cover
Contact Name
Pangeran Paita yunus
Contact Email
pangeranpaita69@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
pangeranpaita69@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Nuansa Journal of Arts and Design
ISSN : 25974041     EISSN : 2597405X     DOI : -
Nuansa Journal of Arts and Design menerbitkan artikel pada bidang Pendidikan Seni dan Desain. Nuansa Journal of Arts and Design terbit dua kali dalam setahun yaitu bulan September dan Maret.
Arjuna Subject : -
Articles 81 Documents
Penerapan Ragam Hias Lokal dengan Media Buah Maja pada Modul Kaparuddin, Kaparuddin
Nuansa Journal of Arts and Design Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/njad.v6i1.32385

Abstract

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk memberikan bahan bacaan yang berisi petunjuk dan cara pengolahan bahan baku, membuat desain dan urutan langkah-langkah mengaplikasikannya kedalam Maja (Maja), sehingga dapat menghasilkan karya kerajinan yang unik dan bernilai seni. Model pengembangan yang dipakai adalah model pengembangan 4D yakni; Define (Pendefenisian), Design (Perancangan), Develope (Pengembangan) dan Desseminate (Penyebaran). Subyek penelitian adalah Guru Seni Budaya Kelas VII dan Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Manuju Satap Tassese. Hasil dari analisis tersebut menunjukkan bagaimana proses pelaksanaan ujicoba modul dilaksanakan sebanyak dua kali yakni ujicoba tahap 1 yang sifatntya terbatas dengan mengambil sample sebanyak 6 orang siswa dan ujicob tahap 2 dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang siswa kelas VII SMP Negeri 3 Manuju Satap Tassese Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa, dengan tingkat kevalidan, kepraktisan, dan keefeektifan pengembangan modul penerapan ragam hias lokal yang dikembangkan pada Maja dinyatakan layak dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran Seni Budaya pada materi penerapan ragam hias pada buah maja.
Tata Artistik Pertunjukan Teater The Eyes of Marege Ramli, Asia
Nuansa Journal of Arts and Design Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/njad.v6i1.32159

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan dan menganalisis fokus masalah tata artistic pertunjukan teater The Eyes of Marege hasil kolaborasi Teater Kita Makassar dengan Australian Performing Exchange yang pernah dipentaskan pada OzAsia Festival tanggal 27 – 29 September 2007 di Playhouse Adelaide, dan tanggal 5 – 7 Oktober 2007 di Studio Opera House, Sydney. Data dari jenis penelitian kualitatif ini diperoleh melalui observasi partisipatif, wawancara, dan dokumentasi. Hasil data dideskripsikan dan dianalisis mengacu pada analisis data Miles dan Huberman yang menggambarkan tiga alir utama dalam analisis, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil menunjukkan bahwa tata artistic pertunjukan teater The Eyes of Marege, antara lain tata panggung, tata kostum dan rias, tata property, tata music, dan tata cahaya. Di atas panggung dibangun set bagang multifungsional, menyimbolkan perahu, latar peristiwa, sebagai rumah, tempat pengintai, penjara, dan sebagai pintu masuk dan keluar aktor ke ruang sidang. Kostum tokoh dari Makassar menggunakan kostum adat Makassar, sarung, belah dada, celana barocci, jas tutup, baju koko, kopiah, baju pengantin Makassar. Kostum tokoh dari Aborigin menggunakan kostum adat Aborigin. Property menggunakan balasuji, oja’ simpa’, payung kematian, payung perkawinan, keranjang ikan parang, tombak, badik, giring-giring, dayung, passapu, karung beras, bola raga, tali merah, gelang perkawinan. Fungsi kostum sebagai alat identifikasi diri dalam kehidupan social dan budaya yang menandakan peran social masing-masing pemakainya. Beberapa alat music, antara lain:  gendang, gambus, kecapi, suling, rebana, kancing-kancing, puik-puik, gong.  Musik berfungsi sebagai latar peristiwa, membangun suasana dan emosi peran tokoh dalam setiap adegan. Tata cahaya diprogram secara komuputerisasi dan berfungsi untuk mendukung latar peristiwa, pergantian babak dan adegan, serta menandakan berbagai aksi dan kejadian alam.Kata kunci: tata artistic, teater 
PENYANDANG DISABILITAS DALAM BELENGGU SUPERCRIP DI MEDIA BARU: ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES Nurul Fadhillah S; Andi Taslim Saputra
Nuansa Journal of Arts and Design Vol 6, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/njad.v6i2.40260

