cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota ambon,
Maluku
INDONESIA
TOTOBUANG
Published by Kantor Bahasa Maluku
ISSN : 23391154     EISSN : 25976184     DOI : -
Totobuang is a journal that publish results of research or conceptual idea in linguistics and literary studies, also aspects of teaching. Totobuang is published twice a year, on June and December. Totobuang editors accept article submission from researchers, experts, academician, and teachers of language and literature.
Arjuna Subject : -
Articles 187 Documents
METODE RESITASI (PENUGASAN) DALAM PEMBELAJARAN MENEMUKAN GAGASAN DARI ARTIKEL DAN BUKU MELALUI MEMBACA EKSTENSIF [Recitation Methods in Learning Find Ideas from Articles and Books Through Reading Extensions] sakila sakila
TOTOBUANG Vol. 7 No. 1 (2019): TOTOBUANG, EDISI JUNI 2019
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.887 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v7i1.126

Abstract

This writing aims to describe the implementation of learning to find ideas from articles and books through extensive reading with assignment methods. The problem of writing is how the implementation of learning finds ideas from articles and books through extensive reading with the assignment method. To solve the problem and the purpose of writing is used descriptive method with library study data collection method. The writing results illustrate that the implementation of learning finds ideas from articles and books through extensive reading with assignment methods, students' ability to find ideas from articles and books has increased. From the results of writing can be concluded that the use of assignment methods can be used as an alternative to improve students' skills in learning to find ideas from articles and books through extensive reading. Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menemukan gagasan dari artikel dan buku melalui membaca ekstensif dengan metode resitasi (penugasan). Masalah penulisan adalah bagaimana pelaksanaan pembelajaran menemukan gagasan dari artikel dan buku melalui membaca ekstensif dengan metode resitasi. Untuk memecahkan masalah dan tujuan penulisan digunakan metode deskriptif dengan metode pengumpulan data studi kepustakaan. Hasil penulisan memberikan gambaran bahwa pelaksanaan pembelajaran menemukan gagasan dari artikel dan buku melalui membaca ekstensif dengan metode resitasi, kemampuan siswa dalam menemukan gagasan dari artikel dan buku mengalami peningkatan. Dari hasil penulisan dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode resitasi dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran menemukan gagasan dari artikel dan buku melalui membaca ekstensif.
PERILAKU BERBAHASA ANTARA KARYAWAN SUKU BUTON DAN SUKU BURU DI KOPERASI SERBA USAHA BURU JAZIRAH, NAMLEA [The Language Behavior Between The Employee of Buton Tribe and Buru Tribe in Koperasi Serba Usaha Buru Jazirah, Namlea] Nanik Indrayani
TOTOBUANG Vol. 7 No. 1 (2019): TOTOBUANG, EDISI JUNI 2019
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.977 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v7i1.143

