cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
telaah.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1, Pagesangan, Kota Mataram
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Telaah
ISSN : 24772429     EISSN : 26206226     DOI : 10.31764
Core Subject : Education,
Jurnal Ilmiah Telaah adalah wadah publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram. Artikel/karya tulis yang dimuat dalam jurnal ini adalah karya tulis hasil penelitian dan hasil pemikiran (telaah kritis) mengenai pendidikan, bahasa, serta sastra indonesia. Kontributor yang dapat mempublikasikan tulisanya pada jurnal ini adalah para akademisi (dosen dan guru), praktisi, dan pemerhati dibidang pendidikan, bahasa, dan sastra Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 215 Documents
KRITIK SOSIAL DALAM PUISI NYANYIAN ANGSA KARYA W.S RENDRA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Linda Ayu Darmurtika
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 3, No 2: Juli 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v3i2.602

Abstract

Puisi Nyanyian Angsa karya W.S Rendra bertemakan penolakan tokoh utama/Maria dalam lingkungan sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsika bentuk-bentuk penolakan yang dialami oleh Maria, seorang perempuan yang bekerja sebagai wanita malam (pelacur) dengan mengkajinya menggunakan pendekatan sosiolagi sastra dengan memokoskan penelitian pada aspek agama. Kritik sosial dalam puisi ini kental terlihat, terutama yang dilakukan oleh pastor. Puisi Nyanyian Angsa mengandung pesan dan kritik terhadap agama terlihat melalui alur dan penokohan tokoh Marai dan pastor. Agama idealnya membawa penganutnya ke arah yang lebih baik, namun Marai sebagai umat yang beragama mendapatkan perlakauan yang tidak baik dalam lingkungan sosialnya, karena statusnya sebagai wanita malam. Agama dalam kajian ini diartikan sebagai sebuah ajaran yang dipegang oleh Maria yang tidak mencerminkan sikap seseorang yang beragama, yang senantiasa bersabar dalam kondisi/keadaan ekonomi yang tidak mendukung.
PRODUKSI UJARAN ANAK DOWN SYNDROME DI SLB NEGERI PEMBINA KOTA MATARAM Ahyati Kurniamala Niswariyana; Baiq Desi Milandari
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 3, No 2: Juli 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v3i2.603

Abstract

 Down syndrome merupakan kelainan yang terjadi pada manusia akibat dari jumlah kromosom berbeda dengan manusia pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) bentuk kata dan kalimat yang mampu diujarkan anak down syndrome, dan 2) pengaruh lingkungan terhadap perkembangan produksi ujaran anak down syndrome. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini, peneliti akan memfokuskan pada bentuk kata dan kalimat, serta pengaruh lingkungan terhadap perkembangan produksi ujaran. Subjek penelitian adalah anak penyandang down syndrome usia 5-10 tahun di SLB Negeri Pembina Kota Mataram. Data diperoleh melalui metode observasi, metode simak, metode cakap, dan metode perekaman. Analisis data dilakukan dengan reduksi data yang kemudian dilanjutkan dengan penyajian data, dan terakhir verifikasi.
PENGGUNAAN ROI DALAM BAHASA BIMA DI KECAMATAN SAPE KABUPATEN BIMA (KAJIAN SOSIOPRAGMATIK) Munawir munawir
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 3, No 2: Juli 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v3i2.604

Abstract

Roi merupakan bagian dari kekayaan linguistik yang dimiliki oleh masyarakat Bima pada umumnya. Karena hal ini bagian dari kekayaan linguistik untuk itu perlu dilakukan penelitian yang berkaitan dengan bentuk, fungsi, dan faktor penyebab terjadinya roi. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti  merasa perlu untuk meneliti penggunaan roi yang terdapat dalam masyarakat Bima. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori bentuk, fungsi dan faktor penyebab terjadinya tindak tutur dalam berbahasa. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu simak dan catat, rekam, kerja sama dengan informan, dan instrospeksi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan hasilnya sebagai berikut ini. a) Penggunaan roi dalam masyarakat Bima di Kecamatan Sape dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk, yaitu: (1) kata; (2) frase; (3) klausa. b) Penggunaan roi dalam masyarakat Bima di Kecamatan Sape berfungsi untuk: (1) kekaguman, (2) mengolok-olok, (3) kegembiraan, (4) menghaluskan, (5) menyuruh, (6) mengabrabkan, (7) menasihati, (8) meminta, dan (9) mempertegas, (10) mengiaskan, dan (11) kekesalan. c) Faktor-faktor penyebab terjadinya roi dalam masyarakat Bima di Kecamatan Sape yaitu (1) faktor psikologi dan (2) faktor sosial yang meliputi status sosial, tingkat pendidikan,  usia, dan  jenis kelamin.
ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA MITOS BANGKA BELA PADA MASYARAKAT DESA TUANANGA Hendri Hendri; Rahmat Sulhan Hardi
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 4, No 1: Januari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.859 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v4i1.1213

