seiring dengan itu, terdapat pola peningkatan pengidap kanker payudara pada usia remaja. Salah satu langkah untuk mendeteksi secara dini kemungkinan seseorang mengidap kanker payudara adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Sayangnya, pengetahuan dan motivasi untuk melakukan SADARI di kalangan wanita remaja masih rendah. Penelitian ini fokus pada komparasi efektivitas media audiovisual dan audio guna meningkatkan pengetahuan dan motivasi untuk melakukan SADARI di kalangan wanita remaja. Jumlah partisipan yang terlibat sebanyak 52 orang dan terbagi menjadi dua kelompok perlakukan yaitu audiovisual dan audio.Data dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Paired t Test untuk membandingkan bagaimana pengaruh media audiovisual dan audio terhadap tingkat pengetahuan dan motivasi. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh media audiovisual terhadap pengetahuan remaja dalam melakukan SADARI (p-value=0,003), adanya pengaruh media audiovisual terhadap motivasi remaja dalam melakukan SADARI (p-value=0,008), adanya pengaruh media audio terhadap pengetahuan remaja dalam melakukan SADARI (p-value=0,009), dan adanya pengaruh media audio terhadap motivasi remaja dalam melakukan SADARI (p-value=0,036). Hasil penelitian diketahui bahwa via media audiovisual atau audio sama-sama mengalami peningkatan tingkat pengetahuan dan motivasi. Namun dilihat dari perbedaan efektivitas di antara keduanya, kami berkesimpulan bahwa upaya edukasi via media audiovisual terbukti lebih efektif dari pada media audio untuk melakukan SADARI.Kata-kata kunci : Media audiovisual, media audio, pengetahuan, motivasi, pemeriksaan payudara sendiri ABSTRACTVarious reports of the development of breast cancer cases from year to year in women of childbearing age. Along with that, there is an increasing pattern of breast cancer in adolescence. One step to prove a person early with breast cancer by doing breast self-examination. Unfortunately, knowledge and motivation to do breast self-examination among adolescent women is suspect still low. Our research urges on audiovisual and audio comparative media to increase knowledge and motivation to make aware among adolescent women. The number of participants who participated was 52 people, which we offered in two treatment groups namely audiovisual and audio.The data collected was then analyzed using the Paired t Test to compare how audiovisual and audio media influence the level of knowledge and motivation. This study uses a quasi-experimental method. The results showed that there was influence audiovisual media on adolescent knowledge in doing breast self-examination (0.003), influence audiovisual media on adolescent motivation in doing breast self-examination (0.008), the effect of audio media related to adolescent knowledge in doing breast self-examination (0.009), and therefore related audio media on adolescent motivation in doing breast self-examination (0.036). The results of the study are known by audiovisual media or audio alike. However, audiovisual media has proven to be more effective than audio media for BSE.Keywords : audiovisual media, audio media, knowledge, motivation, breast self-examination
REFRESHING BIDAN PELAKSANA PROGRAM IMUNISASI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENCAPAIAN TARGET UNIVERSAL CHILD OF IMMUNIZATION (UCI) DESA/KELURAHAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Anhar, Vina Yulia; Adenan, Adenan; Rahman, Fauzie; Mirhansyah, Mirhansyah
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v2i1.2709