Abstract

As good citizens, when we gather among fellow language users who have different regional languages, we must always use Indonesian as a language of unity. This study aims to describe how the language behavior between the employees of the Buton tribe and the Buru tribe at the Buru Jazirah Namlea Multipurpose Cooperative and how the language behavior barriers between Buton and Buru tribe employees at the Buru Jazirah Namlea Multipurpose Cooperative in Namlea Buru Maluku Regency. This qualitative descriptive study examines linguistic phenomena. The data source in this study is the utterances used between the employees of the Buton tribe and the Buru tribe in the Buru Jazirah Namlea Multipurpose Cooperative which contains the regional languages of the two tribes. The method of data collection is done through non-participant observation. While the technique of data collection is done through the technique of referring to skillful engagements, recording techniques, and note-taking techniques. The data that has been classified is then analyzed by qualitative descriptive analysis techniques. The results of this study revealed that the language behavior between the employees of the Buton tribe and the Buru tribe at the Buru Jazirah Namlea Multipurpose Cooperative was initially not very good considering they communicated with each other in their respective languages but over time this could be overcome so that between the Buton tribes and the Buru tribe cooperated well. Subsequent findings of language barriers between Buton and Buru tribes employees at the Buru Jazirah Namlea Multipurpose Cooperative influenced their respective regional languages, between the two tribes unable to understand each other because the two tribes used their respective regional languages. when interacting.  Sebagai warga negara yang baik, ketika kita berkumpul antara sesama pengguna bahasa yang saling berbeda bahasa daerah, kita harus selalu menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana perilaku berbahasa antara karyawan suku Buton dan suku Buru di Koperasi Serba Usaha Buru Jazirah Namlea dan bagaimana hambatan-hambatan perilaku berbahasa antara karyawan suku Buton dan suku Buru di Koperasi Serba Usaha Buru Jazirah Namlea di Namlea Kabupaten Buru, Maluku. Penelitian deskriptif kualitatif ini mengkaji tentang fenomena kebahasaan. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan-tuturan yang digunakan antara karyawan suku Buton dan suku Buru di Koperasi Serba Usaha Buru Jazirah Namlea yang mengandung bahasa daerah kedua suku tersebut. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi nonpartisipasi. Sementara teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Data yang sudah diklasifikasi kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.            Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa perilaku berbahasa antara karyawan suku Buton dan suku Buru di Koperasi Serba Usaha Buru Jazirah Namlea pada awalnya kurang begitu baik mengingat mereka saling berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah masing-masing, namun seiring dengan berjalannya waktu hal tersebut bisa teratasi sehingga antara suku Buton dan suku Buru terjalin kerja sama dengan baik. Temuan berikutnya hambatan-hambatan  yang terjadi dalam perilaku berbahasa antara karyawan suku Buton dan suku Buru di Koperasi Serba Usaha Buru Jazirah Namlea yaitu pengaruh bahasa daerah masing-masing antara kedua suku tersebut tidak bisa saling memahami karena kedua suku tersebut menggunakan bahasa daerah mereka masing-masing ketika berinteraksi.
MAKNA KONOTATIF METAFORA “PAPER PEOPLE” KARYA HARRY BAKER [Connotative Meaning of Metaphors in “Paper People” by Harry Baker] Rodelio Paparang Lalenoh
TOTOBUANG Vol. 7 No. 2 (2019): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v7i2.149

Abstract

 Puisi-puisi slam Harry Baker ditulis dengan sangat memukau serta karakteristiknya dalam menyairkan puisi-slamnya yang selalu cepat, berbagi lelucon disetiap kata-kata, dan menikmati permaian kata-kata sebagai sebuah sajak. Puisinya juga dianggap mengandung begitu banyak metafora dan makna tersirat. Tujuan penelitian kualitatif ini adalah untuk mengungkapkan jenis metafora dan makna konotatif dari metafora pada puisi slam dari Harry Baker yang berjudul “Paper People” dengan menerapkan teori tipe metafora dari Stephen Ullmann dan makna konotatif Geoffrey Leech. Selain itu, penulis mengungkap bahwa terdapat 17 metafora yang dipaparkan dalam puisi slam “Paper People”. Data tersebut diklasifikasikan dalam 2 tipe metafora; 6 Metafora Antropomorfik dan 11 Metafora Konkret ke Abstrak. Makna konotatif dari puisi “Paper People” kebanyakan menyampaikan tentang inferioritas masyarakat terhadap dunia yang dewasa ini. Harry Baker’s slam poems are fascinatingly written and also his characteristic in reciting his slam poems which are always in rapid way, sharing jokes within the words and enjoy playing words as a rhyme.Otherwise,  they  also considered containing so many metaphors and their implied meaning. The intention of this qualitative research is to reveal types of metaphors and connotative meanings of metaphors in Harry Baker’s “Paper People” slam poem by applying Stephen Ullmann’s type of metaphors and Geoffrey Leech’s connotative meaning. Furthermore, the writer exposes there are 17 metaphors revealed in “Paper People” slam poem. The data are classified into 2 types of metaphors; 6 Anthropomorphic Metaphors and 11 Concrete to Abstract Metaphors. The connotative meaning of “Paper People” mostly conveys about people inferiority against present world. 
BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM PROGRAM SENTILAN-SENTILUN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGAJARAN BAHASA INDONESIA PADA ASPEK KETERAMPILAN BERBICARA [The Form of Illocutionary Acts in The Sentilan-Sentilun Progrtam and Its Implications in Teaching Bahasa Through Speaking Skill] musyawir musyawir; Ramla Biloro
TOTOBUANG Vol. 7 No. 2 (2019): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v7i2.153

