cover
Contact Name
Zulkarnain
Contact Email
dzul9787@gmail.com
Phone
+6287832631987
Journal Mail Official
selaparang.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan
ISSN : 26145251     EISSN : 2614526X     DOI : https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6393
SELAPARANG : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan merupakan jurnal yang mendiseminasikan setiap pemikiran dan ide gagasan atas hasil penelitian dan pemanfaatan teknologi untuk diimplementasikan kepada masyarakat mencakup ; (1). Bidang ilmu pengetahuan ; MIPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi), Terapan, Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Kesehatan, (2). Pelatihan dan peningkatan hasil pendidikan dan (3). Pengembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 116 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2023): March" : 116 Documents clear
KOLABORASI DENGAN BERBAGAI PIHAK DALAM MENYUKSESKAN PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK DI SD NEGERI 004 KARAKEAN, KABUPATEN MAMASA, PROVINSI SULAWESI BARAT Muhammad Nur; Ratna Ratna; Rinda Rinda; Dwi Anggrini
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13822

Abstract

ABSTRAKSekolah Dasar Negeri 4 Karakean adalah salah satu Sekolah Penggerak di Provinsi Sulawesi Barat. SDN 004 Karakean, terletak di Desa  Bambang Timur, Kecamatan Bambang, Kabupaten  Mamasa. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyukseskan program sekolah penggerak melalui berbagai aktifitas kolaborasi yang dilakukan  di SD Negeri 004 Karakean, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat. Kegiatan ini dilaksanakan pada Semester pertama Tahun Akademik 2022/2023 periode bulan Juli-Desember 2022.  Tahapan pelaksanaan kegiatan ini yaitu mengadakan rapat  bersama Kepala Sekolah, guru, dan Tenaga Kependidikan serta perwakilan Siswa untuk merumuskan dan menyusun program tindak lanjut dari lolosnya SDN 004 Karakean pada Program  Sekolah Penggerak, Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan, Membentuk Tim Projek Penguatan Pelajar Profil Pancasila (P5) dan  mengundang Pihak-Pihak Terkait untuk berkolaborasi. Hasil kegiatan ini menunjukkan tingginya partisipasi dari pihak pihak yang terkait seperti adanya dukungan dari pengawas, kepala sekolah, guru, komite sekolah, perwakilan orang tua siswa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh-tokoh adat dan pemerintah setempat, serta perwakilan siswa dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.  Kolaborasi tersebut telah menunjukkan hasil positif dengan terlaksananya dengan baik berbagai kegiatan di Sekolah penggerak, mulai dari penyusunan KOSP, penyusunan modul dan pelaksanaan P5, pembelajaran berpusat pada peserta didik, berbagi praktik baik, pengefektifan komunitas belajar dan berbagai  kegiatan lainnya. Dengan kolaborasi dan dukungan berbagai pihak peningkatan mutu SD Negeri 004 Karakean terus meningkat, literasi numerasi dan pembelajaran, satu tahap ke tahap yang lebih baik menuju perwujudan visi pendidikan Indonesia Maju. Kata kunci: sekolah penggerak; sulawesi barat; SDN 4 karakean; pelajar profil pancasila ABSTRACTSDN 4 Karakean is one of the Sekolah Penggerak in Mamasa Regency West Sulawesi Province. SDN 004 Karakean, located in East Bambang Village, Bambang District, Mamasa Regency. This activity aims to succeed in the Sekolah Penggerak through various collaborative activities carried out at SD Negeri 004 Karakean, Mamasa Regency, West Sulawesi Province. This activity is carried out in the first semester of the 2022/2023 Academic Year for the period July-December 2022. The steps taken are as follows holding a meeting with the Principal, teachers, and Education Personnel as well as Student representatives to formulate and develop a follow-up program for passing SDN 004 Karakean on the  Program Sekolah Penggerak, Compilation of KOSP, Forming a Project Team for Strengthening Pancasila Profile Students (P5) and inviting Related Parties to collaborate. The results of this activity show the high participation of related parties such as the support of supervisors, principals, teachers, school committees, representatives of parents of students, community leaders, religious leaders, traditional leaders and local government, as well as student representatives in each activity implemented. This collaboration has shown positive results with the implementation of various activities in the Sekolah Penggerak, starting from the preparation of KOSP, the preparation of modules and the implementation of P5, learning for students, sharing good practices, effective learning communities and various other activities. With the collaboration and support of various parties, the quality improvement of SD Negeri 004 Karakean continues to increase, numeracy literacy and learning, one stage to a better stage towards realizing the vision of Advanced Indonesia education. Keywords: sekolah penggerak; west sulawesi; SDN 4 karakean; pancasila students
PENGEMBANGAN WEBSITE UNTUK PESANTREN DARUL MUNAWWARAH AL-MADANI DI KABUPATEN DELI SERDANG Mirza Ilhami; Sudarto Sudarto; Erlanie Sufarnap
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13664

