cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota ambon,
Maluku
INDONESIA
TOTOBUANG
Published by Kantor Bahasa Maluku
ISSN : 23391154     EISSN : 25976184     DOI : -
Totobuang is a journal that publish results of research or conceptual idea in linguistics and literary studies, also aspects of teaching. Totobuang is published twice a year, on June and December. Totobuang editors accept article submission from researchers, experts, academician, and teachers of language and literature.
Arjuna Subject : -
Articles 187 Documents
FUNGSI KONTEKSTUAL PERTUNJUKAN SASTRA LISAN KELONG MAKASSAR [Function of Contextual Performance of Kelong Makassar Oral Literature] Nursalam -; Djoko Saryono; Taufik Dermawan
TOTOBUANG Vol. 8 No. 1 (2020): TOTOBUANG, EDISI JUNI 2020
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.867 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v8i1.182

Abstract

This article was intended to know the contextual function of Makassar's kelong oral literature. The data and sources of this research were Pakelong as Makassar artists. The data collection conducted were the study of documentation, in-depth interviews, and observations (field recording, recording, and photo shooting). Moreover, the data analysis stage in this study were through three steps, namely (1) reduction, (2) presentation, and (3) conclusion drawing. Based on the results of this study, it was found that there were four contextual functions of kelong, namely the function of the media of hope, the function of entertainment, the function of preserving tradition, and the educational function.Artikel ini bertujuan tuntuk mengetahui fungsi kontekstual sastra lisan kelong Makassar. Data dan sumber penelitian ini adalah pakelong sebagai seniman Makassar. Pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, wawancara mendalam, dan observasi (pencatatan lapangan, perekaman, dan pemotretan). Tahap analisis data dalam penelitian ini melalui tiga tahap, yakni tahap (1) reduksi, (2) penyajian, dan (3) penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa fungsi kontekstual kelong ada empat, yakni fungsi media pengharapan, fungsi hiburan,  fungsi pemertahan tradisi, dan  fungsi edukatif.
HIKAYAT NABI LOT: SEBUAH KAJIAN INTERTEKSTUAL DAN KAITANNYA DENGAN FENOMENA LGBT DI INDONESIA [The Saga of Prophet Lot: An Intertextual Study and Correlations to LGBT Phenomenon in Indonesia] Siti Aisyah Hasanudin; Asep Yudha Wirajaya
TOTOBUANG Vol. 8 No. 1 (2020): TOTOBUANG, EDISI JUNI 2020
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v8i1.173

Abstract

This article aims to describe the correlations among intertextuality, hypogram, and transformation in the existing Saga of the Prophet Lot (hereinafter abbreviated as HNL) with the Story of the Prophet Lot (hereinafter abbreviated KNL) in the Holy Quran and also its correlations to the LGBT phenomenon in Indonesia.The problems in this article, that is (1) What is the intertextual relationship between HNL and KNL in the Holy Quran?, (2) How are the similarities and differences of HNL and KNL in the Holy Quran?, (3) What are the background creation of HNL? This article wants to prove that the ancient manuscript entitled HNL is a hypogram and transformation of the KNL contained in the Holy Quran.The method used in this article is content analysis because the authors intend to interpret the events contained in the HNL and then trace the Intertekstualnya relationship with the KNL found in the Holy Quran.In this article the similarities and differences in the two objects that will be examined are explained properly.This HNL script has similarities with KNL in the Holy Quran such as Prophet Lot was instructed by Allah SWT to preach his people such as about leaving their indecent behaviors; the arrival of the Angels at Prophet Lot’s home, Prophet Lot was expelled by his people, and punishment for the Sodomites. The differences only lie in the beginning of the story and at the end of the story of Prophet Lot.  Artikel ini bertujuan memaparkan hubungan intertekstual, hipogram, dan transformasi pada naskah Hikayat Nabi Lot (yang selanjutnya disingkat HNL) dengan Kisah Nabi Lot (yang selanjutnya disingkat KNL) dalam Alquran dan juga kaitannya dengan fenomena LGBT di Indonesia. Permasalahan dalam artikel ini, yaitu (1) Bagaimana hubungan intertekstual antara HNL dengan KNL dalam Alquran?, (2) Bagaimana persamaan dan perbedaan HNL dan KNL dalam Alquran?, (3) Apa yang menjadi latar belakang penciptaan HNL? Artikel ini membuktikan bahwa naskah kuno yang berjudul HNL merupakan hipogram dan transformasi dari KNL yang terdapat dalam Alquran. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah analisis konten karena penulis bermaksud menafsirkan peristiwa yang terdapat dalam HNL dan kemudian menelusuri hubungan intertekstualnya dengan KNL yang terdapat dalam Alquran. Artikel ini menjelaskan tentang persamaan dan perbedaan pada kedua objek yang akan di kaji. Naskah HNL memiliki persamaan dengan KNL dalam Alquran. Nabi Lot diperintahkan Allah SWT untuk berdakwah kepada kaumnya agar mau meninggalkan perilaku menyimpang, kedatangan para Malaikat ke rumah Nabi Lot, Nabi Lot diusir oleh kaumnya, dan hukuman bagi kaum Sodom. Adapun perbedaannya hanya terletak pada awal kisah dan akhir cerita Nabi Lot as. <w:LsdException Locked="false" Priority="
TINDAK TUTUR GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) DALAM PROSES BIMBINGAN [The Speech Acts Of The Counseling Teacher In The Process Of Counseling] Pipiet Palestin Amurwani
TOTOBUANG Vol. 8 No. 1 (2020): TOTOBUANG, EDISI JUNI 2020
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.526 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v8i1.184