Abstract

Abstrak: Penelitian tentang Mitos Bangka bela menceritakan tentang sebuah kapal yang terdampar di desa tuananga dan kapal itu berubah menjadi batu, yang di sebut oleh masyarakat desa tuananga yaitu Bangka bela. Masyarakat tuananga selalu mengunjungi Bangka bela karena di tempat itu terdapat pemandian yang menyerupai kolam kecil.  Masyarakat di sana percaya bahwa setiap penyakit yang tidak dapat di seMbuhkan akan segera lekas sembuh apabila seseorang yang mengalami penyakit itu di mandikan di kolam Bangka bela tersebut. Masyarakat di desa ini percaya bahwa orang yang sudah di mandikan di bangka bela maka akan terhindar dari segala macam penyakit dan akan mudah mendaptkan jodoh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi dan makna mitos Bangka bela pada masyarakat di desa tuananga di kecematan poto tano kabupaten Sumbawa barat. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriftif kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah metode observasi, metode wawancara, metode rekaman, metode dokumentasi. Metode analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan interpretative. Hasil penelitytian bahwa mitos Bangka bela satu tahun yang lalu pada musim batu akik di desa tuananga terjadilah pengambilan batu akik di Bangka bela tempat kolam kecil yang di lakuka oleh sekelompok orang yang tidak di kenal, selang dua hari setelah pengambilan batu akaik tersebut terjadilah sesuatu yang aneh di desa tuananga yang sangat menakutkan warga masyarakat tuananga yaitu munculnya makhluk aneh yang menyerupai anjing sebesar sapi yang berkeliaran di rumah warga masyarakat tuananga, sejumlah warga tuananga melihat adanya makhluk tersebut. Abstract:  The research on the myth of Bangka Bela tells about a ship that is stranded in the village of Tuananga and the vessel is transformed into a stone, which is called by the village community of Bangka Bela. People in the community always visit Bangka Bela because there is a bath that resembles a small pond.  People there believe that any disease that can not be healed will immediately heal when someone who is experiencing the disease is in the pond of Bangka Martial. The community in this village believes that the people who have been washed in Bangka Martial will be spared from all kinds of diseases and will easily get a soul mate. The purpose of this research is to know the function and meaning of the myth of Bangka Martial in the village of Tuananga in the jealousy photos Tano West Sumbawa District. This research uses qualitative deskriftif research. Data collection techniques are methods of observation, interview methods, recording methods, documentation methods. The data analysis methods used in this study are qualitative and interpretative analysis. The results that the myth of Bangka Martial one year ago in the stone season in the village Tuananga happened to take an agate stone in Bangka Bela place a small pond that is in the group of people who are not known, the interval two days after taking the stone The akaik happened something strange in the village Tuananga very frightening citizens Tuananga ie the emergence of strange creatures that resemble dogs of cows that roam in the House of citizens of the Tuananga, a number of citizens see The existence of the creature.
BENTUK ANTONIM BAHASA MODO PADA MASYARAKAT PULAU KOMODO Ayu Sugita; Akhmad H. Mus
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 4, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.862 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v4i2.1224

