cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
telaah.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1, Pagesangan, Kota Mataram
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Telaah
ISSN : 24772429     EISSN : 26206226     DOI : 10.31764
Core Subject : Education,
Jurnal Ilmiah Telaah adalah wadah publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram. Artikel/karya tulis yang dimuat dalam jurnal ini adalah karya tulis hasil penelitian dan hasil pemikiran (telaah kritis) mengenai pendidikan, bahasa, serta sastra indonesia. Kontributor yang dapat mempublikasikan tulisanya pada jurnal ini adalah para akademisi (dosen dan guru), praktisi, dan pemerhati dibidang pendidikan, bahasa, dan sastra Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 215 Documents
MORFOLOGITEKS DEBAT CALON PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERIODE 2014–2019 Irma Setiawan; Halus Mandala
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i1.3869

Abstract

Abstrak: Afiks me(N)-, dan -kan berfungsi untuk membentuk kata kerja atau verba.  Proses pembentukan  verba dapat direkonstruksikan dari kata berkelas nomina (N), adjektif (Adj.), dan adverbia (Adv.). Lebih lanjut, terdapat juga verba yang tidak mengalami perubahan kelas, meskipun telah melalui proses afiksasi. Kedua fenomena ini dipahami sebagai derivasional dan infleksional. Sistem penurunan dan perubahan status verba ini diaplikasikan pada Teks Debat Capres RI periode 2014 – 2019. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan sistem derivasi dan infleksi pada teks debat capres. Konsep derivasi dan infleksi terbentuk berdasarkan beberapa kriteria, seperti kelas atau status dan keberterimaan dalam klausa. Data penelitian hanya berfokus pada teks debat capres. Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat dokumen teks untuk pemolaan dan pemilahan data. Hasil penelitian pada teks debat capres menunjukkan terjadinya proses derivasi pada kelas N→V, A→V, dan  Adv→V.  Kemudian infleksi tidak mengubah kelas suatu verba, seperti: V→V. Namun, dalam pandangan yang berbeda, perubahan V→V bisa dianggap sebagai derivasi, dengan alasan dapat mengubah fitur semantik dalam klausa.Abstract: The affix me(N) – kan  are used to derive verbs. The derived verbs can be constructed  from nouns, adjectives, and adverbs. Moreover, there are also derived verbs which do not change the class, although it has undergone the process of affixation. These phenomena are known as derivation and inflection. Derivation system and status change of these verbs applied to the debate text of RI presidential candidates in the period of 2014 – 2019. This study aims to describe the derivation and inflection system in the candidates’ debate texts. The concept of derivation and inflection is formed based on several criteria, such as class or status and acceptance in the clause. The data analysis only focuses on the candidates debate texts. The data were collected by writing the text documents for patterning and sorting. The result of the research on the candidates’ debate texts is that a derivation process occurs in class N → V, A → V, and Adv → V. Moreover, inflection does not change the class of verb, V → V. However, in a different view, the change of V → V can be considered as derivation, with the basis that it can change the semantics and clause.
Kesalahan Pemakaian Afiksasi pada Berita Politik di Surat Kabar Lombok Post Baiq Desi Milandari; Syafruddin Muhdar; Nurmiwati Nurmiwati
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 5, No 2: Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v5i2.2659