Abstract

ABSTRAK       Tujuan dari Pengabdian kepada Masyarakat dalam bentuk pengembangan Website pada Pesantren Darul Munawwarah Al-Madani, Kec. Sunggal, Kab. Deli Serdang, Prov. Sumatera Utara adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan TI oleh Mitra agar menjadi suatu kelebihan dan dapat dijadikan sebagai sebuah solusi yang tepat dalam meningkatkan serta mengembangkan kualitas pesantren yang dijalankan oleh pengurus pesantren. Dengan adanya dukungan TI yang lebih optimal, diharapkan tujuan pengembangan pesantren yang sudah ditetapkan lebih cepat tercapai dan berdayaguna. Pengembangan website pada Mitra ini dikembangkan dengan menggunakan Content Management System (CMS) serta memanfaatkan platform PHP dan MySQL untuk digunakan dalam mendukung pengembangan yang lebih baik. Dalam implementasinya, website akan membentuk suatu kolaborasi dan mengintegrasikan antara pengurus pesantren, ustad, santri dan walisantri sehingga dapat saling memotivasi dalam upaya peningkatan kualitas pesantren tersebut. Dengan adanya website dapat dijadikan sebagai faktor pendorong demi terciptanya peningkatan kualitas pesantren secara berkelanjutan. Kegiatan pelaksanaan pengabdian juga membekali mitra dengan pelatihan tentang pengetahuan pengelolaan dan penggunaan website yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Mitra. Dengan dilakukannya pengembangan website dan pelatihan cara penggunaannya, diharapkan Mitra mampu menjadi sebuah lembaga pendidikan islam yang dapat berkembang dan berdaya guna. Berdasarkan evaluasi akhir dengan menyebarkan kuesioner terhadap 10 responden yang terdiri dari 3 pengurus, 3 dewan guru dan 4 orang santri yang dipilih secara acak, maka hasil pelatihan pengelolaan dan penggunaan website menunjukkan bahwa sebanyak 10% responden sedikit memahami, 50% responden cukup memahami dan 40% responden memahami penggunaan CMS Wordpress. Kata kunci: website; CMS; pesantren; TI; almadani. ABSTRACTThe purpose of Community Service in the form of Website development at Darul Munawwarah Al-Madani Islamic Boarding School, District Sunggal, Deli Serdang, North Sumatera is to optimize the use of IT by Partners so that it becomes an advantage and can be used as an appropriate solution in improving and developing the quality of Islamic boarding schools which are run by pesantren administrators. With more optimal IT support, it is hoped that the goals of developing pesantren that have been set will be achieved more quickly and efficiently. Website development at Partners was developed using a Content Management System (CMS) and utilizing the PHP and MySQL platforms to be used to support better development. In its implementation, the website will form a collaboration and integrate between pesantren administrators, ustad, santri and walisantri so that they can motivate each other in efforts to improve the quality of the pesantren. The existence of a website can be used as a driving factor for the creation of a sustainable quality improvement of Islamic boarding schools. Community service activities also equip partners with training on knowledge of managing and using websites that can be tailored to partners' needs. By developing the website and training on how to use it, it is hoped that Partners will be able to become an Islamic educational institution that can develop and be efficient. From the results of website management and usage training Based on the final evaluation by distributing questionnaires to 10 respondents consisting of 3 administrators, 3 teacher boards and 4 students who were randomly selected, the results of training on managing and using the website show that as many as 10% of respondents have little understanding, 50% of respondents have sufficient understanding and 40 % of respondents understand the use of Wordpress CMS.. Keywords: website; CMS; pesantren; TI; almadani.
PENINGKATAN LITERASI DIGITAL SISWA REMAJA SMKN 1 KOTA SERANG Liza Diniarizky Putri; Annisarizki Annisarizki; Varien Saffa Salsabila; Ridho Hakiki
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13609

