cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
telaah.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1, Pagesangan, Kota Mataram
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Telaah
ISSN : 24772429     EISSN : 26206226     DOI : 10.31764
Core Subject : Education,
Jurnal Ilmiah Telaah adalah wadah publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram. Artikel/karya tulis yang dimuat dalam jurnal ini adalah karya tulis hasil penelitian dan hasil pemikiran (telaah kritis) mengenai pendidikan, bahasa, serta sastra indonesia. Kontributor yang dapat mempublikasikan tulisanya pada jurnal ini adalah para akademisi (dosen dan guru), praktisi, dan pemerhati dibidang pendidikan, bahasa, dan sastra Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 215 Documents
ANALISIS KEMAMPUAN MENULIS GAGASAN SECARA LOGIS DAN SISTEMATIS DALAM BENTUK RAGAM PARAGRAF EKSPOSITIF PADA SISWA KELAS X SMA Baharudin Baharudin; Titin Untari; Nurmiwati Nurmiwati
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 4, No 1: Januari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.172 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v4i1.1222

Abstract

Abstrak: Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru di sekolah, seringkali siswa mengalami kesulitan dalam menulis paragraf ekspositif. Salah satu kesulitan siswa adalah kesulitan dalam menyusun gagasan yang logis dan sistematis. melalui paragraf ekspositif, siswa diharapkan dapat menulis gagasan yang logis dan sistematis titik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XA  SMAN 7 Mataram yang berjumlah 39 orang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu, metode observasi, metode tugas, dan metode dokumentasi titik teknik analisis data menggunakan rumus penilaian acuan patokan (PAP).  Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut titik kemampuan menulis paragraf ekspositif pada siswa kelas X SMAN 7 Mataram: a) kemampuan individual. 2 tinggi 16 orang siswa sebesar  41%, sedang 33 orang siswa sebesar 59%, 0 orang siswa sebesar 0%, b)  IPK  64 Pada kategori normal, hasil ini membuktikan bahwa kemampuan menulis paragraf ekspositif pada siswa masih tergolong pada kategori normal.Abstract: Teaching and learning activities carried out by students and teachers at school, often students have difficulty writing expository paragraphs. One of the difficulties of students is the difficulty in arranging logical and systematic ideas. through expositive paragraphs, students are expected to be able to write logical and systematic ideas. The type of research used is quantitative descriptive research. The subjects in this study were students of class X a of SMAN 7 Mataram amounting to 39 people. Data collection methods in this study are, the observation method, the task method, and the method of documentation point of data analysis techniques using the benchmark reference assessment formula (PAP). Based on the results of the study it can be concluded as follows the point of the ability to write expository paragraphs in class X students of SMAN 7 Mataram 2016/2017 school year: a) individual ability. 2 high 16 students by 41%, 33 students by 59%, 0 students by 0%, b) GPA 64 In the normal category, these results prove that the ability to write expository paragraphs to students is still classified in the normal category.
PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DILAN, DIA ADALAH DILANKU 1991 KARYA PIDI BAIQ Karninik Karninik; Siti Lamusiah; Sri Maryani
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 4, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.393 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v4i2.1228