Abstract

Abstrak: Salah satu jenis media massa yang sangat dekat dengan masyarakat adalah surat kabar atau biasa disebut Koran. Hampir setiap hari masyarakat luas dapat membaca surat kabar. Oleh karena itu, surat kabar merupakan salah satu jalur untuk melakukan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pada surat kabar, banyak sekali ditemukan kesalahan-kesalahan dalam pemakaian bahasa Indonesia, salah satunya kesalahan dalam penggunaan afiksasi. Afiksasi merupakan proses pembentukan kata atau kesalahan yang berpotensi mengubah makna dan bentuk kata. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan afiksasi pada berita politik di surat kabar Lombok Post. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi dan metode simak catat. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data lalu melakukan penyimpulan. Sumber data diperoleh dari berita politik pada surat kabar Lombok Post edisi Februari 2020. Hasil penelitian menunjukkan kesalahan pada tataran prefiks, sufiks, dan konfiks. Pada tataran prefiks ditemukan 3 bentuk kesalahan yaitu penghilangan unsur prefiks dan terjadinya kesalahan penggunaan prefix ke-. Kesalahan pada sufiks ditemukan 10 bentuk kesalahan yang memperlihatkan adanya ketidak tepatan dalam menggunakan akhiran –kan dan -i. Pada tataran konfiks ditemukan 2 bentuk kesalahan yaitu kesalahan terhadap penghilangan unsur konfiks dan kesalahan dalam pemakaian konfiks me-kan. Abstract:  The mass media that is very close to the public is the newspaper. every day people can read newspapers. Therefore, newspapers are one of the ways to develop and develop Indonesian language that is good and right. In newspapers, there are many errors found in the use of Indonesian, one of which is an error in the use of affixation. Affixation is the process of forming words or errors that have the potential to change the meaning and form of words. the purpose of this study is to describe the misuse of affixation in political news in the Lombok Post newspaper. this research is a descriptive qualitative research. The data collection method is done by using the documentation method and the note-taking method. Data analysis is carried out through the stages of data reduction and then conclusions. The data source is from political news in the February 2020 edition of the Lombok Post newspaper. The results of the study indicate prefixes, suffixes, and confixes. In the prefix found 3 forms of error, namely removal of the prefix element and the occurrence of the use of prefix- errors. Errors in suffix found 10 forms of errors that show the inaccuracies in using the suffix -i and -i. At the level of confix found 2 forms of errors, namely errors on removing the elements of confixes and using confixes me-kan errors.
Perbandingan Realitas Sosial dalam Novel Rindu Karya Tere Liye dengan Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer Purnawarman Purnawarman; Sukran Makmun
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i1.3871

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbandingan realitas sosial dalam novel Rindu dengan novel Bumi Manusia. Adapun teori yang digunakan adalah sosiologi sastra Marxis dengan pendekatan sastra bandingan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.  Hasil penelitian yang diperoleh berupa perbandingan realitas sosial dalam kedua novel dilakukan terhadap 4 bentuk realitas sosial sehingga peneliti menemukan 4 data realitas sosial berupa pembagian kelas-kelas sosial, 5 data berupa penindasan kelas atas terhadap kelas bawah, 3 data berupa perlawanan kelas bawah terhadap kelas atas, dan 4 data berupa pembelaan dan penyetaraan terhadap kelas bawah.Abstract: This research aims to describe the comparison of social reality in the novel Rindu with the novel Bumi Manusia. The theory used is the sociology of Marxist literature with a comparative literary approach. This research uses descriptive analysis method using a qualitative approach. This research results obtained Comparison of social reality in the two novels found as many as 4 social reality data in the forms of social classes division, 5 data in the form of upper classes oppression against the lower classes, 3 data in the form of lower classes resistance to the upper classes, 4 data in the form of defense and aquality against the lower classes.
Variasi Verba Memukul Bahasa Sasak di Kecamatan Kediri: Kajian Metabahasa Semantik Alami Umi Puji Rahayu; Halus Mandala; Irma Setiawan
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 5, No 2: Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v5i2.2622