Abstract

Guidance and counseling teachers or commonly called BK teachers have a very important role in schools. Students who have behavioral problems must get proper treatment so they can change for the better. Therefore, a BK teacher should have a good skill in language beside the counseling competence he/she has. The purpose of this study is  describing the speech acts carried out by BK teachers in SMK 7 Jember in guiding problematic students. The data was successfully collected through the record and note technique is in the form of BK teacher's speech when conducting guidance which is a speech act. The data source comes from a BK teacher at the 7th Jember Vocational School who conducts guidance for students who play truant, drink alcohol outside the school, and smoke in the school environment. The data was analyzed using the pragmatic theory of speech acts of Austin (1962) and Searle (1969), and combined with theories of counseling techniques. The results showed that there were 12 speech acts used by BK teachers in the process of guiding three students' problems and illocutionary speech acts tended to be used in the guidance process.Guru bimbingan dan konseling atau yang biasa disebut guru BK memiliki peran yang sangat penting di sekolah . Peserta didik yang bermasalah dalam perilaku harus mendapat penanganan yang tepat supaya dapat berubah ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, guru BK harus memiliki keterampilan berbahasa yang baik di samping kompetensi konseling yang dimiliki. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tindak tutur yang dilakukan oleh guru BK di SMKN 7 Jember dalam melakukan bimbingan bagi peserta didik yang bermasalah. Data yang berhasil dikumpulkan melalui teknik rekam dan catat adalah berupa tuturan guru BK ketika melakukan bimbingan yang merupakan tindak tutur. Sumber data berasal dari seorang guru BK di SMKN 7 Jember yang melakukan bimbingan terhadap peserta didik yang melakukan tindakan membolos, meminum minuman keras di luar sekolah, dan merokok di lingkungan sekolah. Data tersebut dianalisis menggunakan teori pragmatik tindak tutur Austin (1962) dan Searle (1969) serta dipadukan dengan teori mengenai teknik-teknik konseling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 12 tindak tutur yang digunakan guru BK pada proses bimbingan tiga masalah peserta didik dan  tindak tutur ilokusi cenderung digunakan dalam proses bimbingan tersebut. 
BAHASA DI LINTAS BATAS: KAJIAN AKOMODASI KOMUNIKASI MASYARAKAT PERBATASAN INDONESIA-TIMOR LESTE [Cross-border Language: a Study of Communication Accomodation in Indonesian-Timor Leste Border Community] Retno Handayani; - Inayatusshalihah
TOTOBUANG Vol. 8 No. 1 (2020): TOTOBUANG, EDISI JUNI 2020
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (933.523 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v8i1.176

