cover
Contact Name
Hasruddin Nur
Contact Email
asrul23.23.a2@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
asrul23.23.a2@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Phinisi Integration Review
ISSN : 26142325     EISSN : 26142317     DOI : -
Phinisi integration review dikelola oleh program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar dengan ISSN: 2614-2317 (online) dan ISSN: 2614-2325 (Cetak), terbit 2 kali dalam setahun pada bulan februari dan agustus. Phinisi integration review menerima artikel atau tulisan ilmiah dalam bentuk hasil-hasil kajian analitis, penelitian, aplikasi teori, dan pembahasan perpustakaan tentang ilmu pengetahuan sosial terdiri dari pendidikan sejarah, pendidikan IPS terpadu, pendidikan ekonomi, IPS Ke SD-an, Pendidikan Hukum dan Kewarganegaraan, pendidikan sosiologi, Pendidikan Antropologi.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Volume 8 Nomor 3 Tahun 2025" : 15 Documents clear
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) YANG ADA DI UPTD SDN 103 INPRES HASANUDDIN KABUPATEN MAROS Muhdarrah, Muhdarrah; Kamaruddin, Syamsu A; Saleh, Sirajuddin
Phinisi Integration Review Volume 8 Nomor 3 Tahun 2025
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v8i3.71851

Abstract

Dana BOS memiliki mewujudkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu bagi semua lapisan masyarakat. Peranan Dana BOS adalah memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk memperoleh layanan pendidikan yang bermutu dengan mewajibkan sekolah memberikan keringanan/pengurangan biaya operasional sekolah kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk Menganalisis Efektivitas penggunaan dana bantuan operasional sekolah ( BOS ) yang ada di UPTD SDN 103 Inpres Hasanuddin Kabupaten Maros. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Jumlah informan pada penelitian ini sebanyak 4 orang  yaitu Kepala Sekolah, Bendahara Dana BOS, Guru dan Guru Honorer. Adapun Teknik pengumpulan data dengan melakukan Observasi Awal,wawancara dan dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Efektivitas penggunaan dana bantuan operasional sekolah ( BOS ) aspek penyediaan sarana dan prasarana pendidikan. Dana BOS juga sangat menunjang operasional dan pemeliharaan fasilitas serta efektivitas dalam pembayaran honor para guru honorer sangat membantu dengan adanya Dana BOS.BOS Funds have realized affordable and quality education services for all levels of society. The role of BOS Funds is to provide opportunities for all students to obtain quality education services by requiring schools to provide relief/reductions in school operational costs to students. This study aims to analyze the effectiveness of the use of school operational assistance funds (BOS) in UPTD SDN 103 Inpres Hasanuddin, Maros Regency. This study is a qualitative descriptive study. The number of informants in this study was 4 people, namely the Principal, BOS Fund Treasurer, Teachers and Honorary Teachers. The data collection technique was by conducting Initial Observations, interviews and documentation. The results of the study showed that the effectiveness of the use of school operational assistance funds (BOS) in terms of providing educational facilities and infrastructure. BOS funds also greatly support the operation and maintenance of facilities and the effectiveness in paying honorariums for honorary teachers is very helpful with the existence of BOS Funds.
PERAN KOLABORATIF SEKOLAH, KELUARGA, DAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN ANAK BERBASIS NILAI BUDAYA LOKAL Manda, Darman; Darmayanti, Dyan Paramitha; Arifin, Iqbal
Phinisi Integration Review Volume 8 Nomor 3 Tahun 2025
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v8i3.73570