Abstract

Abstrak: Verba merupakan merupakan kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan. Verba memukul BSs di Kecamatan Kediri memiliki beberapa variasi leksikon. Tindakan memukul  dalam Bahasa Sasak (BSs) memiliki sebutan yang berbeda-beda sesuai dengan alat, cara dan sasaran dari pukulan tersebut. Tujuan dari tindakan memukul ini akan mengacu pada alat serta bagaimana tindakan itu dilakukan. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis setiap leksikon pada tindakan memukul BSs adalah Metabahasa Semantik Alami (MSA). Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.Subjek pada penelitian ini adalah masyarakat yang ada di Kecamatan kediri. Pengumpulan data dengan metode cakap dan metode simak serta pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, sehingga pada penelitian ini peneliti mendapatkan 26 variasi leksikon verba memukul BSs yang ada di Kecamatan Kediri yaitu : [pərEntOK], [jagur],[pəlAŋgI?], [siku?], [Gebug], [təmpElEK], [kəpAK], [lanjAK], [təpEK], [gədig], [pəcut], [pAntOK], [pEpIK], [rəbəs], [gətoK], [təpEs], [bəgəndaŋ], [kəpuŋ], [gədor], [tuja?] [rampEk], [palu?], [tOtOk], [pOpOK],[pAntOk Aji], [OmpEh]. 26 leksikon verba memukul ini diklasifikasikan berdasarkan: (1) variasi verba memukul berdasarkan tujuan pukulan, (2) variasi verba memukul berdasarkan cara pukulan, dan (3) variasi verba memukul berdasarkan alat. Setiap leksikon memukul BSs ini dieksplikasikan sesuai dengan yang diusulkan oleh Weirzbicka. Tindakan pukulan yang dilakukan oleh pengalam juga memiliki makna tersendiri sesuai dengan konteks mengapa tindakan itu terjadi.Abstract: Verb are a word that describes process, deed, or occurrence. A verb hitting the Sasak language (BSs) in Kediri sub district have several variations of lexicon. The strokes in the Sasak language (BSs) have differing names according to the tool, the way, and the object of the blow. The purpose of this spanking refers to the instrument as well as to how is is done. The approach used to analyze each lexicon for the hitting action is natural semantic metalingual. This kind of research is qualitative description. The subject of this study is society in Kediri district. Data collection using proficient methods and listening methods as well as sampling using purposive sampling techniques so that the researcher  gained 26 variations of lexicon verbs the Sasak language there, namely[pərEntOK], [jagur],[pəlAŋgI?], [siku?], [Gebug], [təmpElEK], [kəpAK], [lanjAK], [təpEK], [gədig], [pəcut], [pAntOK], [pEpIK], [rəbəs], [gətoK], [təpEs], [bəgəndaŋ], [kəpuŋ], [gədor], [tuja?] [rampEk], [palu?], [tOtOk], [pOpOK],[pAntOk Aji], [OmpEh]. 26 lexicon version hits here is classified according to: (1) variety of verbal hits based on purpose, (2) variety of verbal hits based on the way, and (3) variety of verbal hits based on tools. Every hit’s lexicon was exited according to what Weirbicka proposed. The act of strokes performed by the force also has its own meanings in harmony with the context of why the action occurs
NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM SESENGGAK SASAK PADA MASYARAKAT PUJUT KAB. LOMBOK TENGAH Roby Mandalika Waluyan; I Made Suyasa; Akhmad H Mus
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i1.3866