Abstract

The RI-RDTL border community in the Motamasin (Metamauk-Salele) cross-border post consists of local people and migrants from the Timor Leste. Although the ethnic group languages used are generally the same, there are absorbing elements from other languages that distinguish them. This paper examines how communication between these two groups works. The study includes community attitudes and language choices used in their daily communication. The study showes that the percentage index of respondents' interpretations of the questions regarding attitudes towards mother tongue lies on a scale of 61–80. This shows the tendency of positive attitudes toward their mother tongue, while attitudes toward other languages range on a scale of 0–40 which shows the tendency of negative attitudes. This tendency influences the use and choiceof daily language. Local people tend to use mother tongue with their ethnic groups and  migrant communities from Timor Leste. Likewise, migrants from East Timor. However, they tend to use local language when they comunicate with  local people. Mother tongue language is only used with their fellow from Timor LesteMasyarakat perbatasan Republik Indonesia-Republik Demokratik Timur Leste (RDTL) di bagian pos lintas batas Motamasin (Metamauk-Salele) terdiri atas masyarakat lokal dan masyarakat pendatang (eks pengungsi) dari Timor Leste. Meskipun bahasa kelompok etnis yang digunakan pada umumnya sama, ada unsur-unsur serapan dari bahasa daerah lain yang membedakannya. Tulisan ini mengkaji bagaimana komunikasi antara dua kelompok masyarakat tersebut. Kajian mencakup sikap masyakarat dan pilihan bahasa yang digunakan oleh masyarakat lokal dan masyarakat pendatang di pos lintas batas Motamasin dalam komunikasi sehari-hari.  Dalam kajian ini ditemukan bahwa indeks persentase interpretasi responden terhadap butir tanyaan yang berkenaan dengan sikap terhadap bahasa ibu terletak pada skala 61–80. Hal ini menunjukkan kecenderungan sikap positif masyarakat terhadap bahasa ibu di perbatasan RI-RDTL, sedangkan sikap bahasa masyarakat lokal terhadap bahasa daerah lain berkisar pada skala 0–40 yang menunjukkan kecenderungan sikap negatif. Kecenderungan ini memmengaruhi penggunaan dan pilihan bahasa sehari-hari. Masyarakat lokal cenderung menggunakan bahasa ibu dengan kelompok etnisnya dan  masyarakat pendatang dari Timor Leste. Demikian pula dengan masyarakat pendatang dari Timor Leste yang cenderung menggunakan bahasa lokal jika berbicara dengan masyarakat lokal. Sementara itu, bahasa ibu digunakan dengan sesama penutur dari Timor Leste.  
INTERELASI KETERAMPILAN BERBICARA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DI SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG [Interelation of Speaking Skills Towards Communication Ability of Students In SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang] Syahrotul Latifah; Gigit Mujianto
TOTOBUANG Vol. 8 No. 1 (2020): TOTOBUANG, EDISI JUNI 2020
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.64 KB) | DOI: 10.26499/ttbng.v8i1.200

Abstract

The communication process becomes the most important thing in the learning process at class. Communication skills of students can be determined through speaking skills possessed by students. Based on this, the purpose of this study are  describing: (1) the form of speaking skills between students , (2) the factors that cause the failure of speaking skills among students , (3) the failur factors that caused the success of speaking skills among students , (4) the interrelation of speaking skills on communication skills between studentsg. The research method used is using qualitative research. Sources of data in the study are students of class VII at SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang when studied Indonesian language . The data in this study are in the form of speech and communication utterances among students in Muhammadiyah 06 Dau Malang Malang, VII class which are obtained through recording, observation, and interview. The results of the study found that the form of speaking skills on communication skills among students  is directly proportional. Students of SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang \l have applied linguistic aspects well and  a good impact th argumentation skills, while non-linguistic aspects such as  lack of students' attitudes   also have  impact on the ability to respond to information due  respect for others too.Kemampuan komunikasi menjadi hal yang paling penting dalam proses pembelajaran di kelas. Kemampuan komunikasi peserta didik dapat diukur melalui keterampilan berbicara yang dimiliki antarpeserta didik. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini ialah  mendeskripsikan: (1) bentuk keterampilan berbicara antar peserta didik dalam pembelajaran, (2) faktor penyebab kegagalan keterampilan berbicara antar peserta didik dalam pembelajaran, (3) faktor peningkatan keberhasilan keterampilan berbicara antar peserta didik dalam pembelajaran, (4) interelasi keterampilan berbicara terhadap kemampuan komunikasi antar peserta didik dalam pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan ialah menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian yaitu peserta didik kelas VII di SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang ketika melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia. Data dalam penelitian ini berupa hasil tuturan berbicara dan tuturan komunikasi antar peserta didik di SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang kelas VII yang diperoleh melalui perekaman, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwabentuk keterampilan berbicara terhadap kemampuan komunikasi antar peserta didik dalam pembelajaran memiliki hubungan yang berbanding lurus. Peserta didik SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang telah menerapkan aspek kebahasaan dengan baik dan berdampak pada kemampuan berargumentasi yang baik pula, sedangkan aspek nonkebahasaan berupa sikap peserta didik yang masih kurang juga berdampak pada kemampuan merespon informasi dengan sikap menghargai orang lain juga masih kurang.
REPRESENTASI KETIDAKADILAN GENDER DALAM PRAKTIK PERDAGANGAN PEREMPUAN PADA NOVEL MIMI LAN MINTUNA [Representation of Gender Injustice in Women's Trafficking Practices in the Mimi lan Mintuna Novel] Zahrotun Ulfah
TOTOBUANG Vol. 8 No. 1 (2020): TOTOBUANG, EDISI JUNI 2020
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v8i1.177

