cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Majalah Farmaseutik
ISSN : 1410590x     EISSN : 26140063     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah Farmaseutic accepts submission concerning in particular fields such as pharmaceutics, pharmaceutical biology, pharmaceutical chemistry, pharmacology, and social pharmacy.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 1 (2024)" : 15 Documents clear
Dampak Penundaan Jadwal Kemoterapi Terhadap Rekurensi Pada Pasien Kanker payudara Mukrinin, Walit Uhkri; Nurrochmad, Arief; Rahmawati, Fita
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i1.75491

Abstract

Kemoterapi merupakan modalitas pengobatan utama pada kanker payudara bersama dengan operasi dan radioterapi. Kemoterapi memberikan manfaat dalam peningkatan ketahanan hidup pasien, namun manfaat tersebut dipengaruhi oleh kepatuhan terhadap jadwal kemoterapi. Dampak prognostik negatif dari keterlambatan dosis kemoterapi ini dapat berpengaruh pada hasil ketahanan hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penundaan jadwal kemoterapi (alasan dan durasi penundaan) serta dampaknya terhadap rekurensi. Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif, melibatkan 138 pasien wanita kanker payudara stadium awal (stadium I-IIB) yang mendapatkan kemoterapi. Ekposur dalam penelitian adalah penundaan jadwal kemoterapi dan durasi penundaan, sedangkan luaran penelitian adalah rekurensi kanker payudara. Data penelitian diperoleh dari rekam medik pasien di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Analisis penelitian menggunakan metode Chi-square, Kaplan-Meier serta Cox-regression untuk mengetahui Hazard Ratio dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penundaan jadwal kemoterapi pada pasien kanker payudara berhubungan dengan meningkatkan resiko rekurensi (HR 4,718; 95% Cl: 1,533-14,520, log rank tes p=0,003). Sementara durasi penundaan jadwal kemoterapi ≤7 hari dan >7 hari tidak berhubungan dengan peningkatan resiko rekurensi (HR 1,001; 95% Cl: 0.307-3,260, log rank tes p=0,999). Keterlibatan farmasi klinis sangat diperlukan untuk mencegah dan menyelesaikan masalah terkait efek samping obat serta monitoring pengobatan sehingga luaran pengobatan menjadi optimal.
Evaluasi Hubungan Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Terhadap Clinical Outcome dan Lama Perawatan Pada Pasien Dewasa Dengan Infeksi Saluran Kemih Nabila, Lathifa; Sari, Ika Puspita; Asdie, Rizka Humardewayanti; Purwaningtyastuti, Eni
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i1.76845

Abstract

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah salah satu penyakit infeksi yang sering terjadi di masyarakat dan ditandai dengan adanya mikroorganisme di dalam urin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara rasionalitas penggunaan antibiotik terhadap clinical outcome dan lama perawatan pada pasien dewasa dengan ISK. Penelitian ini menggunakan studi observasional metode kohort retrospektif. Data penelitian diambil dari rekam medik pasien dari bulan Januari – Desember 2020 dan dilakukan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Jumlah pasien yang masuk kriteria inklusi sebanyak 139 pasien dan didapatkan 149 regimen antibiotik empirik dan 13 regimen antibiotik definitif pada penelitian ini. Evaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik empirik maupun definitif berdasarkan klasifikasi Gyssens menunjukkan sebanyak 101 regimen (67,8 %) antibiotik empirik dan 10 regimen (76,9 %) antibiotik definitif yang rasional, 48 regimen (32,2 %) antibiotik empirik dan 3 regimen (23,1 %) antibiotik definitif yang tidak rasional. Rasionalitas penggunaan antibiotik empirik pada pasien dewasa dengan ISK berpengaruh signifikan secara statistik (p = 0,042) dalam meningkatkan clinical outcome, sedangkan kesesuaian penggunaan antibiotik definitif tidak berpengaruh secara statistik (p = 0,289) dalam meningkatkan clinical outcome pasien. Rasionalitas penggunaan antibiotik empirik dan definitif pada pasien dewasa dengan ISK tidak berpengaruh.
Gambaran Terapi dan Luaran Klinik Bedaquiline Pada Pasien MDR TB di RSUP Dr Kariadi Semarang Puspitasari, Niken; Puspitasari, Ika; Nuryastuti, Titik
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i1.77632