Abstract

Abstrak: Penelitian psikologi sastra memiliki peran penting dalam memberikan umpan balik dalam perwatakan yang dikembangkan dalam menganalisis karya sastra yang kental dengan masalah psikologis. Dalam psikosastra, konflik merupakan pergejolakan antara id, ego dan superego. Ketiga hal tersebut dapat ditemukan dalam sebuah karya sastra melalui tokoh-tokoh yang ditampilkan pengarang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur psikologi id, ego dan superego pada tokoh utama dalam novel Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1991 Karya Pidi Baiq. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode analisis data berupa identifikasi data, klasifikasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan unsur id, ego dan superego. Unsur psikologi id tokoh Milea yaitu id Milea memenuhi kepuasan, memenuhi kesenangan, menolak ketidak nyamanan yaitu berbohong, id Milea menangis karena memutuskan hubungannya dengan Dilan, id Milea untuk memenuhi rasa ngantuk,id Milea menolak rasa tidak nyaman. Unsur psikologi ego tokoh Milea yaitu, menggambarkan tentang mengendalikan keputusan, bentuk penalaran dalam mengambil keputusan, menyelesaian masalah. Selanjutnya unsur psikologi Superego dikelompokan ke dalam kelompok benar dan salah, hati nurani, serta merintangi dorongan id yaitu tindakan Milea yang bertingkah laku ramah, hati nurani yang merasa bersalah. Abstract: Literary psychology research has an important roles in characterization prividing which was developed in analyzing literary works that are thick with psychological problems. in psychology, conflict is a struggle between the id, the ego and the superego. these three things can be found in a literary work through the characters displayed by the author. The aim of this research are to describe the psychological elements of the id, ego and superego to the main character in the dilan novel, Dia Adalah Dilanku 1991 bye pidi baiq. the data collection method used is descriptive qualitative. Data analysis methods included the data identification, data classification, and conclusion. the results of the study found the elements of id, ego and superego. psychologies  element id milea are id milea has satisfaction, satisfies pleasure, refuses discomfort that is lying, id milea cries because she decides her relationship with dilan, id milea to satisfy drowsiness, id milea refused discomfortable feels. Psychology elements of milea's ego characters are, describes about controlling decisions, solving problems. then the elements of superego psychology are grouped into groups of right and wrong, conscience, and hinder the id's encoragement that is the act of milea who has kindly characters, feels conscience guilty.
ANALISIS KATA MAKIAN DALAM DRAMA KOMEDI SASAK OMJ (OOO MENU JARIN) SUATU KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Hilpiatun Hilpiatun; Akhmad Akhmad; Habiburrahman Habiburrahman
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 4, No 1: Januari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.491 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v4i1.1212

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini, yaitu 1) untuk mengetahui bentuk kata makian 2) untuk mengetahui fungsi kata makian 3) untuk mengetahui makna referensi kata makian. Metode penelitian ini, dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode deskriptif kualitatif diantaranya teknik simak dan catat, yaitu penelitian menonton film komedi Sasak OMJ ( Ooo Menu Jarin). Hasil dari penelitian menunjukkan 1) bentuk kata makian yang terdapat pada film drama komedi Sasak OMJ (Ooo Menu Jarin) sebanyak 12 kata makian dan terdiri atas dua bentuk bahasa yaitu bentuk kata dasar dan bentuk frase. 2) fungsi kata makian yang terdapat pada film tersebut menurut pandangan Andersson dan Trudgiil ada empat fungsi yaitu a) fungsi “explerive” yang berarti penggunaan makian untuk menyatakan emosi dan tidak ditunjukkan langsung pada orang lain b) fungsi”abusive” yang berarti penggunaan makian yang langsung ditunjukkan pada orang lain c) fungsi “humorous” yang berarti penggunaan makian yang merujuk langsung pada orang lain, tetapi bukan dalam maksud menghina dan yang d) fungsi”auxiliary” yangberarti menggunakan makian yang tidak langsung merujuk pada orang lain, melainkan sekedar cara bicara (lezy speaking), yang sering kali tidak sungguh-sungguh. 3) Makna referensial kata makian yaitu, keadaan, binatang, benda-benda, bagian tubuh dan profesi. Abstract: The purpose of this study, namely 1) to know the form of the word 2) to know the function of the word cuss 3) to know the meaning of the word reference. This method of research, with the technique of data collection using qualitative descriptive method including the reading and note-taking technique, which is the research to watch the comedy movies Sasak OMJ (Ooo Menu Jarin). The results of the study showed 1) the word form found in the comedy-drama Sasak OMJ (Ooo Menu Jarin) as many as 12 words and consists of two forms of basic word and phrase form. 2) The word function that exists in the film according to the views of Andersson and Trudgiil there are four functions of a) function "explerive" which means the use of cuss to declare emotions and not shown directly in others b) function "abusive" Which means the use of the stock is directly shown in others c) function "humorous" which means the use of the laboratory referring directly to others, but not in the intent of insults and the D) function "auxiliary" means using the Cuss That does not directly refer to other people, but rather just a lezy speaking, which is often not earnest. 3) referential meaning of the word cuss i.e., circumstances, animals, objects, body parts and professions.
ANALISIS NILAI DAN KONFLIK SOSIAL DALAM BUKU LEGENDA LALU DIA DAN LALA JINES DALAM KARANGAN H. MUCHSI HAMIM Isabela Luber Palma; Nurmiwati Nurmiwati
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 4, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.113 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v4i2.1223