Abstract

Abstrak: Peneltitan ini mengkaji tentang bentuk-bentuk antonim bahasa modo pada masyarakat Pulau Komodo Kacamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang bentuk antonim bahasa modo. Mengidetifikasikan makna-makna bentuk antonim bahasa modo. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif. Teknik yang digunakan adalah teknik observasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi, dan teknik rekaman. Ananlisis data mengunakan deskriptif kualitatif dengan tahapan-tahapan yaitu redukasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang di temukan penelitian terkait bentuk antonim bahasa modo, Hasil penelitian menunjukan bentuk antonim bahasa modo pada masyarakat pulau komodo dapat diklarifikasikan menjadi empat yakni 1) antonim Komplementer, 2) antonim Gradabel, 3) antonim Relasional, 4) antonim Resiprokal. Keempat bentuk antonim bahasa modo masih terdapat makna antonim bahasa modo pada masyarakat pulau komodo, makna bentuk antonim bahasa modo pada masyarakat pulau komodo terdapat lima makna antonim yakni 1) oposisi Mutlak, 2) oposisi Kutub, 3) oposisi Hubungan, 4) oposisi Hierarkial, dan 5) oposisi Majemuk.  Abstract: This Peneltitan examines the form of the form of the antonym language modo on the Komodo Island community of West Manggarai Regency. The research aims to describe the form of the antonym language modo. To idealize the meanings of the form of the antonym language modo. This research uses qualitative methods. The techniques used are observation techniques, interview techniques, Documentation techniques, and recording techniques. Ananlisis data uses qualitative descriptive with the stages of data reducation, data presentation, and withdrawal of conclusions. The results of the research in the research related form of the antonym language Modo, the results showed the form of antonym language modo in Komodo Island community can be clarified into four namely 1) complementary antonym, 2) gradable antonym, 3) Relational antonym, 4) resiprocal antonym. The four forms of antonym language Modo still has the meaning of the antonym language modo on the Komodo Island community, the meaning of the form of antonym language modo on the Komodo Island community there are five meanings of antonym i.e. 1) absolute opposition, 2) polar opposition, 3) opposition relations, 4) of Hierarcial opposition, and 5) the opposition of compound.
MATA KULIAH WAJIB UMUM BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI: SEBUAH TAWARAN MODEL PEMBELAJARAN Rahmad Hidayat; Khusnul Khotimah; Agus Saputra
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 4, No 1: Januari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.668 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v4i1.1268

Abstract

Abstrak: Tulisan ini berisi tawaran model pembelajaran Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia di perguruan tinggi. Tawaran ini muncul sebagai jawaban atas kompleksitas persoalan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran ini merupakan jalan tengah atau kombinasi antara model pembelajaran konvensional dan model pembelajaran terbaru berdasarkan buku MKWU Bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh Dirjen Belmawa Ristekdikti tahun 2016. Data yang membangun tulisan ini didapat dengan melakukan observasi terhadap kegiatan perkuliahan, wawancara dengan dosen terkait, dan catatan diskusi antarpengampu Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Pada akhirnya, tawaran model pembelajaran Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia dapat dirumuskan.Abstract: This paper contains a model for learning Bahasa Indonesia as a Compulsory General Subject in higher education. This offer is emerged as an answer to the complexity of the problems faced in the instructions. This learning model is a combination of conventional learning models and the latest learning models based on the book of   MKWU Bahasa Indonedia issued by Dirjen Belmawa Ristekdikti in 2016. The data underlying this proposal was obtained by observing lecture activities, interviewing relevant lecturers, and taking notes during discussion among Bahasa Indonesia lecturers. After all, the offer of learning models for Bahasa Indonesia Subject can be formulated.
ANALISIS FUNGSI DAN NILAI-NILAI BUDAYA MITOS EMBUNG PUNTIQ Samsul Hakim; Roby Mandalika Waluyan
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 4, No 1: Januari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.176 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v4i1.1214

Abstract

Abstrak: Penelitian ini mengkaji tenntang fungsi dan nilai-nilai budayamitos Embung Puntiq pada masyarakat sasak di desa sengkrang Kabupaten Lombok Tengah. Mitos Embung Puntiq adalah sebuah makam yang dikeramatkan oleh masyarakat sasak. Di samping makan tersebut terdapat sebuah sumur masyarakat setempat menyebutnya lingkoq emas. Jadi mitos Embung Puntiq adalah sebuah makam yang dikeramatkan oleh masyarakat sasak karena dipercayai memiliki banyak pengaruh bagi masyarakat. Misalnya; ketika tanaman rusak, warga datang mengambil air di embung atau air sumur yang berada di makam tersebut. Ketika ada warga yang sakit namun tidak kunjung sembuh meski telah berobat ke dokter, juga dating mengambil air sebagai pengobatan Embung Puntiq menunjukan fungsi yang meluputi; 1) sebagai bentuk hiburan 2) sebagai alat pengesahan pernata dan lembaga kebudayaan; 3) sebagai alat pendidikan alat; 4) sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat dipatuhi anggota kolektifnya. Sedangkan hasil analisis nilai-nilaidan budaya meliputi; nilai relig, nilai kebersamaan, nilai social, nilai pendidikan dan nilai ekonomi.Abstract: This study examines the function and values of the budayamitos of the beak Puntiq in Sasak society in the village of central Lombok Regency. The mythical Puntiq myth is a tomb that is sacred to Sasak people. In addition to the meal there is a well local people call Lingkoq gold. So the myth of the bbly Puntiq is a tomb that is sacred to the Sasak people because it is believed to have many influences for society. For example When the plant is damaged, residents come to take water in the bbly or water wells that are in the tomb. When there is a sick citizen but do not heal despite having treatment to the doctor, also dating taking water as a medicine bbly Puntiq shows the function that is in the; 1) as a form of entertainment 2) as a means of ratification of pernata and cultural institutions; 3) As a tool education tool; 4) as a tool of wearers and supervisors so that the norms of society are adhered to by its members of its library. While the results of the analysis of values and culture include; Reliability, value of togetherness, social value, educational value and economic value.
ANALISIS PENGGUNAAN INTERJEKSI PADA NASKAH DRAMA “PESTA PARA PENCURI” KARYA JEAN ANNOULIH SADURAN RACHMAN SABUR KAJIAN LINGUISTIK Rahmawati Rahmawati
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 4, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.485 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v4i2.1225