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bentuk kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam mendukung proses pembelajaran anak serta pengaruhnya terhadap peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan karakter peserta didik. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara semi-terstruktur dan observasi partisipatif terhadap enam narasumber, yang terdiri dari guru, orang tua siswa, tokoh masyarakat, dan ketua komite sekolah. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa kolaborasi tersebut terwujud melalui komunikasi yang intens, partisipasi aktif keluarga dan masyarakat dalam berbagai aktivitas sekolah, serta dukungan sosial dan material yang memperkuat proses pembelajaran. Dampak dari kolaborasi ini mencakup peningkatan motivasi belajar, pembentukan karakter positif, kesejahteraan emosional siswa, keterlibatan aktif orang tua, serta kontribusi masyarakat dalam penyediaan sarana pendidikan. Nilai-nilai budaya lokal seperti gotong royong dan sikap saling menghormati (siri’ na pacce) turut memperkuat sinergi antar pihak, menciptakan lingkungan belajar yang harmonis dan berkelanjutan. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi kolaborasi dan nilai budaya lokal dalam mendukung pendidikan anak yang bermutu dan berkarakter.This study aims to explore the forms of cooperation between schools, families, and communities in supporting the learning process of children and its influence on improving the quality of education and developing students' character. The approach used is qualitative, with data collection conducted through semi-structured interviews and participatory observation of six resource persons, comprising teachers, parents, community leaders, and the head of the school committee. The research findings reveal that collaboration is realized through intense communication, active participation of families and communities in various school activities, and social and material support that strengthens the learning process. The impact of this collaboration includes increased learning motivation, positive character development, improved students' emotional well-being, active parental involvement, and community contributions to the provision of educational facilities. Local cultural values such as gotong royong and mutual respect (sir na pace) also strengthen the synergy between parties, creating a harmonious and sustainable learning environment. This research confirms the importance of integrating collaboration and local cultural values in supporting the development of quality and character education in children.
PENGELOLAAN KAWASAN WISATA DANTE PINE TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KABUPATEN ENREKANG Dia, Halima Tusa; Said, Muh; Shasliani, Shasliani
Phinisi Integration Review Volume 8 Nomor 3 Tahun 2025
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v8i3.74791

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bentuk pengelolaan kawasan Wisata Dante Pine terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Kabupaten Enrekang. Dampak pengelolaan kawasan wisata Dante Pine terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Kabupaten Enrekang. Peran masyarakat lokal dalam pengelolaan kawasan wisata Dante Pine terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Kabupaten Enrekang. Pendekatan Deskriptif Kualitatif digunakan untuk memahami kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Kabupaten Enrekang dari pengelolaan kawasan wisata Dante Pine. Data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi dengan melibatkan owner Dante Pine, wisatawan, dan masyarakat lokal sebagai subjek utama penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan kawasan wisata Dante Pine memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Kabupaten Enrekang. Adapun bentuk pengelolaan kawasan wisata Dante Pine ditemukan dalam kategori baik, yang dapat dilihat dari indikator yaitu: a) penyediaan sarana dan prasarana b) pengenalan produk lokal, yang terus dikembangkan oleh masyarakat lokal di kabupaten Enrekang. Dampak pengelolaan kawasan wisata Dante Pine terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Kabupaten Enrekang, dapat ditinjau dari beberapa indikator penting, yaitu dari sisi sosial, dampak yang muncul meliputi: a) peningkatan interaksi sosial, dan b) keterbatasan sumber daya manusia. Pengelolaan kawasan wisata ini juga memberikan dampak ekonomi berupa: a) penciptaan lapangan pekerjaan, b) peningkatan pendapatan, c) keterbatasan pendanaan. Peran masyarakat lokal dalam pengelolaan kawasan wisata Dante Pine terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Kabupaten Enrekang, dapat di lihat dari beberapa indikator sebagai berikut: a) pembangunan pariwisata berkelanjutan, b) melestarikan tradisi dan budaya lokal melalui acara budaya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah daerah, pengelola wisata dan masyarakat untuk tetap menciptakan sistem pengelolaan yg berkelanjutan.This study aims to determine The form of management of the Dante Pine Tourism area on the socio-economic life of the community in Enrekang Regency. The impact of the management of the Dante Pine tourism area on the socio-economic life of the community in Enrekang Regency. The role of local communities in the management of the Dante Pine tourism area on the socio-economic life of the community in Enrekang Regency. The Descriptive Qualitative Approach is used to understand the socio-economic life of the community in Enrekang Regency from the management of the Dante Pine tourism area. Data were obtained through observation, in-depth interviews, and documentation involving the owner of Dante Pine, tourists, and local communities as the main subjects of the study. The results of the study indicate that the management of the Dante Pine tourist area has a positive contribution to improving the socio-economic life of the community in Enrekang Regency. The form of management of the Dante Pine tourist area was found to be in the good category, which can be seen from the indicators, namely: a) provision of facilities and infrastructure b) introduction of local products, which continue to be developed by the local community in Enrekang Regency. The impact of the management of the Dante Pine tourist area on the socio-economic life of the community in Enrekang Regency can be reviewed from several important indicators, namely from the social side, the impacts that arise include: a) increased social interaction, and b) limited human resources. The management of this tourist area also has an economic impact in the form of: a) job creation, b) increased income, c) limited funding. The role of local communities in the management of the Dante Pine tourist area on the socio-economic life of the community in Enrekang Regency can be seen from several indicators as follows: a) sustainable tourism development, b) preserving local traditions and culture through cultural events. The conclusion of this study is that collaborative efforts are needed between local governments, tourism managers and the community to continue to create a sustainable management system.
STRATEGI PEMULIHAN PANTAI BAHARI UNTUK MENINGKATKAN SMART TOURISM BERBASIS SDGS 7 SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN KEAMANAN DAN DAYA TARIK PASCA BENCANA DI KABUPATEN PINRANG Khaeriah, Khaeriah; Hasni, Hasni; Rusdi, Rusdi
Phinisi Integration Review Volume 8 Nomor 3 Tahun 2025
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v8i3.76464