Abstract

Atlet disabilitas menjadi gambaran baru terkait supercrip bekerja. Identitas supercrip ini tidak hanya terbatas dalam media konvensional dan media alternatif saja, tetapi juga sudah menyentuh pada media baru, termasuk Youtube. Supercrip lahir keinginan disabilitas untuk diterima di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Mereka tidak boleh sekadar menjadi disabilitas yang biasa-biasa saja. Mereka harus menjadi disabilitas yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui representasi supercrip yang dilakukan oleh atlet disabilitas. Pisau analisis yang digunakan adalah semiotika dari perspektif Roland Barthes yang tidak hanya membicarakan tentang makna denotatif potongan adegan di Youtube, namun juga mengambil makna konotatif beserta mitos yang terkandung di dalamnya. Hasilnya menunjukan bahwa disabilitas masih terbelenggu dalam identitas supercrip. Mereka harus membanggakan dirinya sendiri, keluarga, dan bangsa untuk bisa merasa hidup seperti orang “normal”. Mereka menjelma menjadi sosok inspiratif yang mampu menebar semangat kepada banyak orang dengan kekurangan yang mereka miliki.
ICE BREAKING BERBASIS TARI PADA PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN SEBAGAI DAYA SEMANGAT DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK Romi Faisal; Siti Asmaulul Izmi; Andi Taslim Saputra
Nuansa Journal of Arts and Design Vol 6, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/njad.v6i2.40505

Abstract

Semangat belajar berhubungan erat dengan motivasi karena untuk melakukan sesuatu perbuatan atau tindakan seseorang memerlukan motivasi untuk mencapai tujuan tersebut. Meningkatkan semangat dan motivasi belajar peserta didik didik pada mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan diperlukan sebuah teknik yang cukup menarik agar dapat membantu sekaligus meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik dengan baik. Ice Breaking digunakan sebagai metode untuk mengantisipasi hal tersebut sekaligus untuk menghilangkan kejenuhan, kebosanan, serta rasa mengantuk  yang senantiasa hadir saat proses pembelajaran. Ice breaking digunakan untuk meningkatkan ataupun mengembalikan semangat peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga keinginan dan harapan yang ingin dicapai dari suatu materi yang disajikan dapat berjalan lancar dan tercipta suatu proses pembelajaran yang menyenangkan. Proses pemberian Ice breaking  dapat disesuaikan dengan kondisi kelas artinya Ice breaking ini bersifat kondisional. Ice breaking yang diberikan guru dapat berperan penting untuk mendukung dalam peningkatan semangat dan motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Ice breaking disisipkan langkah Jepin Pontianak sebagai bagian dari Ice breaking. Muatan dari jepin Pontianak tersebut menggunakan langkah Tahto atau langkah yang digunakan untuk menjembatani gerak tari ke bagian komplikasi atau transisi dari ragam pembuka ke ragam selanjutnya.
Ruang Publik Sebagai Arena Media Ekspresi Seni Grafis Teknik Hardboard Cut Dwi Wahyuni Hamka; Faidhul Inayah
Nuansa Journal of Arts and Design Vol 6, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/njad.v6i2.39698