Abstract

ABSTRAKHoaks dan hate speech merupakan masalah serius di Indonesia sehingga sangat penting untuk melakukan upaya-upaya peningkatan literasi digital masyarakat. Tujuan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan literasi digital bagi masyarakat, dengan fokus pada siswa remaja SMKN 1 Kota Serang. Tahapan pelaksanaan pengabdian ini terdiri dari tahapan awal, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahapan awal, tim mengidentifikasi kekhawatiran para guru dan siswa remaja SMKN 1 Kota Serang terkait kurangnya literasi digital serta kemampuan mereka menangkal hoaks dan ujaran kebencian. Tema penyuluhan adalah etika digital dan cara menangkal hoaks dan hate speech. Responden terdiri dari 33 orang siswa. Pretest dan posttest dilakukan dan dibandingkan untuk melihat perubahan yang terjadi akibat intervensi. Pada tahap evaluasi, hasil pretest menunjukkan bahwa 90.9% (skor literasi = 9,1%) pelajar masih memerlukan peningkatan literasi digital. Hasil post-test mengungkapkan bahwa tinggal 7,9% (skor literasi = 92,1%) pelajar yang perlu penguatan kembali. Dari hasil kegiatan ini diperoleh bahwa intervensi berupa penyuluhan pada pelajar SMKN 1 Kota Serang dalam tema etika digital dan cara menangkal hoaks dan hate speech mampu meningkatkan literasi digital pada 83,0% siswa. Kata kunci: literasi digital; penyuluhan; hoaks; hate speech; pengabdian pada masyarakat. ABSTRACTFalse news and hate speech are serious problems in Indonesia, so it is very important to make efforts to increase people's digital literacy. The purpose of this community service is to increase digital literacy for the community, with a focus on young students at SMKN 1 Serang City. The stages of implementing this service consist of the initial stages, planning, implementation, and evaluation. In the early stages, the team identified the concerns of teachers and students at SMKN 1 Serang City regarding the lack of digital literacy and their ability to ward off hoaxes and hate speech. The theme of counseling is digital ethics and how to counteract hoaxes and hate speech. The respondent consisted of 33 students. The sampling method used is purposive sampling. Pretest and posttest were carried out and compared to see the changes that occurred as a result of the intervention. At the evaluation stage, the pretest results show that 90.9% (literacy score = 9.1%) of students still need increased digital literacy. The post-test results revealed that only 7.9% (literacy score = 92.1%) of students needed reinforcement. These program indicate that interventions in the form of counseling to students at SMKN 1 Serang City on the theme of digital ethics and how to counteract hoaxes and hate speech can increase digital literacy in 83.0% of students. Keywords: digital literacy; counseling; false news, hate speech; community service.
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BIOINTENSIF DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESEHATAN TANAMAN DAN MENEKAN RESIDU PESTISIDA PADA PRODUK HORTIKULTURA DI DESA NGADISARI - PROBOLINGGO Ankardiansyah Pandu Pradana; Yuli Hariyati; Sugeng Winarso; Sudarko Sudarko; Sofia Sofia; Mochammad Wildan Jadmiko; Dyah Ayu Savitri
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13312