Abstract

The practice of trafficking in women is still a phenomenon in various countries, including Indonesia. In fact, this problem has been raised into the literary work, Remi Silado's Mimi lan Mintuna. This novel tells the story of Indonesian women who were trafficked to Bangkok for the purpose of sexual exploitation. This study was conducted to reveal the practice of trafficking in women reflected in literary works as the author's response to the social realities that exist in society. This study uses the theory of socialist feminist literary criticism which considers that gender injustice experienced by women is caused by a marriage between patriarchy and capitalism. The method used is descriptive qualitative to understand the phenomenon on the subject of the study and use the assistive method of reading as a woman. Reading as a Woman is the awareness of gender differences in the process of reading literary works that also influence the meaning. The results of this study reveal that the practice of trafficking in women reflected in the novel, there are various gender injustices that are manifested in forms such as making women as objects of violence, sexual objects, economic marginalization, and the formation of stereotypes on women namely as submissive creatures and easily conquered. In response, this study also revealed feminist ideas as a rejection of gender injustice experienced. These feminist ideas include women's liberation from male domination, women who have strength and courage, women's ability to determine their destiny, women who are economically independent, and women who have intelligence. Praktik perdagangan perempuan masih menjadi fenomena di berbagai negara, termasuk Indonesia. Bahkan, masalah tersebut telah diangkat ke dalam karya sastra, Mimi lan Mintuna karya Remy Silado. Novel ini bercerita tentang perempuan-perempuan Indonesia yang diperdagangkan ke Bangkok dengan tujuan ekploitasi seksual. Kajian ini dilakukan untuk mengungkapkan praktik perdagangan perempuan yang tercermin di dalam karya sastra sebagai respons pengarang terhadap realitas sosial yang ada dalam masyarakat. Kajian ini menggunakan teori kritik sastra feminis sosialis yang menganggap bahwa ketidakadilan gender yang dialami perempuan disebabkan oleh perkawinan antara patriarki dan kapitalisme. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk memahami fenomena pada subjek kajian serta menggunakan metode bantu yaitu reading as a women.Reading as a Women ialah adanya kesadaran perbedaan jenis kelamin dalam proses pembacaan karya sastra yang turut memengaruhi dalam pemaknaan karya sastra. Hasil kajian ini mengungkap bahwa praktik perdagangan perempuan yang tercermin dalam novel, terdapat berbagai ketidakadilan gender yang termanifestasikan ke dalam bentuk seperti menjadikan perempuan sebagai objek kekerasan, objek seksual, marginalisasi ekonomi, serta pembentukan stereotipe pada perempuan yakni sebagai makhluk penurut dan mudah ditaklukkan. Sebagai responsnya, kajian ini juga mengungkap  ide feminis sebagai penolakan atas ketidakadilan gender yang dialami. Ide-ide feminis tersebut, diantaranya pembebasan perempuan terhadap dominasi laki-laki, perempuan yang memiliki kekuatan dan keberanian, kemampuan perempuan dalam menentukan nasibnya, perempuan yang mandiri secara ekonomi, dan perempuan yang memiliki kecerdasan.
ANTROPOLOGI SASTRA DALAM CERITA RAKYAT GADIS BERMATA BIRU DAN TOLIRE MA GAM JAHA [Literature Anthropology in Gadis Bermata Biru and Tolire Ma Gam Jaha] Riskal Ahmad
TOTOBUANG Vol. 8 No. 2 (2020): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2020
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v8i2.183