Abstract

The public as the media the expression of the technique of hardboard cut in Yogyakarta. The study aims to reveal how the public selected an artist’s graphical conventional, especially the technique of hardboard cut as the media for the expression of artists in the expression it. The basis of the theory be used is the theory of hegemony culture by Antonio Gramsci. The research said that the work of hardboard cut techniques of graphics art used as media propaganda to the realization of intellectual society through the nuptial chamber work on the public are still less effective in this case can give the realization, it can affect people or less effective in an attempt to break the hegemony of intellectual society. Although int the other side it understood and agree it was very like the poster shown criticizing the government which is in accord with what that would ta take the society and general.
KREATIVITAS SISWA DALAM MENGEMBANGKAN GERAK TARI PADDUPA PADA KEGIATAN EKTRAKURIKULER DI SMA NEGERI 1 PINRANG Sadrina Ayu Mahardika; Andi Taslim Saputra
Nuansa Journal of Arts and Design Vol 6, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/njad.v6i2.40760

Abstract

Penelitian ini bertujuan Mengetahui Kreativitas siswa dalam mengembangkan gerak tari dan Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat Kreativitas siswa dalam mengembangkan gerak tari. Pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptip kulitatif dengan fokus penelitian yaitu kreativitas siswa dalam mengembangkan gerak tari dengan subjek penelitian yaitu siswa ekstrakurikuler seni yang dianggap mampu dan bisa dalam mengembangkan gerak tari yang berjumlah 10 orang siswa dan satu orang pelatih, Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka tentang kreativitas siswa, observasi langsung dengan mengamati bagaimana kreativitas siswa dalam mengembangkan gerak tari, wawancara dengan pelatih ekstrakurikuler seni serta dokumentasi dengan melihat hasil penelitian dalam bentuk portofolio. Selanjutnya dilakukan teknik analisis data dengan menggunakan teknik analisis kompensional yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Data yang ditemukan di lapangan menunjukan pengembangan kreativitas muncul pada siswa pada sisi kelancaran, kelenturan, keaslian,  keterhubungan, keuletan, dan kesabaran.
Pendampingan Sitasi Karya Ilmiah Mahasiswa Seni Tari FSD UNM Menggunakan Mendeley Sri Wahyuni Muhtar; Syakhruni Syakhruni; Jamilah Jamilah
Nuansa Journal of Arts and Design Vol 6, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/njad.v6i2.37273

Abstract

Pendampingan mahasiswa Seni Tari Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar dihadiri sebanyak 34 orang, kegiatan ini berbentuk PKM dimana mitra pengabdian adalah mahasiswa semester akhir yang membutuhkan refreshment penggunaan Mendeley untuk kepentingan penyusunan skripsi. Metode yang digunakan adalah demonstrasi dan praktik terbimbing. Enam langkah pendampingan sitasi karya ilmiah telah dilaksanakan mulai dari pengenalan Mendeley, penyiapan artikel ilmiah, unduh Mendeley dan sinkronisasi Word, input artikel ilmiah ke Mendeley, sitasi karya ilmiah menggunakan Mendeley terakhir yaitu pembuatan daftar pustaka menggunakan Mendeley. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa mahasiswa mampu menggunakan Mendeley dengan baik sejalan dengan tujuan PKM menjaga kualitas tulisan karya ilmiah mahasiswa Seni Tari FSD UNM.
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SENI RUPA KELAS IX UPT SMPN BENTENG NO.1 KEPUALAUAN SELAYAR Kahar Karim; Rahmat Kurniawan; Andi Fauziyah Hijrina
Nuansa Journal of Arts and Design Vol 6, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/njad.v6i2.40959