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana Pantai Bahari dapat dilakukan untuk mengembalikan fungsi ekologis dan estetika Pantai Bahari di kabupaten Pinrang, Bagaimana peningkatan smart tourism berbasis SDGs 7 dapat diintegrasikan dalam proses pemulihan antai Bahari di Kabupaten Pinrang dan Bagaimana strategi pemulihan Pantai Bahari di Kabupaten Pinrang dapat berkontribusi pada peningkatan keamanan dan daya tarik kawasan pantai pasca bencana.. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  Pantai Bahari dapat dilakukan untuk mengembalikan fungsi ekologis dan estetika Pantai Bahari di Kabupaten Pinrang dapat dilihat dari 3 aspek yakni potensi alam, pengelolaan sampah pantai dan partisipasi masyarakat. Upaya peningkatan smart tourism berbasis SDGs 7 dapat diintegrasikan dalam proses pemulihan Pantai Bahari di Kabupaten Pinrang dengan tetap memastikan sistem pengairan, jaringan komunikasi, fasilitas kesehatan, sumber listrik dan energi, sistem pembuangan kotoran/air dan jalan raya, upaya ini bertujuan untuk membuat Pantai Bahari menjadi destinasi yang nyaman bagi pengunjung. Strategi pemulihan Pantai Bahari di Kabupaten Pinrang dapat berkontribusi pada peningkatan keamanan dan daya tarik kawasan pasca bencana pada aspek keamanan dapat dilakukan melalui penyediaan rambu-rambu, papan informasi yang jelas serta sosialisasi dan pelatihan tanggap darurat bagi masyarakat. Selain itu, pada aspek  daya tarik yang dapat menarik minat kunjungan wisatawan yaitu something to see (ada yang dilihat), something to do (ada yang dikerjakan) dan something to buy (ada yang di beli). This study aims to find out How Pantai Bahari can be done to restore the ecological and aesthetic functions of Pantai Bahari in Pinrang Regency, How the improvement of smart tourism based on SDGs 7 can be integrated in the process of restoring Pantai Bahari in Pinrang Regency and How the strategy of restoring Pantai Bahari in Pinrang Regency can contribute to improving the security and attractiveness of coastal areas after a disaster. The method used in this study is a descriptive qualitative method, with data collection techniques through observation, in-depth interviews, and documentation. The results of the study indicate that Pantai Bahari can be done to restore the ecological and aesthetic functions of Pantai Bahari in Pinrang Regency can be seen from 3 aspects namely natural potential, coastal waste management and community participation. Efforts to improve smart tourism based on SDGs 7 can be integrated in the process of restoring Pantai Bahari in Pinrang Regency while still ensuring irrigation systems, communication networks, health facilities, electricity and energy sources, sewage/water disposal systems and highways, these efforts aim to make Pantai Bahari a comfortable destination for visitors. The recovery strategy for the Bahari Coast in Pinrang Regency can contribute to improving the safety and attractiveness of the post-disaster area. Safety aspects can be achieved through the provision of signs, clear information boards, and emergency response outreach and training for the community. Furthermore, the attractiveness aspect that can attract tourists includes something to see, something to do, and something to buy.
PERAN KOLABORATIF SEKOLAH, KELUARGA, DAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN ANAK BERBASIS NILAI BUDAYA LOKAL Manda, Darman; Darmayanti, Dyan Paramitha; Arifin, Iqbal
Phinisi Integration Review Volume 8 Nomor 3 Tahun 2025
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v8i3.77318