Abstract

Folklore, legend, fairy tales are the result of people's thoughts in the past that were born to answer the phenomena surrounded the community. The results of this thought are then acknowledged with high believes so that it becomes a guideline for connecting with other human beings and for their relationship with nature. This study aimed to describe the literary anthropology in the Gadis Bermata Biru folklore and describe the literary anthropology in the Tolire ma Gam Jaha folklore. This research is a type of library research. The data werean anthology of folklore titled Pohon Cengkih Berbuah Emas and Ternate Oral Literature. The method used in this research wasthe descriptive qualitative method. Based on the results of the analysis, obtained (1) three of the four aspects have been found in the folklore "Gadis Bermata Biru" by Muhammad Guntur, namely Past, Primordial, and Local Wisdom, (2) two of the four aspects have been found in folklore " Tolire ma Gam Jaha "by Mahdi Ahmad, Primordial and Local Wisdom. Cerita rakyat, legenda, dongeng, adalah hasil pemikiran masyarakat di masa lalu yang dilahirkan untuk menjawab fenomena-fenomena yang ada di sekitar masyarakat tersebut. Hasil pemikiran ini kemudian diakui kebenarannya dengan keyakinan yang tinggi sehingga menjadi suatu pegangan atau pedoman untuk berhubungan dengan manusia lain dan  hubungannya dengan alam sekitar. Penelitian  ini bertujuan  mendeskripsikan antropologi sastra dalam cerita rakyat Gadis Bermata Biru dan mendeskripsikan antropologi sastra dalam cerita rakyat Tolire ma Gam Jaha. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka. Data penelitian ini berupa antologi cerita rakyat yang berjudul Pohon Cengkih Berbuah Emas dan Sastra Lisan Ternate. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian mengungkap bahwa;  (1) tiga dari empat aspek tersebut telah ditemukan dalam cerita rakyat “Gadis Bermata Biru” karya Muhammad Guntur yaitu Masa Lampau, Primordial, dan Kearifan Lokal, (2) dua dari empat aspek tersebut telah ditemukan dalam cerita rakyat “ Tolire ma Gam Jaha” karya Mahdi Ahmad yaitu Primordial dan Kearifan Lokal.
TINDAK TUTUR ASERTIF PADA RUBRIK “AH TENANE” SURAT KABAR SOLOPOS [Asertive Future Measures on "Ah Tenane" Rubber Surat Kabar Solopos] Siska Novia Anggara; Andi Haris Prabawa; Laili Etika Rahmawati
TOTOBUANG Vol. 8 No. 2 (2020): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2020
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v8i2.226

Abstract

This study aims to describe the form and function of assertive speech acts in the Rubik "Ah Tenane" Solopos newspaper. The data was collected using note-taking techniques At this stage, the data were obtained by recording sentences, including assertive speech acts. The collected data were analyzed using pragmatic matching methods. This research used was descriptive qualitative with qualitative research methods. The data  was in the form of the Ah Tenane rubric in the Solopos newspaper. The results showed thethe assertive speech acts of stating, informing, complaining, boasting, reporting. The  assertive speech acts function are cooperative, competitive, collaborative. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak tutur asertif pada rubik “Ah Tenane” surat kabar Solopos. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik catat. Pada tahap ini,  data yang diperoleh dengan mencatat kalimat yang termasuk tindak tutur asertif. Data yang sudah terkumpul di analisisi dengan menggunakan metode padan pragmatis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan metode penelitian kualitatif. Data pada penelitian yang akan dianalisis berupa rubrik Ah Tenane pada surat kabar Solopos. Hasil dari penelitian menunjukkan tindak tutur asertif menyatakan, memberitahukan, mengeluh, membanggakan, melaporkan. Fungsi tindak tutur asertif melipti: kovival, kompetitif, kolaborati.
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA PAPAN NAMA TOKO, PERUMAHAN, DAN HOTEL DI KOTA AMBON [Indonesia Language Application in Stores Signboard, Clusters Area Signboard, and Hotels Signboard in Ambon City] Nita Handayani Hasan
TOTOBUANG Vol. 8 No. 2 (2020): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2020
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v8i2.248