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk meningkatkan pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi berupa berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Seni lukis merupakan salah satu cabang seni, khususnya seni rupa yang telah dikenal dalam peradaban manusia sejak ribuan tahun yang lalu sebagai salah satu realitas sosial budaya. Seni lukis lahir dari dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan perasaannya termasuk ketertarikan manusia dan manusia terhadap dunia realitas yang berlangsung sepanjang zaman. Seni lukis yang divisualisasikan oleh seniman diharapkan mampu memuaskan rasa estetik dan kepuasan intelektual penontonnya, termasuk seni lukis Mixed Media. Berbagai kegiatan pameran telah dilakukan, namun pada kenyataannya masyarakat kurang antusias untuk menonton atau menikmati pameran yang diadakan. Untuk itu peneliti akan membahas tentang pembuatan lukisan simple mix media yang dilakukan oleh siswa kelas IX UPT SMPN Benteng No. 1 Selayar dalam upaya menumbuhkan kreatifitas dalam membuat karya sederhana yang menarik minat masyarakat pada umumnya dan khususnya siswa. dalam pembelajaran Seni Budaya di UPT SMPN Benteng No. 1 Selayar.
Determinasi Kata “Hebat” dalam Sebuah Karya Seni Rupa Muhammad Suyudi; Muhammad Muhaemin
Nuansa Journal of Arts and Design Vol 6, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/njad.v6i2.39913

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dari kata “hebat” pada sebuah karya seni rupa. Metode yang digunakan yaitu analisis Feldman yang mengurai deskripsi, analisis, interpretasi dan penilaian dalam sebuah karya seni. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa determinasi karya seni yang disebut hebat mengakomodir diri sebagai karya terpenting yang pernah dibuat dari banyak karya yang pernah lahir. Sebuah karya lukis yang dikatakan  “hebat” besar kemungkinan akan sulit untuk dapat dimengerti pada awalnya, namun saat ketika mendalaminya, maka kita akan mendapati sesuatu yang melampaui rupa yang sedang kita pandangi. sebuah karya seni haruslah mampu  memiliki nilai yang dapat  melingkupi umat manusia secara luas dan tidak hanya dibatasi oleh masa dan tempat. Implikasi dari penelitian ini dapat digunakan dalam menganalisis karya seni modern. This study aims to determine the meaning of the word "great" in a work of art. The method used is Feldman's analysis which breaks down the description, analysis, interpretation, and assessment of a work of art. The results of the research show that the determination of a work of art that is called great accommodates itself as the most important work ever made of the many works that have ever been born. A work of painting that is said to be "great" will most likely be difficult to understand at first, but when we delve deeper into it, we will find something that goes beyond the appearance we are looking at. a work of art must be able to have a value that can encompass humanity broadly and not only be limited by time and place. The implications of this research can be used in analyzing modern artworks.
Fenomena Mitikal Dalam Budaya Rupa Tradisi Molonthalo di Gorontalo Hasniyati Balise
Nuansa Journal of Arts and Design Vol 6, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/njad.v6i2.44764

Abstract

Tulisan ini memaparkan realitas budaya pada masyarakat Gorontalo yang mengekspresikan rasa syukur atas kehamilan yang sementara berjalan kurang lebih tujuh atau delapan bulan dan dikenal dengan istilah molonthalo. Disamping sebagai ungkapan rasa syukur, ritual ini juga merupakan wujud pencarian “keberkahan” oleh individu ataupun kelompok di dalam masyarakat yang meyakini dan menyadari kehadiran kekuatan “Mahadahsyat” dalam setiap dimensi kehidupan mereka. Kajian ethnografi yang menggunakan sinergi pendekatan sosio kultural, fenomenologi, dan yuridis normatif ini mengklasifikasikannya tradisi molonthalo ini dalam kategori ‘urf shahih dan ‘urf fasid. Dengan klasifikasi ini maka teridentifikasi pula adanya beberapa ritual yang sejalan dengan syariat Islam dan ada pula yang bertentangan. Upaya selanjutnya adalah bagaimana mengeliminir ‘urf fasid tersebut ke dalam suatu format ritual yang perubahannya tidak menghilangkan hakekat atau maknamakna penting yang lahir dari medan budaya masyarakat. Sehingga rekonstruksi terhadap tradisi molonthalo ini tetap diarahkan kepada rasionalisasi dan konversi tradisi yang berorientasi kepada Allah-sentris, serta melepaskan paradigma masyarakat dari jebakan belenggu-belenggu tradisi yang bersifat magis, mitologis, animistis, dan budaya yang irasional.