Abstract

Abstrak Salah satu target keberhasilan program imunisasi adalah tercapainya UCI yang merupakan cakupan imunisasi dasar lengkap bayi secara merata pada bayi di 100% desa/kelurahan. Salah satu bidang di Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan adalah Seksi Pengamatan Penyakit, Imunisasi dan Kesehatan Matra yang salah satu program kerjanya adalah program imunisasi termasuk UCI. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui pengelolaan program di Seksi Pengamatan Penyakit, Imunisasi dan Kesehatan Matra Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan penelitian ini menggunakan pendekatan observasional deskriptif dengan metode studi dokumentasi dan literatur. Hasil observasi dan data ditemukan beberapa permasalahan yang akan diprioritaskan menggunakan metode Bryant sehingga prioritas masalah adalah capaian UCI desa Provinsi Kalimantan Selatan belum dapat mencapai target tahun 2013. Pemecahan masalah berdasarkan faktor risiko penyebab masalah yang  kemudian diprioritaskan kembali dan didapatkan pemecahan masalah yaitu refreshing bidan pelaksana program imunisasi sebagai upaya peningkatan pencapaian target UCI  Provinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan refreshing merupakan upaya penyegaran pengetahuan bagi bidan sebagai petugas imunisasi melalui berbagai pertemuan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan petugas. Melalui kegiatan refreshing ini, diharapkan capaian UCI desa/kelurahan di Provinsi Kalimantan Selatan dapat mencapai target.   Kata-kata kunci: Universal Child Immunization (UCI), Program Imunisasi, Refreshing, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan SelatanAbstract  One of the success target of immunization program is the achievement of UCI which is the basis of a complete infant immunization coverage evenly in infants in 100% of  village. One of the division in Health Department South Kalimantan Province is Observation Disease, Immunization and Health Dimension Section which one of  the work programs is immunization program including UCI . The purpose of this research was determined the management of the program in Observation Disease, Immunization and Health Dimension Section of Health Department South Kalimantan Province. This research used descriptive observational approach with documentation study and literature review. The result of observations and data founded several problems that will be prioritized using Bryant method and so that the priority issue was achievement of UCI village in South Kalimantan Province has not been able to reach the target in 2013. Problem solving based on the risk factors cause of problem that prioritized again and gathered the problem solving were making refreshing midwife program as the implementers of immunization as an effort to improve the achievement of UCI South Kalimantan. Refreshing is an activity to refresh the knowledge of midwives as immunization workers through various meetings and training to improve the skills of workers. Through this refreshing activities, expected outcomes of UCI village in South Kalimantan can reach the target. Keywords: Universal Child Immunization (UCI), Immunization Program, Refreshing, Health Department South Kalimantan Province
HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BAYI LAHIR MATI DI KABUPATEN BANJARPERIODE 2011-2012 Mariyatul, Mariyatul; Triawanti, Triawanti; Noor, Meitria Syahadatina
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 1, No 1 (2014): Desember 2014
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v1i1.601

Abstract

Stillbirth is the birth of the conception product of dead who have reached 28 weeks of gestational age (body weight ≥ 1000 grams). Stillbirth could be influenced by nutritional status of maternal pregnant. The aim of research is to indicate relationship nutritional status of maternal pregnant with stillbirth incident in Banjar regency period 2011-2012. The research had analytic observational study with case control approach around work area Pengaron Health Center, Sambung Makmur Health Center, Astambul Health Center, Pasayangan Health Center, and Dalam Pagar Health Center in Banjar Regency on May until September 2013. The sampling technique used was purposive sampling. The research sample were 30 maternal pregnant who have stillbirth incident (case) and 30 maternal pregnant who have livebirth (control) and suitable with inclusion criteria. The resource of research is conducted by secondary data. The data is analyzed by using Fischer exact and Chi Square. The results indicates that maternal pregnant of case had maternal height <145 cmis6,67%, increased weight gain during pregnancy <10 kg is 96,67%, maternal hemoglobin concentration <11 gr/dl is 76,67%, and maternal MUAC <23,5 cm is 50%. The conclusion with Fischer exact test: no correlation maternal height (p=0,671) and increased weight gain during pregnancy (p=0,195)with stillbirth incident. The conclusion with Chi Square test: there were correlation maternal hemoglobin concentration (p=0,001, OR=7,67)and maternal MUAC (p=0,001, OR=14)with stillbirth incident. Key words: nutritional status ofmaternal pregnant, maternal height, increased weight gain during pregnancy, maternal hemoglobin concentration, maternal MUAC, and stillbirth.  
PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BALITA GIZI KURANG USIA 6-48 BULAN TERHADAP STATUS GIZI DI WILAYAH PUSKESMAS SEI TATAS KABUPATEN KAPUAS Edvina, Edvina
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v2i3.2724