Abstract

Abstrak: Penulisan ini bertujuan untuk mendekripsikan nilai dan konflik sosial penelitian ini adalah kajian pustaka tentang nilai dan konflik sosial dalam buku legenda lalu diadan lalu jines karya hamim penelitian ini dikaji dengan teori semiotik dan teori konflik social. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode dekumentasi dan metode telah metode analisis data yang digunakan yaitu identifikasi, klasifikasi dan interpretasi. Berdasarkan hasil analisis tentang niilai dan konflik sosial, dapat diketahui berdasarkan hal: 1) nilai yang tekandung dalam legenda lalu diadan lala jines meliputi; (a) nilai pendidikan, (b) nilai moral, (c) nilai adat/tradisi (d) nilai religius/agama dan (e) nilai kepahlawanan. 2)bentuk konflik sosial yang terkandung dalam lengenda legenda lalu diadan lala jines  adalah konflik pribadi dan konflik kelompok. (a) konflik yang terjadi adalah adanya perbedaan pendapat, pertentangan, dan perselisihan tokkoh lalu Dia yang mempunyai pendirian yang kuat sehingga kerap kali memicu konflik dengan tokoh-tokoh lainya, dua jenis konflik pribadi dalam lengenda yang disebabkan oleh lalu Dianyaitu  dampak negatif, (rusak ya harta benda dan hilangnya nyawa manusia) dan dampak positif (menciptakan ikatan sosial antara pribadi yang berkonflik dan terjadi konpromi antara pihak-pihak yang berkonflik dan mencapai keadaan sepakat untuk mengakhiri  konflik), (b) konflik kelompok yaitu peperangan antara kerajaan alas dan kerajaan seran, adanya perbedaan kebudayaan yang mempengaruhi pola pemikiran kerajaan seran, adanya perbedaan kebudayaan yang mempengaruhi pola pemikiran kerajaan seran sehingga terjadi peperangan antara kedua kerajaan tersebut, peperangan inni berakhir dengan adanya solusi perdamaian kedua pihak.Abstract:  This writing aims to describe the values and social conflicts of this research. It is a literature review on values and social conflicts in the legendary books of the past, and then jines of this research work are examined with semiotic theory and social conflict theory. Data collection methods used are the method of documentation and the methods of data analysis have been used namely identification, classification and interpretation. Based on the results of the analysis of social values and conflicts, it can be known based on: 1) the values contained in the last legend of him and lala jines include; (a) educational values, (b) moral values, (c) customs / traditions values (d) religious / religious values and (e) heroic values. 2) the forms of social conflict contained in the legend of the past legend he and Lala Jines are personal conflicts and group conflicts. (a) the conflicts that occur are differences of opinion, disagreements, and disputes, and then He who has a strong stance that often triggers conflicts with other figures, two types of personal conflicts in the environment caused by the past Dian'itu negative impacts , (damage to property and loss of human life) and positive impact (creating social bonds between conflicting individuals and a compromise between parties to the conflict and reaching a state of agreement to end the conflict), (b) group conflict, namely war between kingdoms based and the kingdom of seran, there are cultural differences that influence the mindset of the kingdom of seran, there are cultural differences that affect the mindset of the seran kingdom so that war between the two kingdoms, this war ends with the existence of a peace solution for both parties.
MAKNA UNGKAPAN TRADISIONAL DALAM MASYARAKAT BIMA Nurmiwati Nurmiwati; Fahidah Fahidah
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 3, No 2: Juli 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.73 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v3i2.1229