Abstract

ABSTRAKDesa Ngadisari – Kabupaten Probolinggo merupakan sentra produksi hortikultura di Jawa Timur. Komoditas unggulan di desa ini antara lain adalah kentang, daun bawang, kubis, dan tanaman hortikultura lainnya. Dalam proses budidaya, petani menghadapi serangan organisme pengganggu tanaman dari golongan patogen. Saat ini masalah tersebut diatasi dengan pestisida kimia sintetik. Namun demikian teknik tersebut dikeluhkan semakin mahal dan kurang efektif. Fenomena tersebut merupakan kendala yang dialami oleh petani tanaman hortikultura yang merupakan mitra pada program pengabdian kepada masyarakat ini. Secara umum masalah masyarakat mitra yaitu: (i) serangan organisme pengganggu tanaman yang menurunkan hasil produksi, (ii) belum memahami teknik budidaya sesuai good agricultural practices, dan (iii) belum memahami aplikasi praktis teknologi biointensif. Untuk mengatasi masalah tersebut telah dilakukan upaya dalam bentuk seminar, penyuluhan, dan pelatihan terkait implementasi teknologi biointensif dalam bentuk pembuatan dan aplikasi pupuk organik. Kegiatan dibagi menjadi beberapa aktivitas, yaitu tahap persiapan dan sosialisasi program, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi, dan tahap penyusunan program lanjutan. Dari kegiatan ini diketahui petani mendapatkan keterampilan tambahan terkait produksi pupuk organik yang benar, dan memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk menerapkan proses budidaya tanaman secara sehat. Melalui peningkatan keterampilan dan motivasi tersebut, diharapkan pada masa yang akan datang produksi pertanian di Desa Ngadisari dapat meningkat dan tingkat residu pestisidanya dapat menurun. Kata kunci: organic; pelatihan; penyuluhan; pupuk; tepat guna ABSTRACTHorticultural products are produced at Ngadisari Village in East Java's Probolinggo Regency. This village relies heavily on selling agricultural products like potatoes, spring onions, cabbage, and other vegetables. When cultivating crops, farmers often encounter pest problem. In order to address this issue, synthetic chemical pesticides are currently employed. Unfortunately, this approach has been panned for being costly. Below are some of the big concerns of the partner community: (i) reduced yields due to pest attacks, (ii) not knowing how to grow using good agricultural practices, and (iii) not knowing how to put bio-intensive technologies to use in the field. Seminar, extension, and training related to bio-intensive technologies' production of organic fertilizer have been conducted to address this issue. Activities are subdivided into various steps, such as planning, executing the plan, and collecting feedback. As a result of participating in this activity, farmers gain knowledge and motivation to produce plants more sustainably, and they are better able to produce organic fertilizers. In the long run, this approach will decrease pesticide residues and boost agricultural production. Keywords: organic; training; extension; fertilizer; appropriate
PEMBUATAN APLIKASI PENJUALAN PADA UMKM ECO CANTEEN DAN SPACE MAATOA ILIR BARAT I KOTA PELEMBANG Desri Yanto; Media Kusumawradani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13790

Abstract

ABSTRAKKegiatan Pengabdian ini bertujuan untuk membantu UMKM dalam mencatat transaksi penjualan menggunakan teknologi. Salah satu pencatatan yang sangat penting dalam sebuah usaha adalah pencatatan penjualan. Penjualan menentukan seberapa besar penerimaan yang didapat. Penjualan juga menjadi salah satu alat ukur untuk menentukan laba usaha. Permasalahan pencatatan penjualan terkadang menjadi suatu kendala bagi UMKM. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan mengenai pencatatan penjualan yang benar membuat pencatatan pada UMKM sering kali tidak akurat. Hal ini dirasakan oleh salah satu UMKM Eco Canteen dan Space Maatoa yang berlokasi di Palembang. UMKM ini mengalami kesulitan dalam pencatatan keuangan karena masih menggunakan pencatatan manual. Maka berdasarkan kebutuhan UMKM, tim pengabdian membuat aplikasi penjualan yang bisa dimanfaatkan oleh Mitra. Aplikasi penjualan dibuat menggunakan Visual Basic 6, yang dirancang khusus dan didesain berdasar karakteristik bisnisnya. Hasil dari kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah aplikasi penjualan yang bisa digunakan oleh mitra dan mitra dapat melakukan pencatatan penjualan menggunakan aplikasi tersebut. Pencatatan penjualan lebih mudah dilakukan dan akurat. Mitra merasa terbantu dengan adanya aplikasi penjualan ini, karena melalui aplikasi penjualan ini pekerjakan kasir lebih dapat dipantau dan jumlah penerimaan tiap bulan dapat diketahui dengan cepat dan akurat. Kata kunci: aplikasi penjualan; UMKM, visual basic ABSTRACTThis service activity aims to assist MSMEs in recording sales transactions using technology. One of the most important records in a business is sales records. Sales determine how much revenue you get. Sales are also one of the measuring tools to determine operating profit. The problem of recording sales sometimes becomes an obstacle for MSMEs. Lack of understanding and knowledge regarding correct sales records makes recording of MSMEs often inaccurate. This is felt by one of the UMKM Eco Canteen and Space Maatoa located in Palembang. These MSMEs experience difficulties in financial recording because they still use manual recording. So based on the needs of MSMEs, the service team makes a sales application that Partners can use. Sales application is made using Visual Basic 6, which is specifically designed and designed based on the characteristics of the business. The result of the service activities carried out is a sales application that can be used by partners and partners can record sales using the application. Recording sales easier and more accurate. Partners feel helped by this sales application, because through this sales application cashier jobs can be monitored more and the amount of receipts each month can be known quickly and accurately. Keywords: sales application; UMKM; visual basic
PEMBERDAYAAN KADER LANSIA DALAM UPAYA PENATALAKSANAAN NYERI SENDI PADA LANSIA Achmad Syukkur; Berliany Venny Sipollo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13110