Abstract

The phenomenon of foreign languages application in public space is more endanger. There is an assumption that application of foreign language in stores signboard, clusters area signboard, and hotels signboard has more valuable than application of Indonesian language. That assumption causing Indonesian language become not popular. In fact, this assumption is not entirely correct. There are some stores, clusters area, and hotels which using Indonesian language still have high selling. This research will discuss about language situation in Ambon City, especially in stores signboard, clusters area signboard, and hotels signboard; and the applications of Indonesian language grammar in stores signboard, clusters area signboard, and hotels signboard. This study aims to find out level of compliance business owner in applications of Indonesian language grammar, especially in Ambon City. It is a qualitative description research. Researcher using data sample of stores signboard, clusters area signboard, and hotels signboard to analyze the structure of phrase. The conclusions of this research are most of stores signboard, clusters area signboard, and hotels signboard choosing foreign vocabulary than Indonesian vocabulary. The phrase pattern which using in stores signboard, clusters area signboard, and hotels signboard is M – D. The M – D is English phrases pattern. Fenomena penggunaan bahasa asing pada ruang publik semakin memprihatinkan. Penggunaan bahasa asing dalam penamaan toko, perumahan, dan hotel seolah-olah memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan menggunakan kosakata bahasa Indonesia. Adanya anggapan tersebut semakin membuat bahasa Indonesia semakin tersisihkan. Padahal, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Masih banyak nama toko, perumahan, dan hotel yang memiliki nilai jual yang tinggi walaupun menggunakan kosakata bahasa Indonesia. permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah kondisi penggunaan bahasa pada papan nama toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon; dan bagaimana penerapan kaidah kebahasaan pada papan nama toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon. Tujuan diadakan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat ketaatan penerapan kaidah bahasa Indonesia oleh pemilik usaha di Kota Ambon. Metode yang digunakan yaitu deskriptif analisis. Peneliti menggunakan sampel nama-nama toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon untuk dianalisis struktur frasanya. Simpulan yang diperoleh yaitu mayoritas penamaan toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon lebih memilih menggunakan kosakata bahasa asing dibandingkan kosakata bahasa Indonesia. Pola frasa yang digunakan pada penamaan toko, perumahan, dan hotel di Kota Ambon yaitu M – D. Pola M – D merupakan pola frasa bahasa Inggris.
KESANTUNAN BERBAHASA DETIK.COM DALAM PEMBERITAAN KISAH JOKOWI KECIL SEBELUM MENJADI PRESIDEN [The Politeness of Language of Detik.com in The Story of The Young Jokowi Before Become A President] Roni Ardian Zulianto
TOTOBUANG Vol. 8 No. 2 (2020): TOTOBUANG, EDISI DESEMBER 2020
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/ttbng.v8i2.203

Abstract

The mass media has a structure of language to make the readers know what they mean. Besides, the politeness of language, in mass media, is very important to avoid a conflict between readers and the others society. Mass media did this because it did not want to cause a conflict from their discourse. The purpose of this research is to find out the use of politeness strategies in the discourse to reach an object. Therefore, in this study, the politeness of language in the mass media will be explained based on the meaning of the text through the Leech theory 2014 which concludes the types of politeness with 6 categories as policy maxim, generosity maxim, the maxim of appreciation, humility maxim, agreement maxim, and attention maxim or what is called a maxim of sympathy. To use the theory, this research needs a method to analyzed, the method is ‘simak’ with ‘bebas libat cakap’ technique. Then to get the results, the data analyzed by using Padan pragmatic method with direct classification techniques. The results of this study found 18 politeness from all categories of politeness described by Leech (2014).Media massa mempunyai sebuah tatanan bahasa dan juga struktur agar pembaca bisa memahami apa yang merekamaksud. Selain itu,  kesopanan dalam bahasa juga sangat dijaga agar tidak menimbulkan konflik dari kalangan pembaca dan masyarakat secara luas. Hal itu dilakukan oleh media massa karena media massa tidak mau menimbulkan konflik dari wacana yang mereka tayangkan. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kesopanan dalam wacana yang digunakan oleh media massa untuk memberitakan suatu objek. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, kesopanan bahasa dalam media massa akan dijelaskan sesuai dengan makna yang terkandung di dalam teks melalui teori Leech 2014 yang menyimpulkan jenis kesopanan dengan 6 kategori, meliputi maksim kebijakan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kerendahan hati, maksim persepakatan, dan  maksim perhatian atau disebut dengan maksim kesimpatikan. Selain mengggunakan teori tersebut, penelitian ini juga membutuhkan adanya metode untuk menganalisis daya, metode tersebut, yaitu metode simak dengan teknik bebas libat cakap. Kemudian untuk memperoleh hasil yang maksimal, analisis data juga menggunakan metode Padan Pragmatik dengan teknik klasifikasi data secara langsung. Hal itu dilakukan agar hasil yang diperoleh dari subjek penelitian terkait berita detik.com lebih akurat. Hasil dari penelitian ini ditemukan ada 18 kesopanan dari seluruh kategori kesopanan yang dipaparkan oleh Leech (2014).

Page 11 of 19 | Total Record : 187