Abstract

Makna penggunaan ungkapan bergantung pada pilihan kata atau kalimat yang digunakan oleh masyarakat dalam melakukan interaksi dalam kehidupan sosial masyarakat. Penggunaan ungkapan dalam kehidupan sehari-hari hanya  digunakan jika penutur ingin menyampaikan tujuan dan maksud dalam hal yang positif maupun yang negatif. Penyampain sindiran dapat disampaikan dengan ungkapan yang halus maupun ungkapan yang tidak halus seperti ungkapan yang digunakan dalam masyarakat Bima.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang makna ungkapan yang disampaikan oleh masyarakat Bima. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif dalam melakukan analisis data. Sedangkan untuk penggumpulan data peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, catat, rekam, dokumentasi dan teknik terjemahan. Langkah-langkah penganalisisan data dengan menggunakan  yakni reduksi, penyederhanaan, penyajian, deskripsi dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini ditemukan adanya penggunaan makna ungkapan diantaranya; 1) menasehati, 2) memotifasi, 3) memberikan dukungan, 4) mengingatkan, 5) menyadarkan,dan 6) melengkapi, dan 7) menyemangati
Estetika Ragam Hias Batik Sasambo di Sentral Kerajinan SMKN 5 Pagesangan Mataram Siti Lamusiah; Rudi Arrahman; Akhmad Akhmad
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 5, No 1: Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.979 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v5i1.1677

Abstract

Abstrak: Batik SaSaMbo tidak hanya menjadi ciri khas dari Bima, tetapi juga merupakan ciri khas Lombok, Sumbawa. Batik SaSaMbo yang ada di Bima memiliki motif yang berbeda dari motif batik yang dimiliki oleh Lombok dan Sumbawa terutama ragam hiasnya yang lebih banyak variasinya. Motif batik pada zaman dahulu di Bima hanya menggunakan motif ba  wang, kupu-kupu, kepiting, dan cabe, tetap seiring dengan perkembangan zaman corak dan ragam hiasnya makin beragam, seperti motif umalengge (rumah adat), motif renda (nama kampung), kabateto’i (sarambi kecil), madasahe, (mata kerbau), kakando (tunas bambu), dan lain-lain. Berdasarkan  latar belakang di atas, adapun rumusan masalahnya adalah ”Bagaimanakah estetika ragam hias batik SaSaMbo  di sentral kerajinan SMK 5 Mataram? Hasil penelitian ini diharapkan dapa tmemberikan konstribusi terhadap pengembangan model batik SaSaMbo dengan berbagai macam ragam hias yang sesuai dengan ciri khas daerah NTB, dapat memberikan konstribusi terhadap pengetahuan tentang keindahan ragam hias batik SaSaMbo yang bermanfaat bagi masyarakat NTB, serta dapat memberikan masukan terhadap pengrajin yang ada di SMK 5 Mataram mengenai keterampilan/kerajinan batik SaSaMbo yang menjadi ciri khas masyarakat NTB (Sasak, Sumbawa, Mbojo). Pendekatan penelitian yang di gunakan adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian dengan menggunakan penelitian etnografi. Instrument penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen Abstract: SaSaMbo Batik is not only a hallmark of Bima, but also a characteristic of Lombok, Sumbawa. SaSaMbo batik in Bima has a different motif from the batik motifs owned by Lombok and Sumbawa, especially the more varied variations of the decoration. Batik motifs in Bima are more likely to use motifs that are closely related to local culture. Batik motifs in ancient times in Bima only used ba wang motifs, butterflies, crabs, and chillies, still in line with the development of the era and the variety of decoration more diverse, such as umalengge motifs (traditional houses), lace motifs (village names), kabateto 'i (small sarambi), madasahe, (buffalo eyes), kakando (bamboo shoots), etc. Based on the background above, the problem formulation is "What is the aesthetic variety of SaSaMbo batik in the handicraft center of SMK 5 Mataram? The results of this study are expected to contribute to the development of the SaSaMbo batik model with a variety of decorations that are in line with the characteristics of the NTB region, can contribute to knowledge about the beauty of the SaSaMbo batik variety that is beneficial to the NTB community, and can provide input to existing craftsmen at SMK 5 Mataram regarding the skills / crafts of SaSaMbo batik which are characteristic of the people of NTB (Sasak, Sumbawa, Mbojo). The research approach used is a qualitative approach. This type of research using ethnographic research. The research instrument was carried out by observation, in-depth interviews, and document studies
Deposit Harian “Kata” Anak Usia 3 &4 Tahun Ahyati Kurniamala Niswariyana
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 5, No 1: Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.746 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v5i1.1682