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bentuk kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam mendukung proses pembelajaran anak serta pengaruhnya terhadap peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan karakter peserta didik. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara semi-terstruktur dan observasi partisipatif terhadap enam narasumber, yang terdiri dari guru, orang tua siswa, tokoh masyarakat, dan ketua komite sekolah. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa kolaborasi tersebut terwujud melalui komunikasi yang intens, partisipasi aktif keluarga dan masyarakat dalam berbagai aktivitas sekolah, serta dukungan sosial dan material yang memperkuat proses pembelajaran. Dampak dari kolaborasi ini mencakup peningkatan motivasi belajar, pembentukan karakter positif, kesejahteraan emosional siswa, keterlibatan aktif orang tua, serta kontribusi masyarakat dalam penyediaan sarana pendidikan. Nilai-nilai budaya lokal seperti gotong royong dan sikap saling menghormati (siri’ na pacce) turut memperkuat sinergi antar pihak, menciptakan lingkungan belajar yang harmonis dan berkelanjutan. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi kolaborasi dan nilai budaya lokal dalam mendukung pendidikan anak yang bermutu dan berkarakter.This study aims to explore the forms of cooperation between schools, families, and communities in supporting the learning process of children and its influence on improving the quality of education and developing students' character. The approach used is qualitative, with data collection conducted through semi-structured interviews and participatory observation of six resource persons, comprising teachers, parents, community leaders, and the head of the school committee. The research findings reveal that collaboration is realized through intense communication, active participation of families and communities in various school activities, and social and material support that strengthens the learning process. The impact of this collaboration includes increased learning motivation, positive character development, improved students' emotional well-being, active parental involvement, and community contributions to the provision of educational facilities. Local cultural values such as gotong royong and mutual respect (sir na pace) also strengthen the synergy between parties, creating a harmonious and sustainable learning environment. This research confirms the importance of integrating collaboration and local cultural values in supporting the development of quality and character education in children.
FENOMENA THRIFTING (PAKAIAN BEKAS) SEBAGAI FASHION LIFESTYLE DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Hakim, Zahrani; Falihin, Dalilul; Balkis, Syarifah
Phinisi Integration Review Volume 8 Nomor 3 Tahun 2025
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v8i3.74896