Abstract

Abstrak Gizi kurang merupakan salah satu masalah gizi utama pada balita di Indonesia. Prevalensi gizi kurangdan buruk mulai meningkat pada usia 6-11 bulan dan mencapai puncaknya pada usia 12–23 bulan dan 24–35bulan. Penbelitian ini berujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian makanan tambahan pada balita gizikurang usia 6-48 bulan terhadap status gizi di wilayah Puskesmas Sei Tatas Kecamatan Pulau PetakKabupaten Kapuas. Rancangan pada penelitian ini adalah studi kohort retrospektif dimana model pendekatanyang digunakan pada rancangan ini adalah pendekatan waktu secara longitudinal atau time period approachcausa. Subjek pada penelitian ini adalah semua balita usia 6 sampai 48 bulan sebanyak balita 35 orang. Hasilpeneltian menunjukkan bahwa rata-rata berat badan sebelum dan sesudah PMT sebesar 7,57 kg dan 8,67 kg.Status gizi sebelum PMT kategori sangat kurang yakni 33 responden (94,30%) dan sesudah PMT kategorikurang sebanyak 22 responden (62,90%). Ada perbedaan berat badan sebelum dan sesudah PMT, yaknimengalami kenaikan sebesar 6,81% dari berat badan sebelum pemberian PMT. Uji Wilcoxon menunjukkanbahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemberian makanan tambahan pada balita gizi kurang usia 6–48bulan terhadap status gizi di Wilayah Puskesmas Sei Tatas Kabupaten Kapuas (p < 0,05). Kata-kata kunci: Pemberian Makanan Tambahan, balita gizi kurang, status gizi Abstract In Indonesia, Malnutrition is one of serious problem related with nutrition status suffering children underfive years. The prevalence of malnutrition and lack nutrition rise increasingly among 6-11 months and attainunto peak among 12–23 months and also 24–35 months. The purpose of research is to find out the influence ofsupplement feeding’s programme to children under five years suffer malnutrition among 6-48 months aboutnutrition status in Sei Tatas Local Government Clinic region Pulau Petak Subdistrict Kapuas Regency. Designresearch is retrospektive cohort in which approach model use time period approach causa. Subject in researchinvolve children under five years who attain age of 6 until 48 months as many as 35 respondents. The resultshow that body mass average pre-post supplement feeding’s food programme are 7.57 kg and 8,67 kg.Nutrition status are pre-post supplement feeding’s food programme are 33 respondents (94,30%) in lack statuscategory and 22 respondents (62,90%) in less nutrition category. There are different in body mass pre-postsupplement feeding’s food programme that is formerly increasing 6,81%. Wilcoxon test result there is influenceof supplement feeding’s programme to children under five years old suffer malnutrition among 6-48 monthsabout nutrition status in Sei Tatas subdistrict Kapuas Regency (p < 0,05).Keywords : Supplement feeding’s food programme, malnutrition, nutrition status.

Page 1 of 20 | Total Record : 197


Filter by Year

2014 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 11, No 3 (2024): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 11, No 2 (2024): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 11, No 1 (2024): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 10, No 3 (2023): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 10, No 2 (2023): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 10, No 1 (2023): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 9, No 3 (2022): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 9, No 2 (2022): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indaonesia Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 7, No 3 (2020): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 7, No 2 (2020): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 6, No 3 (2019): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 4, No 3 (2017): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 3, No 3 (2016) Vol 3, No 2 (2016) Vol 3, No 1 (2016) Vol 2, No 1 (2015): April 2015 Vol 2, No 3 (2015) Vol 2, No 2 (2015) Vol 1, No 1 (2014): Desember 2014 More Issue