Abstract

Abstrak: Kemampuan berbahasa anak usia prasekolah menjadi tolok ukur orang tua atas kecerdasan anaknya. Hal ini menjadikan orang tua berpacu satu sama lain untuk meningkatkan kemampuan merangkai kosa kata anak-anak mereka. Pemahaman sebagian orang tua tidak sepenuhnya keliru, sebab beberapa pendapat mengatakan bahwa kemampuan merangkai kata anak dalam usia tertentu ditentukan oleh jumlah kata yang mampu dikuasai anak. Usia 3 &4 tahun ialah usia di mana anak sedang aktif memproduksi kata. Hal ini tak luput dari stimulus yang diberikan orang tua dan lingkungan tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) jumlah kata yang mampu dikuasai anak dalam usia 3 &4 tahun serta kemampuannya dalam merangkai kata; 2) stimulus dan respon orang tua terhadap cerita yang diujarkan anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Peneliti akan memfokuskan penelitian pada jumlah kata yang dikuasai anak serta stimulus yang diberikan orang tua dan lingkungan belajar anak. Subjek penelitian adalah anak usia 3 &4 tahun. Data diperoleh melalui metode simak, dengan teknik simak libat cakap dan simak bebas libat cakap.Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dikahiri dengan verifikasi data.Abstract: The ability to speak of preschooler children is a measurement media of parents toward the intelligence of their children.  This makes parents race against each other to improve their children's vocabulary skills. The understanding of some parents is not fully wrong, because some opinions say that the ability to combine words of children at a certain age is determined by the number of words that can be mastered by children. The age of 3-4 years is the age at which children are actively producing words. This is all depends on the stimulus given by parents and the environment where the child grow. This study aimed at finding out: 1) the number of words that children can master at 3-4 years of age and their ability to compose words (combine words) ;  2) parents' stimulus toward children's language development. This study used descriptive qualitative methods.  The researcher focused on the number of words that were mastered by the child as well as the stimulus given by parents and the child's learning environment. The research subjects of the research were children aged 3-4 years.  Data was obtained through referral methods, with recording techniques. Data analysis was done by reducing data, presenting data, and it was completed with data verification. 
Kemampuan Menulis Cerita Pendek dengan Pendekatan Proses pada Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Mataram titin untari
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 5, No 1: Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.566 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v5i1.1674