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1). Gambaran mahasiswa Universitas Negeri Makassar yang melakukan aktivitas Thrifting  Fashion. 2). Faktor yang mempengaruhi mahasiswa Universitas Negeri Makassar dalam melakukan aktivitas Thrifting  Fashion 3.) Dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan Thrifting  Fashion terhadap gaya hidup mahasiswa Universitas Negeri Makassar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data melalui, Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Data diperoleh  melalui  wawancara  mendalam  dan  observasi  terhadap  sekelompok  mahasiswa  yang  secara  aktif  terlibat  dalam aktivitas Thrifting  fashion. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa : Fenomena Thrifting  telah menjadi gaya hidup di kalangan mahasiswa Universitas Negeri Makassar. Mahasiswa mengonsusmsi Thrifting  sebagai  cara  untuk  mengungkapkan  diri,  menciptakan  gaya  unik,  dan  menghadapi  keterbatasan finansial. Mereka melihat Thrifting  sebagai  cara  untuk  mendapatkan  pakaian  dan  aksesori berkualitas dengan harga yang terjangkau, sambil juga berkontribusi pada keberlanjutan dan  mengurangi  dampak  lingkungan.  Selain  itu,  penelitian  ini  juga  menyoroti  faktor-faktor  yang  mempengaruhi fenomena Thrifting  di kalangan mahasiswa. Faktor-faktor tersebut meliputi kesadaran isu di lingkungan sosial, pengaruh media sosial dan pengaruh teman sebaya. Maka dalam konteks ini, mahasiswa melihat Thrifting  sebagai alternatif yang menarik dan trendy. This study aims to find out 1.) Description of Makassar State University students who carry out Thrifting  Fashion activities 2.) Factors that influence Makassar State University students in carrying out Thrifting  Fashion activities 3.) Impacts caused by the use of Thrifting  Fashion on the lifestyle of Makassar State University students. The approach used in this study is a qualitative approach with a descriptive research type. The data collection techniques are through, Observation, Interviews and Documentation. Data was obtained through in-depth interviews and observations of a group of students who are actively involved in Thrifting  fashion activities. Based on the results of the study, it shows that : The Thrifting  phenomenon has become a lifestyle among students of Makassar State University. College students consume Thrifting  as a way to express themselves, create a unique style, and cope with financial constraints. They see Thrifting  as a way to get quality clothes and accessories at affordable prices, while also contributing to sustainability and reducing environmental impact. In addition, this study also highlights the factors that influence the Thrifting  phenomenon among college students. These factors include awareness of issues in the social environment, the influence of social media and peer influence. So in this context, college students see Thrifting  as an attractive and trendy alternative.
KEMISKINAN STRUKTURAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT PESISIR KABUPATEN TAKALAR Muin, Abdul; Amin, Rahma
Phinisi Integration Review Volume 8 Nomor 3 Tahun 2025
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v8i3.77854

Abstract

Kemiskinan masyarakat pesisir merupakan persoalan sosial yang kompleks dan multidimensi, yang hingga kini masih menjadi tantangan dalam pembangunan daerah. Artikel ini membahas kemiskinan pesisir di Kabupaten Takalar dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam dengan nelayan dan pemangku kepentingan lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemiskinan nelayan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor struktural, seperti keterbatasan akses modal, pasar, pendidikan, kesehatan, serta minimnya infrastruktur dan dukungan kebijakan yang berpihak pada nelayan kecil. Relasi patron-klien dengan tengkulak memperkuat lingkaran ketergantungan, sementara strategi adaptif masyarakat, seperti diversifikasi mata pencaharian dan pemanfaatan jaringan sosial, hanya bersifat sementara dan tidak mampu mengubah kondisi struktural. Penelitian ini menegaskan bahwa kemiskinan pesisir bukan semata persoalan ekonomi, melainkan hasil dari konfigurasi ekonomi-politik dan sosial-budaya yang saling terkait. Temuan ini berkontribusi terhadap pengembangan teori sosiologi kemiskinan dengan menyoroti interaksi antara faktor struktural, kultural, dan strategi adaptif komunitas. Selain itu, hasil penelitian dapat menjadi rujukan bagi perumusan kebijakan pembangunan daerah yang lebih inklusif dan berkeadilan sosial.Poverty in coastal communities is a complex and multidimensional social problem that continues to challenge regional development in Indonesia. This article examines coastal poverty in Takalar Regency using a qualitative approach through field observations and in-depth interviews with fishermen and local stakeholders. The findings reveal that fishermen’s poverty is predominantly shaped by structural factors, including limited access to capital, markets, education, health services, as well as inadequate infrastructure and weak policy support for small-scale fishers. The patron–client relationship with local middlemen reinforces cycles of dependency, while community adaptive strategies, such as livelihood diversification and reliance on kinship networks, remain temporary and insufficient to transform structural constraints. This study highlights that coastal poverty is not merely an economic issue but the outcome of intertwined economic, political, and socio-cultural configurations. The research contributes to the development of sociological theories of poverty by emphasizing the interaction between structural constraints, cultural dimensions, and community adaptive strategies. Furthermore, the findings provide policy insights for more inclusive and socially just regional development.
EKSISTENSI MAKNA DAN NILAI ADAT KALOMBA (STUDI FENOMENOLOGI PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN HERLANG KABUPATEN BULUKUMBA) Fadila, Nabilatul; Manda, Darman; A Sakka, Abdul Rahman; Jumadi, Jumadi; Najamuddin, Najamuddin
Phinisi Integration Review Volume 8 Nomor 3 Tahun 2025
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v8i3.71218