Abstract

Abstrak: Ungkapan kata interjeksi tidak mudah dimengerti. Kadang seorang pembaca belum paham apa yang disampaikan oleh pengarang tentang isi novel, sehingga hal ini yang membuat peneliti tentang interjeksi dalam naskah drama dan memberikan pengetahuan tentang apa itu interjeksi. Jadi, interjeksi adalah kata yang digunakan untuk  mengungkapkan perasaan seseorang maupun dalam bentuk senang, sedih, kecewa, jijik,marah,kaget,kangen dan sebagainya. Misalkanya, (wah, ngono kuwi, hah, heh, alhamdulillah dan astagfirullahalazim) yang memiliki arti yang berbeda-beda dalam setiap konteks tuturannya.. penelitian ini bertujuan yaitu untuk mengetahui bentuk-bentuk dan fungsi interjeksi yang terdapat dalam naskah drama “pesta para pencuri” karya jean Annoulih Saduran Rachman Sabur. Metode penelitian adalah deskriftif kualitatif dengan metode pengumpulan data yaitu dokumentasi dan telaan, sedangkan metode analisis data adalah identifikasi, klarifikasi, dan interpretasi.Hasil penelitian ini adalah bentuk interjeksi dalam naskah drama “pesta para pencuri” yang sudah ditemukan melalui penelitian sebanyak 9 bentuk interjeksi yaitu: Oh, hah, oh ya, ya, ah, hah,aah,ssst, dan he he he dan ungsi interjeksi ditemukan 7 fungsi interjeksi yaitu: kekecewaan, harapan, kesyukuran, keheranan, kekagetan, panggilan, dan marah atau makian. Abstract : The expression interjection is not easy to understand. Sometimes a reader does not understand what is conveyed by the author about the contents of the novel, so this is what makes researchers about the interjection in the play an provide knowledge about what is interjection. So, interjection is a word used to express someone’s feelings and in the form of happy, sad, disappointed, disgusted, angry, shocked, missed, and so on. For example, (Wow, Ngono Kuwi, Hah, Heh, Alhamdulillah and Astagfirullahalazim) which have different meanings in each context of the speech. This research aims to find out the formsand functions of the interjection contained in the drama script “party of thieves”. The work Jean Annoulih Saduran Rachman Sabur. The research method is qualitative descriptive with data collection methods, namely documentation and research, while the data analysis method is indentification, clarification, and interpretation. The result of this study are forms of interjection in the drama script “party of thieves” which have been found through research as many as 9 forms of interjection, Oh, Hah, Oh yes, Yes, Ah, Hah, Aah, Stt, and He he he and interjection function found 7 interjection functions, namely: disappointment, hope, gratitude, astonishment, shock, call, and anger or curse.
KAJIAN PSIKOALISIS DALAM NOVEL CINTA TAK PERNAH TEPAT WAKTU KARYA PUTHUT EA Meli Kusmawati
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 4, No 1: Januari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.508 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v4i1.1221