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk  tindak  tutur  ilokusi pada  program Sentilan-sentilun dan implikasinya terhadap pengajaran bahasa Indonesia pada aspek keterampilan berbicara. Subjek penelitian ini adalah tayangan atau video program Sentilan-sentilun di Metro TV. Penelitian ini termasuk  penelitian  deskriptif  kualitatif.  Instrumen  yang  digunakan  dalam penelitian  ini  adalah peneliti  sendiri  yang  berbekal  tentang  pemahaman  kajian teori  pragmatik  yaitu,  tindak  tutur.  Metode  pengumpulan  data  yakni, teknik dokumentasi, teknik simak, dan teknik catat. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan  metode  kontekstual,  yakni  dengan  menerapkan  dimensi-dimensi konteks  dalam menafsirkan data  yang  telah  berhasil  dikumpulkan,  diidentifikasi, dan  diklasifikasikan.  Hasil penelitian ini adalah peneliti menemukan empat (4) bentuk tindak tutur ilokusi   yang   sering   digunakan   dalam   tuturan   pada   program   Sentilan-sentilun, yaitu  tindak  tutur  ilokusi direktif,  tindak  tutur  ilokusi  ekspresif,  tindak  tutur  ilokusi  deklaratif, dan tindak tutur  ilokusi representatif. Selanjutnya, sebagai wujud implikasi bentuk-bentuk tindak tutur pada program Sentilan-sentilun ini adalah dapat dijadikan sebagai media pembelajaran audiovisual yang sangat menarik sekaligus sebagai alat bantu untuk mencapai kompetensi belajar siswa. Siswa menjadi lebih komunikatif dan ekspresif untuk menjalani pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada aspek keterampilan berbicara sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal.          This study aims to describe the form of illocutionary  acts in the Sentilan-Sentilun program and its implications in teaching Bahasa through speaking skills. The subject of this research was the Sentilan-Sentilun program or video at Metro TV. This research is a qualitative descriptive . The instrument uses researcher himself who  understand the pragmatic theory studies, namely, speech acts. Data collection methods are documentation techniques, listening techniques, and note taking techniques. The data are analysed by  contextual methods by applying context dimensions to interpretethe  data that has been successfully collected, identified, and classified. Finaly, the researcher find four form through the result. the forms of illocutionary  acts that are often used in the Sentilan-Sentilun program, they are directive illocutionary  acts, expressive illocutionary acts, declarative illocutionary  acts, and representative illocutionary  acts. Furthermore, thoseimplications, can be used as a very interesting audiovisual learning media as well as a tool to achieve student learning competencies. Students become more communicative and expressive to undergo  learning Bahasa, especially in  speaking skills so it can achieve maximum results. 
ASPEK KELISANAN DAN FUNGSI PADA MANTRA BATO PETER, MITOS MENSTRUASI, MANTRA PROSESI DROJOGAN DAN SASTRA LISAN LAWAS [The Orality And Function Aspects in Bato Peter Mantra, Myth Menstruation, Spell of Drojogan Procession and Lawas Oral Literature] Muhammad Fadli Muslimin
TOTOBUANG Vol. 7 No. 2 (2019): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v7i2.150

Abstract

Penelitian ini mendiskusikan tentang aspek kelisanan dan fungsi yang terdapat pada 4 sastra lisan yang berwujud Mantra Bato Peter. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang  aspek-aspek kelisanan dan fungsi sastra lisan tersebut. Metode yang digunakan ialahdeskriptif kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini meliputi, (1) Studi Kepustakaan denganberfokus pada aspek kelisanan dan fungsi yang telah dikumpulkan dan dianalisis menggunakan teori dari Ruth Finneagan yang meliputi Composition, Transmission, Performance, dan Audience; dan teori fungsi dari Hutomo. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa baik Mantra Bato Peter, mitos menstruasi, mantra prosesi Drojogan dan sastra lisan lawas memiliki komposisi yang terbentuk pada saat pertunjukan, pewarisan yang berkaitan dengan pemurnian  pewarisan secara lisan, pertunjukan yang memuat kinerja lisan saat ditampilkan, dan audience yang melibatkan masyarakat lokal dalam proses pertunjukannya. Selain itu fungsi yang terdapat pada obyek material masing-masing  sebagai hiburan masyarakat setempat,  wadah pelarian dari himpitan hidup sehari-hari, pemaksa berlakunya norma-norma sosial, dan  proyeksi peristiwa-peristiwa sosial.This study discusses about the oral aspects and functions  in 4 oral literature of the Bato Peter Mantra. The purpose of this study are  finding out and obtaining an overview the oral aspects and functions of oral literature. The method  is descriptive qualitative. Collecting data in this study includes  Library Studies by focusing on the aspects of orality and function that have been collected and analyzed using the theory of Ruth Finnegan who composed Composition, Transmission, Performance, and Audience; and Hutomo's theory of functions. The results of this study indicate that ‘/ the Bato Peter Mantra, menstrual myths, drojogan procession spells, and lawas oral literature have compositions that are formed during performances, inheritance related to the purification of oral inheritance, performances that worship oral performance when displayed, and audiences that involve local people in the process of the show. In addition, the functions that contained in each material objects are showed as  local community entertainment, a way to escape from daily life,, an impulsion  of social norms, and as projections of social events. 
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL “AYAH” KARYA ANDREA HIRATA DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENGAJARAN SASTRA INDONESIA [Character Education Value in “Ayah” Novel by Andrea Hirata and its Contribution on Teaching Indonesian Literature] Syaidah Baharuddin
TOTOBUANG Vol. 7 No. 2 (2019): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v7i2.145