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian deskriptif kuantitatif ini adalah mendeskripsikan kemampuan menulis cerita berbasis pendekatan proses pada mahasiswa semester tiga di program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Mataram di Mataram Lombok NTB. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan metode observasi, dokumentasi dan tugas dalam pengumpulan datanya serta dihitung dengan menggunakan rumus PAP. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester tiga kelas B. penilaian yang dilakukan oleh dosen mencakup penilaian kompetensi sikap dengan teknis observasi langsung dan penilaian kemampuan menulis cerita dengan teknis tugas. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penerapan pendekatan, proses pada pelaksanaan pembelajaran terdapat 2 aktivitas yaitu aktifitas dosen dan aktivitas mahasiswa. Aktivitas yang dilakukan dosen meliputi tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.  Aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran meliputi aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomuikasikan dalam bentuk cerita. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa nilai yang masuk dalam kategori tinggi sebanyak 33 orang dengan persentase 94,29%, sedangkan siswa yang nilainya masuk dalam kategori sedang sebanyak 2 orang dengan persentase 5,71% dan tidak ada siswa yang masuk dalam kategori rendah. IPK yang mampu dicapai pada proses pembelajaran ini adalah 76,48 dengan kategori tinggi. Dengan demikian, kemampuan mahasiswa dalam menulis cerita pendek melalui pendekatan proses termasuk dalam kategori tinggi.Abstract: The purpose of this quantitative descriptive study was to describe the ability to write stories based on a process approach toward the third-semester students in the Elementary School Teacher Education Study Program at the Muhammadiyah University of Mataram in Mataram Lombok West Nusa Tenggara. This study used a quantitative descriptive approach by using observation methods, documentation, and tasks in collecting the data and it was calculated by using the PAP formula.The subject of this research was the third-semester students of Class B. The assessment was conducted by the lecturer included the assessment of attitude competence with direct observation techniques and assessment of the ability to write stories with tasks technique. Based on the results of research and discussion, the application of the approach, the process of implementing learning there are 2 activities, namely lecturer activities and student activities.Activities done by lecturers included three stages of activities, namely preliminary activities, whilst activities and closing activities while student activities in learning included observing, asking, trying, reasoning and communicating in the form of stories.Based on the results of data analysis, it could be concluded that the scores classified as the high category were 33 people with a percentage of 94.29%, while students whose grades were included in the moderate/ medium category were 2 people with a percentage of 5.71% and there were no students in a low category. The GPA that was achieved in this learning process was 76.48 with a high category. Thus, the ability of students to write short stories through a process approach is classified as a high category.
Kajian Etnolinguistik Proses Ritual Merariq pada Tradisi Budaya Adat Sasak di Desa Pengembur Kecamatan Pujut Kab. Lombok Tengah Roby Mandalika Waluyan; Baiq Desi Milandari
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 5, No 1: Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.541 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v5i1.1690

Abstract

Abstrak: Etnolinguistik merupakan salah satu bidang kajian bahasa yang memfokuskan bahasan pada kajian tentang seluk-beluk hubungan aneka pemakaian bahasa dengan pola kebudayaan dalam masyarakat tertentu atau ilmu yang mencoba mencari hubungan antara bahasa, penggunaan bahasa dan kebudayaan pada umumnya. Tujuan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan   proses  ritual  merariq   pada   tradisi    budaya    adat    Sasak    di Desa Pengembur Kecamatan Pujut Kab. Lombok Tengah. Makalah ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian jenis kualitatif bertujuan untuk memaparkan data sebagaimana adanya. Dalam makalah ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Dengan pendekatan deskriptif kualitatif, data akan dijelaskan atau dipaparkan dan diuraikan sesuai dengan sifat alamiah data tersebut, yaitu dengan cara menuturkan, mengklasifikasi dan  menganalisisnya.  Data  diperoleh melalui  teknik observasi yang dibantu teknik perekaman menggunakan tape recorder. Data penelitian terdiri atas dua jenis, yaitu: (1) data percakapan; dan (2) data catatan lapangan berupa interaksi verbal. Langkah selanjutnya yang ditempuh adalah pengolahan data dan analisis data. mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,  catatan  lapangan,  dan  dokumentasi  dengan  cara  mengorganisasikan  data  ke dalam  kategori,  menjabarkan  ke  dalam  unit-unit,  melakukan  sentesa,  menyusun  ke  dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri  sendiri  maupun  orang  lain. Abstract: Ethnolinguistics is one area of language studies that focuses on the study of the intricacies of the relationship between the use of language with cultural patterns in certain societies or the science that tries to find the relationship between language, language use and culture in general. The purpose of this paper is to describe the process of merariq rituals in the traditional Sasak cultural traditions in the Pengembur Village, Pujut District, Kab. Central Lombok. This paper is classified as a qualitative descriptive study. This type of qualitative research aims to describe the data as it is. In this paper the researcher uses qualitative research methods. With a qualitative descriptive approach, the data will be explained or explained and described in accordance with the nature of the data, namely by telling, classifying and analyzing it. Data obtained through observation techniques assisted by recording techniques using a tape recorder. Research data consists of two types, namely: (1) conversation data; and (2) field notes data in the form of verbal interactions. The next step taken is data processing and data analysis. organize it into a basic pattern, category, and description unit. Data analysis is the process of systematically searching for and compiling data obtained from interviews, field notes, and documentation by organizing data into categories, describing into units, performing centers, organizing into patterns, choosing which ones are important and which are will be studied, and make conclusions so that they are easily understood by themselves and others.
Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Pemetaan Pikiran Cakar Ayam di Kelas IX a SMP Negeri 9 Mataram Eny Nur Hasanah
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 5, No 1: Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.113 KB) | DOI: 10.31764/telaah.v5i1.1678