Abstract

Abstrak:             Penulisan ini untuk mengetahui tokoh Aku yang mengalami luka karena dikhianati dan ditinggalkan oleh kekasihnya sehingga ia mengalami konflik batin.  Pembaca diberi gambaran untuk terus berjalan meskipun deretan ironi telah banyak melukai. Novel ini memiliki aspek-aspek yang sangat menarik untuk dikaji.  Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana aspek-aspek prikoanalisi (yang nyata, yang imajiner,  dan yang simbolik)dAalam Novel Cinta Tak Pernah Tepat Waktu karya Puthut EA . Berdasarkan rumusan masalah tersebut,  penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek-aspek psikoanilisis yang terdapat dalam Novel Cinta Tak Pernah Tepat Waktu karya EA.  Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif untuk menghasilkan data berupa berupa deskriptif.  Metode yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain: metode dokumentasi,  metode telaah,  dan metode studi perpustakaan.  Sesuai terkumpul akan dianalisis dengan tekhnik deskriptif.  Hasil penelitian ini adalah novel Cinta Tak Pernah Tepat Waktu karya Puthut EA mengandung aspek-aspek psikoanalisi.  Aspek-aspek psikoanalisis yang terdapat dalam novel ini dibagi menjadi tiga, yaitu: yang nyata(rasa kenyamanan pada tokoh Aku) yang imajiner (rasa kehilangan pada tokoh Aku),  yang simbolik (rasa keinginan pada tokoh Aku)Setiap karya sastra pada dasarnya mengandung aspek-aspek yang dapat memberikan manfaat sebagai pedoman bagi pembacanya sehingga hendaknya karya-karya sastra dapat diapresiasikan secara maksimal. Novel ini berisi pengalaman tokoh Aku beserta hikmah yang dapat dipetik dalam kehidupan. Abstrak:             The writing was to know the figure of I who was injured by being betrayed and abandoned by his lover so that he suffered an inner conflict.  Readers are given an overview to keep going though a row of irony has hurt a lot. The Novel has very interesting aspects to be studied.  The problem discussed in this study is how the Prikoanalyisi aspects (the real, the imaginary, and the symbolic) dAalam Novel Love never punctual the work of Puthut EA. Based on the problem, this research aims to describe the aspects of psychoanilisis in the Novel Love never-timely work of EA.  This type of research is qualitative research to produce a descriptive form of data.  Methods used in data collection include: Documentation methods, study methods, and library studies methods.  The appropriate collected will be analyzed with descriptive technology.  The results of this research are novel love never timely work by Puthut EA contains psychoanalyisi aspects.  The psychoanalytical aspects contained in the novel are divided into three, namely: the real (sense of comfort on the figure of me) the imaginary (the loss of my character), the symbolic (sense of desire on the figure of me) every literary work essentially Contains aspects that can provide benefits as a guideline for its readers so that the literary works can be maximally appreciated. This Novel contains the experience of the character I and the wisdom that can be learned in life.
KEMAMPUAN MEMBUAT PETA KONSEP ALUR DARI BUKU FIKSI DAN NON FIKSI SISWA VIII SMP Suci Anggraini; Titin Untari; Baiq Desi Milandari
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 4, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.345 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v4i2.1227

Abstract

Abstrak: Keterampilan berbahasa yang paling kompleks adalah keterampilan menulis. Dikatakan kompleks, karena keterampilan menulis menuntut penulis untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan isi tulisan serta menuangkan gagasan, perasaan, dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan memberi tahu, meyakinkan dan menghibur para pembaca. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan membuat peta konsep alur dari buku fiksi dan non fiksi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII 3 SMP yang berjumlah 33 orang.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, metode observasi, metode tugas, dan metode dokumentasi.Teknik analisis data menggunakan rumus Penilaian Acuan Patokan (PAP) dengan menentukan kemampuan individu dan kelompok. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan kemampuan membuat peta konsep alur dari buku fiksi dan nonfiksi bahwa kemampuan individu peserta didik yakni, 1) Kelompok berkemampuan tinggi 31 siswa (94%), kelompok berkemampuan sedang 2 siswa (6%), dan kelompok berkemampuan rendah tidak ada (0%). 2) Kemampuan kelompok siswa atau Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan nilai 80.78 berada pada kategori tinggi dengan rentang skor 70.5-89.                           Abstract: The most complex language skills are writing skills. Said to be complex, because writing skills require writers to be able to compile and organize the contents of writing and pour ideas, feelings, in the form of written language for the purpose of informing, convincing and entertaining readers. This study aims to describe the ability to make flow map concepts from fiction and non-fiction books. This type of research is a quantitative descriptive study. The subjects in this study were students of class VIII with 33 people. Data collection methods used in this study are, observation methods, task methods, and documentation methods. Data analysis techniques used the Benchmark Reference Assessment (PAP) formula by determining individual and group abilities. Based on the results of this study, it can be concluded the ability to make flow map concepts from fiction and nonfiction books for class VIII students that the individual abilities of students namely, 1) High-ability groups of 31 students (94%), capable groups moderate 2 students (6%), and low-ability groups are absent (0%). 2) The ability of a student group or Grade Point Average (GPA) with a value of 80.78 is in the high category with a score range of 70.5-89.

Page 2 of 22 | Total Record : 215