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi penyebab kematian terbanyak di dunia. Bedaquiline adalah antimikroba baru yang mempunyai aktivitas spesifik melawan Mycobacterium tuberculosis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran terapi dan luaran klinik Bedaquiline pada pasien MDR TB di RSUP Dr Kariadi Semarang. Subyek penelitian yaitu pasien MDR TB di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Juli 2021. Analisis data dilakukan secara deskriptif menggunakan metode univariat meliputi data karakteristik subyek, gambaran penggunaan obat, luaran klinik pasien. Terdapat 125 pasien MDR TB yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Rata-rata usia pasien 46,6 tahun ± 13,1 tahun; 57,6% merupakan laki-laki; 53,6% berpendidikan SMA; 67,2% pasien mempunyai pekerjaan; 8,2% pasien berstatus menikah; dan 88,0% pasien mempunyai IMT normal. Jenis obat tuberkulosis yang paling banyak digunakan bersamaan dalam regimen mengandung Bedaquiline yaitu Clofazimin (87,2%), Cycloserin dan Ethambutol (82,4%), Pyrazinamid (80,8%), Isoniazid (69,6%), Ethionamid (65,6%), Levofloxacin (64,8%) dan Linezolid (48,8%). Pasien mengalami konversi kultur sputum rata-rata 52,2 hari dengan SD 42 hari. Tingkat keberhasilan terapi mencapai 74,4% (pasien sembuh 73,6% dan pengobatan lengkap 0,8%). Pasien yang meninggal dunia sebanyak 18 pasien (14,4%); putus berobat 8 pasien (6,4%); dan gagal pengobatan 6 pasien (4,8%).
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Berat Badan Pada Neonatus dengan Berat Badan Lahir Rendah Sari, Ernika; Rahmawati, Fita; Mutiara, Rina; Yuniarti, Endang
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i1.79004

Abstract

Penambahan berat badan pada bayi berat lahir sangat rendah sangat dianjurkan untuk mencegah kegagalan pertumbuhan. Beberapa faktor dapat mempengaruhi peningkatan berat badan pada neonatus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin, usia gestasi, berat lahir, pemberian human milk fortifier (HMF) dan nutrisi parenteral terhadap peningkatan berat badan neonatus. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Subjek penelitian merupakan pasien neonatus yang menjalani perawatan pada tahun 2019 – 2021 di RSUP Dr. Sardjito dan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Peningkatan berat badan dihitung dari selisih antara berat saat meninggalkan rumah sakit dengan berat lahir. Data dipilih secara consecutive sampling, didapatkan 128 subjek penelitian. Analisis multivariat menggunakan regresi linier berganda diperoleh pengaruh signifikan pada berat lahir (p = 0.000), pemberian HMF (p = 0.007) dan nutrisi parenteral (p = 0.008) terhadap peningkatan berat badan Sedangkan jenis kelamin, cara lahir dan usia gestasi tidak mempengaruhi peningkatan berat badan (p>0.05). Pemberian HMF dan nutrisi parenteral merupakan faktor yang berhubungan dengan pertambahan berat badan pada neonatus terutama dengan berat badan lahir rendah. 
Aktivitas Antibakteri Daun Polyscias scutellaria, Carica papaya, dan Kombinasinya terhadap Propionibacterium acnes Mardiyaningsih, Ana; Ismiyati, Nur; Hariyanti, Laras; Irianto, Iramie Duma Kencana; Zaenirohmah, Rizqi Rochim
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i1.79184

Abstract

Propionibacterium acnes merupakan salah satu jenis bakteri penyebab jerawat. Bakteri initumbuh pada kondisi anaerob dan lipofilik di daerah pori-pori kulit yang tertutup oleh sel kulit mati dan asam lemak. Kondisi tersebut dipicu oleh ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan peningkatan produksi sebum yang disertai hiperkeratinisasi. Klindamisin merupakan antibiotik yang dapat digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri P.acnes, namun penggunaannya dalam jangka waktu lama dapat memicu resistensi dan membunuh mikroba baik pada kulit. Alternatif pengobatan jerawat yang aman dan efektif dapat dilakukan melalui pengembangan ekstrak dari P. scutellaria maupun C.papaya, yang berdasar penelitian sebelumnya menunjukkan potensi antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak heksan daun P.scutellaria, C.papaya serta kombinasinya terhadap P.acnes. Bahan yang diteliti adalah daun P.scutellaria dan C.papaya. Preparasi ekstrak dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut heksan. Evaluasi ekstrak meliputi organoleptik, rendemen, susut pengeringan dan analisis kualitatif dengan KLT. Uji aktivitas antibakteri terhadap P.acnes ATCC6919 menggunakan metode difusi cakram dengan kontrol negatif DMSO, dan kontrol positif klindamisin. Ekstrak yang diperoleh memiliki karakteristik spesifik sesuai dengan bahan baku. Rendemen kedua ekstrak yang diperoleh ¼ dari bobot serbuk awal. Susut pengeringan kedua ekstrak sangat kecil (<1%). Baik P.scutellaria maupun C.papaya mengandung banyak senyawa golongan terpenoid. Aktivitas antibakteri ekstrak heksan daun C.papaya lebih kuat dibandingkan P.scutellaria. Kombinasi kedua ekstrak dengan perbandingan 1:1 menunjukkan aktivitas antibakteri yang tertinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Kombinasi kedua ekstrak tergolong dalam antibakteri kuat
Gambaran Pengobatan Terapi Obat Antituberkulosis (OAT) Pada Pasien TB Koinfeksi HIV Di RSUD Abepura Jayapura Papua Anggraeni, Nuniek; Nuryastuti, Titik; Nurrochmad, Arief
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i1.82706