Abstract

ABSTRAKNyeri sendi menjadi urutan pertama keluhan yang dirasakan oleh lansia saat kunjungan Posyandu Lansia dan menjadi salah satu faktor utama lansia mencari pengobatan. Terapi pengobatan famakologi lebih banyak digunakan dalam penatalaksanaan nyeri, terapi ini harus hati-hati diberikan terutama pada lansia, mengingat efek samping yang merugikan dan menjadi risiko lebih besar akibat penurunan fungsi organ atau proses degeneratif. Tujuan kegiatan ini untuk pemberdayaan kader lansia dengan penguatan pengetahuan terkait nyeri sendi pada lansia, pelatihan penatalaksanaan nyeri sendi non farmakologi sebagai salah satu alternatif penanganan nyeri sendi, meliputi edukasi kesehatan nyeri sendi dan penatalaksanaanya, dan melakukan terapi non farmakologi dalam penatalaksanaan nyeri sendi yaitu : pemasangan plester kinesio dan kompres jahe merah. Evaluasi dilakukan dengan melakukan pre test dan post test pengetahuan kader tentang nyeri sendi dan penatatalaksanaannya kompres jahe merah dan kinesiotaping. Kegiatan diikuti seluruh kader yaitu sejumlah 10 orang. Hasil evaluasi pengetahuan meningkat 96% dari nilai rata-rata 50 (kategori sedang) menjadi nilai rata-rata 98 (kategori baik), penatalaksanaan nyeri sendi non farmakologi untuk kompres jahe merah meningkat 139% dari nilai rata-rata 38 (kategori kurang) menjadi nilai rata-rata 91 (kategori baik) dan pemasangan plester kinesio meningkat 250% dari nilai rata-rata 22 (kategori kurang) menjadi nilai rata-rata 77 (kategori baik). Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan kader tentang nyeri sendi pada lansia, serta kader dapat menerapkan terapi non farmakologi yang aman dan efek samping yang minimal bagi lansia. Kata kunci: lanjut usia; kader lansia; nyeri sendi; kinesiotaping; kompres jahe merah. ABSTRACTOlder adults is someone who has reached the age of 60 years and over. Joint pain is often one of the main factors in the elderly seeking treatment. Pharmacological drug therapy is more widely used in the management of pain, this therapy must be given with caution, especially in the elderly, considering the adverse side effects and the greater risk due to decreased organ function or degenerative processes. The purpose of this activity is to empower elderly cadres by strengthening knowledge related to joint pain in the elderly, training in non-pharmacological joint pain management as an alternative for joint pain management, including joint pain health education and its management, and conducting non-pharmacological therapy in the management of joint pain, namely: installation kinesio plaster and red ginger compress. The evaluation was carried out by conducting a pre-test and post-test on the cadre's knowledge of joint pain and its management of red ginger compresses and kinesiotaping. The activity was attended by all cadres, namely a total of 10 people. The results of the evaluation of knowledge increased from an average score of 50 (moderate category) to an average score of 98 (good category), non-pharmacological management of joint pain for red ginger compresses from an average score of 38 (poor category) to an average score of 91 (good category) and installation of kinesio tape from an average value of 22 (poor category) to an average value of 77 (good category). This activity is expected to increase cadres' knowledge about joint pain in the elderly, and cadres can apply non-pharmacological therapies that are safe and have minimal side effects for the elderly. Keywords: older adults; elderly cadres; joint pain; kinesiotaping; red ginger compress.
PSIKOEDUKASI PENCEGAHAN BULLYING UNTUK MENINGKATKAN SELF AWARENESS PADA REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 TANJUNG ENIM KABUPATEN MUARA ENIM Dwi Hurriyati; Risqika Lailati Fitri
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13652