Abstract

Sebagai karya masa lampau, sesenggak sasak merupakan salah satu Aspek budaya yang muncul berdasarkan motivasi kreasi ide dan karya masyarakat pendukungnya. Secara harfiah sesenggak sasak belum banyak dikenal orang terutama kalangan generasi muda. Oleh karena itu sesenggak sasak sangat membutuhkan perhatian khusus dari berbagai pihak. Hasil penelitian ini di harapkan dapat membantu menyelamatkan sesanggak sasak ( ungkapan tradisional sasak ) dari kepunahan. Teori-teori yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah teori analisis oleh Kerlinger dan sumber lainnya, nilai oleh Schwartz dan sumber lainnya, pendidikan menurut bahasa yunani, moral oleh Nurgiyantoro dan Hornby, Garanby, dan Wake field, ungkapan oleh Cervantes, kegiatan struktural oleh Ali, kajian fungsi oleh Merton, teori semiotik oleh Reffaterre.Lokasi penelitian ini adalah di desa Sengkol, Teruwai, dan desa Gapura di mana penelitian ini banyak dilakukan di desa sengkol mengingat desa sengkol merupakan ibu kota kecamatan Pujut. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, dokumentasi, dan wawancara, dan metode terjemahan yaitu metode penterjemahan semantik ( semantic trasn location ).Data dan sumeber data dalam penelitian ini menggunakan dua macam yaitu data primer dan data sekunder. Data yang sudah terkumpul di analisis menggunakan metode kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bagian structural dalam sesenggak ( ungkapan tradisional ) berupa diksi, tipologi, pola kalimat, dan gaya bahasa, diksi menjelaskan tentang kata-kata atau pilihan kata yang digunakan dalam ungkapan tradisional. Tipologi dalam sesenggak sasak kabupaten Lombok tengah terdiri atas 3 macam yaitu tradisi atas 2 kata, 3 kata dan 4 kata. Pola kalimat dalam pembentukan sesenggak sasak kabupaten Lombok tengah terdiri dari 9 pola pembentuk yaitu kata benda – kata benda, kata kerja, kata benda, kata kerja – kata sifat, kata sifat – kata benda – kata benda – kata kerja, kata kerja – kata kerja, kata sifat – kata kerja. Gaya bahasa dalam sesenggak ini terdiri dari 4 gaya bahasa yaitu simile, terdiri dari 2 sesenggak, antithesis 2 sesenggak, ironi 14 sesenggak dan repetisi 4 sesenggak. Sebelum menganalisis nilai-nilai ke pendidikan dalam sesenggak sasak terlebih dahulu yang di lakukan adalah menganlisis makna yang terkandung dalam sesenggak berupa nilai pendidikan moral dan social. Nilai pendidikan tradisional 10 sesenggak, moral terdiri atas 8 sesenggak dan sosial 5 sesenggak.
PENERAPAN TEKNIK SCRAMBLE DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SINOPSIS FILM R.A. KARTINI PESERTA DIDIK KELAS X SMNN 10 BULUKUMBA Juliana Rahman; Andi Asnawi
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i1.3408

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan teknik Scramble dalam meningkatkan keterampilan menulis sinopsis film RA. Kartini Peserta didik kelas X SMAN 10 Bulukumba. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain penelitian true eksperimental design dalam bentuk pretes-postes control group desain. Penelitian ini memilih dua kelompok secara purposive sapling yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasi penelitian berjumlah 262 peserta didik yang terdiri dari delapam kelas, sehingga dapat ditentukan sample kelas ada dua yaitu kelas XMIPA3 berjumlah 34 peserta didik sebagai kelas kontrol dan kelas XMIPA4 berjumlah 35 Peserta didik sebagai kelas eksperimen. Instrumen berupa tes dan teknik pengumpulan data dalam bentuk pemerian tes, pemerian tes terdiri atas pretes dan postes. Pretes digunakan untuk mengukur kemampuan awal peserta didik sebelum menerapkan teknik diberikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dalam meningkatkan kemampuan menulis sinopsis film. R.A. Kartini sedangkan postes diberikan pada saat setelah menerapkan teknik scramble pada kelas eksperimen untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam menulis sinopsis film dan pemberian postes untuk kelas kontrol tanpa menerapkan teknik scramble. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menulis sinopsis film peserta didik kelas X SMAN 10 Bulukumba dengan teknik scramble telah memadai. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil tes menulis sinopsis film antara kelas eksperimen yang menggunalan teknik scramble dengan kelas kontrol tanpan menggunakan teknik scramble dalam menulis sinopsis film. hal tersebut dapat dilihat dari uji t menunjukkan bahwa p value 0,151 < 0,05. Dengan pengujian hipotesisi thitung lebih besar atau sama dengan ttabel (6,364≥1,668). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik scramble dalam meningkatkan keterampilan menulis sinopsis film efektif digunakan dalam menulis sinopsis film R.A. Kartini peserta didik kelas 10 SMAN 10 Bulukumba. Abstract:Abstract: This study aims atdescribingthe application of Scramble technique in improvingstudents’ skills of grade X in writing R.A Kartini film synopsisat SMAN 10Bulukumba. Thisexperimental research applies true experimental research design with pretest-posttest control group design. The total number of students as population of this research is 262 from eight classes. From the eight classes, there are two classes selected to be experimental and control group by using purposive sampling technique. The classes are grade X MIPA3 consisting of34 students as the control group and grade XMIPA4 with 35 students as the experimental group. A test was used as research instrument and the data collection technique is distrbuting test; pre-test and post-test distribution. The pre-test was distributed to measure students' prior ability before applying atechnique in the control and experimental group in improving the students’ ability to write the synopsis of R.A Kartini film. Otherwise, the post-test was given after applying the Scramble technique to the experimental class in order to measure the level of students' ability in writing R.A Kartini film synopsis, and to the control class without applying Scramble technique.The obtained data are analyzed using descriptive and inferential statistics. The results show that learning to write R.A Kartini film synopsis of grade X students at SMAN 10 Bulukumbausing the Scramble technique is adequate. These results indicate that there is a significant difference between the experimental class using the scramble technique and the control class without using the scramble technique in the film synopsis writing test results. This can be seen from the t-test result, which shows that the p-value of 0.151 is greater than 0.05 with hypothesis testing resultrevealing that the t-test value is greater than or equal to t-table (6,364 ≥1,668). Based on the statistical results, it can be concluded that the application of the scramble technique effectively improve the students’ skills of grade X in writing R.A Kartini film synopsis at SMAN 10 Bulukumba.
Cinta Eros dalam Cerpen Cinta di Atas Perahu Cadik Karya Seno Gumira Ajidarma: Tinjauan Psikologi Sastra Linda Ayu Darmurtika; Arpan Islami Bilal; Baiq Desi Milandari
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i1.3868