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan nilai pendidikan karakter dalam novel Ayah karya Andrea Hirata. Novel Ayah sebagai sumber data penelitian dan kutipan teks berbentuk narasi yang mengandung nilai pendidikan sebagai data. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, baca, dan catat. Tahapan teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, serta penyimpulan  dan verifikasi hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) temuan nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Ayah karya Andrea Hirata terdiri dari lima belas nilai yakni: religius, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial, dan tanggung jawab (2) kontribusi novel Ayah karya Andrea Hirata terhadap pengajaran Sastra Indonesia adalah pemanfaatan novel sebagai bahan untuk pengembangan nilai pendidikan karakter di sekolah terutama dalam pengajaran Sastra Indonesia khususnya teks novel. This study aims to describe the value of character education in Andrea Hirata's-Ayah.  Ayah as a source of research data and narrative text quotations that contain educational value as data. The technique of data collection is done by the documentation, reading, and note taking techniques. Stages of data analysis techniques are carried out by means of data reduction, data presentation,  the conclusion and verification of research results. The results showed that (1)  the values of character education in Andrea Hirata's-Ayah- consisted of fifteen values namely: religious, honest, disciplined, hard work, creative, independent, democratic, curiosity, love of the motherland, respect achievement, friendly / communicative, peace-loving, fond of reading, social care, and responsibility (2) the contribution of Andrea Hirata's –Ayah-   teaching of Indonesian Literature is the use of novels as material todevelop the value of character education in schools especially text novel. 
GAYA BAHASA PERBANDINGAN DAN PERULANGAN DALAM ANTOLOGI PUISI KASMARAN KARYA USMAN ARRUMY SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MADRASAH [Comparative and Representation Language in The Antology of Kasmaran Poetry by Usman Arrumy's and Implications on Indonesian Language Learning in Madarass] Slafi Bayu Aji Nur Alim; Wihadi Atmaja
TOTOBUANG Vol. 7 No. 2 (2019): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v7i2.151