Abstract

ABSTRAKPerilaku bullying di SMP Muhammadiyah 1 Tanjung Enim seringkali terjadi di kalangan siswa dikarenakan masih minimnya pengetahuan siswa mengenai topik bullying. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan informasi psikologi edukasi tentang bullying dan upaya pencegahannya ke siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), sehingga mampu meningkatkan pengetahuan siswa tentang bullying, dan mampu meningkatkan kesadaran diri siswa untuk memahami dirinya sendiri. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan beberapa tahapan diantaranya:  persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan. Sasaran dalam kegiatan pengabdian sebanyak 20 siswa dari kelas 7, 8, dan 9 di SMP Muhammadiyah 1 Tanjung Enim. Evaluasi kegiatan pengabdian dilakukan dengan memberikan pre-test dan post-test untuk mengetahui pengaruh dilakukannya psikoedukasi. Selain itu, evaluasi juga dilakukan dengan menggunakan form menganalisa diri untuk mengetahui kesadaran diri siswa dalam memahami kekurangan diri dan potensi yang dimiliki sehingga siswa mampu memahami kemampuan yang mereka miliki. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan pengetahuan perilaku bullying sebelum dan sesudah dilakukan psikoedukasi pencegahan bullying. Nilai rata-rata siswa ketika pre-test adalah 40%  sedangkan  nilai rata-rata siswa ketika post-test meningkat menjadi 72,5% dan melalui form menganalisa diri, siswa dapat menuliskan  kekurangan yang mereka miliki dan cara mengatasinya serta kelebihan diri yang mereka miliki dan bagaimana cara mereka mengembangkan kelebihan tersebut. Kata kunci: perundungan; remaja; kesadaran diri ABSTRACTBullying behavior at JHS Muhammadiyah 1 Tanjung Enim often occurs among students due to the lack of student knowledge regarding the topic of bullying. The purpose of this service activity is to provide educational psychology information about bullying and its prevention efforts to junior high school (JHS) students, so as to be able to increase students' knowledge about bullying, and to be able to increase students' self-awareness to understand themselves. The method of implementing this community service activity is carried out in several stages: preparation, implementation, monitoring and evaluation of activities including. The target in the community service activities was 20 students from grades 7, 8 and 9 at JHS Muhammadiyah 1 Tanjung Enim. Evaluation of service activities is carried out by giving a pre-test and post-test to determine the effect of psychoeducation. In addition, the evaluation was also carried out using a self-analyzing form to determine students' self-awareness in understanding their own deficiencies and potential so that students are able to understand their abilities. The results of community service activities show that there is an increase in knowledge of bullying behavior before and after psychoeducation on bullying prevention is carried out. The average score of students during the pre-test was 40% while the average score of students during the post-test increased to 72,5% and through the self-analyzing form, students can write down the weaknesses they have and how to overcome them and the strengths they have. and how do they develop those strengths Keywords: bullying; teenager; self awareness
AGRAPANA REBORN : PENINGKATAN KAPASITAS ORGANISASI DAN PENGUATAN KUALITAS SDM DESA WISATA SUMBER KALONG BERBASIS COMMUNITY BASED TOURISM Sumani Sumani; Kristian Suhartadi Widi Nugraha; Ika Barokah Suryaningsih; Marmono Singgih; Intan Nurul Awwaliyah; Cempaka Paramita; Gusti Ayu Wulandari; Tria Putri Noviasari
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.12448