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan infeksi oportunistik yang banyak terjadi pada orang dengan HIV/AIDS, dan menjadi penyebab kematian utama. Pasien TB memerlukan terapi pemberian obat secara bersamaan dengan 4 macam obat Antituberkulosis (OAT), yang bila disertai dengan adanya koinfeksi HIV akan menambah jumlah pengobatan dengan ARV sehingga berisiko menyebabkan kegagalan terapi karena semakin banyak obat yang dikonsumsi dan dalam jangka waktu yang panjang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran terapi dan luaran klinik pada pasien TB koinfeksi HIV di RSUD Abepura Jayapura Papua. Analisis data dilakukan secara deskriptif menggunakan metode univariat meliputi data karakteristik subjek, gambaran penggunaan obat dan luaran klinik TB. Sampel terdiri dari 32 pasien TB koinfeksi HIV selama periode 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2021 yang baru terdiagnosis TB dan HIV secara bersamaan, mendapat terapi OAT dan belum pernah mendapat terapi ARV sebelumnya. Kelompok pasien TB koinfeksi HIV lebih banyak ditemukan pada kelompok usia muda dan produktif 18-40 tahun (93,75%), laki-laki (68,75%), pasien yang bersekolah pada tingkat menengah atas (68,75%), pasien yang belum menikah (62,50%), tidak bekerja (56,25%), dan banyak terjadi pada suku papua (90,63%). Lokasi anatomi yang paling banyak terjadi pada paru (75%), sediaan OAT yang paling banyak digunakan dalam bentuk kombipak (84,38%), paduan OAT yang banyak digunakan RHZE (93,75%) dengan durasi 6-8 bulan (50%). Tingkat keberhasilan terapi mencapai 62,5% (pasien sembuh 21,88% dan pengobatan lengkap 40,62%), dengan pasien putus pengobatan 37,5%.
Persepsi Sakit, Pengobatan, dan Kepuasan Peserta JKN Terhadap Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Sukanto, Anung Khoiri; Endarti, Dwi; Widayanti, Anna Wahyuni
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i1.83064

Abstract

Salah satu faktor yang mendorong peserta JKN untuk mengunjungi fasilitas kesehatan adalah persepsinya terhadap sakit, pengobatan, dan kepuasan peserta tersebut terhadap pelayanan kesehatan, khususnya di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam pemberian pelayanan kesehatan. untuk mengetahui gambaran persepsi sakit, pengobatan, dan kepuasan peserta JKN terhadap pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan mengetahui hubungan antara karakter sosiodemografi dengan ketiga varibael tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pengumpulan data secara cross-sectional. Pengambilan data dengan teknik convenience sampling.. Metode pengumpulan data menggunakan metode kuesioner berbasis online. Minimal jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 385 responden peserta JKN untuk memperoleh 95% Confidence Interval (CI) dan margin error 0,05. Hasil dari penelitian terdapat 390 responden yang masuk kedalam kriteria inklusi. Pada persepsi sakit, persepsi terhadap pengobatan, dan kepuasan sebagian besar responden memiliki persepsi positif yaitu sejumlah 373 responden (95,6%), 374 responden (95,8%), dan 363 responden (93%). Variabel yang berhubungan adalah jumlah penghasilan keluarga dan jumlah tanggungan dalam keluarga dengan persepsi sakit, dengan p-value 0,043 (<0,05). Mayoritas responden memiliki persepsi positif tentang sakit dan pengobatan. Sebagian responden juga merasa puas terhadap pelayanan kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
Narrative Review: Efektivitas Sitikolin vs Asam Folat dalam Menurunkan Disabilitas Neurologis Pasien Stroke Iskemik Akut Purwandityo, Ayuningtyas Galuh; Ikawati, Zullies; Pinzon, Rizaldy Taslim
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i1.83668