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk  mendeskripsikan gaya bahasa perbandingan dan perulangan dalam antologi puisi Kasmaran karya Usman Arrumy serta implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi yang berupa larik-larik puisi. Teknik analisis data penelitian ini adalah analisis data model interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya bahasa perulangan ditemukan 276 data yang meliputi gaya bahasa asonansi sebanyak 194 data, gaya bahasa aliterasi sebanyak 1 data, gaya bahasa epizeukis sebanyak 13 data, gaya bahasa kiasmus sebanyak 8 data, gaya bahasa tautotes 6 data, gaya bahasa epistrofa 4 data, gaya bahasa anafora 40 data, gaya bahasa mesodilopsis 4 data, gaya bahasa anadiplosis 3 data. Gaya bahasa perbandingan ditemukan 289 data, dengan rincian sebagai berikut: gaya bahasa metafora 88 data, gaya bahasa perumpamaan 17 data, gaya bahasa personifikasi 83 data, gaya bahasa depersonifikasi 73 data, gaya bahasa antitesis 8 data, gaya bahasa perfrasis 4 data, gaya bahasa pleonasme 10 data, gaya bahasa prolepsis 3 data, gaya bahasa koreksio 3 data. Hasil penelitian terhadap gaya bahasa ini dapat diimplementasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.This study aims to describe the  comparison and repetition style in the Anthology of Kasmaran's poetry by Usman Arrumy and its implications for learning Bahasa. This type of research is descriptive qualitative. The data collection techniques are  documentation techniques of poem’s couplet o. The data analysis technique of this research is an interactive model of data analysis which includes data of reduction and  presentation, and  conclusions. The results of this study indicate that there are 276 repetitive language styles  including 194 data of asonance language styles , a data of alliterative language styles , 13 data of epiphatic language styles , 8 data of chiasmus language styles , 6 data of tautotes language style, 4 data of epistrofa language style, 40 data of anaphora language style, 4 data of mesodilopsis language style, and 3 data of anadiplosis language style. While there 289 data comparative language style are found , with itsdetails: 88 data of metaphorical style language, 17 data of language style parables, 83 data of personification language style, 73 data of depersonification language style, 8 data of antithesis language style, 4 data of language style perfrasis, 10 data of language style pleonasm, 3 data of language style prolepsis, and 3 data of language style correction. The results of research on this style of language can be implemented in learning Bahasa.
PRAANGGAPAN PAMFLET SOSIALISASI PELESTARIAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN WAKATOBI [The Prejudice in The Environmental Conservatiom Pamphlet at Wakatobi Districk] risman iye; - Karim
TOTOBUANG Vol. 7 No. 2 (2019): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v7i2.146

Abstract

Praanggapan dalam pamflet sosialisasi pelestarian lingkungan di Kabupaten Wakatobi cukup beragam. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penggunaan praanggapan dalam pamflet sosialisasi pelestarian lingkungan di Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang berusaha mengkaji fenomena praanggapan dengan pendekatan pragmatik. Jenis data penelitian ini adalah data tulisan yang bersumber dari pamflet yang ada di Wangi-wangi, kabupaten Wakatobi. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi dengan teknik rekam dan catat. Data yang telah diperoleh, diklasifikasi, dan dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa penggunaan praanggapan dalam pamflet sosialisasi pelestarian lingkungan di Kabupaten Wakatobi terdiri empat jenis, yakni praanggapan eksistensial, praanggapan faktif, praanggapan struktural, dan praanggapan konterfaktual.Penggunaan praanggapan tersebut terdapat perbedaan pada masing-masing penerbit pamflet, baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, maupun pamflet yang diterbitkan secara kolektif oleh pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat. Perbedaan ini disebabkan oleh pengetahuan bersama, partisipan, dan konteks situasi.The prejudice in the environmental conservation pamphlet at Wakatobi District are quite diverse. This study aims to explain the use of prejudice in the socialization pamphlet of environmental conservation at Wakatobi District. This research is a qualitative descriptive research that attempts to study prejudice phenomena through pragmatic approach. Type and data of this research are writing data that taken from  phamphlet in Wangi-wangi, Wakatobi District. Data are collected using observation method through recording and noting technique. Later, The obtained dataare classified and analyzed descriptively with qualitative approach. The result shows that, the use of pejudice consisted of four types. They are existential prejudice, factive prejudice, structural prejudice, and conterfactual prejudice. Each of them are different, whether goverment, non-govermental organizations, and pamphlet that published collectively by goverment and non-govermental organizations. This difference is due to shared knowledge, participants, and the context of the situation. 
KETERKENDALIAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA “MEDIA LUAR RUANG” DI KOTA AMBON [The Controlling of Using Bahasa in Outdoor Media at Ambon City] Nita Handayani Hasan
TOTOBUANG Vol. 7 No. 2 (2019): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v7i2.156