Abstract

Abstrak: Cerpen Cinta Di Atas Perahu Cadik karya Seno GumiraAji darma merupakan cerpen antologi terbaik Kompas tahun 2007.Cerpen ini terdiri dari 15 judul dan Cinta Di Atas Perahu Cadik dijadikan sebagai judul buku.Cerpen dipilih sebagai objek kajian, dilatarbelakangi oleh pertimbangan berikut, Cinta Di Atas Perahu Cadik memiliki gambaran psikologis yang menonjol terutama pada tokoh Sukab dan Hayati, yang digambarkan mengalami konflik batin sehingga mereka mencari kebahagiaan lain (selingkuh) di luar kebahagiaan yang sesungguhnya sudah mereka dapatkan. Dalam cerpen, tokoh pertama dan kedua (Sukab dan Hayati) digambarkan tentang sifat, pola pikir, dan tingkah lakunya. Kesemuanya digambarkan dengan jelas, sehingga dapat dipahami kejiwaan seseorang yang menjalin hubungan terlarang.Cerita mengenai perselingkuhan yang diungkap dalam cerpen mencerminkan realitas kehidupan masyarakat di daerah terpencil/ miskin. Perselingkuhan terjadi karena factor ekonomi sehingga menimbulkan rasa bosan pada pasangan dan pada keadaan yang tetap sama setiap harinya, yakni sebagi seorang nelayan dan tidak ada hiburan yang lebih menarik selain bermain cinta. Tujuan dikajinya cerpen karya Seno Gumira Aji darma ini untuk dapat diketahui aspek psikologis tokoh cerita.Tokoh-tokoh dalam Cinta Di Atas Perahu Cadik akan dikaji menggunakan teori psikologi sastra, yakni teori tentang cinta menurut Freud dan Plato yang menyebutkan tentang tiga istilah cinta, yakni eros, philia, dan agape. Eros yaitu cinta yang berobjek seksual, philia yaitu cinta kekeluargaan yang tidak melibatkan keinginan seksual dan agape yaitu cinta kepada Allah dan sesama. Dalam kajian ini akan digunakan cinta eros untuk mengungkapkan segala peristiwa yang dialami oleh tokoh cerita.Abstract: The short story Cinta Di Atas Perahu Cadik by Seno Gumira Aji darma is the best anthology short story from Kompas 2007. This short story consists of 15 titles and Cinta Above the Cadik Boat is used as the title of the book. The short story was chosen as the object of study, because of the following considerations, Love Above the Boat Outrigger has a prominent psychological image, especially in the figures of Sukab and Hayati, who are depicted as experiencing inner conflicts so that they seek other happiness (cheating) beyond the happiness they actually have. In the short story, the first and second characters (Sukab and Hayati) are depicted about their nature, mindset and behavior. Everything is clearly depicted, so that the psyche of someone who is in an illicit relationship can be understood. The story about the affair that is revealed in the short story reflects the reality of community life in remote / poor areas. Infidelity occurs due to economic factors, causing boredom in the partner and in a situation that remains the same every day, namely as a fisherman and there is no more interesting entertainment than playing love. The purpose of studying the short stories by Seno Gumira Aji Dharma is to find out the psychological aspects of the characters. The characters in Cinta Above the Cadik Boat will be studied using literary psychology theory, namely the theory of love according to Freud and Plato which mentions three terms of love, namely eros. , philia, and agape. Eros is love that is sexually objectified, philia is family love that does not involve sexual desire and agape, which is love for God and others. In this study, eros love will be used to express all events experienced by the characters in the story.
Kelisanan dan Keberaksaraan dalam Bakayat Sasak di Lombok I Made Suyasa; Roby Mandalika Waluyan
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 5, No 2: Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v5i2.2631