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis bagaimana cara untuk mempertahankan tradisi adat kalomba digenerasi muda saat ini di Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 7 orang yang ditemukan dengan teknik purposive sampling dengan narasumber, baik yang melakukan kalomba dan yang tidak melakukan kalomba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebudayaan merupakan warisan penting yang mencerminkan identitas suatu bangsa. Namun, dengan pesatnya perkembangan teknologi dan modernisasi, banyak tradisi kebudayaan yang mulai terlupakan, terutama di kalangan anak muda. Penting bagi generasi muda untuk aktif menjaga dan melestarikan tradisi kebudayaan.  Tradisi kalomba dilakukan dengan pesta adat, maka dapat dipastikan bahwa agar terlaksana dengan baik memerlukan keterlibatan dari berbagai unsur, dari berbagai pemeran dalam pelaksanaan tradisi kalomba dapat diklasifikasikan dalam 3 kelompok pemeran yaitu ; 1) pemeran utama adalah keluarga inti atau orang tua yang menyelenggarakan pesta kalomba, termasuk anaknya yang menjalani prosesi adat kalomba , 2) pemeran pendukung adalah sanro (dukun) yang memimpin pelaksanaan prosesi adat kalomba, dan 3) tamu undangan yang menghadiri acara adat kalomba.This study aims to analyze how to maintain the kalimba tradition among the current young generation in Herlang District, Bulukumba Regency. The method used in this study is qualitative, with data collection techniques of observation, interviews, and documentation. The number of respondents in this study was 7 people who were found using purposive sampling techniques with informants, both those who perform kalimba and those who do not perform kalimba. The results of the study show that culture is an important heritage that reflects the identity of a nation. However, with the rapid development of technology and modernization, many cultural traditions are starting to be forgotten, especially among young people. It is important for the younger generation to actively maintain and preserve cultural traditions. The kalimba tradition is carried out with a traditional party, so it can be ensured that in order to be carried out properly it requires the involvement of various elements, from various actors in the implementation of the kalimba tradition can be classified into 3 groups of actors, namely; 1) The main actors are the nuclear family or parents who organize the kalimba party, including their children who undergo the kalimba traditional procession, 2) the supporting actors are the sanro (shaman) who leads the implementation of the kalimba traditional procession, and 3) the invited guests who attend the kalimba traditional event.
UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PJBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOLABORASI PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI UPT SPF NEGERI 24 MAKASSAR Putri, Ashara Nurlidya; Balkis, Syarifah; Falihin, Dalilul
Phinisi Integration Review Volume 8 Nomor 3 Tahun 2025
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v8i3.74968