Abstract

Maraknya penggunaan bahasa asing di media luar ruang menjadikan bahasa Indonesia kian terdesak. Ambon sebagai kota yang berkembang juga tidak luput dengan fenomena tersebut. Dengan menggunakan foto-foto di media luar ruang di Kota Ambon, penelitian ini membahas penggunaan bahasa Indonesia di media luar ruang di Kota Ambon. Tujuan dari penelitian ini mengetahui penggunaan bahasa Indonesia di media luar ruang, baik dari segi perhitungan keterkendalian, maupun pendeskripsian hasil perhitungan yang ditunjang dengan hasil wawancara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 50 foto media luar ruang di Kota Ambon. Foto-foto tersebut dianalisis instrumen yang dibuat oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Hasil perhitungan tersebut kemudian didukung dengan wawancara mendalam. Hasil perhitungan menunjukkan Kota Ambon berada pada peringkat terkendali III, yang berarti termasuk wilayah/daerah yang penggunaan bahasa asingnya agak terkendali dengan agak mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia, dan pelestarian bahasa daerah sebagai penguatan bahasa nasional agak baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa bahasa Indonesia masih dipilih sebagai bahasa di media luar ruang di Kota Ambon. Meskipun demikian, hal tersebut mulai mengalami kemunduran. Munculnya pusat-pusat perbelanjaan yang menggunakan istilah asing menjadikan wajah media luar ruang di Kota Ambon mulai mengalami perubahan. Hal tersebut diperparah dengan kurangnya pengawasan dari pihak pemerintah, dan minimnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya penggunaan bahasa Indonesia di media luar ruang.The increasing use of foreign languages in outdoor media has pressing Indonesian language. Ambon as a developing city also did not escape the phenomenon. By using photographs in outdoor media in Ambon City, this study discusses the use of Indonesian in outdoor media in Ambon City. The purpose of this study is to know the use of Indonesian in outdoor media, both in terms of calculation of control, and the description of the results of calculations supported by the results of interviews. This research is a qualitative descriptive study. The data used in this study were 50 photos of outdoor media in Ambon City. The photos are then analyzed using an instrument made by the Language Development and Development Agency. The results of these calculations are then supported by deep interviews. The calculation results show that Ambon City is in the controlled rank III, which means that including regions / regions that use foreign languages are rather restrained, by rather prioritizing the use of Indonesian, and preservation of regional languages as strengthening of national languages rather well. This shows that Indonesian is still chosen as a language in outdoor media in Ambon City. Even so, it began to decline. The emergence of shopping centers that use foreign terms make the face of outdoor media in Ambon City begin to change. This was compounded by the lack of supervision from the government, and the lack of public knowledge about the importance of using Indonesian in outdoor media.  
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM WRITING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 PANCA RIJANG [The Effect of Quantum Writing Learning Methods on The Ability of Writing Description Essay for Grade XI Students of Senior High School 2 Panca Rijang] Aria Bayu Setiaji; Andi Masniati; Yusrianti Hanike
TOTOBUANG Vol. 7 No. 2 (2019): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v7i2.147

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan pada aspek kemampuan ketrampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Panca Rijang. Permasalahan tersebut antara lain (1) siswa kurang merespon pembelajaran menulis karangan deskripsi, (2) siswa mengalami kesulitan dalam mendeskripsikan suatu objek atau peristiwa dalam betuk karangan, (3) Guru tidak mengnakan metode pembelajaran yang inovatif guna untuk merangsan dan mengembangkan kemampuan siswa dalam menulis, (4) Siswa kurang sadar akan pentingnya mempelajari karangan deskripsi. Penelitian ini adalah penelitian infrensial yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh pengunaan metode Quantum Writing terhadp hasil belajar siswa pada kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Panca Rijang. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa nilai empiris lebih besar daripada nilai tabel yaitu 7,187 lebih besar daripada 2,201 pada taraf signifikan 5% dan 7,187 lebih besar dari pada 2,704 pada taraf signifikan 1% dengan db 40. Dengan perbedaan perolehan nilai tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menerapkan metode Quantum Writing lebih baik dari pada kemampuan siswa yang diajar dengan mengunakan metode konvensional. This research is motivated by problems in the aspects of the ability to write essays in the description of class XI students of SMA Negeri 2 Panca Rijang. These problems include (1) students are not responding to learning to write descriptive essays, (2) students have difficulty in describing an object or event in the form of essays, (3) Teachers do not use innovative learning methods in order to stimulate and develop students' abilities in writing , (4) Students are less aware of the importance of studying descriptive essays. This study is an infra-research that aims to determine the presence or absence of the influence of the use of the Quantum Writing method on student learning outcomes on the ability to write essays in class XI description of SMA Negeri 2 Panca Rijang. Based on the results of the study, it was found that the empirical value is greater than the table value of 7.187 is greater than 2.201 at a significant level of 5% and 7.187 is greater than 2.704 at a significant level of 1% with db 40. With the difference in the acquisition of these values it can be concluded that the ability students in writing description essays by applying the Quantum Writing method are better than the abilities of students taught by using conventional methods.

Page 9 of 19 | Total Record : 187