Abstract

Bakayat adalah tradisi lisan masyarakat Sasak di Lombok yang berupa pembacaan hikayat/syair dengan cara menembangkan kemudian diikuti terjemahan dan penafsiran secara bergantian oleh penembang dan pengarti (bujangge).Bakayatsebagai bentuk apresiasi masyarakat Sasak terhadap teks-teks sastra tulis yang diterjemahkan dan ditafsirkan dalam bentuk lisan oleh pelaku bakayat secara lebih dalam, filosofis, dan sufistik hingga teks menjadilebih bermakna bagi kehidupan masyarakatnya. Kehadiran bakayat bukan hanya sebagai media dakwah, namun  mampu menyatu dengan kehidupan ritual adat keagamaan masyarakat suku Sasak dan membangun silaturrahmi dalam bentuk berkesenian. Kelisanan dan keberaksaraan masih tetap berkembang dalam masyarakat Indonesia karena keduanya saling mendukung, hal ini menjadikan kebudayaan khirografik mendapat tempat yang baik sebagai panggung apresiasi  teks-teks tradisional. Bakayatsebagai panggung apresiasi berlangsung sepanjang pertunjukan, mereka berusaha mengangkat isu-isu aktual yang terkait dengan teks baik itu isu sosial, politik, ekonomi, budaya, dan juga praktik-praktik kehidupan yang menyimpang dari ajaran Islam. Pendekatan dalam praktik apresiasi seperti dalam bakayat  menekankantentang bagaimana teks digunakan dalam kehidupan keagamaan, sosial, dan budaya. Abstract: Bakayat is the oral tradition of the Sasak people in Lombok in the form of reading saga / poetry by means of development, followed by translation and interpretation alternately by the developer and interpreter. by the perpetrators of bakayat in a deeper, philosophical, and sufistic manner so that the text becomes more meaningful to the lives of its people. The presence of Bakayat is not only as a medium for da'wah, but is able to unite with the religious ritual life of the Sasak people and build silaturrahmi in the form of art. Oral and literacy are still developing in Indonesian society because they both support each other, this makes the Chirographic culture a good place to stage the appreciation of traditional texts. Bakayats As an appreciation stage that takes place throughout the show, they try to raise the actual issues related to the text whether it is social, political, economic, cultural, and also life practices that deviate from Islamic teachings. Approaches in the practice of appreciation as in bakayat emphasize how text is used in religious, social and cultural life. 
Strategi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Berbasis Multiple Intelligences pada Anak Berkebutuhan Khusus Ahyati Kurniamala Niswariyana; Syafruddin Muhdar
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i1.3872