Abstract

Stroke adalah penyebab kedua kematian di seluruh dunia serta menyebabkan disabilitas fisik dan neurologis jangka panjang. Keparahan defisit neurologis dini adalah penentu yang paling penting dari hasil fungsional akhir pada stroke iskemik akut. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan efektivitas penggunaan sitikolin dan asam folat dalam memperbaiki disabilitas neurologis pasien stroke iskemik akut. Penelitian ini dilakukan dengan cara narrative review dan dilakukan dalam empat tahap yaitu penentuan kata kunci, kriteria inklusi dan eksklusi, seleksi literatur, dan analisis hasil. Pencarian literatur dilakukan melalui database elektronik seperti PubMed, Scopus, Science Direct, Wiley Online Library dan Springer Link. Berdasarkan review yang dilakukan diperoleh data bahwa sitikolin terbukti neuroprotektor yang aman dan efektif diberikan pra, pasca serta pengobatan stroke jangka panjang sebab mampu menurunkan disabilitias neurologis. Pada penggunaan asam folat juga cenderung terbukti efektif untuk mencegah stroke, namun biasanya dikombinasi dengan vitamin B12 atau vitamin B6. Selain itu, data terkait fungsi asam folat dalam menurunkan disabilitas neurologis pasca stroke atau sebagai pengobatan jangka panjang masih sangat terbatas.
Alergi Nonmakanan: Pola dan Karakteristik pada Orang Dewasa Falihah, Atika Hanum; Azizah, Zulfi; Santoso, Bayu Bakti Angga; Sari, Ika Puspita; Sahid, Muhammad Novrizal Abdi
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i1.85543

Abstract

Keberagaman pola alergi dan karakteristik manifestasi klinis dipengaruhi oleh jenis interaksi gen dengan lingkungan. Di Indonesia, pelaporan hal tersebut masih tergolong sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pola alergi nonmakanan, karakteristik manifestasi klinis, serta pengaruhnya terhadap kualitas hidup penderitanya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif berupa studi observasional cross-sectional menggunakan kuesioner online. Kriteria responden adalah orang dewasa (20-40 tahun) secara random. 48 dari 98 responden diketahui alergi terhadap alergen nonmakanan. Insidensi pada perempuan (75,5%) dan laki-laki (24,5%). Alergi ini dapat bereaksi silang dengan sesama alergen nonmakanan atau dengan alergen makanan. Kategori alergen yang dilaporkan meliputi cuaca (54,5%), serangga (5,1%), logam (2,6%) dan alergen lainnya (37,8%). Level keparahan manifestasi klinis yang terjadi meliputi level 1 (36,7%), level 2 (46,8) dan level 3 (16,5%). Manifestasi klinis paling sering terjadi pada mukosa berupa hidung tersumbat/gatal dan bersin-bersin. Pengaruh manifestasi klinis terhadap kualitas hidup pada tingkat ringan-tidak mengganggu aktivitas (51,9%), sedang (34,2%) dan berat (23,7%) (cukup mengganggu aktivitas), serta (1,3%) berat-tidak dapat beraktivitas. Kesimpulan terkait pola alergi nonmakanan pada orang dewasa meliputi; insidensi lebih tinggi pada perempuan; berpotensi mengalami reaksi silang dengan alergen lain; kategori alergi tertinggi berupa alergi dingin; level keparahan manifestasi klinis cenderung ringan-menengah; dan cenderung tidak mengganggu aktivitas.
Potensi Cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry) di Indonesia Sebagai Sumber Daya Alam dan Bahan Baku Obat Antibakteri dan Antijamur Pradana, Andi; Santosa, Djoko; Sulaiman, Teuku Nanda Saifullah
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i1.86004

Abstract

Popularitas tanaman sebagai penanganan infeksi mikroba kian meningkat. Cengkeh adalah tanaman dengan kandungan senyawa kimia utama eugenol yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Review ini dibuat menggunakan data sekunder dari database literatur ilmiah PubMed, Scopus, Google Scholar, SINTA, dan Science-Direct yang bertujuan untuk melihat potensi dari ektrak etanol bunga, daun dan batang cengkeh sebagai agen antimikroba. Aktivitas antibakteri E. coli dari daun dan bunga secara berturut-turut 20% (14,6mm); 31,25% (14mm). Daya hambat terhadap bakteri S. aureus dari batang, daun, bunga secara berturut-turut 40% (21,5mm); 50% (14,66mm); 62,50% (5mm). Aktivitas antibakteri terhadap S. mutans dari bunga dan daun secara berturut-turut 40% (18,83mm); 40% (12mm). Aktivitas bunga cengkeh terhadap jamur C. albicans konsentrasi 12,5% (20mm) dan memiliki KHM 1 μL/mL (44mm).

Page 1 of 2 | Total Record : 15