Abstract

ABSTRAKAgrapana reborn merupakan semangat yang diangkat dalam pengabdian kepada masyarakat pada tahun kedua. Reborn selaras dengan konsep sustainability tourism. Tema ini diambil sesuai masalah yang dihadapi mitra yaitu melihat kondisi wisata Agrapana yang sempat viral namun kembali mengalami stagnasi akibat minimnya inovasi. Participatory Rural Appraisal merupakan metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat di Desa Sumber Kalong dengan melibatkan banyak pihak sebagai fasilitator. Kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian kepada masyarakat di wisata Agrapana desa Sumber Kalong yaitu FGD, pendampingan penyusunan SOP, pendampingan tentang pentingnya desa wisata, pendampingan manajemen dan pengelolaan kafe sederhana dan pelatihan barista kopi. Respon mitra sangat positif dengan Adanya kegiatan pengabdian, khususnya mengenai manajemen kafe dan pelatihan barista. Kedepan, diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan wisata lokal yang dapat dijadikan salah satu sumber pendapatan desa untuk meningkatkan taraf hidup dan perekonomian penduduk desa Sumber Kalong. Kata kunci: reborn; sustainability; pendampingan; pelatihan ABSTRACTAgrapana reborn is the spirit raised in community service in the second year. Reborn is aligned with the concept of sustainable tourism. This theme was taken according to the problems faced by partners, namely seeing the condition of Agrapana tourism which had gone viral but had stagnated again due to a lack of innovation. Activities carried out in community service at Agrapana tourism in Sumber Kalong village are FGDs, assistance in the preparation of standard operating procedures, assistance with the importance of tourist villages, assistance for managers, and training for simple cafe managers and coffee baristas. Participatory Rural Appraisal is used in community service in Sumber Kalong Village by involving many parties as facilitators. The partner's response was very positive regarding community service activities, especially cafe management and barista training. In the future, it is hoped that this will be beneficial for the development of local tourism, which can be used as a source of village income to improve the standard of living and the economy of the residents of Sumber Kalong village. Keywords: reborn; sustainability; mentoring; training
PELATIHAN PENGUKURAN KEBISINGAN LINGKUNGAN BAGI SISWA SMA WALISONGO SEMARANG Andarina Aji Pamurti; Wahjoerini Wahjoerini; Dwi Prabowo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13029

Abstract

ABSTRAKSekolah adalah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Salah satu faktor untuk mencapai kondisi lingkungan belajar yang baik adalah terhindar dari masalah kebisingan. SMA Walisongo Semarang merupakan sekolah yang terletak di jalan raya primer yang berada pada kawasan stadion dan komersil. Aktivitas jalan raya, stadion dan komersil menimbulkan kebisingan. Kegiatan pembelajaran di SMA Walisongo Semarang mendapat pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, namun belum diberikan pengetahuan akan pengukuran kebisingan yaitu penggunaan alat ukur kebisingan. Oleh karena itu diperlukan pelatihan pengukuran kebisingan untuk siswa SMA Walisongo Semarang. Pelatihan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan siswa yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan Alam. Manfaat dari pelatihan ini dapat digunakan untuk jenjang berikutnya yaitu perguruan tinggi dan dunia kerja. Metode pelaksanaan terdiri dari metode pengenalan, Pre Test, pelatihan pengukuran kebisingan yaitu siswa mengukur kebisingan di halaman sekolah yaitu membaca dan mencatat angka kebisingan dalam satuan desibel, kemudian evaluasi dilakukan Post Test. Hasil Pre Test yaitu menunjukkan 66,3 % siswa paham akan pengetahuan tentang kebisingan. Sedangkan hasil Post Test menunjukkan siswa 95,3 % paham akan pengetahuan kebisingan jadi dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa mengalami peningkatan setelah mengikuti pelatihan. Pelatihan ini siswa dapat mengetahui kebisingan di lingkungan sekolah yang berkaitan dengan besaran desibel, sumber kebisingan dan solusi penurunan kebisingan. Kata Kunci: kebisingan; lingkungan; sekolah ABSTRACTSchool is the place where the teaching and learning process takes place. One of the factors for achieving a good learning environment is avoiding noise problems. SMA Walisongo Semarang is a school located on a primary highway which is in the stadium and commercial area. Road, stadium and commercial activities generate noise. Learning activities at SMA Walisongo Semarang receive lessons in Natural Sciences, but they have not been given knowledge of noise measurement, namely the use of noise measuring instruments. Therefore, noise measurement training is needed for SMA Walisongo Semarang students. This training aims to increase students' knowledge related to Natural Sciences. The benefits of this training can be used for the next level, namely higher education and the world of work. The implementation method consists of an introduction method, Pre Test, noise measurement training in which students measure noise in the school yard, namely reading and recording noise numbers in decibel units, then the evaluation is carried out in the Post Test. The results of the Pre Test showed that 66.3% of students understood knowledge about noise. While the results of the Post Test showed that 95.3% of students understood noise knowledge, so it can be concluded that students' understanding has increased after participating in the training. In this training students can find out about noise in the school environment related to the decibel level, noise sources and noise reduction solutions. Keywords: noise; environment; school
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU MELALUI PROGRAM KADER PINTAR SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING DI DESA BUKEK PAMEKASAN Ira Purnamasari; Dede Nasrullah; Uswatun Hasanah; Idham Choliq
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13541