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan pelaksanaan model Project Based Learning PjBL di kelas IX-1 UPT SPF SMP Negeri 24 Makassar. 2) Meningkatkan keterampilan kolaborasi siswa di kelas IX-1 UPT SPF SMP Negeri 24 Makassar. 3) Upaya peningkatan efektivitas penerapan PjBL dalam mata pelajaran IPS kelas IX-1 UPT SPF SMP Negeri 24 Makassar. Jenis penelitian yang digunaakan yaitu pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan model PjBL telah diterapkan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proyek dengan partisipasi aktif peserta didik dalam kerja kelompok. 2) Keterampilan kolaborasi siswa terlihat dalam bentuk kemampuan bekerja sama, beradaptasi dalam kelompok, menunjukkan empati, bertanggung jawab atas tugasnya, dan mampu berkompromi untuk menyelesaikan proyek bersama. 3) Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas PjBL antara lain melalui pembentukan kelompok heterogen, pemberian tugas berbasis proyek yang kontekstual, penggunaan rubrik penilaian kolaboratif, serta pemberian refleksi sebagai umpan balik terhadap proses kerja sama kelompok.This study aims to 1) Describe the implementation of the Project Based Learning (PjBL) model in class IX-1 at UPT SPF SMP Negeri 24 Makassar; 2) Improve the collaborative skills of students in class IX-1; and 3) Explore efforts to enhance the effectiveness of PjBL implementation in the Social Studies subject of class IX-1 at UPT SPF SMP Negeri 24 Makassar. This research used a qualitative approach with a descriptive method. Data collection techniques included observation, interviews, and documentation. The findings of the study revealed that: 1) The implementation of the PjBL model was carried out through the stages of planning, execution, and evaluation of the project, with active student participation in group work; 2) Students’ collaborative skills were evident in their ability to cooperate, adapt within the group, show empathy, take responsibility for their tasks, and compromise to complete projects collectively; 3) Efforts to improve the effectiveness of PjBL included forming heterogeneous groups, assigning context-based project tasks, using collaborative assessment rubrics, and providing reflective feedback on group collaboration processes.
KAJIAN INTERDISIPLINER: KRIMINOLOGI DAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENCEGAH KEJAHATAN Satrul, Hairul Saleh
Phinisi Integration Review Volume 8 Nomor 3 Tahun 2025
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v8i3.76336

Abstract

Penelitian ini membahas keterkaitan antara Kriminologi dan Pendidikan Kewarganearaan dalam kerangka pencegahan kejahatan dan peningkatan kesadaran hukum di lingkungan pendidikan, khususnya sekolah. Pendekatan yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan teknik analisi isi (content analysis) terhadap literatur ilmiah, peraturan perundang-undangan, laporan lembaga resmi seperti KPAI dan Kemendikbudristek, serta jurnal nasional dan internasional. Hasil kajian menunjukkan bahwa teori-teori kriminologi seperti Differential Association dan Social Control relevan untuk memahami dinamika perilaku menyimpang di lingkungan sekolah. Sementara itu, Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran strategi dalam membentuk identitas hukum siswa melalui proses internalisasi nilai, norma, dan tanggung jawab sosial. Integrasi kedua disiplin ini berpotensi melahirkan pendekatan preventif yang lebih efektif melalui kurikulum, pedagogi konstektual, serta kerja sama antar lembaga. Artikel ini merekomendasikan pengembangan model pembelajaran interdisipliner yang menggabungkan pendekatan hukum, sosial, dan moral dalam membentuk warga negara yang sadar hukum dan antikejahatan sejak usia sekolah.This study examines the relationship between Criminology and Civic Education within the framework of crime prevention and increasing legal awareness in educational settings, particularly schools. This study uses a library research approach with content analysis techniques applied to scientific literature, laws and regulations, reports from official institutions such as the Indonesian Child Protection Commission (KPAI) and the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology, as well as national and international academic journals. The results of the study indicate that criminological theories such as Differential Association and Social Control are relevant to understanding the dynamics of deviant behavior in school environments, especially among students. These theories highlight the influence of peer relationships, weakening social ties, and structural pressures. Meanwhile, Civic Education plays a strategic role in shaping students' legal awareness and social responsibility through the internalization of values, norms, and civic character. However, the learning approach is often normative and detached from the sociological roots of delinquency. The integration of these two disciplines results in a more effective preventive approach through curriculum, contextual pedagogy, case-based discussions, and inter-institutional collaboration. This synergy enables education to function not only as a tool for norm transformation but also as a mechanism for critical understanding and social intervention. This article recommends the development of an interdisciplinary learning model that combines legal, social, and moral approaches to develop law-conscious and anti-crime citizens from school age, thus positioning schools as the basis for legal culture transformation.

Page 1 of 2 | Total Record : 15