Abstract

Abstrak: Bahasa Indonesia memiliki 4 aspek keterampilan berbahasa yang terdiri dari keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut menjadi dasar dari pembelajaran Bahasa. Tujuan penelitian ini, sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui pembelajaran Bahasa Indonesia sebelum dilaksanakan pembelajaran keterampilan berbahasa pada ABK di SLB; (2) untuk mengetahui bentuk penerapan strategi pembelajaran yang meliputi metode dan teknik pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia pada Anak Berkebutuhan Khusus di SLB; (3) untuk mengetahui hasil belajar siswa pasca diterapkan strategi pembelajaran keterampilan berbahasa berbasis multiple intelligences. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan mereka aktivitas guru dan siswa pada saat kegiatan belajar berlangsung. Dari hasil rekaman yang diperoleh, peneliti mengamati kegiatan siswa lalu mengalisisnya. Penelitian ini mengambil 4  sekolah pada 4 kabupaten di Lombok, yakni SLBN 1 Kota Mataram, SLBN 2 Lombok Barat, SLBN 1 Kabupaten Lombok Utara, dan SLBN2 Lombok Timur.
Pemanfaatan Teknik SCAMPER dalam Meningkatkan HOTS (High Order of Thinking Skills) pada Mata Kuliah Pengembangan Materi Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bulukumba Andi Alfina Listya Ningrum; A Andriyani Asra
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i1.3350

Abstract

Abstrak: Salah satu tujuan pendidikan khususnya di Perguruan Tinggi adalah agar mahasiswa memiliki kemampuan berpikir kreatif dan kritis yang dikenal dengan istilah HOTS (Higher Order of Thinking Skills). Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan HOTS (Higher Order of Thinking Skills) mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Materi Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Bulukumba. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas dengan objek penelitian adalah mahasiswa Semester 5 (INA 17 A) Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia yang berjumlah 32 orang. Teknik pengumpulan data berupa hasil belajar dan aktivitas mahasiswa dalam perkuliahan. Hasil belajar dengan menggunakan tes dan aktivitas mahasiswa berupa lembar observasi. Analisis data dilakukan dengan mendeskripsikan hasil pengamatan dan analisis statistik sederhana untuk menghitung hasil tes mahasiswa.   Hasil tes pada siklus I menunjukkan bahwa 31% (10 orang) mahasiswa yang memeroleh ketuntasan sedangkan 69% (22 orang) mahasiswa yang belum mencapai ketuntasan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian dilanjutkan ke siklus kedua. Hasil tes pada siklus II menunjukkan peningkatan yang signifikan  dimana sebesar 87% (28 orang) mahasiswa yang berhasil mencapai ketuntasan belajar sedangkan 13% (4 orang) mahasiswa belum tuntas. Dengan demikian, dapat disimpulkan pemanfaatan teknik SCAMPER terbukti efektif dalam meningkatkan HOTS (Higher Order of Thinking Mahasiswa) mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Materi Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia.  Abstract:  One of the education goals especially in higher education is that students have creative and critical thinking skills known as higher order thinking skills or hots. The aim of this research is to find out the improvement of the students’ higher order thinking skills in the subject of Teaching Materials Development of Indonesian Language and Literature at Universitas Muhammadiyah Bulukumba. This study used a classroom action research with research objects that consist of 32 students in the 5th semester students of class 17 A from Indonesian Language Education Department. Techniques of collecting data used are students’ learning outcomes and students’ activities during lectures. Students’ learning outcomes were measured with tests and students’ activities were taken by using observation sheets. Data analysis was carried out by describing the results of observations and simple statistical analysis to calculate students’ test results. The test results in the first cycle show that 31 percent of students or 10 students can reach the learning completeness criteria, while 69 percent of students or 22 students cannot reach the completeness criteria of learning. Based on this research result, the actions were continoud to the second cycle. The second cycle test results show a significant increase in the students’ higher order thinking skills in that 87 percent of students or 28 students are able to achieve the learning completeness criteria and 13 percent of students or 4 students are not able to gain the completeness. Thus, it can be concluded that the SCAMPER technique proves effective in increasing the students’ higher order thinking skills in the subject of Teaching Materials Development of Indonesian Language and Literature.

Page 5 of 22 | Total Record : 215