Abstract

ABSTRAKStunting masih menjadi masalah gizi di Indonesia. Stunting menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Karena mengalami kekurangan gizi menahun, bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya. Adapun angka stunting di Jawa Timur masih tinggi. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan tahun 2021, angka stunting di Jawa Timur 23,5%, Pamekasan masuk 10 kabupaten/kota dengan stunting di Jawa Timur 38,7% dan Desa Bukek menempati posisi pertama 62,02%. Kurangnya pemahaman kader posyandu tentang pencegahan dan penanganan stunting menyebabkan kurang optimalnya kader dalam melakukan pendampingan ibu hamil dan ibu yang memiliki balita. Pengabdian ini adalah upaya dalam meningkatkan pengetahuan tentang stunting melalui program transfer ilmu kepada para kader posyandu, program kader pintar merupakan serangkaian kegiatan dalam meningkatkan kapasitas kader posyandu dalam melakukan pencegahan dan penanganan stunting di Desa Bukek. Program kader pintar dilakukan selama 3 minggu melibatkan 15 kader posyandu. Tim pengabdian memberikan pengetahuan tentang stunting, mengajarkan cara pembuatan MP-ASI menggunakan bahan lokal yang ada di desa, mengajarkan pengukuran antropometri dan cara menghitung Z-Score dalam skrining balita stunting. Hasil kuesioner pengetahuan kader posyandu, pretest pengetahuan cukup 66,67% dan posttest pengetahuan baik 100%. Setelah kegiatan pengabdian ini, diharapkan kader posyandu memiliki kemampuan dalam melakukan upaya preventif dan promotif terkait stunting. Kader posyandu sebagai perpanjangan tangan Puskesmas dalam memantau tumbuh kembang anak ikut berperan aktif dalam menciptakan generasi muda yang lebih produktif. Kata kunci: stunting; kader pintar; pencegahan; penanganan ABSTRACTStunting is still a nutritional problem in Indonesia. Stunting causes delays in brain development and child development. Due to chronic malnutrition, stunted babies grow shorter than the standard height for toddlers of their age. The stunting rate in East Java is still high. Based on data from the Ministry of Health for 2021, the stunting rate in East Java is 23.5%, Pamekasan is included in 10 regencies/cities with stunting in East Java at 38.7% and Bukek Village occupies first position with 62.02%. The lack of understanding of posyandu cadres about the prevention and treatment of stunting causes cadres to be less than optimal in assisting pregnant women and mothers with toddlers. This service is an effort to increase knowledge about stunting through a knowledge transfer program to posyandu cadres, the smart cadre program is a series of activities to increase the capacity of posyandu cadres in preventing and treating stunting in Bukek Village. The smart cadre program was carried out for 3 weeks involving 15 posyandu cadres. The service team provided knowledge about stunting, taught how to make MP-ASI using local materials available in the village, taught anthropometric measurements and how to calculate the Z-Score in stunting toddler screening. The results of the posyandu cadre knowledge questionnaire, the pretest knowledge is sufficient 66.67% and the posttest good knowledge is 100%. After this community service activity, it is hoped that posyandu cadres will have the ability to carry out preventive and promotive efforts related to stunting. Posyandu cadres as an extension of the Puskesmas in monitoring the growth and development of children take an active role in creating a more productive young generation. Keywords: stunting; smart cadres; prevention; treatment

Page 9 of 12 | Total Record : 116