Abstract

Abstrak: Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan tiga siklus dengan masing-masing pelaksanaan siklus meliputi (a) perencanaan tindakan (planning), (b) pelaksanaan tindakan (acting), (c) pengamatan (observing), (d) refleksi (reflecting). Sedangkan prosedur penelitian mencakup langkah-langkah: (1) persiapan, (2) studi/survei awal, (3) pelaksanaan siklus, dan (4) penyusunan laporan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa aktivitas dan prestasi siswa kelas IXASMP Negeri 9 Mataram dalam  menulis cerpen meningkat. Peneliti melakukan tindakan dalam tiga siklus, pada siklus I terlihat bahwa persentase skor tes siswa mencapai 47%. Hal ini menunjukan bahwa siswa belum sepenuhnya mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan pada siklus II telah mengalami penigkatan persentase tes siswa mencapai 69%, dan pada siklus III mencapai 91%. Hal ini menunjukan ada peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa. Peningkatan ini antara lain  disebabkan adanya peningkatan motivasi dan kreativitas siswa dalam belajar. Hal tersebut menandakan adanya peningkatan hasil belajar pada materi menulis cerpen  pelajaran Bahasa Indonesia  Walaupun pada dasarnya model pembelajaran metode peta pikiran (mind mapping)  cakar ayam  bukan satu satunya metode yang bisa digunakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, akan tetapi metode ini dapat sangat  membantu siswa dalam memahami materi menulis cerpen. Namun hal tersebut juga perlu didukung dengan adanya kemauan dari para siswa untuk mempelajari cerpen dengan lebih giat lagi agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari. Berdasarkan hasil yang diperoleh oleh siswa pada siklus III tersebut, penelitian  ini dinyatakan berhasil untuk mencapai tujuan penelitian yang ingin dicapai.Abstract: This research is to find out the increase in activities and achievements of IXA grade students of SMP Negeri 9 Mataram in writing short stories with the application of mind mapping methods for chicken paws. This Classroom Action Research uses three cycles with each cycle including (a) action planning, (b) acting, (c) observing, (d) reflecting. While the research procedure includes the steps: (1) preparation, (2) initial study / survey, (3) implementation of the cycle, and (4) preparation of the report.The results of data analysis showed that the activities and achievements of IXA grade students of SMP Negeri 9 Mataram in writing short stories increased. Researchers took action in three cycles, in the first cycle it was seen that the percentage of student test scores reached 47%. This shows that students have not fully achieved mastery learning. Whereas in the second cycle, the percentage of students' tests increased to 69%, and in the third cycle it reached 91%. This shows that there is an increase in the percentage of students' mastery learning. This increase was partly due to an increase in student motivation and creativity in learning. This indicates an increase in learning outcomes in the Indonesian short story writing material. Although basically the learning model of the mind mapping method is not the only method that can be used in Indonesian subjects, but this method can greatly help students in understand short story writing material. But it also needs to be supported by the willingness of students to study short stories more actively so that they can be applied in daily life. Based on the results obtained by students in the third cycle, this study was stated successful in achieving the research objectives to be achieved.

Page 3 of 22 | Total Record : 215